Anda di halaman 1dari 12

LEMBAGA

No. Dok
:

KAJIAN

MANHAJ
TARBIYAH
(LKMT )

: 11//MT/LKMT/01

Pokok Bahasan

Kelahiran Nabi Saw - Menjelang Kenabian


MINHAJ TARBIYYAH
MARHALAH TAMHIDI
______________________
MADAH : SIROH NABAWIYAH

No. Kode P.B

: 1.1.1.11.036

Status Revisi

: 0/0

Jumlah Halaman

: 10

I. TUJUAN UMUM MADAH


1. Mengokohkan hubungan peserta dengan perjalanan hidup Rasulullah -Shallallahu
'alaihi wa sallam- menteladani secara baik beliau saw, serta mengambil berbagai
pelajaran dan ibrah.
2. Mengajak peserta untuk merenungi berbagai tata cara pengaturan dan manajemen
yang ditetap Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam- untuk menegakkan negara
Islam di Madinah.
II. Tujuan Kognitif
1. Pelajar mengetahui sebagian dari kehidupan beliau saw pada masa kanak-kanak
dan masa mudanya.
2. Pelajar menentukan factor-faktor yang membantu dan mempengaruhi pembinaan
Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam.
3. Pelajar membuat perbandingan antara kehidupan beliau saw dengan kehidupan
para pemuda Makkah sebayanya.
4. Hendaklah pelajar mengkaji kenapa Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallampergi ke gua Hira sebelum diutus menjadi nabi dan rasul.
5. Pelajar memahami bahwa merenungi ciptaan-ciptaan Allah -Subhanahu wata'alauntuk menangkap kekuasaan dan keagungan-Nya adalah bagian dari ibadah.
III. Tujuan Afektif dan Psikomotorik
1. Pelajar bersemangat untuk (merasakan) hidup bersama Rasulullah -Shallallahu
'alaihi wa sallam- dan para sahabatnya.
2. Pelajar menghormati orang yang mengucapkan shalawat untuk nabi saw.
3. Pelajar memperbandingkan antara perilaku Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa
sallam- dalam sebuah sikap (momentum) dan perilaku orang lainnya dalam hal
yang sama.
____________________________________________________
Materi Tarbiyah tamhidi, madah Siroh Nabawiyah, pb. Prihidup nabi Saw sebelum bitsah

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


: Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan dalam halaqah adalah
1. Kegiatan Pembuka
a. Mengkomunikasikan tentang urgensi mengkaji Sejarah Hidup Nabi
Muhammad sebelum menjadi Rasul
b. Menginventarisir tentang penomena yang berhubungan dengan tema kajian
:Kagiatan Inti .2
Kajian tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad sebelum menjadi Rasul
a.
b.

Berdikusi dan tanya jawab tema kajian ( lihat tujuan Kognitif, afektif dan
psikomotor)
Penekanan dari Murobbi tentang nilai dan hikmah yang terkandung dalam
materi Sejarah Hidup Nabi Muhammad sebelum menjadi Rasul

3. Kegiatan Penutup:
a. Tugas mandiri
b. Evaluasi
VI. Pilihan Kegiatan-Kegiatan Pedukung
1. Peta dan gambar tentang Makkah dan sekitarnya, dengan cara menentukan
tempat-tempat yang memiliki hubungan dengan kehidupan Rasulullah
-Shallallahu 'alaihi wa sallam.
2. Membuat leaflet (kanvas) atau gambar yang menceritakan lingkungan tempat
Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam- mendapatkan pembinaan.
3. Mempergunakan media massa Islam dan memberikan tekanan (focus) terhadap
berbagai momentum yang berhubungan dengan tema yang sedang dibahas.
4. Nasyid-nasyid yang dilantunkan oleh para siswa yang berisi ajakan untuk
berqudwah kepada Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam.
5. Saat pergi umrah bersemangat untuk mengenal lingkungan (milieu) dan tempattempat yang berhubungan dengan kehidupan Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa
sallam.
6. Merekam dan memutar beberapa kisah yang mengisahkan sebagian dari kecintaan
Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam- perjuangan beliau yang habis-habisan
untuk berdakwah.
7. Mendayagunakan berbagai rekaman baik audio maupun visual dari radio atau
televise yang berkaitan dengan tema.
8. Memilih beberapa momentum dari kehidupan Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa
sallam- dan menggubahnya menjadi pragmen atau drama singkat yang dimainkan
oleh anak-anak muda.

____________________________________________________
Materi Tarbiyah tamhidi, madah Siroh Nabawiyah, pb. Prihidup nabi Saw sebelum bitsah

V. Evaluasi dan mutabaah


Soal jawab seputar kehidupan Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam- sebelum
diangkat menjadi nabi dan rasul:
VI. Tujuan tarbiyah dzatiyah
1. Memperkuat kecintaan kepada nabi , ahlul bait dan sahabat di hati para ppelajar.
2. Membekali pelajar dengan kajian tentang kebutuhan manusian terhadap risalah
nabawiyah.
3. Memahamkan pelajar atas hikmah dipilihnya Jazirah Arab sebagai tempat
diutusnya nabi Muhammad saw
4. Memperdalam pemahaman pelajar terhadap penomena pertolongan rabbani
dalam memunculkan nabi Muhammad saw dan mempersiapkannya.
VII. Metode pengajaran sirah nabawiyah
1. Menjelaskan tabiat fase yang yang dilalui saat kejadian peristiwa sejarah
tersebut.
2. Menjelaskan Aspek da'awi yang berhubungan dengan sirah.
3. Menjelaskan pelajaran dan ibroh yang bisa di ambil dari peristiwa tersebut.
4. Sikap-sikap tarbawi (menghubungkkan sekarang dengan dulu).
5. Fiqih peristiwa.
6. Memperkenalkan referensi yang membahas peristiwa tersebut baik kitab lama
ataupun baru.
7. Meminta untuk melakukan kegiatan pendukung.
8. Mutaba'ah dan penilaian.
VIII.

Referensi

1.

As-Sirah An-Nabawiyah Durusun wa Ibar, karya DR. Musthafa AsSiba

2.
3.
4.

Sirah nabawiyah
Zaadul ma'ad
Arrahiqul makhtum

- Ibnu Hisyam
- Ibnul Qayim
- Al Mubarak

Nurul Yaqin
Assirah Annabawiyah

- Khudhari
- Ibnu Katsir

Furi
5.
6.
IX. Muhtawa

____________________________________________________
Materi Tarbiyah tamhidi, madah Siroh Nabawiyah, pb. Prihidup nabi Saw sebelum bitsah

____________________________________________________
4

Materi Tarbiyah tamhidi, madah Siroh Nabawiyah, pb. Prihidup nabi Saw sebelum bitsah

____________________________________________________
5

Materi Tarbiyah tamhidi, madah Siroh Nabawiyah, pb. Prihidup nabi Saw sebelum bitsah

Kelahiran Nabi Saw - Menjelang Kenabian


A. BEBERAPA FAKTA SEJARAH
Data-data sejarah hidup Nabi Muhammad saw. sebelum menjadi Rasul menunjuk
beberapa unsur, sebagai berikut:
Pertama
Beliau dilahirkan dan keluarga termulia di kalangan bangsa Arab. Dengan demikian
Nabi Muhammad Saw. itu adalah orang yang paling mulia pula di kalangan suku Quraisy,
keturunan anak cucu bani Hisyam. Suku Quraisy adalah kabilah Arab yang terhormat.
Dalam hubungan ini kita jumpai sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Ra.:
Sesungguhnya Allah telah menciptakan makhluk, lalu Ia jadikan aku sebagai
orang yang paling baik, kelornpokku dijadikan sebaik-baik kelompok dan sebaik baik
anggota kelompok tersebut. Kermudian Allah rnenyeleksi kabilah-kabah yang ada, lalu
Ia menjadikanku orang yang paling baik dari semuanya. Kemudian Ia menyeleksi semua
keluarga dan rumah tanggaku adalah sebaik-baik rumah tangga.
Karena mulianya martabat nenek moyang Nabi di tengah-tengah suku bangsa
Quraisy, mereka tidak pernah menganggap Nabi sebagai orang asing, sekalipun dalam hal
lain seringkali mereka itu tidak mengakuinya, tidak merasa memilikinya. Hal yang
pertama itu terjadi karena memang garis keturunan Nabi jelas sekali adanya.
Kedua
Beliau adalah anak yatim piatu. Ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib, telah wafat
ketika ia baru di kandungan ibunya dua bulan. Pada usia enam tahun wafat pula ibunya.
Dengan demikian sejak kecil Nabi telah merasakan kepahitan hidup tanpa kasih sayang
ibu bapak. Selanjutnya beliau dipelihara oleh kakeknya, Abdul Muthalib, yang wafat
sewaktu Nabi baru berusia delapan tahun. Seterus-nya beliau diasuh oleh pamannya, Abu
Thalib, hingga dewasa. Fakta ini juga ditunjuk oleh Al-Quran dalam surat Ad-Dhuha,
____________________________________________________
Materi Tarbiyah tamhidi, madah Siroh Nabawiyah, pb. Prihidup nabi Saw sebelum bitsah

ayat 6.
Ketiga
Selama empat tahun dalam masa kanak-kanaknya beliau hidup di daerah padang
pasir, dalam asuhan keluarga Bani Saad. Dengan alam seperti itu, Nabi menjadi bertubuh
kuat, berstamina tinggi, berlidah fasih, berpikiran cerdas, dan sudah mahir mengendarai
kuda.
Keempat
Sejak kanak-kanaknya beliau dikenal sebagai anak yang cerdas dan memiliki bakat
untuk cerdik pandai, hal mana membuat semua orang yang melihatnya merasa sayang
kepadanya. Kakeknya selalu tidak memperkenankan paman-paman Nabi untuk duduk di
tempat duduknya. Tetapi kalau Nabi yang duduk di situ, maka sang kakek tidak pernah
mengusir atau memarahinya. Jika ada pamannya yang mengusirnya, maka sang kakek itu
sendiri yang membelanya dengan kata-kata: Biarkanlah cucuku itu duduk di sana,
sebab ia memiliki sesuatu yang agung.
Kelima
Dalam usia beranjak remaja beliau menjadi penggembala kambing kepunyaan
penduduk Makkah dengan mendapat upah. Beliau bersabda
Tidak seorang pun dart Nabi-nabi yang diutus Allah Swt. itu yang tidak pernah
menjadi penggembala kambing. Apakah Rasulullah juga demikian ? tanya sahabatsahabatnya. Tak terkecuali aku, jawab Nabi.
Dalam usia dua puluh lima tahun beliau membantu Khadijah menjalankan usahanya
sebagai pedagang.
Keenam
Beliau tidak pernah mengikuti teman-teman sepermainannya dalam permainanpermainan yang tidak berguna. Rupanya dia memang dipelihara oleh Allah untuk tidak
bermain yang sia-sia. Buku-buku yang memuat sejarah hidupnya banyak yang memuat
cerita tentang ini. Misalnya cerita yang mengatakan,
a.
sewaktu berusia remaja beliau pernah tertarik mendengar sebuah nyanyian
yang dinyanyikan oleh seorang biduan dalam suatu pesta perkawinan. Karena
merdunya nyanyian itu, tinibullah keingmnannya untuk menyaksikan dan
dekat pesta tersebut. Akan tetapi Allah menghalanginya dengan memberikan
rasa kantuk yang tak tertahankan, sehingga Nabi Saw. tertidur pulas dan baru
terjaga ketika pagi hari tiba.
b.
Beliau tidak pemah mengikuti orangorang melakukan penyembahan berhala.
c.
tidak pernah ikut memakan sesajian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala
d.
tidak pernah pula meminum khamr dan main judi.
e.
Beliau tidak suka berkata keji atau mencaci-maki
Ketujuh
Sejak berusia baligh beliau dikenal sebagai anak yang pintar serta mempunyai daya
pikir yang demikian tajam. Hal mi terbukti dalam peristiwa Hajar Aswad. Tembok____________________________________________________
Materi Tarbiyah tamhidi, madah Siroh Nabawiyah, pb. Prihidup nabi Saw sebelum bitsah

tembok Kabah rusak karena bencana alam. Untuk itu penduduk kota ,Makkah sepakat
memperbaiki. Semua pekerjaan perbaikan itu pada mulanya berjalan lancar, tetapi ketika
akan memasang Hajar Aswad timbullah perselisihan sekitar siapa yang berhak
melakukannya. Karena setiap kabilah merasa dia yang paling berhak, maka memuncaklah
pertikaian itu dan hampir menimbulkan pertumpahan darah, pada akhirnya mereka
berhasil mencapal kesepakatan, yang diberi hak untuk melakukan pemasangan Hajar
Aswad ialah orang yang paling duluan memasuki Kabah besok harinya. Dan ternyata
orang yang dimaksud adalah Muhammad Saw. Oleh karena beliau paling duluan
memasuki Kabah dari pintu Bani Syaibah, maka semua orang menyatakan setuju dan
rela menerima semua kebijaksanaan yang akan diambil oleh Nabi. Ditaruhnya Batu
Hitam itu di atas selendangnya yang sengaja dibentangkan, lalu dimintanya setiap kepala
kabilah memegang sudut selendang dan kemudian mengangkatnya bersama-sama.
Setelah sampai di tempat di mana Ha/ar Aswad akan dipasang, beliau pun segera
mengangkat dan memasangnya di tempat yang sudah disediakan. Semua orang merasa
puas dengan tindakan yang bijaksana itu dan sekaligus terhindar pertumpahan darah yang
tak diinginkan.
Kedelapan
Sejak berusia muda beliau sudah dikenal oleh masyarakat sebagai orang yang sangat
jujur, supel, tepat janji, berkepribadian dan menyenangkan dalam pergaulan. Itulah
sebabnya Khadijah mempercayainya untuk ikut memperdagangkan barang-barang
jualannya ke kota Basrah bersama-sama dengan kafilah lainnya yang biasa berangkat
sekali setahun. Gaji yang diberikan Khadijah kepadanya adalah dua kali lipat gaji
kebanyakan orang dan ini ditingkatkannya lagi. Setelah mendengar cerita Maisarah 2~
tentang kepercayaan dari kepolosan Nabi Saw. dan setelah melihat banyak keuntungan
yang diraih sebagai hasil perdagangan Nabi tersebut, bahkan lebih dan itu Khadijah pun
lalu berminat dan menyatakan sudi menjadi isteri Nabi. Ternyata Nabi juga menerima
pernyataan tersebut, lalu menikahinya dalam perbedaan usia tak kurang dan lima belas
tahun. Apa yang diucapkan oleh Khadijah kepada Nabi, ketika beliau kedatangan wahyu
pertama cukup membuktikan bagaimana baiknya penilaian orang-orang terhadap akhlak
Nabi, selagi belum diangkat menjadi Rasul. Ucapan Khadijah itu adalah sebagai berikut:
Sekali-kali janganlah engkau merasa takut. Demi Allah engkau tidak akan
dihina-Nya selama-lamanya. Bukankah engkau selalu menjaga tali kasih-sayang
(silaturrahmi) dengan sesama, selalu membela orang yang lemah, membantu orang
yang kesusahan, menghormati tetanggamu dan selalu membela kebenaran .
Kesembilan
Beliau pernah melakukan dua perjaIanan keluar kota Makkah. Yang pertama
dilakukannya bersama sama dengan pamannya, Abu Thalib, sewaktu berusia dua belas
tahun. Yang kedua sewaktu berusia dua puluh lima tahun, yaitu ketika memperdagangkan
barang Khadijah. Kedua perjalanan ini menuju ke kota Basrah di Syam. Dalam
perjalanan itu. beliau banyak mengenali dunia pedagang, menyaksikan peninggalanpeninggalan yang masih terdapat di daerah-daerah yang dilewati dan meithat langsung
adat dan tradisi yang dipakai oleh penduduk negeri-negeri tersebut.
Kesepuluh
Beberapa tahun sebelum menjadi Rasul, beliau dijadikan Tuhan sangat suka menyepi
di Gua Hira, tak jauh dan kota Makkah, yang terletak di sebuah bukit dibagian timur laut
kota itu. Di sanalah beliau selama satu bulan merenungi kebesaran-kebesaran dan
____________________________________________________
Materi Tarbiyah tamhidi, madah Siroh Nabawiyah, pb. Prihidup nabi Saw sebelum bitsah

kekuasaan Allah Swt. Itulah kerjanya selama beberapa hari, di bulan Ramadhan, hingga
turun wahyu pertama sebagai permulaan pewahyuan AlQuran.
B. BEBERAPA PELAJARAN
Dari fakta-fakta sejarah di atas dapat diambil pelajaran sebagai berikut:
Pertama
Kemuliaan seorang dai atau reformer (pembaharu) merupakan daya penarik
masyarakat. Sebab biasanya masyarakat itu akan menyepelekan dai atau reformer; jika
mereka tahu dia berasal dan dibesarkan dalam suasana kehidupan yang tidak terhormat
atau dari satu keturunan yang rendahan. Kalau kelemahan ini tidak ada pada seorang dai,
maka itu berarti tertutup cela-cela yang dapat membuat orang-orang menyepelekannya.
Andaikata masih juga, dapatlah dipastikan penyepelean dan keengganannya menerima
ajakan-ajakan sang dai hanyalah diada-adakan belaka, dicari-cari. Agaknya inilah
dasarnya Kaisar Heraklius menanyakan perihal keturunan Nabi Saw. kepada Abu Sofyan
yang sengaja datang ke Istananya, guna menyampaikan surat Nabi yang berisi ajakan
untuk masuk ke dalam agama Islam.
Bagaimana kedudukan keturunannya (Nabi) di kalangan kalian ? Tanya
Heraklius.
Muhammad Saw. itu berasal dan keturunan yang sangat terhormat di
kalangan kami, jawab Abu Sofyan.
Setelah tanya jawab itu selesai, Kaisar pun menjelaskan mengapa ia
mempertanyakan hal itu. Saya tanyakan kepadamu perihal keturunan Nabi
Muhammad ini, bukan karena aku tidak tahu sama sekali. Semula saya sudah
mengira beliau mempunyai keturunan yang mulia. Ingatlah, Tuhan selalu
memilih orang mulia di kalangan masyarakatnya untuk dijadikan Rasul, dan
selalu dan keturunan yang terhormat pula, kata Kaisar.
Memang benar agama Islam tidak mengukur amal perbuatan seseorang berdasarkan
atas mulia atau tidaknya keturunan orang yang bersangkutan, akan tetapi tergabungnya
kemuliaan keturunan dengan kemuliaan amal perbuatan pada diri seseorang tentulah
lebih memungkinkannya menduduki kedudukan yang lebih tinggi dan mendekatkan
kepada kesuksesan, ketimbang orang yang tidak memiliki kedua hal itu. Nabi Saw.
sendiri pernah bersabda:

~?Orang yang terhormat di antara kamu di masa jahiliyah adalah juga terhormat
di dalam Islam, jika mereka paham. (HR. Bukhari)
Kedua
Dalam menjalankan misi pasti terdapat penderitaan-penderitaan yang seimbang
dengan penderitaan hidup yang dialami anak yatim piatu atau derita-derita lainnya.
Kepiatuannya sejak masih kecil membuat beliau (Nabi) menghayati benar makna-makna
kemanusiaan, penuh kasih sayang kepada anak-anak yatim, orang-orang yang menderita
atau teraniaya. Pengalaman itu juga membuat beliau gigih memperjuangkan dan
membela nasib orang-orang itu.
Seorang dai seyogianya memiliki rasa prikemanusiaan yang tinggi, karena dengan
____________________________________________________
Materi Tarbiyah tamhidi, madah Siroh Nabawiyah, pb. Prihidup nabi Saw sebelum bitsah

itulah dia akan dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orangorang yang lemah. Akan
tetapi perasaan kemanusiaan ini tidak akan mencapai kadar yang tinggi, tanpa dia sendiri
pernah mengecap penderitaan seperti yang diderita oleh anak-anak yatim, orangorang
miskin dan fakir tersebut
Ketiga
Kehidupan seorang dai dalam lingkungan yang lebih alami dan jauh dari
kesemerawutan kehidupan, merupakan salah satu faktor kejernihan dan kuatnya pikiran,
fisik dan jiwa serta lurusnya jalan pikiran itu sendiri. Oleh karena itu terpilihnya bangsa
Arab untuk menyampaikan risalah Islam bukanlah hal yang kebetulan dan serampangan,
tetapi karena mereka itu bila dibandingkan dengan bangsa-bangsa tetangganya terhitung
sebagai bangsa yang paling bersih jiwanya, cara berpikir dan akhlaknya. Lagi pula lebih
ulet dalam menghadapi peperangan demi dawah dan demi tersebarnya risalah Islam ke
seantero dunia.
Keempat
Penggerak dawah atau pemimpinnya tidak akan begitu meyakinkan, kecuali jika dia
memiliki kecerdasan dan kepekaan. Orang yang bodoh atau tidak cerdik sangat sulit
untuk dijadikan pemimpin dalam bidang pemikiran, perbaikan masyarakat dan kerohaniaan. Sudah menjadi hukum alam, orang yang bodoh tidak mungkin diangkat menjadi
pemimpin, dalam bidang apapun kalau pun dipaksakan juga tentulah akan mengakibatkan
kehancuran, dan sang pemimpin itu sendiri pasti dijauhi masyarakat yang dipimpinnya.
Kelima
Sebaiknya seorang dai hidup sehari-hari dengan hasil usahanya sendiri atau dengan jalan
lain yang baik, tidak dengan jalan yang hina dan tercela. Para dai yang sebenarnya, dan
terhormat tentu .tidak sudi hidup tergantung kepada pemberian orang lain. Masihkah
masyarakatnya menaruh rasa hormat, jika dai-dai itu telah menghinakan dirinya sendiri
dengan mengemis dan menanti pemberian orang lain, walaupun tidak secara terangterangan? Bila ada dai yang mendawahkan ajaran-ajaran atau petunjuk-petunjuk
tertentu, padahal mereka minta dan meminta lagi harta orang lain dengan berbagai alasan,
maka dapatlah dipastikan, mereka itu menghina diri sendiri. Bagaimanakah gerangan
tanggapan masyarakat, tetangga dan orang-orang yang tidak menyukai cara-cara itu
terhadap mereka? Bagaimana mtmgkin dai-dai seperti itu bisa sukses menyerukan dan
mendawahkan akhlak mulia. Masih mungkinkah mereka mampu melawan orang-orang
yang suka berbuat aniaya lagi merusak, dan masihkah bisa memerangi kejahatan? Masih
pantaskah mereka berkoak-koak untuk menumbuhkan jiwa besar dan mantap di hati para
pendengarnya?
Keenam
Kemantapan dan baiknya riwayat hidup seorang dai pada masa mudanya juga
merupakan faktor kesuksesannya mengajak orang lain ke jalan Allah Swt. memperbaiki
akhlak dan memerangi kemungkaran. Sebab dengan riwayat hidup seperti itu tidak akan
ada orang yang mengungkit-ungkit cacat dan celanya semasa dia belum lagi melakukan
dawah. Banyak dai yang menyerukan perbaikan, terutama perbaikan akhlak dihambat
cemoohan masyarakat terhadap tingkah laku mereka sendiri yang dulunya penuh noda
dan cela bahkan itu bisa membuat orang-orang meragukan apa-apa yang didawahkan
nva itu. Dengan cacat itu masyarakat mungkin saja menuduh mereka mempunyai maksud
____________________________________________________
Materi Tarbiyah tamhidi, madah Siroh Nabawiyah, pb. Prihidup nabi Saw sebelum bitsah

10

tertentu, atau berlagak menjadi dai setelah memperoleh kemewahan untuk selanjutnya
berambisi memperoleh populerisme, harta dan pangkat.
Lain halnya dengan para dai yang memiliki sejarah hidup yang mulus. inii akan
menutup celah-celah yang bisa digunakan untuk mencaci sang dai, mengungkit-ungkit
masa silamnya, guna menghasut masyarakat agar menyepelekannya.
Memang benar Allah Swt. menerima taubat hambanya yang sungguh-sungguh dan
mengampuni dosa-dosa di masa silam, karena diininginya dengan perbuatan-perbuatan
yang baik pada masa kini. Akan tetapi alasan mi tidak seharusnya dan tidak sesuai
dengan pembicaraan kita sekitar para dai yang sukses atau tidaknya banyak tergantung
kepada baiknya sejarah hidup dan tingkah lakunya.
Ketujuh
Pengalaman-pengalaman yang dimiliki sang dai, berupa hasil perlawatannya keluar
negeri, pergaulan yang luas dengan masyarakat, mengerti tradisitradisi, keadaan-keadaan
dan problem-problemnya akan besar pengaruhnya terhadap kesuksesan dawahnya. Daidai yang bergaul dengan masyarakat luas hanya melalui buku-buku dan tulisan- tulisan,
tanpa berbaur langsung dengan mereka dalam berbagai situasi, adalah calon-calon dai
yang akan gagal dalam dawahnya. Mereka tidak akan diperhatikan oleh masyarakat yang
bersangkutan dan isi dawahnya tidak akan diterima dengan baik, karena apa yang
didawahkannya itu seringkali tidak releven dengan keadaan masyarakat yang sesungguhnya. Bahkan para dai seperti itu akan di cap sebagai tidak memahami situasi dan
masalah-masalah yang ada pada masyarakat bersangkutan. Oleh karena itu,
seharusnyalah dai-dai menyelami situasi masyarakat yang menjadi sasaran dawahnya,
tidak saja situasi keagamaan, pertanian dan perdagangan, melainkan juga situasi politik
dan kebudayaannya secara keseluruhan. Dengan demikian sang dai akan mampu
merumuskan dan menerapkan metode yang menarik minat, bukan justru menjengkelkan
atau menimbulkan nasa antipati (acuh) di hati publik (penerima dawah).
Dengan perangkat-perangkat ini dawah seperti yang dikehendaki A1-Quran akan
dapat terlaksana. Firman Allah:


Ajaklah manusia ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana dan ajaran-ajaran yang baik.
(An-Nahi: 125)
Begitu juga seperti yang dikatakan oleh Ali Ra

Khutbahilah masyarakat itu sesuai dengan taraf pemikirannya, apakah kamu ingin
Allah dan Rasul-Nya didustakan orang? (R. Bukhori)
Kedelapan
Seorang dai harus menyediakan waktu beribadah untuk mendekatkan diri kepada
Allah Swt. membersihkan jiwanya dan kotoran-kotoran akhlak tercela, melepaskan diri
dan jiwanya dan keruwetan kehidupan sekeliling. Cara mi akan membuatnya seringsering mengintrospeksi diri (melihat ke dalam diri sendiri) yang mungkin masih kurang
baik, atau malah salah jalan atau kurang bijaksana dalam memilih materi dawah dan
metode pendekatannya. Atau mungkin dia terlibat dalam pertikaian dan perdebatan
sengit, sehingga lupa akan Allah, akhirat, surga, neraka dan seterusnya.
____________________________________________________
Materi Tarbiyah tamhidi, madah Siroh Nabawiyah, pb. Prihidup nabi Saw sebelum bitsah

11

Karena itulah shalat tahajud atau shalat malam yang sudah menjadi kewajiban para
Nabi, sangat ditekankan pada para dai. Ibrahim bin Adham pernah mengatakan
bagaimana kenikmatan bertahajud dan beribadat malam han itu, dalam ungkapannya
Kami berada dalam kenikmatan yang seandainya raja-raja telah tahu, kami telah
meraihnya, tentulah mereka akan membunuh kami untuk merampasnya.
Bukankah Allah Swt. sendiri menunjukkan firman-Nya di bawah mi kepada
Rasulullah Saw.
Wahai orang yang sedang berselimut. Bangunlah pada malam han kecuali sedikit,
setengahnya atau kurang dan itu, atau lebihkan dan itu dan bacalah Al-Quran den gan
tartil. Sesungguhnya Kami akan turunkan kepadamu perkataan yang berat.
Sesungguhnya bangun di waktu malam itu lebih khusu dan lebih mendalam kesannya.
(Al-Muzammil: 1-6)

____________________________________________________
Materi Tarbiyah tamhidi, madah Siroh Nabawiyah, pb. Prihidup nabi Saw sebelum bitsah

12

Anda mungkin juga menyukai