(tenure),
semakin
lama
seorang
auditor
telah
melakukan audit pada klien yang sama maka kualitas audit yang
-
(5) independensi,
(6) sikap hati-hati,
(7) komitmen terhadap kualitas audit,
(8) keterlibatan pimpinan KAP,
(9) melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat,
(10) keterlibatan komite audit,
(11) standar etika yang tinggi, dan
(12) tidak mudah percaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 7 atribut kualitas audit yang
berpengaruh terhadap kepuasan klien, antara lain pengalaman melakukan
audit, memahami industri klien, responsif atas kebutuhan klien, taat pada
standar umum, komitmen terhadap kualitas audit dan keterlibatan komite
audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi, sikap hati-hati,
melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat, standar etika yang tinggi
dan tidak mudah percaya, tidak berpengaruh terhadap kepuasan klien.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit :
A. Etika Auditor
Etika berkaitan dengan pertanyaan tentang bagaimana orang akan
berperilaku terhadap sesamanya (Kell et al., 2002). Secara garis besar
etika dapat didefinisikan sebagai serangkaian prinsip atau nilai moral
yang dimiliki oleh setiap orang. Dalam hal ini kebutuhan etika dalam
masyarakat
sangat
mendesak
sehingga
sangatlah
lazim
untuk
buruk,
tentang
hak
dan
kewajiban
moral
(akhlak).
Guna
pengguna
jasa
profesi
membutuhkan
akuntan
professional.
Label
mereka lakukan.
Kepentingan publik, auditor harus menerima kewajiban untuk
bertindak sedemikian rupa agar dapat melayani kepentingan orang
banyak,
menghargai
kepercayaan
publik,
serta
menunjukan
publik.
Obyektivitas dan Indepensi, auditor harus mempertahankan
obyektivitas dan terbebas dari konflik antar kepentingan dan harus
jasa,
serta
melaksanakan
tanggung
jawab
dengan
kemampuan terbaiknya.
Lingkup dan sifat jasa, auditor yang berpraktek bagi publik harus
memperhatikan
prinsip-prinsip
pada
kode
etik
profesi
dalam
pengetahuan,
ketrampilan,
dan
kemampuan
yang
Selain
itu,
pengetahuan
mengenai
spesifik
tugas
dapat
dan
pengetahuan.
pelaksanaan
tugas
audit
memang
Auditor
harus
sebagai
senantiasa
ujung
tombak
meningkatkan
Murtanto
(1998) dalam
auditor
di
Indonesia
terdiri
atas:
prosedur-prosedur
Ackerman
(1989)
juga
dan
pengalaman.
mengatakan
bahwa
Kanfer
dan
pengalaman
akan
bagi pengetahuan.
Ciri-ciri psikologi, seperti kemampuan berkomunikasi, kreativitas,
kemampuan
bekerja
sama
Larocques
(1990)
juga
dengan
orang
menunjukkan
lain.
Gibbins
bahwa
dan
kepercayaan,
oleh
orang
lain,
tidak
tergantung
pada
orang
lain.
Kerjasama
dengan
klien
yang
terlalu
lama dapat