Anda di halaman 1dari 92

6.1.

PTT 101, Dasar-dasar Ilmu Tanah

Bab 6 AIR TANAH


Foto : CHO
(2002)

FUNGSI AIR
Penyusun

tubuh tanaman (70%-90%)


Pelarut dan medium reaksi biokimia
Medium transpor senyawa
Memberikan turgor bagi sel (penting untuk
pembelahan sel dan pembesaran sel)
Bahan baku fotosintesis
Menjaga suhu tanah supaya konstan

SMN08

SMN08

Siklus Air
Hujan

Penguapan

Air Permukaan

Peresapan

Sungai

Penyaringan
Aliran air tanah

Gambar Siklus Air

Porositas Makro
Partikel pasir

Agregat Liat

6.3.
AIR berada di dalam ruangan PORI
(diantara MATRIKS tanah)

Partikel Tanah

Ruangan Pori

Air Tanah

Kekuatan ikatan antara molekul air dengan partikel tanah


dinyatakan dengan TEGANGAN AIR TANAH. Ini merupakan
fungsi dari gaya-gaya adesi dan kohesi di antara molekul molekul air dan partikel tanah

Adesi

Kohesi

H2O
Partikel tanah

Air terikatSMN08

Air bebas

Air Permukaan
Sumber Daya Air
Air Tanah
Air Permukaan : terdapat di permukaan tanah tersebar secara tidak
merata seperti sungai dan danau.
Air Tanah : air yang terserap pada lapisan batu karang bawah
tanah yang dikenal sebagai Aquifer (strata air dalam tanah)
Air tanah sering dipompa untuk keperluan RT, industri dan pertanian
sedang aquifer merupakan tempat persediaan air yang bebas
dari penguapan.
Aliran air mengisi kembali (recharge) air tanah selama aliran tinggi,
dan sebaliknya aquifer akan memberikan air pada waktu aliran
rendah di musim kering

Klasifikasi Aquifer
Daerahpengisisan
PermukaanTanah

Sumur meja air

SumurArtesis

MejaAir (water table)

Aquiferterbuka

Aliran
(fow)

Aquifertertutup

Permukaan
airbebas

Klasifikasi
Air Tanah

Klasifikasi Fisik:
1. Air Bebas (drainase)
2. Air Kapiler
3. Air Higroskopis

Air Bebas (Drainase):


a. Air yang berada di atas kapasitas lapang
b. Air yang ditahan tanah dg tegangan kurang dari 0.1-0.5 atm
c. Tidak diinginkan, hilang dengan drainase
d. Bergerak sebagai respon thd tegangan dan tarika gravitasi bumi
e. Hara tercuci bersamanya
AIR KAPILER:
a. Air antara kapasitas lapang dan koefisien higroskopis
b. Tegangan lapisan air berkisar 0.1 - 31 atm
c. Tidak semuanya tersedia bagi tanaman
d. Bergerak dari lapisan tebal ke lapisan tipis
e. Berfungsi sebagai larutan tanah
AIR HIGROSKOPIS :
a. Air diikat pd koefisien higroskopis
b. Tegangan berkisar antara 31 - 10.000 atm
c. Diikat oleh koloid tanah
d. Sebagian besar bersifat non-cairan
e. Bergerak sebagai uap air

SMN08

11

RETENSI
AIR TANAH

KAPASITAS RETENSI MAKSIMUM adalah:


Kondisi tanah pada saat semua pori terisi penuh air, tanah
jenuh air, dan tegangan matrik adalah nol.
KAPASITAS LAPANG: air telah meninggalkan pori makro,
mori makro berisi udara, pori mikro masih berisi air;
tegangan matrik 0.1 - 0.2 bar; pergerakan air terjadi pd
pori mikro/ kapiler

KOEFISIEN LAYU: siang hari tanaman layu dan malam hari segar
kembali, lama-lama tanaman layu siang dan malam; tegangan matrik
15 bar.
Air tanah hanya mengisi pori mikro yang terkecil saja, sebagian besar
air tidak tersedia bagi tanaman.
Titik layu permanen, bila tanaman tidak dapat segar kembali
KOEFISIEN HIGROSKOPIS
Molekul air terikat pada permukaan partikel koloid tanah, terikat
kuat sehingga tidak berupa cairan, dan hanya dapat bergerak dlm
bentuk uap air, tegangan matrik-nya sekitar 31 bar.
Tanah yg kaya bahan koloid akan mampu menahan air higroskopis
lebih banyak dp tanah yg miskin bahan koloidal.
SMN08

12

Status Air
Tanah

Perubahan status air dalam tanah, mulai


dari kondisi jenuh hingga titik layu

Jenuh

Kap. Lapang

Padatan
100g

Titik layu

Pori
air

40g

tanah jenuh air

100g

20g

udara

kapasitas lapang

100g

10 g

udara

koefisien layu

100g

8g

udara

koefisien higroskopis

SMN08

13

TEGANGAN
&
KADAR AIR

PERHATIKANLAH proses yang terjadi kalau tanah basah


dibiarkan mengering.
Bagan berikut melukiskan hubungan antara tebal lapisan
air di sekeliling partikel tanah dengan tegangan air

Bidang singgung tanah dan air


Koef.
Koef.
padatan tanah
higroskopis layu

10.000
atm
31 atm

Kapasitas
lapang

15 atm

10.000 atm

1/3 atm

Mengalir krn gravitasi

Tegangan air

1/3 atm
SMN08

tebal lapisan air

14

TEGANGAN
vs
kadar air
Air
higroskopis

Kurva tegangan - kadar air tanah bertekstur


lempung

Air kapiler
Air tersedia
Lambat tersedia

Cepat tersedia

Air gravitasi

Zone optimum

Tegangan air, bar

31

Koefisien higroskopis
Koefisien layu

0.1

Kapasitas lapang
Kap. Lapang maksimum
SMN08
persen air tanah

15

Klasifikasi berdasarkan ketersediaannya bagi tanaman:


1. AIR BERLEBIHAN: air bebas yg kurang tersedia bagi
tanaman. Kalau jumlahnya banyak berdampak buruk bagi
tanaman, aerasi buruk, akar kekurangan oksigen, anaerobik,
pencucian air

Klasifikasi
Biologi
Air tanah

2. AIR TERSEDIA: air yg terdapat antara kap. Lapang dan koef. Layu.
Air perlu ditambahkan untuk mencapai pertumbuhan tanaman yang optimum
apabila 50 - 85% air yg tersedia telah habis terpakai.
Kalau air tanah mendekati koefisien layu, penyerapan air oleh akar tanaman
tdk begitu cepat dan tidak mampu mengimbangi pertumbuhan tanaman
3. AIR TIDAK TERSEDIA: AIR yg diikat oleh tanah pd TITIK LAYU
permanen, yaitu air higroskopis dan sebagian kecil air kapiler.
KH
31 atm
Air
Higroskopis

Tdk tersedia

KL

KP

15 atm

1/3 atm

Air
Kapiler

Tersedia

100 % pori
Ruang udara dan
air drainase

Berlebihan
SMN08
Daerah Optimum

16

Bentuk Air Tersedia


Air

kapiler, terletak antara titik layu tetap


(batas bawah) dan kapasitas lapangan
(batas atas)
Air tidak tersedia, air higroskopis
(kurang dari titik layu tetap) dan air
gravitasi (di atas kapasitas lapangan)

Faktor yg
mempengaruhi
Air Tersedia

Faktor yg berpengaruh:
1. Hubungan tegangan dengan kelengasan
2. Kedalaman tanah
3. Pelapisan Tanah

TEGANGAN MATRIK : tekstur, struktur dan kandungan bahan organik


mempengaruhi jumlah air yg dapat disediakan tanah bagi tanaman
TEGANGAN OSMOTIK: adanya garam dalam tanah meningkatkan tegangan
osmotik dan menurunkan jumlah air tersedia, yaitu menaikkan koefisien
layu.
Persen air

Sentimeter air setiap 30 cm tanah


10

18

Kap. Lapang
Air tersedia
Koef. Layu

5
Air tidak tersedia

Pasir Sandy loam

Loam Silty-loam Clay-loam Liat


Tekstur semakin halus
SMN08

18

SUPLAI AIR
ke
TANAMAN

Dua proses yg memungkinkan akar tanaman mampu menyerap air


dlm jumlah banyak, yaitu:
1. Gerakan kapiler air tanah mendekati permukaan akar penyerap
2. Pertumbuhan akar ke arah zone tanah yang mengandung air

LAJU GERAKAN KAPILER


Bulu akar
menyerap
air

Gerakan
kapiler
2.5 cm
sagt penting

Tegangan
air tanah
meningkat

Jumlah
air tanah
berkurang

Laju gerakan
tgt perbedaan
tegangan dan daya
hantar pori tanah

Terjadi
gerakan
kapiler air
menuju bulu
akar

Terjadi
perbedaan
Tegangan
dg air tanah di
sekitarnya

LAJU PERPANJANGAN AKAR


Selama masa pertumbuhan tanaman, akar tanaman tumbuh memanjang
dengan cepat, sehingga luas permukaan akar juga tumbuh terus.
Jumlah luas permukaan akar penyerap yang bersentuhan langsung dengan
sebagian kecil air tanah (yaitu sekitar 1-2%)
SMN08

19

KEHILANGAN
UAP AIR
DARI TANAH

HADANGAN HUJAN OLEH TUMBUHAN


Tajuk tumbuhan mampu menangkap sejumlah air hujan, sebagian
air ini diuapkan kembali ke atmosfer.
Vegetasi hutan di daerah iklim basah mampu menguapkan kembali
air hujan yg ditangkapnya hingga 25%, dan hanya 5% yg mencapai
tanah melalui cabang dan batangnya.

Awan
Awanhujan
hujan

Pembentukan
PembentukanAwan
Awan

presipitasi

transpirasi
evaporasi

Run off

infiltrasi

Tanah permukaan
perkolasi
Batuan

Groundwater
SMN08

Sungai - laut
20

Lingkaran
Tanah-AirTanaman

LTAT mrpk sistem dinamik dan terpadu dimana air mengalir dari
tempat dengan tegangan rendah menuju tempat dengan tegangan
air tinggi.

Air kembali ke
atmosfer
(evapo-transpirasi)

Hilang melalui
stomata daun
(transpirasi)

Air dikembalikan ke
tanah melalui hujan
dan irigasi

Penguapan

Serapan bulu akar

SMN08

21

Hadangan hujan
oleh tanaman
semusim

Sekitar 5 - 25% dari curah hujan dihadang tanaman dan


dikembalikan ke atmosfer.
Besarnya tergantung pada kesuburan tanaman dan stadia
pertumbuhan tanaman .
Dari curah hujan 375 mm, hanya sekitar 300-350 mm yang
mencapai tanah.

Hadangan curah hujan oleh jagung dan kedelai


Keadaan hujan

Persen dari curah hujan total untuk:


Jagung
Kedelai

Langsung ke tanah
Melalui batang

70.3
22.8

65.0
20.4

Jumlah di tanah
Yang tinggal di atmosfer

93.1
6.9

85.4
14.6

Sumber: J.L.Haynes, 1940.

SMN08

22

Ketersediaan Air
Tanah vs
Evapotranspirasi

Ketersediaan air di daerah perakaran sangat menentukan besarnya


evapotranspirasi.
Kedalaman daerah perakaran tanaman 50 - 60 cm.
Air tanah pada lapisan olah mengalami pengurangan karena
evaporasi permukaan
Air tanah pd lapisan bawah mengalami pengurangan karena
diserap akar tanaman

Kedalaman tanah (cm)


0 - 17.5
17.5 - 180.0

Evapotranspirasi (cm):
Jagung Padang Rumput

Hutan

24.25
20.75

23.27
22.25

23.45
21.17

Sumber: Dreibelbis dan Amerman, 1965.

SMN08

23

EVAPOTRANSPIRASI

Kehilangan uap air dari tanah:


1. EVAPORASI: penguapan air dari permukaan tanah
2. TRANSPIRASI: Penguapan air dari permukaan tanaman
3. EVAPOTRANSPIRASI = Evaporasi + Transpirasi
Laju penguapan air tgt pd perbedaan potensial air = selisih tekanan
uap air = perbedaan antara tekanan uap air pd permukaan daun
(atau permukaan tanah) dengan atmosfer

Faktor Iklim dan Tanah:


1. Energi Penyinaran
2. Tekanan uap air di atmosfer
3. Suhu
4. Angin
5. Persediaan air tanah
Air tanah
Jagung
Tinggi
Sedang

Evapotranspirasi (cm:
Medicago sativa

17.7
12.7

24.4
20.5

Sumber: Kelly, 1957.

SMN08

24

Air pada Kap. Lapangan


Menguntungkan
Adanya

imbangan antara pori makro dg

mikro
Sebagian besar nutrisi dalam bentuk
terlarut
Permukaan akar memiliki luasan
terbesar untuk menjalankan proses
difusi ion dan aliran masa ion

Air Membatasi Pertumbuhan


Jumlahnya terlalu banyak (menimbulkan
genangan) sering menimbulkan cekaman aerasi
Jumlahnya terlalu sedikit, sering menimbulkan
cekaman kekeringan
Diperlukan upaya pengaturan lengas tanah
supaya optimum, melalui pembuatan saluran
drainase (mencegah terjadinya genangan)
maupun saluran irigasi (mencegah cekaman
kekeringan)

Air

hujan dan irigasi masuk ke tanah lewat


infiltrasi, mengisi pori mikro tanah, tertahan
sebagai lengas
Air tanah memiliki energi kinetik dan
potensial
Energi kinetik sangat rendah, bergerak
sangat lambat
Energi potensial tinggi, penjumlahan dari
potensial gravitasi, potensial matrik,
potensial tekanan, dan potensial solut

Status

air tanah digambarkan oleh


kandungan lengas
Status air tanah tergantung pada tekstur
dan struktur tanah
Tanah lempung menyimpan air lebih
banyak daripada tanah pasir, kekeringan
di tanah lempung terjadi lebih lambat

Kapasitas Lapangan
Seluruh

pori mikro terisi air


Batas atas air tersedia bagi tanaman
Diukur berdasarkan kandungan lengas
setelah tanah jenuh dibiarkan bebas
terdrainasi selama 2 3 hari
Cara lain: ditentukan pada tanah jenuh
yang mengalami tekanan pada 0.01 Mpa
(pasiran) 0.033 Mpa (lempungan)

Titik Layu Tetap


Air

yang ada berupa air higroskopis


Batas bawah air tersedia
Ditentukan dengan mengukur kandungan
lengas pada saat tanaman indikator layu,
dan tidak dapat segar kembali setelah
dibiarkan semalam di udara basah
Cara lain: dengan mengukur kandungan
lengas dari tanah jenuh setelah diberi
tekanan 1.5 Mpa di alat piring tekan

Titik

layu tetap bukan merupakan tetapan


tanah, lebih merupakan tetapan tanaman
Titik layu tetap lebih tergantung pada
tekanan turgor sel-sel tanaman. Tekanan
turgor dipengaruhi oleh komponen
osmotik daun, cuaca yang mempengaruhi
transpirasi dan komponen yang
mempengaruhi ketersediaan air tanah
Tidak ada batas bawah ketersediaan air
yang tegas untuk berbagai tanaman

Genangan
Kandungan lengas tanah di atas kapasitas
lapangan
Menimbulkan dampak yang buruk terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman
Dampak genangan: menurunkan pertukaran
gas antara tanah dan udara yang
mengakibatkan menurunnya ketersediaan O2
bagi akar, menghambat pasokan O2 bagi akar
dan mikroorganisme (mendorong udara keluar
dari pori tanah maupun menghambat laju difusi)

Pada

kondisi genangan, < 10% volume


pori yang berisi udara
Sebagian besar tanaman pertumbuhan
akarnya terhambat bila < 10% volume pori
yang berisi udara dan laju difusi O2 kurang
dari 0.2 ug/cm2/menit
Keadaan lingkungan kekurangan O 2
disebut hipoksia, dan keadaan lingkungan
tanpa O2 disebut anoksia (mengalami
cekaman aerasi)

Kondisi

anoksia tercapai pada jangka


waktu 6 8 jam setelah genangan, karena
O2 terdesak oleh air dan sisa O2
dimanfaatkan oleh mikroorganisme
Pada kondisi tergenang, kandungan O 2
yang tersisa di tanah lebih cepat habis bila
ada tanaman
Laju difusi O2 di tanah basah 20000 kali
lebih lambat dibandingkan di udara
Laju penurunan O2 dipengaruhi oleh
tekstur tanah

Pada tanah pasiran, kehabisan O 2 terjadi


pada 3 hari setelah tergenang sedangkan
pada tanah lempungan terjadi < 1 hari,
porositas lempungan lebih rendah daripada
pasiran
Penurunan O2 dipercepat oleh keberadaan
tanaman di lahan, akar tanaman menyerap
untuk respirasi
Akar tanaman legum berbintil memerlukan
O2 enam kali lebih banyak dibandingkan
yang dibuang bintilnya (30 : 4.3 ul
O2/g/menit)

Genangan

selain menimbulkan penurunan


difusi O2 masuk ke pori juga akan
menghambat difusi gas lainnya, misal
keluarnya CO2 dari pori tanah. CO2
terakumulasi di pori, pada tanah yang baru
saja tergenang 50% gas terlarut adalah
CO2, sebagian tanaman tidak mampu
menahan keadaan tersebut
dampak kelebihan konsentrasi CO 2
mempunyai pengaruh lebih kecil
dibandingkan defisiensi O2

Genangan mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan


biologi tanah
Struktur tanah rusak, daya rekat agregat lemah,
penurunan potensial redoks, peningkatan pH
tanah masam, penurunan pH tanah basa,
perubahan daya hantar dan kekuatan ion,
perubahan keseimbangan hara
Tanaman yang tergenang menunjukkan gejala
klorosis khas kahat N
Kekahatan N terjadi karena penurunan
ketersediaan N maupun penurunan
penyerapannya

Pada kondisi tergenang ketersediaan N dalam


bentuk nitrat sangat rendah karena proses
denitrifikasi, nitrat diubah menjadi N2, NO, N2O,
atau NO2 yang menguap ke udara

Pada proses denitrifikasi, nitrat digunakan oleh


bakteri aerob sebagai penerima elektron dalam
proses respirasi
Genangan berdampak negatif terhadap
ketersediaan N, tetapi ada pula keuntungan dari
timbulnya genangan yaitu peningkatan
ketersediaan P, K, Ca, Si, Fe, S, Mo, Ni, Zn, Pb,
Co

Genangan

berpengaruh terhadap proses


fisiologis dan biokimiawi antara lain
respirasi, permeabilitas akar, penyerapan
air dan hara, penyematan N
Genangan menyebabkan kematian akar di
kedalaman tertentu dan hal ini akan
memacu pembentukan akar adventif pada
bagian di dekat permukaan tanah pada
tanaman yang tahan genangan
Kematian akar menjadi penyebab
kekahatan N dan cekaman kekeringan
fisiologis

Pada tanaman legum, genangan tidak hanya


menghambat pertumbuhan akar maupun tajuk
juga menghambat perkembangan dan fungsi
bintil akar
Fungsi bintil akar terganggu karena
terhambatnya aktifitas enzim nitrogenase dan
pigmen leghaemoglobin, kemampuan fiksasi N2
akan menurun
Tanaman kedelai termasuk tanaman yang tahan
genangan, mampu membentuk akar adventif
dan bintil akar pada akar tersebut, efek
genangan akan hilang begitu akar adventif
terbentuk

Pengaruh genangan pada tajuk tanaman:


penurunan pertumbuhan, klorosis, pemacuan
penuaan, epinasti, pengguguran daun,
pembentukan lentisel, penurunan akumulasi
bahan kering, pembentukan aerenkim di batang.
Besarnya kerusakan tanaman sebagai dampak
genangan tergantung pada fase pertumbuhan
tanaman. Fase yang peka genangan: fase
perkecambahan, fase pembungaan, dan
pengisian
Genangan pada fase perkecambahan
menurunkan jumlah biji yang berkecambah
(perkecambahan sangat memerlukan O2)
Genangan yang terjadi pada fase pembungaan
dan pengisian menyebabkan banyak bunga dan
buah muda gugur

KEKERINGAN
Kekeringan

menimbulkan cekaman bagi


tanaman yang tidak tahan kering
Kekeringan terjadi jika lengas tanah lebih
rendah dari titik layu tetap
Kondisi di atas timbul karena tidak adanya
tambahan lengas baik dari air hujan
maupun irigasi sementara
evapotranspirasi tetap berlangsung


a.

b.

c.

Cekaman kekeringan dapat dibagi ke dalam


tiga kelompok yaitu:
Cekaman ringan :jika potensial air daun
menurun 0.1 Mpa atau kandungan air nisbi
menurun 8 10 %
Cekaman sedang: jika potensial air daun
menurun 1.2 s/d 1.5 Mpa atau kandungan air
nisbi menurun 10 20 %
Cekaman berat: jika potensial air daun
menurun >1.5 Mpa atau kandungan air nisbi
menurun > 20%
Apabila tanaman kehilangan lebih dari separoh
air jaringannya dapat dikatakan bahwa
tanaman mengalami kekeringan

Pertumbuhan

dan hasil tanaman tidak


hanya dipengaruhi oleh cekaman
kekeringan, merupakan hasil integrasi dari
semua pengaruh cekaman pada proses
fotosintesis, respirasi, metabolisme
pertumbuhan, dan reproduksi
Proses fisiologis untuk mengetahui
dampak kekeringan yang dapat diukur:
tekanan turgor, bukaan stomata, laju
metabolisme, kerusakan enzim, dan
kerapatan akar

Faktor

yang mempengaruhi penurunan


pertumbuhan secara langsung bukan
potensial air, tetapi potensial osmotik atau
tekanan turgor.
Tekanan turgor sel tanaman akan
mempengaruhi aktivitas fisiologis antara
lain pengembangan daun, bukaan
stomata, fotosintesis, dan pertumbuhan
akar

Pada

tanaman yang tahan cekaman


kekeringan, tekanan turgor daun tetap
dipertahankan meskipun kandungan
lengas tanah maupun air jaringan
menurun. Hal ini terjadi melalui penurunan
potensial osmotik daun yang disebut
penyesuaian osmotik
Penyesuaian osmotik dapat dilakukan
melalui akumulasi atau sintesis zat terlarut
yang menurunkan potensial solut dan
mempertahankan turgor sel

Zat yang sering dihasilkan tanaman untuk


penyesuaian osmotik pada tanaman yang tahan
cekaman kekeringan adalah senyawa prolin
yang terakumulasi di jaringan daun
Kandungan prolin pada daun yang mengalami
cekaman kekeringan 10 100 kali lipat
dibandingkan tanaman yang kecukupan air
Pada tanaman yang mengalami cekaman, prolin
merupakan komponen asam amino terbesar
dalam jaringan (30% dari total nitrogen terlarut)

Peranan

prolin: sebagai penampung


nitrogen dari berbagai senyawa nitrogen
yang berasal dari kerusakan protein,
sebagai senyawa pelindung untuk
mengurangi pengaruh kerusakan
cekaman air di sel. Begitu tanaman
terlepas dari cekaman air, senyawa prolin
akan segera terdegradasi menjadi
glutamat
Cekaman air mampu menurunkan LAB
sampai 50%, terutama terjadi karena
penurunan laju fotosintesis

LAJU
GERAKAN
AIR TANAH

Kecepatan gerakan air dlm tanah dipengaruhi oleh dua faktor:


1. Daya dari air yang bergerak
2. Hantaran hidraulik = Hantaran kapiler = daya hantar
i = k.f
dimana i = volume air yang bergerak; f = daya air yg bergerak dan
k = konstante.

Daya air yg bergerak = daya penggerak, ditentukan oleh dua faktor:


1. Gaya gravitasi, berpengaruh thd gerak ke bawah
2. Selisih tegangan air tanah, ke semua arah
Gerakan air semakin cepat kalau perbedaan tegangan semakin tinggi.

Hantaran hidraulik ditentukan oleh bbrp faktor:


1. Ukuran pori tanah
2. Besarnya tegangan untuk menahan air
Pada gerakan jenuh, tegangan airnya rendah, shg hantaran hidraulik
berbanding lurus dengan ukuran pori
Pd tanah pasir, penurunan daya hantar lebih jelas kalau terjadi penurunan
kandungan air tanah
Lapisan pasir dlm profil tanah akan menjadi penghalang gerakan air tidak
jenuh
SMN08

49

Gerakan air tanah dipengaruhi oleh kandungan air tanah

Gerakan air
tanah

c
Penetrasi air dari tnh basah ke tnh kering
(cm)
18
Tanah lembab, kadar air awal 29%

Tanah lembab, kadar air awal 20.2%

Tanah lembab, kadar air awal 15.9%


0
26

156
Jumlah hari kontak, hari

Sumber: Gardner & Widtsoe, 1921.

SMN08

50

Gerakan
Air Tanah
Tidak Jenuh

Gerakan tidak jenuh = gejala kapilaritas = air bergerak


dari muka air tanah ke atas melalui pori mikro.
Gaya adhesi dan kohesi bekerja aktif pada kolom air (dalam
pri mikro), ujung kolom air berbentuk cekung.
Perbedaan tegangan air tanah akan menentukan arah
gerakan air tanah secara tidak jenuh.

Air bergerak dari daerah dengan tegangan rendah (kadar air


tinggi) ke daerah yang tegangannya tinggi (kadar air rendah,
kering).
Gerakan air ini dapat terjadi ke segala arah dan berlangsung
secara terus-menerus.
Pelapisan tanah berpengaruh terhadap gerakan air tanah.
Lapisan keras atau lapisan kedap air memperlambat gerakan
air
Lapisan berpasir menjadi penghalang bagi gerakan air dari
lapisan yg bertekstur halus.
Gerakan air dlm lapisan berpasir sgt lambat pd tegangan
SMN08

51

Air hujan dan irigasi memasuki tanah, menggantikan udara


dalam pori makro - medium - mikro. Selanjutnya air
bergerak ke bawah melalui proses gerakan jenuh dibawah
pengaruh gaya gravitasi dan kapiler.
Gerakan air jenuh ke arah bawah ini berlangsung terus
selama cukup air dan tidak ada lapisan penghalang

Gerakan
Jenuh
(Perkolasi)

Lempung berpasir
cm

Lempung berliat

0
15 mnt

4 jam

30
60
90

1 jam

24 jam

120
24 jam

48 jam

150
30 cm

60 cm
SMN08
Jarak dari tengah-tengah saluran, cm

52

PERKOLASI

Jumlah air perkolasi


Faktor yg berpengaruh:
1. Jumlah air yang ditambahkan
2. Kemampuan infiltrasi permukaan tanah
3. Daya hantar air horison tanah
4. Jumlah air yg ditahan profil tanah pd kondisi
kapasitas lapang

Keempat faktor di atas ditentukan oleh struktur dan tekstur


tanah
Tanah berpasir punya kapasitas ilfiltrasi dan daya hantar air
sangat tinggi, kemampuan menahan air rendah, shg
perkolasinya mudah dan cepat
Tanah tekstur halus, umumnya perkolasinya rendah dan sangat
beragam; faktor lain yg berpengaruh:
1. Bahan liat koloidal dpt menyumbat pori mikro & medium
2. Liat tipe 2:1 yang mengembang-mengkerut sangat berperan
SMN08

53

GERAKAN
UAP AIR

Penguapan air tanah terjadi internal (dalam pori tanah) dan


eksternal (di permukaan tanah)
Udara tanah selalu jenus uap air, selama kadar air tanah tidak lebih
rendah dari koefisien higroskopis (tegangan 31 atm).

Mekanisme Gerakan uap air


Difusi uap air terjadi dlm udara tanah, penggeraknya adalah perbedaan
tekanan uap air.
Arah gerapan menuju ke daerah dg tekanan uap rendah

Pengaruh suhu dan lengas tanah terhadap gerapan uap air dalam tanah
Lembab Dingin

Kering Dingin

Kering Panas

Lembab Panas
SMN08

54

RETENSI
AIR TANAH

KAPASITAS RETENSI MAKSIMUM adalah:


Kondisi tanah pada saat semua pori terisi penuh air, tanah
jenuh air, dan tegangan matrik adalah nol.
KAPASITAS LAPANG: air telah meninggalkan pori makro,
mori makro berisi udara, pori mikro masih berisi air;
tegangan matrik 0.1 - 0.2 bar; pergerakan air terjadi pd
pori mikro/ kapiler

KOEFISIEN LAYU: siang hari tanaman layu dan malam hari segar
kembali, lama-lama tanaman layu siang dan malam; tegangan matrik
15 bar.
Air tanah hanya mengisi pori mikro yang terkecil saja, sebagian besar
air tidak tersedia bagi tanaman.
Titik layu permanen, bila tanaman tidak dapat segar kembali
KOEFISIEN HIGROSKOPIS
Molekul air terikat pada permukaan partikel koloid tanah, terikat
kuat sehingga tidak berupa cairan, dan hanya dapat bergerak dlm
bentuk uap air, tegangan matrik-nya sekitar 31 bar.
Tanah yg kaya bahan koloid akan mampu menahan air higroskopis
lebih banyak dp tanah yg miskin bahan koloidal.
SMN08

55

Berapa banyaknya air dalam tanah ?

Kadar Air
w (massa)

(volume) =
t (tebal)

Ma/Mp

kg kg-1

Va/Vt

m3 m-3

Ta/Tt

mm m-1

Ma=massa air

Mp = massa padatan

Va =volume air

Vt = volume tanah

Ta =tebal air

Tt = tebal tanah

6.4.

6.5.

Bagaimana air bisa tinggal dalam


ruangan pori ?
Air diikat oleh partikel (padatan)
dan air oleh gaya adhesi dan kohesi
KAPILARITAS

6.6.

Air mengalir
Aliran permukaan
terjadi karena
gaya gravitasi

gravitasi
Apakah air selalu
mengalir ke bawah ?

Air juga bisa mengalir ke atas . . .


..
Menyiram tanaman melalui selokan ..

6.7.

Air
diberikan
lewat
selokan
Air
membasah
i
permukaa
n

Kapilaritas

6.8.

Air bisa mengalir naik melalui ruang pori tanah secara


kapiler, disebabkan oleh gaya-gaya adhesi dan kohesi

6.9.

Potensial Air
LARUTAN TANAH
osmotik

AIR
matriks

absorpsi

gravitasi

PARTIKEL TANAH
PUSAT BUMI

AKAR

6.10.

Potensial Air -
Potensial

gravitasi

Potensial matriks

Potensial Total

Potensial osmotik

t = g m o

Gaya Kapiler (matriks)

6.11.

h = 0.15/r
2 cos
h = rg
= tegangan permukaan
= sudut kontak
r = jari-jari pipa (pori)
= berat jenis air
g = gravitasi

Pori yang halus menahan air ditahan dengan energi


yang lebih besar

6.12.

Gaya Osmotik
Air mengalir melewati selaput semi-permeabel

Na+

H
O

H
O

H
H
O

H
H
O

O
H

H
O
H
O
H

H
O
H

H
H

Cl-

Cl-

6.13.

Konsep Energi

Air mengalir dari energi tinggi ke enerji rendah

tanah basah
pori kasar
enerji H2O
lebih tinggi

tanah kering
Aliran H2O

pori kasar
enerji H2O
lebih tinggi

perbedaan enerji bebas menyebabkan pergerakan H2O

6.14.

Level Enerji

Potensial Gravitasi

Ketinggian air dari rujukan

Rujukan
Potensial Osmotik

Konsentrasi larutan tanah

Potensial Matriks

Adesi & kohesi padatan

Air murni
pada posisi
tetap

6.15.

Satuan Pengukuran Air Tanah


Kadar Air Tanah :
Kadar Air massa

kg kg-1

Kadar Air Volume

m3 m-3

Tebal Air

mm

Potensial Air Tanah


Potensial per massa

J kg-1

Potensial per volume

N m-2 = Pa

Potensial per berat

6.16.

Konversi Satuan
1 atm = 760 mm Hg = 1020 cm H2O = 1 bar = 100 KPa

cm H2O bars
300
-0.3
1.000
10.000-10
15.000-15

kPa pF
-30 2,5
-1 -100 3,0
-10004,0
-15004.2

pF = logaritma tekanan air dalam satuan cm H2O

Kadar Air dan Potensial Air


Tanah jenuh = jumlah air banyak
Potensial rendah
Air mudah dilepaskan

Tanah kering = jumlah air sedikit


Potensial kuat (nilai makin negatif)
Air sulit dilepaskan

6.17.

Kadar Air dan Potensial Air


Semakin kering tanah semakin kuat
potensial air tanah :
Ada hubungan antara Kadar Air vs
Potensial
Hubungan berbentuk semi-logaritmik
Disebut :
Kurva Karakteristik Air Tanah
Kurva pF

6.18.

Kurva pF : Pengaruh Tekstur Tanah


Tekanan Air (bars)

-20

tanah berliat

tanah berpasir
0

Kadar Air (%)

6.19.

Kurva pF : Pengaruh Struktur Tanah


Tekanan Air (bars)

-100

tanah mampat

Tanah beragregat

Kadar Air (%)

6.20.

6.21.

Histeresis

2r

0.5
2R
pembasahan

pengeringan

pengeringan

pembasahan

Tekanan Air (bars)

-100

Air Tanah : Klasifikasi dan Ketersediaan


0.0

FISIK
gravitasi

- 0.3

(bars)

BIOLOGI
tdk tersedia
(drainase)

tersedia
-15

kapiler
tdk tersedia

- 30

uap

6.22.

6.23.

Kapasitas Menahan Air

Kapasitas beberapa tanah dalam menahan air

TEKSTUR
TANAH

Prosentase Air (Kadar air volume, )


Kapasitas Koefisien
Air
Lapangan
Higroskopis Kapiler

Lempung berpasir
Lempung berdebu
Liat

12
30
35

Tekanan (atm = bar)

- 0,3

3
10
18
- 31

9
20
17
(-0,3)(-31)

Bandingkan istilah2 ini dengan klasifikasi air secara fisik &


biologi !

Air Tanah dan Tanaman


Fakta :

6.24.

Air tanah terikat dalam berbagai


tingkat kekuatan (potensial)
Tanaman menyerap air melalui akar
dengan kekuatan isap maksimum

Konsekuensinya :
Air tanah dapat diserap akar bila
kekuatan isap akar lebih besar dari
kekuatan ikatan matriks
AIR TERSEDIA BAGI TANAMAN

6.25.

Ketersediaan Air bagi Tanaman


Air Drainasi :
Setelah hujan atau penggenangan, air
masih mengalir ke bawah (drainasi)
Kapasitas Lapangan :
air yang tidak mengalir ke bawah lagi
tetapi diam dalam ruangan pori
Titik Layu :
Air tinggal sedikit diikat sangat kuat
sehingga akar tidak bisa menyerapnya
(tanaman menunjukkan gejala layu)

6.26.

Hubungan Air dan Akar

Perakaran tanaman KEDELE yang ditanam


pada tanah lempung berdebu

Kedalaman
(cm)
00-16
16-32
32-48
48-64

Panjang Akar (km m-3)


Tidak Diairi
Diberi Air
76
30
21
14

89
37
27
16
Brown et al., 1985

6.27.

Hubungan Air dan Akar


Distribusi akar 3 jenis tanaman yang
ditemukan pada dua lapisan tanah

Kedalaman
(cm)
Kedele
Jagung
Sorghum

Prosen massa Akar (%)


00-30 cm
30-180 cm
71
64
86

29
36
14
Mayaki et al.,
1976

Mengukur Kadar Air Tanah


Gravimetrik :

Timbang Tanah (Padatan + Air) = G1

Keringkan
Hitung

dan Timbang (Padatan) = G2

kadar air (w)

w =

G1 G2
G2

(g g-1)

6.28.

6.29.

Alat-alat untuk Mengukur Air


Tanah
Gypsum Block

Elektroda (Resistensi)
Sinar Gamma
Sinar Neutron
Tensiometer
TDR (Time Domain Reflectometer)
Neutron
Probe

Aliran Air dalam Tanah


3 macam Aliran Air dalam Tanah
1.
2.
3.

Aliran jenuh (saturated flow)


Aliran tidak jenuh (unsaturated flow)
Aliran uap air (vapor flow)

Prinsip Aliran (hukum Darcy) :

q =-k

d
ds

Air mengalir karena ada perbedaan tekanan


antara dua titik (d/ds)
Aliran air melalui pori-pori tanah, memiliki sifat
daya hantar berbeda-beda (k)

6.30.

6.31.

6.32.

Saturated Flow
- Horizontal Column
H= Hinlet - Houtlet
= Hpi - Hpo

Hinlet= Hpi + Hgi

Ho = Hpo + Hgo

Hpi
L

Hpo

soil
Hgo

Hgi
Reference level

6.33.
6.1.

Saturated Flow
- Vertical Column
H = H1 + L
H1
Hi = H 1 + L

inlet

Ho = 0 + 0

outlet

Reference plain

6.34.

6.35.

6.36.

Aliran Tidak Jenuh :

Pengaruh Tekstur Tanah

Level Enerji

6.14.

Potensial Gravitasi

Ketinggian air dari rujukan

Rujukan
Potensial Osmotik

Konsentrasi larutan tanah

Potensial Matriks

Adesi & kohesi padatan

Air murni
pada posisi
tetap

31. Pertumbuhan dan produksi tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan tempat tumbuh
tanaman tersebut, faktor lingkungan tersebut diantaranya:
a. iklim b.
tanah
c.
genetik
d. (a dan b) betul
e.
b, dan c) betul

(a,

32.Tanah yang subur akan menghasilkan:


a. Pertumbuhan baik, produksi baik
b. Pertumbuhan baik, produksi belum tentu baik
c. Pertumbuhan belum tentu baik, produksi baik
d. Pertumbuhan dan produksi belum tentu baik
e. Salah semua
33. Fungsi tanah dalam mendukung pettumbuhan tanaman antara lain menyediakan ....., kecuali:
a. Oksigen
b.
Air
c.
cahaya
d.
Tunjangan
mekanik
e.Unsur hara
34. Tanah terdiri dari 4 komponen utama yaitu ...., kecuali:
a. Unsur hara
b.
Air
c.
e.
Udara

Mineral

d.

Bahan organik

35. Komposisi 4 komponen tersebut dalam tanah yang ideal untuk pertumbuhan tanaman adalah
(komponen sesuai urutan di soal nomor 4):
a. 25%; 25%, 45%, 5%
b.
25%; 45%; 5%; 25%
c.
20%; 40%;
10%; 30%
d. 25%; 40%; 25%; 10%
e.
30%; 45%; 5%; 20%
90

36. Komposisi komponen tanah di bawah ini (urutan komponen seperti soal no 4) menggambarkan adanya
proses pemadatan yang terjadi (jawaban dapat lebih dari satu):
a. 20%; 55%, 5%, 20% b.
25%; 45%; 5%; 25%
c.
20%; 40%; 10%; 30%
d. 25%; 40%; 25%; 10%e.
30%; 45%; 5%; 20%
37. Apabila terjadi proses pemadatan seperti soal nomor 6, maka akar tanaman akan kekurangan:
a. Oksigen b.
Air
c.
cahaya
d.
Bahan organik
e.
Unsur hara
38. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat digolongkan menjadi unsur hara esensial dan fungsional.
Unsur hara fungsional adalah:
a. Fungsinya sama dengan unsur esensial
b. Dibutuhkan tanaman tetapi tidak jelas fungsinya
c. Dibutuhkan tanaman tetapi tidak esensial fungsinya
d. (a dan b) betul
e. (b dan c) betul
39. Salah satu fungsi tanah adalah menyediakan:
a. Semua unsur hara esensial
b, Sebagian unsur hara esensial
c. Semua unsur hara esensial dan fungsional
d. Sebagian unsur hara esensial dan sebagian unsur fungsional
e. Salah semua
40. Kelompok unsur hara di bawah ini mencantumkan semua unsur hara makro:
a. Ca, Mg, S, N, P, K, Fe
b. C, H, O, N, P, K
c. S, Ca, Mg, K, N, P, C, H, O
d. N, P, K, Ca, Mg, S
e. N, P, K, Ca, Mg, Fe, Na, Cu

91

41. Unsur-unsur di bawah ini termasuk unsur esensial yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit:
a. Ca, Mg, S, N, P, K, Fe
b. C, H, O, N, P, K
c. S, B, C, Cu, Cl, Fe
d. S, Cl, Cu, Mn,(Ni), Fe
e. Cl, Mo, Mn, (Na), Cu, B
42. Unsur hara biasanya tersedia atau dapat diserap tanaman dalam bentuk:
a. Kation b.
Anion
c.
Kompleks Kation
d.
Anion
e. Betul semua
43. Sebagai contoh, unsur fosfor diserap dalam bentuk:
a. P+5
b.
HPO42c.
H2PO41e. (b dan c) betul

d.

44. Di bawah ini adalah bentuk-bentuk Nitrogen tersedia, kecuali:


a. N2
b.
NH4+
c.
NO2d.
Betul semua

Kompleks

(a dan b) betul

NO3-

e.

45. Pada umumnya jumlah unsur makro dalam tanah .............. di daerah basah/lembab dibandingkan di
daerah kering:
a. sama besar, kecuali Ca
b.
Lebih banyak
c.
lebih sedikit
d. Lebih banyak, kecuali C dan N
e.
Lebih sedikit, kecuali C dan N
92

Anda mungkin juga menyukai