1. Disiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang atau water pass (dengan
mengatur sekrup pada kaki neracasehingga gelembung air di water pass tepat berada di
tengah).
2. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan neraca dapat diangkat
dan seluruhtimbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan etanol/alkohol.
3. Ditancapkan stop kontak pada stavolt.
4. Ditekan tombol On kemudian tunggu hingga muncul angka 0,0000 g.
5. Dimasukkan alas bahan (gelas arloji, kertas atau benda tipis) dengan membuka kaca
tidak begitu lebar supaya tidakmempengaruhi perhitungan karena neraca analitik ini
sangat peka.
6. Ditutup kaca neraca analitik.
7. Ditekan tombol zero supaya perhitungan lebih akurat.
8. Dimasukkan bahan yang akan ditimbang dengan membuka kaca tidak begitu lebar, begitu pun ketika
akan menambahkanatau mengurangi bahan untuk menyesuaikan massa yang diinginkan.
9. Ditutup kaca.
10. Ditunggu hingga angka di layar monitor neraca analitik tidak berubah-ubah dan sesuai dengan massa
yang diinginkan.
11. Diambil bahan yang telah ditimbang.
12. Ditekan tombol Off hingga tidak ada angka di layar monitor neraca analitik.
13. Dilepas stop kontak dari stavolt.
14. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan neraca dapat diangkat
dan seluruhtimbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan etanol/alkohol
1.1 Pendahuluan
1.1.1 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperkenalkan pembakar
gas dan alat gelas dan fungsinya dalam praktikum kimia.
Seperti yang diketahui, sebuah praktikum itu tentunya harus menggunakan alatalatlaboratorium guna mendukung jalannya kegiatan praktikum tersebut. Dimana tentu
sajapraktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alat-alat tersebut tanpa
mempunyaipengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk itu. Sebab alat-alat tersebut
memilikiprosedur-prosedur dalam penggunaannya.Maka dari itu, pengenalan alat-alat
laboratorium oleh praktikan dirasa penting agar sebuah praktikum dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Namun tidak hanya dikenal begitu saja, praktikanpun
seyogyanya mesti pula mengetahui fungsi dari masing-masingalat-alat tersebut.
6. Gelas pialaGelas kimia ini terbuat dari bahan kaca dan digunakan sebagai tempat zat kimia
cair yangdigunakan untuk praktikum. Selain itu juga dapat menguapkan pelarut
untuk memekatkan.
7. Erlenmeyer Alat ini dibuat dari kaca digunakan sebagai wadah zat yang akan dititrasi.
Kadang-kadang juga dipakai untuk memanaskan larutan.
8. Gelas ukur (Labu ukur)Alat ini terbuat dari gelas dengan berbagai ukuran. Berbentuk
lonjong dan dapatditegakkan. Digunakan untuk mengukur volume zat. Tidak boleh digunakan
untuk mengukur larutan atau pelarut panas.
9. Pipet tetesAlat ini mempunyai bentuk seperti pipa kaca, dan alat pemencetnya karet
vulkanisir.Digunakan untuk memindahkan beberapa tetes zat cair.
10. Pipet gondok Alat ini terbuat dari gelas dengan bagian tengahnya membesar dan
ujungnya meruncing.Dipakai untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dengan tepat.
11. Pipet Mohr Alat ini mirip dengan buret dan digunakan untuk mengukur volume larutan
denganketepatan di atas gelas ukur. Tetapi biasnya pipet ini tidak digunakan bila
dituntutketepatan yang tinggi .
12. Batang pengaduk Digunakan untuk mengaduk larutan atau suspensi, biasanya dalam
bekker. Disamping itubatang pengaduk digunakan dalam memindahkan larutan dari bejana
yang satu ke bejanayang lain.
13. Botol semprotBotol cuci dengan kapasitas yang sesuai yang dapat mengalirkan air suling
dari dalamujung paruh yang disambung ke bagian utama botol ini. Digunakan untuk
membilasdinding dalam bejana kaca, untuk menjamin tidak adanya tetesan larutan sampel
yanghilang.
14. Desikator Desikator adalah alat yang berbentuk sebuah bejana, biasanya terbuat dari kaca,
namunkadang-kadang dari logam yang digunakan untuk menyetimbangkan objek
denganatmosfer terkontrol.