Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1.
2.
3.
4.
5.
Jika ada PSAK lain mengatur provisi, liabilitas kontinjensi, atau aset
kontinjensi tertentu, maka entitas menerapkan PSAK tersebut. Contohnya
beberapa jenis kontinjensi tertentu telah diatur dalam :
Kontrak konstruksi (lihat PSAK 34: Akuntansi Kontrak Konstruksi);
Akuntansi pajak penghasilan (lihat PSAK 46: Akuntansi Pajak
Penghasilan);
Sewa (lihat PSAK 30 (revisi 2007): Sewa). Namun, karena dalam
PSAK 30 (revisi 2007) tidak terdapat ketentuan yang secara spesifik
berhubungan dengan sewa operasi yang memberatkan, maka Pernyataan
ini diterapkan untuk kasus tersebut;
Imbalan kerja (lihat PSAK 24 (revisi 2004): Imbalan Kerja); dan
Kontrak asuransi (lihat PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian dan
PSAK 36: Akuntansi Asuransi Jiwa). Namun, pernyataan ini diterapkan pada
provisi, liabilitas kontinjensi, dan aset kontinjensi entitas asuransi, selain
yang timbul akibat kewajiban kontraktual dan hak dari kontrak asuransi
sesuai ruang lingkup PSAK 28 dan PSAK 36.
Pernyataan ini mendefinisikan provisi sebagai liabilitas yang waktu dan
jumlahnya belum pasti. Istilah provisi juga digunakan dalam pos misalnya
penyusutan, penurunan nilai aset, dan utang ragu-ragu: hal ini merupakan
penyesuaian terhadap nilai tercatat atas aset dan tidak diatur dalam
Pernyataan ini.
PSAK lain mengatur perlakuan untuk pengeluaran sebagai aset atau beban.
Hal tersebut tidak diatur dalam Pernyataan ini. Dengan demikian, Pernyataan
ini tidak melarang ataupun mewajibkan kapitalisasi biaya ketika provisi
dibentuk.
1.
2.
Provisi dapat dibedakan dari liabilitas lain, seperti utang dagang dan akrual,
karena pada provisi terdapat ketidakpastian mengenai waktu atau jumlah
yang dikeluarkan di masa depan untuk menyelesaikan provisi tersebut.
Sebaliknya:
1.
Utang dagang adalah liabilitas untuk membayar barang atau jasa yang
telah diterima atau dipasok dan telah ditagih melalui faktur atau secara formal
sudah disepakati dengan pemasok; dan
2.
Akrual adalah liabilitas membayar barang atau jasa yang telah diterima
atau dipasok, tetapi belum dibayar, ditagih atau secara formal disepakati
dengan pemasok, termasuk jumlah yang masih harus dibayar kepada
pegawai (misalnya jumlah tunjangan cuti). Meskipun sering kali perlu
dilakukan estimasi atau penaksiran jumlah dan waktu akrual, tingkat
ketidakpastian akrual pada umumnya lebih rendah dari pada tingkat
ketidakpastian provisi. Akrual sering dilaporkan sebagai bagian dari utang
dagang atau utang lain, sedangkan provisi dilaporkan secara terpisah.
Hubungan antara Provisi dan Liabilitas Kontinjensi
Secara umum, semua provisi bersifat kontinjensi karena tidak pasti dalam
jumlah atau waktu. Tetapi, dalam Pernyataan ini istilah kontinjensi digunakan
untuk liabilitas dan aset yang tidak diakui karena keberadaanya baru dapat
dipastikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih yang
tidak pasti di masa depan dan tidak sepenuhnya berada dalam kendali
entitas. Di samping itu, istilah liabilitas kontinjensi digunakan untuk liabilitas
yang tidak memenuhi kriteria pengakuan.
Jika besar kemungkinan bahwa kewajiban kini telah ada pada akhir
periode pelaporan, maka entitas mengakui provisi (jika kriteria pengakuan
provisi terpenuhi); dan
Jika besar kemungkinan bahwa kewajiban kini belum ada pada akhir
periode pelaporan, maka entitas mengungkapkan liabilitas kontinjensi.
Ketidakpastian dari jumlah yang akan diakui sebagai provisi dapat dinilai
dengan berbagai cara sesuai dengan kondisi yang ada. Jika provisi yang
sedang diukur menyangkut populasi yang terdiri dari sejumlah besar unsur,
maka kewajiban ditentukan dengan menimbang berbagai kemungkinan hasil
berdasarkan probabilitas terkait. Metode estimasi statistik ini dikenal sebagai
metode nilai yang diharapkan (expected value).
Provisi akan berbeda karena bergantung pada kemungkinan terjadinya
kerugian pada tingkat tertentu, misalnya 60% atau 90%. Jika hasil yang timbul
adalah suatu rentang hasil yang berkesinambungan, dan setiap titik dalam
rentang tersebut mempunyai kemungkinan terjadi yang sama, maka yang
digunakan adalah nilai tengah rentang tersebut.
Risiko dan Ketidakpastian
Dalam
menentukan
estimasi
terbaik
suatu
provisi,
entitas
mempertimbangkan berbagai risiko dan ketidakpastian yang selalu
mempengaruhi berbagai peristiwa dan keadaan. Risiko menimbulkan hasil
yang bervariasi. Penetapan risiko dapat menyebabkan kenaikan nilai liabilitas
yang diukur. Jika terdapat unsur ketidakpastian, maka entitas berhatihati sehingga pendapatan atau aset tidak menjadi terlalu besar dan beban
atau liabilitas tidak menjadi terlalu kecil. Meski demikian, adanya
ketidakpastian tidak berarti entitas membuat provisi berlebihan atau dengan
sengaja menyajikan liabilitas terlalu besar.
Perubahan Provisi
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan
untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar
sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak
terjadi, maka provisi dibatalkan.
Jika provisi di diskonto, maka nilai tercatatnya akan meningkat pada setiap
periode untuk mencerminkan berlalunya waktu. Peningkatan ini diakui
sebagai biaya pinjaman.
Provisi hanya dapat digunakan untuk pengeluaran yang berhubungan
langsung dengan tujuan pembentukan provisi. Hanya pengeluaran yang
berhubungan langsung dengan tujuan pembentukan provisi awal yang dapat
mengurangi provisi. Membebankan pengeluaran untuk mengurangi provisi
yang semula diakui untuk tujuan lain akan menghilangkan pengaruh dari dua
peristiwa yang berbeda.
Provisi tidak boleh diakui untuk kerugian operasi masa depan. Kerugian
operasi masa depan tidak memenuhi liabilitas dan kriteria umum pengakuan
umum bagi provisi.
Kontrak Memberatkan
Jika entitas terikat dalam suatu kontrak memberatkan, maka kewajiban kini
menurut kontrak tersebut diukur dan diakui sebagai provisi.
Pernyataan ini mendefinisikan kontrak memberatkan sebagai kontrak yang
menimbulkan biaya yang tidak dapat dihindarkan dalam memenuhi kewajiban
menurut kontrak dan biaya tersebut melebihi manfaat ekonomi yang
diperkirakan akan diterima.
Biaya yang tidak dapat dihindarkan dalam kontrak mencerminkan biaya neto
terendah untuk terbebas dari ikatan kontrak, yaitu mana yang lebih rendah
antara biaya memenuhi kontrak dengan denda atau kompensasi yang dibayar
jika entitas tidak memenuhi kontrak.
Restrukturisasi