PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kista yang bersifat fisiologis ini dialami oleh orang di usia reproduksi
karena
masih
mengalami
menstruasi.
Biasanya
kista
fisiologis
tidak
kista abnormal memperlihatkan campuran cairan dan jaringan solid dan dapat
bersifat ganas. 1
II.4 Jenis kista
Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua macam,
yaitu kista non-neoplastik dan kista neoplastik. 1
Kista ovarium non neoplastik
a. Kista folikel
Kista ini berasal dari folikel de graff yang tidak sampai berovulasi, namun
tumbuh terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah
bertumbuh di bawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang
lazim, melainkan membesar menjadi kista.bisa di dapati satu kista atau beberapa
dan besarnya biasanya berdiameter 1-1 cm.1,3
Dalam menangani tumor ovarium timbul persoalan apakah tumor yang
dihadapi itu neoplasma atau kista folikel. Umumnya jika diameter tumor tidak
lebih dari 5 cm, dapat di tunggu dahulu karena kista folikel dalam 2 bulan akan
hilang sendiri.1,3
Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak
sampai saat menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen
sebagai respon terhadap hipersekresi FSH ( folikel stimulating hormon) dan LH
(luteinizing hormone) normalnya ditemui saat menopause berdiameter 1 -10 cm
(folikel normal berukuran limit 2,5 cm); berasal dari folikel ovarium yang gagal
mengalami involusi atau gagal meresorpsi cairan. Dapat multipel dan bilateral.
Biasanya asimtomatik.1
b. Kista korpus lutein
Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi
korpus albikans. Kadang-kadang korpus luteum akan mempertahankan diri
(korpus luteum persisten); perdarahan yang terjadi di dalamnya akan
menyebabkan kista, berisi cairan berwarna merah coklat karena darah tua.1,3
Pada pembelahan ovarium kista korpus luteum memberi gambaran yang
khas. Dinding kista terdiri atas lapisan berwarna kuning, terdiri atas sel-sel
luteum yang berasal dari sel-sel teka.1,3
Penanganan kista luteum ini menunggu sampai kista hilang sendiri. Dalam
hal ini dilakukan operasi atas dugaan kehamilan ektopik terganggu,kista korpus
luteum diangkat tanpa mengorbankan ovarium.1,3
c. Kista teka lutein
dan besarnya jarang melebihi 1 cm. Kista terletak di bawah permukaan ovarium,
dindingnya terdiri atas satu lapisan epitel kubik atau torak rendah, dan isinya
cairan jernih dan serous.1,3
e. Kista endometrium
Berasal dari epitel permukaan ovarium, umumnya jenis ini tak mencapai
ukuran yang
muscinosum.
Pertumbuhan
menjadi
ganas
dengan kistadenoma
apabila
di
temukan
Asal tumor belum diketahui dengan pasti. Menurut meyer, berasal dari
teratoma dimana di dalam pertumbuhannya satu elemen mengalahkan
elemen-elemen. Penulis lain menyebutkan bahwa tumor ini berasal yang
sama dengan tumor Brenner.1,3
Umumnya berbentuk multilokuler,ukurannya dapat mencapai ukuran
yang amat besar1,3
d.
Kista endometroid
Terjadi karena lapisan didalam rahim (yang biasanya terlepas sewaktu
haid dan terlihat keluar dari kemaluan seperti darah); tidak terletak dalam
rahim tetapi melekat pada dinding luar ovarium. Akibat peristiwa ini
setiap kali haid, lapisan tersebut menghasilkan darah haid yang akan terus
menerus tertimbun dan menjadi kista. Kista ini bisa 1 pada dua indung
telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit terutama sewaktu haid/
sexsuale intercourse.1,3
e. Kista dermoid
Terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi kemudian tumbuh
menjadi beberapa jaringan seperti rambut, tulang, lemak. Kista dapat
terjadi pada kedua indung telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul gejala
rasa sakit bila kista terpuntir/ pecah. 1,3
2. Solid:
Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma. Akan tetapi, ini tidak
berarti bahwa termasuk suatu neoplasma yang ganas, meskipun semuanya
berpotensi maligna. Potensi menjadi ganas sangat berbeda pada berbagai
jenis, umpamanya sangat rendah pada fibroma ovarium dan sangat tinggi pada
teratoma embrional yang padat.1
a. fibroma
b. leimioma
c. fibroadenoma
d. papiloma
e. angioma
f. limfangioma
g. tumor brenner
h. tumor sisa adrenal
II.5 Etiologi
Penyebab
terjadinya
kista
ovarium
yaitu
terjadinya
gangguan
10
Kista ovarium timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus
menstruasi.1
Faktor resiko terjadinya kista ovarium.4
a. Riwayat kista ovarium sebelumnya
b. Siklus menstruasi yang tidak teratur
c. Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas
d. Menstruasi dini
e. Tingkat kesuburan
f. Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang
g. Terapi tamosifen pada kanker mamma
II.6 Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang
disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan
diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang ruptur
akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 2
cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit,
korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif.
Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar
kemudian
secara
gradual
akan
mengecil
selama
kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional
dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang
disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin,
termasuk FSH dan HCG.1,2
Kista fungsional multiple
dapat
terbentuk
karena
stimulasi
embrional;
ektodermal,
endodermal,
dan
mesodermal.
12
c.
kista
ovarium
dapat
dilakukan
dengan
pemeriksaan. 1,5:
1. Ultrasonografi (USG)
Alat peraba (transducer) digunakan untuk memastikan keberadaan kista,
membantu mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista cairan atau
padat. Kista berisi cairan cenderung lebih jinak, kista berisi material padat
memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.5
Dari gambaran USG dapat terlihat5:
a. Akan terlihat sebagai struktur kistik yang bulat (kadang-kadang oval) dan
terlihat sangat echolucent dengan dinding yang tipis/tegas/licin, dan di tepi
belakang kista nampak bayangan echo yang lebih putih dari dinding
depannya.
b. Kista ini dapat bersifat unillokuler (tidak bersepta) atau multilokuler
(bersepta-septa).
c. Kadang-kadang terlihat bintik-bintik echo yang halus-halus (internal echoes)
di dalam kista yang berasal dari elemen-elemen darah di dalam kista.
13
2. Laparoskopi
Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan
melalui pembedahan kecil di bawah pusar) dapat melihat ovarium, menghisap
cairan dari kista atau mengambil bahan untuk biopsi.
II.10 Penatalaksanaan
1.Observasi
Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor (dipantau)
selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan menghilang dengan sendirinya
setelah satu atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak curiga
ganas.1,2,4
2.Operasi
Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan, yakni
dilakukan pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi atau laparotomi.
Biasanya kista yang ganas tumbuh dengan cepat dan pasien mengalami
penurunan berat badan yang signifikan. Akan tetapi kepastian suatu kista itu
bersifat jinak atau ganas jika telah dilakukan pemeriksaan Patologi Anatomi
setelah dilakukan pengangkatan kista itu sendiri melalui operasi. Biasanya
untuk laparoskopi diperbolehkan pulang pada hari ke-3 atau ke-4, sedangkan
untuk laparotomi diperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau ke-9.1,2,4
II.11 Prognosis
Prognosis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat
tumbuh di jaringan sisa ovarium atau di ovarium kontralateral. Kematian
disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan stadium saat
14
terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering ditemukan
sudah dalam stadium akhir.1
Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%. Tumor sel
granuloma memiliki angka bertahan hidup 82% sedangkan karsinoma sel
skuamosa yang berasal dari kista dermoid berkaitan dengan prognosis yang
buruk.1
15
BAB III
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
Jakarta, 1998
Mansjoer, Arif dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 2. Jakarta:
4.
5.
17