Laporan Praktikum Kimia Organik (Ki2051)
Laporan Praktikum Kimia Organik (Ki2051)
PERCOBAAN 7
PROTEIN DAN KARBOHIDRAT: SIFAT DAN REAKSI
KIMIA
Nama
NIM
: 11213021
Kelompok
:3
: 29 Oktober 2014
Asisten
20514048
2014
PERCOBAAN 7
Protein dan Karbohidrat: Sifat Dan Reaksi Kimia
I.
Tujuan Percobaan
1. Menentukan keberadaan gugus hidroksi fenolik pada
larutan kasein dan tirosin dengan uji Millon.
2. Menentukan keberadaan gugus amina bebas pada
larutan kasein dan glisin dengan uji Ninhidrin.
3. Menentukan keberadaan sulfur
keberadaan
karbohidrat
pada
sampel
Menentukan
kandungan
glukosa
II.
Teori Dasar
2.1. Protein
2.1.1. Penjelasan Protein
Protein merupakan suatu zat makanan yang amat
penting bagi tubuh karena zat ini disamping berfungsi
sebagai bahan bakar dalam tubuh juga berfungsi sebagai
zat pembangun dan pengatur. Protein adalah sumber asamasam amino yang mengandung unsur-unsur C,H,O,dan N
yang tidak dimiliki oleh lemak. Molekul protein mengandung
pula
fosfor,belerang
mengandung
unsur
dan
logam
ada
seperti
jenis
besi
protein
dan
yang
tembaga
(Winarno, 1991).
Untungnya semua protein terdiri atas satu atau lebih
polimer yang linier dan bercabang. Monomer yang membuat
polimer ini disebut asam amino.dalam kebanyakan protein
terdapat 20 jenis asam amino. Asam amino ini terikat
menjadi satu rantai dalam jumlah 100 sampai 300 (Kimball,
1992).
Ditinjau dari komponen penyusunnya protein dapat
dibagi dalam dua golongan besar, yaitu golongan protein
sederhana, yang hanya terdiri atas molekul-molekul asam
amino dan protein majemuk yang terdiri atas protein dan
gugus bukan protein. Protein sederhana dapat dibagi dalam
dua bagian menurut bentuk molekulnya, yaitu protein fiber
dan protein globular. Protein fiber mempunyai bentuk
molekul panjang seperti serat atau serabut, sedangkan
protein
globular
2009). Berdasarkan
berbentuk
bulat
strukturnya
(Sumardjo,
polipeptida protein
membentuk
struktur
kwartener
dari
protein
yaitu
enzima,proteina
kontraktil, proteina
pembangunan, proteina
pengangkut. Enzima
merupakan
berfungsi
sabagai
unsur
pembentuk
dalam
aktif.
berperan
Beberapa
sebagai
diantaranya
adalah
enzim
biokatalisator, hemoglobin
yang
sebagai
dengan
gugus
fenolik
akan
dapat
dan
merkuri
nitrat.
Hasil
positif
akan
mengandung
memberikan
reaksi
gugus
ninhidrin
-amino
bebeas
positif
dengan
ada
tidaknya
ikatan
peptida
yang
kandungan
protein
dalam
suatu
zat
F. Uji Xanthoproteat
Untuk mengetahui
protein
dengan
asam
amino
karena
mengandung
gugus
karbonil
seperti
yang
diturunkan
1989). Berbagai
dari
senyawa
gugus
yang
ini
termasuk
kelompak karbohidrat mempunyai molekul yang berbedabeda ukurannya, yaitu dari senyawa yang sederhana yang
mempunyai berat molekul 500.000 bahkan lebih. Berbagai
senyawa itu dibagi dalam tiga golongan yaitu golongan
monosakarida,golongan
oligosakarida
dan
golongan
sedikit
monosakarida
yang
dari
dua
monosakarida yang
bergabung dengan mengeluarkan satu molekul air. Sifatsifat kimianya mungkin tedapat sejumlah disakaride, tetapi
yang
penting
adalah
sukrosa,
maltosa,
laktosa,
dan
unit
glukosa dihubungkan
pada
posisi
1,4,
tetapi
keduanya
berbeda
strukturnya
disakarida
dibangun
oleh
dua
(Allen,
1991).molekul
residu
monosakarida.
dalam
hewan,
serupa
dengan
pati
tetapi
menjadi
Monosakarida
ini
karbohidrat
dapat
yang
diklasifikasikan
lebih
sederhana.
sebagai
triosa,
adalah
produk
kondensasi
dua
unit
yang
unit
monosakaridanya
terikat
dalam
menjadi
dua
molekul
monosakarida
melalui
lainnya
adalah
fruktosa
dan
galaktosa
(Almatsier, 2010).
2.1.2. Pengujian Karbohidrat
A. Uji Molisch
Reaksi dehidrasi dari karbohidrat dari asam sulfat dan
alfa
naftol,
sehingga
dapat
teramati
senyawa
senyawa
furfural
dan
sebagai
B. Uji Benedict
Reagen benedict adakah larutan CuSO4 yang akan
direaksikan dengan gula pereduksi dalam suasana
alkali. Gula pereduksi
yang
adalah
direaksikan
untuk
pada
membedakan
sampel
senyawa
bereaksi
sedangkan
disakarida
harus
larutan
monosakarida.
dengan
asam
Uji
Test-Tape
menjadi
kandungan
berupa
monosakarida-
glukosa
glukotes.
dilakukan
Tape
ini
ortotoluidin.
Asam
glukonat
dan
hidrogen
dan
hidrogen
peroksida
akan
bereaksi
Substra
Pereaks
Konsen
trasi
(M)
Volume
(ml)
Pengamatan
Awal
Akhir
Endapan
Kasein
0.1
Warna
putih susu
putih
3 tetes
Warna
Millon
Tirosin
0.1
Warna
merah
putih
kecoklatan
(bata)
Gambar
Substra
Pereaks
Kasein
4 tetes
Konsen
trasi
Volume
(ml)
(M)
0.1
0.1
ninhidri
Glisin
n 1%
Pengamatan
Gambar
Awal
Akhir
Warna
Warna biru
putih
dongker
Warna ungu
Bening
gelap
Substra
t
Kasein
Konsen
Pereaksi
trasi
(M)
2 ml NaOH
0.1
Volume
(ml)
1
10%
Gambar
Awal
Akhir
Warna
Warna putih
putih
Warna
dan
Sistein
Pengamatan
5 tetes Pb
0.1
Warna
coklat
putih
mendekati
Asetat 10%
hitam
Substrat
Volume
Pengamatan
Awal
Akhir
Glisin
1 gram
Bening
Gelembung
banyak, warna
biru muda
Gambar
Gelembung
sedikit, warna
HCL 10%
5 ml
tetap
Bening
Substrat
Kasein
Volume
Pengamatan
(ml)
Awal
Warna putih
Gambar
Akhir
Endapan putih
Substrat
Urea
Massa
(gr)
0.5
Pengamatan
Awal
Akhir
Serbuk
Serbuk putih
putih
Bening, endapan biru
muda seperti gel
Urea
(pembanding
tanpa
0.5
pemanasan)
B. PadaLarutan Kasein
Serbuk
putih
Gambar
-
Volume
Substrat
Pengamatan
Awal
Akhir
Warna
Endapan biru muda
(ml)
Kasein
Gambar
putih
Substra
Massa
(gr)
Kasein
0.1
Pengamatan
Awal
Akhir
Sebelum dipanaskan:
Warna
putih
Gambar
Substrat
Pengamatan
Gambar
gelembung, terbentuk 2
fasa cair
gelembung, terbentuk 2
fasa cair
gelembung, terbentuk 2
fasa cair
Terbentuk 3 fasa
Fruktosa
Terbentuk 3 fasa
Sukrosa
Substrat
Pengamatan
Gambar
Laktosa
Glukosa
Hijau keruh
Maltosa
Bening (tetap)
Fruktosa
Sukrosa
Coklat
Aquades
Bening (tetap)
Substrat
Pengamatan
Gambar
Laktosa
Biru
Glukosa
Maltosa
Biru
Fruktosa
Sukrosa
Biru
Substrat
Pengamatan
Gambar
Kanji
Biru muda
Laktosa
Hijau tosca
Maltosa
Hijau daun
Sukrosa
Coklat
Gambar 1.
Hasil uji
hidrolisis gula
dengan
test-tape pada
larutan
kanji, laktosa,
maltosa dan
sukrosa
IV.
Pembahasa
n
4.1. Uji Kimia Protein dan Asam Amino
4.1.1. Uji Millon
Larutan kasein dan tirosin yang berkonsentrasi 0.1 M diuji
dengan reagen Millon akan memiliki efek yang berbeda.
Awalnya kedua larutan sampel sebanyak 1 ml berwarna
putih, tapi karena diberi 3 tetes reagen millon dan
dipanaskan
timbul
warna
merah
bata
pada
tirosin
referensi
warna
ungu
yang
muncul
ikatan
pada
atom
terputus
dan
muncul
selama
pengamatan
dan
juga
larutan
dan
berwarna
tetap
(bening).
Sedangkan
protein
pada
umumnya.
Sehingga
dari
hasip
ml
NaOH
10%
dan
tetes
CuSO4
2%
tetesan
tembaga
sulfat
yang
diberikan,
warna
Pembentukkan
larutan
warna
menjadi
kuning
tua
kuning
muncul
tua.
setelah
10%
lingkungan
berlebih,
dalam
hal
ini
suasana
bertujuan
basa
dan
membentuk
menyebabkan
ungu.
Laktosa
glukosa
dan
maltosa
tidak
H2SO4,
yaitu
terlalu
cepat
dalam
ungu
lebih
baik
dibandingkan
struktur-struktur
karbohidrat lain.
4.2.2. Uji Benedict
Didapat larutan berendapan merah bata pada tiap uji
sampel karbohidrat kecuali maltosa. Hal ini tida benar
sesuai referensi karena maltosa merupakan gula pereduksi
sedangkan yang benar seharusnya adalah sukrosa yang
merupakan gula non-pereduksi. Kecacatan ini diprediksikan
karena salah melabeli sehingga tertukar antara sampel
sukrosa dengan sampel maltosa.
4.2.3. Uji Barfoed
Diperoleh dari hasil pengamatan bahwa terdapa 2 larutan
yang menimbulkan endapan merah bata yaitu glukosa dan
fruktosa. Keduanya adalah monosakarida. Monosakarida
akan lebih cepat bereaksi dengan reagen Barfoed dari pada
disakarida, dan hal ini sesuai dengan referensi bahwa
larutan disakarida tidak tampak adanya endapan merah
bata seperti kedua monosakarida tersebut.
kanji
menghasilkan
warna
biru
muda
yang
Larutan laktosa
menunjukkan
warna
hijau
daun
dengan
terhidrolisis
sempurna
karena
memiliki
struktur
hampir
tidak
dapat
mendeteksi
kandungan
V.
Kesimpulan
Tirosin memiliki gugus fenolik.
Kasen dan glisin memiliki gugus amino bebas.
Sistein memiliki unsur belerang (S).
Glisin memiliki gugus amina bebas.
Urea memiliki ikatan peptida dan terdapat protein.
Kasein
merupakan
senyawa
yang
memiliki
maltosa,
laktosa
ikatan
benzena.
Glukosa,
fruktosa,
dan
sukrosa
= 0 mg/dl
M.
2004.
Pengantar
Biokimia.
Bayu
Media
Publishing, Bogor.
Kuchel, Philip. 1990. Biokimia. Erlangga, Jakarta.
Poedjiadji, Anna.1994. Dasar-Dasar Biokimia. Universitas
indonesia,
Jakarta.
Lehninger, Albert.2000. Dasar-Dasar Biokimia. Erlangga,
Jakarta.
Murray, R. K. 2009. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran
EGC
Soendoro, 2005.
Sudarmadji, Slamet, 1989. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian.
Liberty Yogyakarta,Yogyakarta.
Winarno, F.G.1991. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia
Pustaka Utama,
Jakarta
Kimball, Jhon W. 1992. Kimia Edisi Kelima. Erlangga,
Jakarta
LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Senyawa Dan Reaksi Pengujian Karbohidrat Dan Protein
Nama
Senyaw
a
Kasein
Tirosin
Glisin
Sistein
Struktur molekul
Glukosa
Fruktosa
Maltosa
Sukrosa
Pati
Uji
Reaksi
2HO
HOOC-CH-CH2
Millon
NH2
Hg
CH2-CH-COOH + 2HNO3
NH2
Ninhidrin
Sulfur
Reaksi
dengan asam
nitrit
Biuret
Xanthproteat
Molisch
Benedict
Barfoed
N
o
1
2
3
4
5
6
Nama Zat
Kimia
Tirosin
Glisin
Kasein
Sistein
Millon
Ninhidrin
7 NaOH 10 %
Timbal
8 Asetat 10%
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
HCl 10%
NaNO2 5%
Urea
CuSO4
Asam Nitrat
Alfa Naftol
H2SO4
Etanoll
BP
34.4
23.3
241
139
0
Sifat Fisik
Mr
FP
(g/mol)
181.19
75.07
121.16
178.14
Rho
(g/cm3)
1.456
1.16
0.86
Larut di
air
v
v
v
v
v
Sifat Kimia
berb War
au
na
x
putih
x
x
-
318
39.99
2.13
100
75
379.32
108.
6
(min)62.
25
36.5
2.19
320
271
68.99
2.13
putih
150
133
60.06
1.32
150
110
159.6
279
(min) 41
63
2.5
beni
ng
279
95.5
144
1.1
sedikit
33.7
10
98.07
1.84
78.5
(min)11
4.1
46.07
0.789
beni
ng