DI Susun Oleh
Nama
: Ramadan Febriansyah
NPM
:120210217
Kode Ruang
: 141-TI028-M1A
Nama Dosen
: Andi Maslan, ST . M SI
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dari mata
kuliah TEKNIK KOMPILASI. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada
Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-quran
dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah TEKNIK KOMPILASI di program
studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan MIPA pada Universitas Putera Batam.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Abdul
Basith selaku dosen pembimbing mata kuliah TEKNIK KOMPILASI dan kepada segenap
pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penulis Menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan kekurangan dalam penulisan makalah
ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif atau yang bersifat
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk di kemudian hari.
Batam, 2 Januari 2015
Ramadan Febriansyah
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................................
1.3 TUJUAN........................................................................................................................
1.4 MANFAAT....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
2.1 ENERGI SURYA...........................................................................................................
2.2 KOMPONEN SISTEM PHOTOFOLTAIC...................................................................
2.3 PANEL SURYA.............................................................................................................
2.4 BATERAI......................................................................................................................
2.5 REGULATOR................................................................................................................
2.6 INVENTER...................................................................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kebutuhan energy dimasa sekarang semakin dibutuhkan banyak orang, karena itu harus
ada alternative baru yang dapat menghasilkan energy yang ramah lingkungan juga
murah. Selain karena keterbatasan sumber energy dunia juga karena terjadinya global
warming atau pemanasan global.
Pembuatan makalah ini didasarkan atas keprihatinan atas kondisi bumi yang sumber
daya alam nya digunakan dengan tidak bijak sehingga memperburuk kondisi. Dengan
energy alternative lah kita dapat sedikit membantu memperbaiki bumi salah satunya
dengan memanfaatkan sumber energy yang melimpah sekaligus gratis yaitu dengan
PANEL SONAR. Sebenarnya masih banyak alternative lain yang bisa digunakan untuk
mengganti energy yang kita gunakan sekarang. Pabrik-pabrik,instansi-instansi,atau
gedung perkantoran seharusnya dapat menggunakan alternative ini untuk menghasilkan
energy yang murah dan ramah lingkungan. Selain baik untuk lingkungan alternative ini
dapat menguntungkan lembaga-lembaga yang menggunakan nya dengan menghemat
energy operasional. semoga dengan adanya makalah ini dapat berguna bagi pembaca
makalah ini.
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
Adapun Manfaat dari Penulisan Makalah ini adalah, pembaca dapat mengetahui sekaligus
memahami tentang Energi Surya, Komponen Sistem Photofoltaic, Panel Surya, Baterai
yang di butuhkan pada Panel Surya, Regulator dan terakhir Inventer.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 ENERGI SURYA
Energi surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan dunia dan jika
dieksplotasi dengan tepat, energi ini berpotensi mampu menyediakan kebutuhan
konsumsi energi dunia saat ini dalam waktu yang lebih lama. Matahari dapat digunakan
secara langsung untuk memproduksi listrik atau untuk memanaskan bahkan untuk
mendinginkan. Potensi masa depat energi surya hanya dibatasi oleh keinginan kita untuk
menangkap kesempatan.Ada banyak cara untuk memanfaatkan energi dari matahari.
Tumbuhan mengubah sinar matahari menjadi energi kimia dengan menggunakan
fotosintesis. Kita memanfaatkan energi ini dengan memakan dan membakar kayu.
Bagimanapun, istilah tenaga surya mempunyai arti mengubah sinar matahari secara
langsung menjadi panas atau energi listrik untuk kegunaan kita. dua tipe dasar tenaga
matahari
adalah
sinar
matahari
dan
photovoltaic
(photo-
cahaya,
matahari. Setelah dites, lemari pendingin ini akan digunakan oleh organisasi
kemanusiaan untuk membantu menyediakan vaksin di daerah tanpa listrik, dan oleh
setiap orang yang tidak ingin bergantung dengan tenaga listrik untuk mendinginkan
makanan mereka.Penggunaan sel photovoltaic sebagai desain utama oleh para arsitek
semakin meningkat. Sebagai contoh, atap ubin atau slites solar dapat menggantikan
bahan atap konvsional. Modul film yang fleksibel bahkan dapat diintegrasikan menjadi
atap vaulted, ketika modul semi transparan menyediakan percampuran yang menarik
antara bayangan dengan sinar matahari. Sel photovoltaic juga dapat digunakan untuk
menyediakan tenaga maksimum ke gedung pada saat hari di musim panas ketika sistem
AC membutuhkan energi yang besar, hal itu membantu mengurangi beban maskimum
elektik.Baik dalam skala besar maupun skala kecil photovoltaic dapat mengantarkan
tenaga ke jaringan listrik, atau dapat disimpan dalam selnya.
baru mencapai 25%, maka produksi listrik maksimal yang dihasilkan sel surya baru
mencapai 250 Watt per m2.
Gambar.3
Panel surya/ solar cells/ solar panel: panel surya menghasilkan energi listrik tanpa
biaya, dengan mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon (disebut
juga solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang menghasilkan
arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi
sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk menghasilkan 17 Volt
tegangan maksimun).
Baterai, adalah perangkat kimia untuk menyimpan tenaga listrik dari tenaga surya.
Tanpa baterai, energi surya hanya dapat digunakan pada saat ada sinar matahari.
Diagram instalasi pembangkit listrik tenaga surya ini terdiri dari panel surya,
charge controller, inverter, baterai.
Gambar.4
Dari diagram pembangkit listrik tenaga surya diatas: beberapa panel surya di
paralel untuk menghasilkan arus yang lebih besar. Combiner pada gambar diatas
menghubungkan kaki positif panel surya satu dengan panel surya lainnya. Kaki/
kutub negatif panel satu dan lainnya juga dihubungkan. Ujung kaki positif panel
surya dihubungkan ke kaki positif charge controller, dan kaki negatif panel surya
dihubungkan ke kaki negatif charge controller. Tegangan panel surya yang
dihasilkan akan digunakan oleh charge controller untuk mengisi baterai. Untuk
menghidupkan beban perangkat AC (alternating current) seperti Televisi, Radio,
komputer, dll, arus baterai disupply oleh inverter.
Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga surya membutuhkan perencanaan
mengenai kebutuhan daya:
Jumlah pemakaian
Jumlah baterai
sehingga
kelebihan
muatan
negatif,
(n =
negatif).
Sedangkan
Gambar.5
Gambar.6
Gambar.7
2. Sesaat setelah dua jenis semikonduktor ini disambung, terjadi perpindahan
elektronelektron dari semikonduktor n menuju semikonduktor p, dan
perpindahan
hole
dari
semikonduktor p menuju
semikonduktor n.
Perpindahan elektron maupun hole ini hanya sampai pada jarak tertentu
dari batas sambungan awal.
Gambar.8
3. Elektron
dari
semikonduktor n bersatu
semikonduktor p yang
dengan
mengakibatkan
jumlah
hole
hole
pada
pada
Gambar.9
4. Daerah negatif dan positif ini disebut dengan daerah deplesi (depletion
region) ditandai dengan huruf W.
5. Baik elektron maupun hole yang ada pada daerah deplesi disebut dengan
pembawa
muatan
minoritas
(minority
charge
carriers)
karena
Gambar.10
7. Adanya medan listrik mengakibatkan sambungan pn berada pada titik
dan
hole
berpindah
dari
semikonduktor
yang
satu
ke
Gambar.11
Gambar.12
Cahaya matahari dengan panjang gelombang (dilambangkan dengan simbol lambda
sbgn digambar atas ) yang berbeda, membuat fotogenerasi pada sambungan pn berada
pada bagian sambungan pn yang berbeda pula. Spektrum merah dari cahaya matahari
yang memiliki panjang gelombang lebih panjang, mampu menembus daerah deplesi
hingga terserap di semikonduktor p yang akhirnya menghasilkan proses fotogenerasi
di sana. Spektrum biru dengan panjang gelombang yang jauh lebih pendek hanya
terserap di daerah semikonduktor n.
Selanjutnya, dikarenakan pada sambungan pn terdapat medan listrik E, elektron hasil
fotogenerasi tertarik ke arah semi konduktor n, begitu pula dengan hole yang tertarik
ke arah
semikonduktor p.
Apabila
rangkaian
kabel
dihubungkan
ke
dua
bagian
semikonduktor, maka elektron akan mengalir melalui kabel. Jika sebuah lampu kecil
dihubungkan ke kabel, lampu tersebut menyala dikarenakan mendapat arus listrik,
dimana arus listrik ini timbul akibat pergerakan elektron.
Gambar.13
Pada umumnya, untuk memperkenalkan cara kerja sel surya secara umum, ilustrasi di
bawah ini menjelaskan segalanya tentang proses konversi cahaya matahari menjadi
energi listrik.
Gambar.14
Total beban + Rugi & Safety Factor = Itot beban x 1,20 ....(4)
Menentukan jam Matahari Ekivalen
(Equivalent Sun Hours, ESH) terburuk Jam matahari ekivalen suatu tempat
ditentukan berdasarkan peta insolasi matahari dunia yang dikeluarkan oleh
Solarex (Solarex, 1996). Berdasarkan peta insolasi matahari dunia, diperoleh:
ESH untuk Wilayah Katulistiwa = 4,5
Menentukan Kebutuhan Arus Total Panel Surya
Arus total panel surya yang dibutuhkan ditentukan dengan cara membagi Total
beban+ Rugi-rugi dan safety factor dengan ESH.
Dimana :
Itot_panel adalah Arus Total panel Iop_modul dan Arus operasi modul
Jumlah modul yang tersusun seri ditentukan oleh :
Dimana :
Vsistem adalah tegangan nominal sistem dan Vmodul adalah tegangan nominal modul
Total modul yang diperlukan adalah :
5 6 hari
10 12 hari
15
hari
Sumber : Solarex, 1996 : Discover The Newest World Power, Frederick Court,
Maryland USA.
Berdasarkan peta insolasi dunia (Solarex, 1996), letak wilayah Indonesia terletak
pada 10o LS 10o LU. Ini berarti bahwa waktu cadangan untuk seluruh wilayah
Indonesia, adalah sama yaitu 5 6 hari. Kapasitas Ampere-jam (Ah) minimum dari
baterai dihitung dengan persamaan :
Dimana :
Baterai cap = kapasitas baterai (Ah)
Trec = waktu cadangan
Atau
Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah bentuk energi paling
berlimpah yang tersedia di planet kita.
Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang sangat rendah
karena tidak ada bagian yang bergerak.
Harga panel surya terus turun meskipun mereka masih harus bersaing dengan bahan
bakar fosil.
Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakai mereka yang
mencapai 20+ tahun.
Masa pakainya yang panjang, mecapai 25-30 tahun, menggaransi penggunanya akan
menghemat biaya energi dalam jangka panjang pula.
Panel surya masih relatif mahal, bahkan. Harga panel rumah sedang saat ini sekitar $
12000-18000.
Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena banyak sinar
matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-rata panel surya saat ini
mencapai efisiensi kurang dari 20%.
Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating pada panel surya.
Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.
Daur ulang panel surya yang tak terpakai lagi dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan jika tidak dilakukan dengan hati-hati karena silikon, selenium, kadmium,
dan sulfur heksafluorida (merupakan gas rumah kaca).
Selain itu, pembangkit listrik panas matahari yang besardapat merusak ekosistem
gurun jika tidak dikelola dengan baik. Burung dan serangga dapat terbunuh jika
mereka terbang melewati konsentrasi sinar matahari, seperti yang diciptakan oleh
"menara tenaga surya. "Beberapa system pembangkit panas matahari menggunakan
cairan berbahaya (untuk mentransfer panas) yang memerlukan penanganan dan
pembuangan khusus.
Sistem tenaga surya mungkin memerlukan air untuk pembersihan konsentrator dan
receiver
secararutin;
begitu
juga
dengan
pendinginan
turbin-generator.
2.4 BATERAI
yaitu
konvensional,
jenis
hybrid
aki
dan
basah/
MF
( Maintenance Free ).
Aki basah/konvensional berarti masih
menggunakan asam sulfat ( H2SO4 )
dalam bentuk cair. Sedangkan aki MF sering disebut juga aki kering karena asam
sulfatnya sudah dalam bentuk gel/selai. Dalam hal mempertimbangkan posisi
peletakkannya maka aki kering tidak mempunyai kendala, lain halnya dengan aki basah.
Aki konvensional juga kandungan timbalnya ( Pb ) masih tinggi sekitar 2,5%untuk
masing-masing sel positif dan negatif. Sedangkan jenis hybrid kandungan timbalnya
sudah dikurangi menjadi masing-masing 1,7%, hanya saja sel negatifnya sudah
ditambahkan unsur Calsium. Sedangkan aki MF / aki kering sel positifnya masih
menggunakan timbal 1,7% tetapi sel negatifnya sudah tidak menggunakan timbal
melainkan Calsium sebesar 1,7%. Pada Calsium battery Asam Sulfatnya ( H2SO4 )
masih berbentuk cairan, hanya saja hampir tidak memerlukan perawatan karena tingkat
penguapannya kecil sekali dan dikondensasi kembali. Teknologi sekarang bahkan sudah
memakai bahan silver untuk campuran sel negatifnya.
CCA ( Cold Cranking Ampere ) menunjukkan seberapa besar arus yang dapat
dikeluarkan serentak selama 30 detik pada titik beku air yaitu 0 derajad Celcius.
Battery Deep Cycle mempunyai 2-3 kali lipat nilai RC dibandingkan battery
konvensional. Umur battery AGM rata-rata antara 5-8 tahun.
terisi maka secara otomatis pengisian arus dari panel sel surya berhenti. Cara
deteksi adalah melalui monitor level tegangan batere. Solar charge controller akan
mengisi baterai sampai level tegangan tertentu, kemudian apabila level tegangan
drop, maka baterai akan diisi kembali.
Solar Charge Controller biasanya terdiri dari : 1 input ( 2 terminal ) yang terhubung
dengan output panel sel surya, 1 output ( 2 terminal ) yang terhubung
dengan baterai / aki dan 1 output ( 2 terminal ) yang terhubung dengan beban ( load
). Arus listrik DC yang berasal dari baterai tidak mungkin masuk ke panel sel surya
karena biasanya ada 'diode protection' yang hanya melewatkan arus listrik DC dari
panel sel surya ke baterai, bukan sebaliknya.
Charge Controller bahkan ada yang mempunyai lebih dari 1 sumber daya, yaitu
bukan hanya berasal dari matahari, tapi juga bisa berasal dari tenaga angin ataupun
mikro hidro. Di pasaran sudah banyak ditemui charge controller 'tandem' yaitu
mempunyai 2 input yang berasal dari matahari dan angin. Untuk ini energi yang
dihasilkan menjadi berlipat ganda karena angin bisa bertiup kapan saja, sehingga
keterbatasan waktu yang tidak bisa disuplai energi matahari secara full, dapat
disupport oleh tenaga angin. Bila kecepatan rata-rata angin terpenuhi maka daya
listrik per bulannya bisa jauh lebih besar dari energi matahari.
2.5.2 Teknologi Battery Control Regulator
Ada dua jenis teknologi yang umum digunakan oleh solar charge controller:
PWM (Pulse Wide Modulation), seperti namanya menggunakan 'lebar' pulse dari
on dan off elektrikal, sehingga menciptakan seakan-akan sine wave electrical form.
Dengan MPPT, maka Ampere yang bisa diberikan adalah sekitar 120W : 12.4 V =
9.68 Ampere.
Teknologi yang sudah jarang digunakan, tetapi sangat murah, adalah Tipe 1 atau 2
Stage Control, dengan relay ataupun transistor. Fungsi relay adalah meng-short
ataupun men-disconnect baterai dari panel surya.
2.5.3 Cara Kerja Battery Control Regulator
Solar charge controller, adalah komponen penting dalam Pembangkit Listrik
Tenaga Surya Solar charge controller berfungsi untuk:
Charging mode: Mengisi baterai (kapan baterai diisi, menjaga pengisian kalau
baterai penuh).
Operation mode: Penggunaan baterai ke beban (pelayanan baterai ke beban diputus
kalau baterai sudah mulai 'kosong').
Charging Mode Battery Control Regulator
Dalam charging mode, umumnya baterai diisi dengan metoda three stage charging:
Fase bulk: baterai akan di-charge sesuai dengan tegangan setup (bulk - antara 14.4
- 14.6 Volt) dan arus diambil secara maksimun dari panel surya. Pada saat baterai
sudah pada tegangan setup (bulk) dimulailah fase absorption.
Fase absorption: pada fase ini, tegangan baterai akan dijaga sesuai dengan
tegangan bulk, sampai solar charge controller timer (umumnya satu jam) tercapai,
arus yang dialirkan menurun sampai tercapai kapasitas dari baterai.
Fase flloat: baterai akan dijaga pada tegangan float setting (umumnya 13.4 - 13.7
Volt). Beban yang terhubung ke baterai dapat menggunakan arus maksimun dari
panel surya pada stage ini.
Sensor Temperatur Battery Control Regulator
Untuk solar charge controller yang dilengkapi dengan sensor temperatur baterai.
Tegangan charging disesuaikan dengan temperatur dari baterai. Dengan sensor ini
didapatkan optimun dari charging dan juga optimun dari usia baterai.
Apabila solar charge controller tidak memiliki sensor temperatur baterai, maka
tegangan charging perlu diatur, disesuaikan dengan temperatur lingkungan dan
jenis baterai.
Mode Operation Battery Control Regulator
Pada mode ini, baterai akan melayani beban. Apabila ada over-discharge ataun
over-load, maka baterai akan dilepaskan dari beban. Hal ini berguna untuk
mencegah kerusakan dari baterai
2.6 INVEMTER
Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus listrik searah
(DC) menjadi arus listrik bolak balik (AC). Inverter mengkonversi DC dari perangkat
seperti batere, panel surya / solar cell menjadi AC.
Penggunaan inverter dari dalamPembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah untuk
perangkat yang menggunakan AC (Alternating Current).
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan inverter
Kapasitas beban dalam Watt, usahakan memilih inverter yang beban kerjanya mendekati
dgn beban yang hendak kita gunakan agar effisiensi kerjanya maksimal
Input DC 12 Volt atau 24 Volt
Sinewave ataupun square wave outuput AC
True sine wave inverter diperlukan terutama untuk beban-beban yang masih
menggunakan motor agar bekerja lebih mudah, lancar dan tidak cepat panas. Oleh karena
itu dari sisi harga maka true sine wave inverter adalah yang paling mahal diantara yang
lainnya karena dialah yang paling mendekati bentuk gelombang asli dari jaringan listrik
PLN.
Dalam perkembangannya di pasaran juga beredar modified sine wave inverter yang
merupakan kombinasi antara square wave dan sine wave. Bentuk gelombangnya bila
dilihat melalui oscilloscope berbentuk sinus dengan ada garis putus-putus di antara
sumbu y=0 dan grafik sinusnya. Perangkat yang menggunakan kumparan masih bisa
beroperasi dengan modified sine wave inverter, hanya saja kurang maksimal.
Sedangkan
pada
square
listrik
yang
menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
1. Penjelaskan Panle Surya http://ourpos.blogspot.com/2014/09/penjelasan-panel-
tenaga-surya.html
2. Pembangkit Listrik Tenaga Surya
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_surya
3. Pembangkit Listrik Tenaga Surya http://www.litbang.esdm.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=540:plts-plts&catid=129:pltsplts&Itemid=172