Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

DISUSUN OLEH :

Novit Karunia P

1301145067

Nur Endah Permata S

1301145070

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Metode Pembelajaran Problem Based
Learning untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.Kami sangat berterima
kasih kepada Bapak Gufron Amirullah M.Pd. yang telah memberikan tugas ini kepada kami
sehingga kami mendapatkan pengetahuan baru dan bisa berbagi pengetahuan ini kepada
pembaca makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan pembaca mengenai Pengertian, Karakteristik. Perencanaan Pembelajaran,
Pelaksanaan, serta Keebihan dan Kekurangan dari Metode Pembelajaran Problem Based
Learning. Kami menyadari di dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih
jauh dari apa yang diharapkan.
Semoga makalah ini dapat dipahami pembaca.Sekiranya makalah dapat memberi manfaat
tidak hanya bagi kami tetapi juga bagi para pembacanya.Kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan bagi pembaca.
Jakarta, September 2014
Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 3
LATAR BELAKANG.................................................................................................... 3
PERUMUSAN MASALAH............................................................................................ 4
TUJUAN PEMBELAJARAN........................................................................................... 5
BAB II PROBLEM BASED LEARNING............................................................................. 5
Pengertian
..6
Karakteristik PBM.................................................................................................... 8
Merencanakan Pembelajaran PBM...........................................................................9
Pelaksanaan PBL................................................................................................... 11
Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Pemecahan Masalah..................13
Kelebihan dan Kekurangan.................................................................................... 14
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 15
KESIMPULAN.......................................................................................................... 15
KATA PENUTUP.......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 17

BAB I
PENDAHULUAN
3

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan setiap individu.Semua
orang berhak untuk mendapatkan pendidikan untuk kepentingan masa depannya. Dalam
penyelenggaraannya, di sekolah pasti melibatkan pendidik dan peserta didik yang
diterapkan dengan adanya interaksi belajar mengajar sebagai proses pembelajaran.Dalam
dunia pendidikan guru dituntut merencanakan pembelajaran yang sistematis.
Namun, pada kenyataannya proses pembelajaran masih menerapkan sistem
pembelajaran dimana guru menjadi penceramah dalam penyampaian materi. Sehingga
sistem belajar yang seperti itu belum bisa mengembangkan potensi yang dimiliki peserta
didiknya. Dan seringkali kegiatan belajar hanya sekedar transfer ilmu dan latihan soal.
Peserta didikpun dibebani dengan hafalan materi yang didapatkannya dan menjadi siswa
yang pasif.
Oleh karena itu, guru perlu mengubah sistem pembelajaran dimana siswa menjadi
pusat dalam kegiatan belajar dan guru hanya memfasilitasi dan membimbing kegiatan
belajar. Sistem yang harus digunakan untuk mencapai tujuan tersebut salah satunya
adalah metode pembelajaran Problem Based Learning yang akan dibahas lebih lanjut
dalam makalah ini.

B. PERUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran Problem Based Learning ?
2. Bagaimana karakteristik metode pembelajaran Problem Based Learning?
3. Bagaimana perencanaan pembelajaran Problem Based Learning?
4. Bagaimana pelaksanaan menurut metode pembelajaran Problem Based
Learning?
4

5. Apa saja syarat yang diperlukan agar metode pembelajaran Problem Based
Learning?
6. Apa kelebihan dan kekurangan dari metode pembelajaran Problem Based
Learning?
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengetahui pengertian dari metode pembelajaran Problem Based Learning
2. Mengetahui karakteristik metode pembelajaran Problem Based Learning
3. Mengetahui cara perencanaan pembelajaran Problem Based Learning
4. Mengetahui cara pelaksanaan pembelajaran dengan metode Problem Based
Learning
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode pembelajaran Problem
Based Learning

BAB II
PROBLEM BASED LEARNING
A. Pengertian
Problem Based Learning atau PBL atau pembelajaran berbasis masalah adalah
metode pembelajaran yang melibatkan siswa dan guru untuk memecahkan masalah
secara bersama-sama.Siswa mempelajari materi tersebut dan harus terampil mengatasi
masalah yang terlibat di berbagai situasi seperti di kehidupan nyata, sedangkan guru
perannya adalah menyodorkan berbagai masalah, memberikan pertanyaan, dan
mendukung pembelajaran siswa.
Problem Based Learning merupakan salah satu cara yang harus banyak digunakan
dalam pembelajaran karena metode pemecahan masalah merupakan metode mengajar
yang banyakmengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Metode pemecahan
masalah sering juga digunakan dalam implementasi pembelajaran terpadu maupun
5

kontekstual karena pebelajaran ini dikembangkan secara integritas antara kemampuan


siswa dengan topik bahasan maupun lingkungan.1
Ada pula beberapa para ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai metode
pembelajaran Problem Based Learning, diantaranya :
1. Jonassen
Mendesain model lingkungan belajar konstruktivistik yang memuat
komponen esensial yang meliputi pertanyaan kasus, masalah, atau proyek,
kasus-kasus yang saling berkaitan satu sama lain, sumber-sumber
informasi kognitif tools, pemodelan yang dinamis, percakapan dan
kolaborasi, dukungan kontekstual atau social.2
2. Duch
Problem-Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM) adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan
nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan
keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan (Duch,
1995)3
3. Finkle dan Torp (1995)
PBM merupakan pengembangan kurikulum dan sistem pengajaran yang
mengembangkan secara simultan strategi pemecahan masalah dan dasardasar pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan para peserta
didik dalam peran aktif sebagai pemecah permasalahan sehari-hari yang
tidak terstruktur dengan baik.4
1Sri Anitah W. dkk.,2008, Strategi Pembelajaran, Jakarta, Penerbit Universitas
Terbuka,hlm,5.31
2 http:buanatiwi.wordpress.com/2013/04/09/model-pembelajaran-problem-basedlearning/
3http://gayahidupalami.wordpress.com/pendidikan/problem-based-learning/
4http://gayahidupalami.wordpress.com/pendidikan/problem-based-learning/
6

B. Karakteristik PBM
1. Dimulai dengan satu masalah
Dalam metode pembelajaran Problem Based Learning suatu permasalahan
adalah unsur utama dalam kegiatan belajar.Permasalahan diberikan oleh guru atau
dari pengalaman siswa.
2. Masalah berhubungan dengan dunia nyata
Masalah yang diberikan harus masalah yang benar-benar terjadi dalam kehidupan
nyata.
3. Tujuan pembelajaran seputar masalah, bukan disiplin ilmu.
Jadi tujuan pembelajaran dibatasi sesuai masalah yang diajukan tidak utuh sesuai
materi pembelajaran seharusnya.
4. Memberikan tanggung jawab untuk membentuk dan menjalankan proses belajar
mereka.
Proses belajar diserahkan kepada siswa untuk berkelompok dan berdiskusi untuk
menyelesaikan permasalahan, sedangkan guru hanya mendampingi dan
membantu untuk menjelaskan setelah siswa memaparkan hasil diskusinya
5. Pembahasan masalah dilakukan dalam diskusi kelompok
Pembahasan masalah dilakukan berkelompok supaya anak bisa bertukar pikiran
dan aktif mengemukakan pendapat serta pengetahuannya yang berhubungan
dengan permasalahan tersebut.

6. Memaparkan masalah tersebut dalam bentuk hasil yang telah didiskusikan


sebelumnya.
Setelah berdiskusi dengan kelompok dan mencari informasi tambahan dari
berbagai referensi yang berhubungan dengan permasalahan tersebut, siswa
memaparkan hasil diskusi yaitu solusi untuk permasalahan yang diberikan.
C. Merencanakan Pembelajaran PBM
1. Memutuskan sasaran dan tujuan
Salah satu cara untuk membantu mencapai tujuan-tujuan seperti meningkatkan
keterampilan, intelektual, dan investigative, memahami peran orang dewasa, dan
membantu siswa untuk menjadi pelajar yang mandiri. Akan tetapi, kemungkinan
yang lebih besar adalah guru hanya akan menekankan pada satu atau dua tujuan
dalam pembelajaran tertentu.
2. Merancang Situasi bermasalah yang tepat
Kenyataannya bahwa situasi bermasalah yang membingungkan atau tidak jelas
akan membangkitkan rasa ingin tahu siswa, sehingga membuat mereka tertarik
untuk menyelidiki. Sebuah situasi bermasalah yang baik harus memenuhi 5
kriteria penting, yaitu :
a. Situasi pemasalahannya autentik. Hal ini berarti bahwa masalahnya harus
dikaitkan dengan pengalaman real siswa dan bukan dengan prinsip-prinsip
disiplin akademis tertentu.

b. Masalah itu seharusnya tidak jelas sehingga menciptakan misteri atau


teka-teki, hal ini tidak dapat diselesaikan dengan jawaban sederhana dan
membuktikan solusi-solusi alternatif. Sehingga memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk berdialog dan berdebat.
c. Masalah itu seharusnya bermakna bagi siswa dan sesuai dengan tingkat
perkembangan intelektualnya. Dalam permasalahan tersebut harus
8

terdapat ilmu yang dapat dipelajari siswa secara tidak langsung dan
permasalahan tidak jauh dari kehidupan nyata peserta didik.
d. Masalah itu seharusnya cukup luas.
Hal ini memberikan kesempatan kepada guru untuk memenuhi tujuan
instruksionalnya, tetapi tetap dalam batasan-batasan yang fisibel bagi
pelajarannya dilihat dari segi waktu, ruang, dan keterbatasan sumber daya.
e. Masalah yang baik harus mendapatkan manfaat dari usaha kelompok
bukan justru dihalanginya.
3. Mengorganisasikan sumber daya dan merencanakan logistic
Dalam hal ini guru sebagai penanggungjawab meyediakan bahan-bahan dan
sumber daya lainnya yang akan digunakan oleh peserta didik.

D. Pelaksanaan PBL
1. Guru

1.

Fase
Memberikan orientasi tentang
permasalahannya kepada siswa

Perilaku guru
Guru membahas tujuan pembelajaran,
mendeskripsikan berbagai kebutuhan logistic
penting dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam
kegiatan mengatasi masalah.
Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan

2.

Mengorgasisasikan siswa untuk


mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang terkait
meneliti
dengan permasalahannya.
Guru mendorong siswa untuk mendapatkkan

3.

Membantu investigasi mandiri dan


kelompok

informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen dan


dan mencari penjelasan dan solusi.
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkkan artefak-artefak yang tepat, seperti

4.

Mengembangkan dan
mempresentasikan artefak dan

laporan, rekaman video, dan membantu mereka


untuk menyampaikan kepada orang lain.
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi

exhibit.
terhadap investigasinya dan proses-proses yang
digunakan.5
5.

Menganalisis dan mengevaluasi


proses mengatasi masalah
2. Peserta Didik
a. Guru memberikan sebuah permasalahan kepada siswa.
b. Kemudian siswa berdiskusi dalam sebuah kelompok untuk mengidentifikasikan
masalah tersebut dengan beberapa cara :
1) Mengklasifikasi masalah
2) Membuat kerangka masalah
3) Bertukar pikiran dengan sesama anggota
4) Menyusun hipotesis dari masalah tersebut
c. Mengkaji dan mencari data seputar permasalahn tersebut dengan berbagai media
seperti buku, internet, surat kabar, dan lain-lain
d. Kemudian mendiskusikan kembali hasil yang telah didapat dari hasil pengkajian
dan pencarian data sebelumnya dan membandingkan hasilnya dengan hipotesis
yang ada.
e. Mengemukakan solusi yang didapat dari diskusi.
f. Kemudian hasil yang didapat dievaluasi bersama guru sehingga mendapatkan
hasil yang maksimal.

5http://variasizone.blogspot.com/2012/10/problem-based-learning.html
10

D. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Pemecahan Masalah


Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari model pembelajaran Problem
Based Learning tentu ada beberapa hal yang harus dipenuhi, baik dari sisi guru maupun
dari sisi peserta didik. Hal-hal yang harus dipenuhi diantaranya, yaitu :
1. Guru
Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai
pada pembuktian dan kesimpulan serta membuat pemecahan

masalah.
Menguasai konsep dari permasalahan yang akan dipecahkan.
Mampu mengelola kelas.
Mampu menciptakan kondisi pembelajaran pemecahan masalah

secara efektif.
Mampu memberikan penilaian secara proses.6
2. Peserta Didik
Memiliki motivasi , perhatian, dan minat belajar melalui

pemecahan masalah.
Memeliki kemampuan pelaksanaan pemecahan masalah.
Memiliki sikap yang tekun, teliti, dan kerja keras.
Mampu menulis, membaca, dan menyimak dengan baik.7

E. Kelebihan dan Kekurangan


1. Kelebihan
a. Membuat siswa lebih aktif
b. Potensi siswa lebih berkembangan.
c. Siswa dapat mengaplikasikan materi yang dia dapat dengan permasalahan
dikehidupan nyata
d. Siswa memahami dan mendapat manfaat dari apa yang dipelajari
6Opcit, hlm.5.32
7Ibid.
11

2. Kekurangan
a. Tidak semua sekolah dapat melaksanakan sistem pembelajaran berbasis
masalah karena menyebabkan kelas menjadi tidak kondusif.
b. Pelaksanaan PBL butuh waktu yang lama sehingga dianggap kurang
efisien
c. Siswa tidak mendapat pengetahuan dasar secara utuh.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Problem Based Learning adalah sistem pembelajaran yang menggunakan suatu
permasalahan sebagai sumber pembelajaran. Dengan sistem ini siswa belajar untuk
memecahkan suatu masalah dengan pengetahuan yang dia miliki dan siswa juga akan
berusaha mengingat kembali pengetahuan yang pernah dia dapat untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
Dalam PBL siswa dituntut untuk berpikir secara luas dan cerdas agar
mendapatkan solusi untuk permasalahan yang diajukan oleh guru.Siswa juga dituntut
untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran.Dengan sistem PBL ini maka kegiatan
belajar akan lebih bermakna bagi siswa dan siswa akan lebih memahami dan mengerti
bahwa ilmu yang mereka dapat bisa mereka aplikasikan dalam kehidupan nyata.
Walaupun sistem PBL mempunyai kekurangan seperti membuat kelas terkadang
tidak kondusif, butuh waktu lama, dan siswa menjadi kurang mendapat pengetahuan

12

dasar secara utuh tetapi sistem ini cukup baik karena dapat mengembangkan potensi
siswa dan mengembangkan kecerdasan intelektual siswa.

KATA PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai Metode Pembelajaran Problem Based
Learning yang menjadi bahasan dalam makalah ini.Masih terdapat banyak kekurangan dalam
makalah ini karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi atau rujukan yang kami
gunakan.
Kami berharap pembaca sudi memberi kritik dan saran yang membangun kepada kami
supaya bisa menyempurnakan kembali makalah ini. Semoga makalah ini tidak hanya sebagai
tugas saja melainkan dapat berguna bagi pembaca dan apa yang ada didalamnya dapat
diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar pembaca.

13

DAFTAR PUSTAKA
Sri Anitah W. dkk. 2008.Strategi Pembelajaran, Jakart. Penerbit Universitas Terbuka
Arrends Richard I. 2008. Learning To Teach edisi ke-7/buku 2. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
http://variasizone.blogspot.com/2012/10/problem-based-learning.html
http:buanatiwi.wordpress.com/2013/04/09/model-pembelajaran-problem-based-learning/
http://gayahidupalami.wordpress.com/pendidikan/problem-based-learning/

14

Anda mungkin juga menyukai