Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. N (36 TAHUN) DENGAN POST


CRANIOTOMY TUMOR REMOVAL a/i SOL SUPRATENTORIAL a/r SPHENO
ORBITA e.c Susp. MENINGIOMA DI RUANG NCCU RSUP DR. HASAN SADIKIN
BANDUNG

Disusun Oleh :

Nining Sariningsih

220112140102

Ifan Herawan Ismail

220112140006

Weni Rakhmawati

220112140110

Nisa Ikatania

220112140090

Dini Hendrayani

220112140080

Monika Rohmatika

220112140067

Shella Febrita Putri Utomo

220112140058

Wiwi Karlina

220112140046

Tri Nur Jayanti

220112140036

Hanna Khoirotunisa

220112140026

Puji Nurfauziatul Hasanah

220112140019

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVIII


KEPERAWATAN KRITIS DAN GAWAT DARURAT
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. N (36 TAHUN) DENGAN POST


CRANIOTOMY TUMOR REMOVAL a/i SOL SUPRATENTORIAL a/r SPHENO
ORBITA e.c Susp. MENINGIOMA
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama
Tanggal lahir
Jenis kelamin
Agama
Suku
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Diagnosa Medis
No.RM
Tgl. Pengkajian
Tanggal Masuk

: Ny. N
: 04 Juni 1978 (36 Tahun)
: Perempuan
: Islam
: Sunda
: Komp. Jambatan Bale Endah RT 02/RW 09
: IRT
: SLTA
: Post craniotomy tumor removal a/i sol supratentorial a/r
spheno orbita e.c susp. meningioma
:0001435515
: 28 April 2015
: 27 April 2015

2. Identitas Penanggung jawab


Nama
: Tn. I
Usia
:
Agama
: Islam
Alamat
: Komp. Jambatan Bale Endah RT 02/RW 09
Hubungan

: Suami

3. KeluhanUtama
Tidak dapat dikaji karena klien tidak kooperatif, gelisah dan terus berteriak
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien post operasi craniotomy POD 1 dengan GCS E4M6V4 klien tampak
gelisah, klien mengatakan nyeri pada kepalanya (PQRST tidak dapat dikaji)
karena klien tidak kooperatif. Klien dilakukan restrain di ekstremitas kanan dan
bawah karena klien berontak dan terus berteriak. Klien terpasang O2 melalui
binasal canul 3lt/menit, DC (+), NGT (+), klien terpasang drain di kepala (150 cc
darah yang keluar). Klien mendapatkan transfuse PRC 2 labu karena Hb klien
adalah 7 mg/dL. Klien mendapatkan Ca Glukonas 10ml drip dalam NaCl 0,9%
dan fentanyl 2 mcg/jam.
5. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
2 tahun yang lalu klien mengeluhkan buram pada mata kanannya, dan mulai
terasa ada benjolan di mata kanan 1 tahun kemudian, karena keluhan ini klien
berobat ke RS Cicendo. Mata kanan klien semakin membesar dan menonjol. Pada
tanggal 23 Maret 2015 klien dirujuk ke RSHS, untuk dilakukan penatalaksanaan

selanjutnya yaitu Craniotomy. Sebelum dilakukan tindakan craniotomy, klien di


rawat di bedah saraf dan mengeluhkan mata kiri menjadi buram.
Klien memiliki riwayat sering haus dan mudah lapar, hipertensi (-).
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak terkaji
7. Kebutuhan Dasar
Minum
dan minum : klien tidak mau minum dari gelas kemudian klien
dipasang NGT
Tidur
: Klien sering tiba-tiba tidur sendiri, ketika dibangunkan klien selalu
mengamuk dan berteriak meminta restrainnya dilepas.
Personal hygiene : klien seka oleh perawat pada pagi hari.
Pemeriksaan Fisik
- Antropometri
BB
: 85 kg
TB
: 157 cm
IMT : 34,8 klien masuk dalam kategori obesitas
- Tanda tanda vital
Pada saat pengkajian (jam 09.00)
HR
: 75x/menit (jam 09.00) jam 12.00: 103x/menit, jam: 14.00
145x/menit
RR
: 20x/menit (jam 09.00) jam 14.00: 27x/menit
TD
: 147/70 mmHg , MAP: 137 (normal : 80-110)
Suhu : 37C (jam 14.00 38,1oC)
Rata-rata TD selama shift pagi (167-147/99-70 mmHg)
MAP, jam 10.00 107, jam 11.00 123, jam 12.00 137, jam 13.00
-

103, jam 14.00 123


Pemeriksaan Per sistem
1) Sistem neurologi
Pemeriksaan GCS E4V4M6
Pemeriksaan saraf kranial
Saraf I, VII, VIII, XI, XII tidak dapat dikaji karena klien tidak
kooperatif (gelisah dan terus berteriak)
Saraf II: Optikus mata kanan dan kiri klien buram
Saraf III, IV, V tidak dapat dikaji (klien kesulitan untuk membuka
mata)
Saraf IX dan X Kemampuan menelian (+)
Pengkajian fungsi intelektual (tidak dapat dikaji karena klien tidak
kooperatif (gelisah dan terus berteriak)
2) Sistem Respirasi
Inspeksi : PCH (-), penggunaan otot bantu pernafasan (-), pengembangan
paru simetris, mendapatkan oksigen 3 lt/menit menggunakan binasal
canul, sesak (-),saturasi oksigen 100%
Auskultasi : suara paru ronchi (-), wheezing (-),
Perkusi : resonan

Palpasi : nyeri tekan area thorax tidak dapat dikaji


3) Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : Konjungtiva tidak dapat dikaji , cianosis (-), terpasang
monitor EKG
Palpasi: akral teraba hangat; CRT < 2 detik, peningkatan tekanan vena
jugularis (-),
Auskultasi: bunyi jantung S1, S2 reguler murni, S3 (-); S4 (-)
Perkusi

:-

4) Gastrointestinal
Mukosa bibir kering, sclera ikterik (-), klien tidak terpasang NGT, namun
jam 13.00 klien dipasang NGT karena klien tidak mau minum, kembung
(-), Bising usus 8x/menit. muntah (-), Abdomen teraba datar lembut, Tidak
terapat luka di abdomen
5) Urinary
Pasien terpasang folley chateter dengan warna kuning jernih, pengeluaran
urin 60 cc pada jam 09.00. IWL tanpa peningkatan suhu tubuh
IWL =

= 36

Jam 10.00 = 100 cc


Jam 11.00 =100 cc
Jam 12.00 = 50 cc
Jam 13.00 = 30 cc
Jam 14.00 = 50 cc
Balance cairan pada saat pengkajian jam 09.00 input output = 122 -96 +
26
Jam 10.00 input-output: 75-136 = -61
Jam 11.00 input-output: 125-136 = -11
Jam 12.00 input-output: 35-86 = -51
Jam 13.00 input-output: 83-66 = +17
Jam 14.00 input-output: 117-80 = +37
6) Muskuloskeletal
Kekuatan otot =
5
5
Pergerakan (+) pada
ekstremitas di sinistra , edema (-),
5
5
terpasang
infuse
dengan sirynge pump berisi fentanyl di
ekstremitas atas dextra. Klien juga terpasang infuse di ekstremitas bawah
dextra 2 line dengan cairan infuse NaCl. Klien terpasang gelang kuning di
ekstremitas atas.
7) Integumen
Terdapat luka post craniotomy tertutup verban di kepala klien bagian
parietal dan terdapat selang drain yang menyambung dengan luka operasi.
Rambut klien botak. Terdapat jamur di kulit bagian lengan atas dextra
klien dan paha kiri klien.

8. Kebutuhan Nutrisi Klien


Keb. total kalori normal (TK)
TK = KB + AF KU
BBI Pasien = 86 kg
KB Pasien = BBI x 30
= (TB-100)-((TB-100)10%) x 25
= (157-100)-(157 100) 10%) x 25
= 1282,5 kkal
AF Pasien = 10% x 1282,5
= 128,25 kkal
KU Pasien = 0% x 1282,5
=0
TK= KB + AF KU
= 1282,5 + 128,25 0
= 1410,75 kkal
9. Kebutuhan Caian
Kebutuhan cairan (KC)
KC = 30-50 cc/KgBB/ 24jam
= 2580 4300 cc/ 24 jam
10. Produksi urin normal
PU = 1-2 cc / KgBB/Jam
= 86 172 cc/ jam
11. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 28/04/2015 (Post Transfusi)
Pemeriksaan
1. Hematologi
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Index Eritrosit
MCV
MCH
MCHC

Hasil

Nilai Rujukan

Satuan

6,6
19
9800
2,30
6000

12,0-16,0
35 47
4.400 11.300
4,11 5,95
150.000 450.000

81,3
28,7
35,3

80-100
26 - 34
32 36

g/dL
%
/mm3
juta/uL
/ mm3
fL
pg
%

12. Terapi
- Ranitidine 2x1 amp

Tramadol 2x1 amp


Ceftriaxone 1 x 1 gr
Kalnex 3x1 amp
Vit K 3x1 amp
PCT 3x1 gr
NaCl 0,9% /2000cc/24 jam
Fentanyl 2 mcg/ jam

B. ANALISA DATA
DATA

ETIOLOGI

MASALAH

DS: klien mengeluh nyeri SOL Post op craniotomy tumor removal Gangguan
Kerusakan jaringan otak, pembuluh darah
kepala
perfusi cerebral
Perdarahan di otak Perfusi ke jaringan
DO :
serebri menurun Suplai oksigen ke otak
TD : 147/70 mmHg Metabolisme anaerob Asam laktat
meningkat PH menurun Asidosis Sel
(jam 09.00)
otak mengalami keracunan (toksik)
Rata-rata TD selama
Membran sel rusak Perpindahan cairan
shift pagi (167-147/99dari eksra ke intra sel Edema sel Edema
70 mmHg)
serebri Volume otak meningkat TTIK
MAP : tertinggi : 137
Gangguan perfusi jaringan serebral
HR: 75x/menit (jam
09.00) jam 12.00
103x/menit, jam 14.00
145x/menit
RR : 20x/menit (jam
09.00),

jam

14.00:

27x/menit
Suhu
: 37C
(jam 14.00 38,1oC)
Saturasi O2 : 100%
Jika dibangunkan klien
berontak dan gelisah
GCS E4M6V4
Hb klien 6,6 mg/dL
(post transfusi)
Penglihatan mata
kanan dan kiri buram
*diameter pupil, refleks
cahaya tidak dapat dikaji

DS :

SOL Post op craniotomy tumor removal Gangguan

DO :
Terdapat jamur pada
lengan atas dextra dan
paha kiri klien

Kerusakan jaringan otak, pembuluh darah pemenuhan


Perdarahan di otak Perfusi ke jaringan ADL (personal
serebri menurun Suplai oksigen ke otak hygiene)
Metabolisme anaerob Asam laktat
meningkat PH menurun Asidosis Sel
otak

mengalami

keracunan

(toksik)

Membran sel rusak Perpindahan cairan


dari eksra ke intra sel Edema sel Edema
serebri Volume otak meningkat TTIK
Gangguan perfusi jaringan serebral

Gangguan metabolism sel otak gangguan


fungsi kognitif ketidakmampuan klien
dalam mengontrol aktivitas gangguan
pemenuhan ADL (personal hygiene).
DS:
Klien sering berontak
dan sering mencoba

SOL Post op craniotomy tumor removal Resiko jatuh


Kerusakan jaringan otak, pembuluh darah
Perdarahan di otak Perfusi ke jaringan

serebri menurun Suplai oksigen ke otak


bangun
Klien dipasang restrain Metabolisme anaerob Asam laktat
di semua
ekstremitasnya
Skala morse 70
GCS E4M6V4

meningkat PH menurun Asidosis Sel


otak

mengalami

keracunan

(toksik)

Membran sel rusak Perpindahan cairan


dari eksra ke intra sel Edema sel Edema
serebri Volume otak meningkat TTIK
Gangguan perfusi jaringan serebral

Gangguan metabolism sel otak gangguan


fungsi kognitif ketidakmampuan klien
dalam mengontrol aktivitas Agitasi
Resiko jatuh

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi serebral berhubungan dengan tekanan tinggi intracranial e.c edema
otak e.c asidosis serebri ditandai dengan TD : 147/70 mmHg (jam 09.00), Rata-rata

TD selama shift pagi (167-147/99-70 mmHg), MAP : tertinggi : 137 , HR: 75x/menit
(jam 09.00) jam 12.00 103x/menit, jam 14.00 145x/menit, RR : 20x/menit (jam
09.00), jam 14.00: 27x/menit, Suhu : 37C (jam 14.00 38,1oC), Saturasi O2 :
100%, Jika dibangunkan klien berontak dan gelisah, GCS E4M6V4
2. Gangguan pemenuhan ADL (personal hygiene) berhubungan dengan
ketidakmampuan klien dalam mengontrol aktivitasnya ditandai dengan Terdapat
jamur pada lengan atas dextra dan paha kiri klien.
3. Resiko cidera jatuh berhubungan dengan ketidakmampuan klien dalam mengontrol
aktivitasnya ditandai dengan klien agitasi, Klien sering berontak dan sering mencoba
bangun, Klien dipasang restrain di kedua ekstremitas dan restrain pada badan, Skala
morse 70, GCS E4M6V4.

Anda mungkin juga menyukai