Dosen Pengampu
Salih Muharram
Asisten
Yoga Asmara
BAB 1
GERAK MOLEKUL : SIFAT PARTIKEL SUATU BAHAN
I. Latar Belakang
Zat merupakan sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.Pada
dasarnya, terdapat 3 wujud zat di alam semesta ini yaitu padat, cair dan gas.Ketiga
wujud zat tersebut memiliki sifat-sifat fisik yang berbeda, namun ketiga zat ini dapat
berubah bentuk sehingga dapat dimanfaatkan.
Atom, ion atau molekul dalam padatan terletak sangat berdekatan. Beberapa
padatan, partikel-partikelnya tersusun atas suaru kerangka yang sangat teratur disebut
kristal. Zat padat mempertahankan bentuk dan volume tertentu. Dengan demikian, zat
padat tidak dapat dimanfaatkan (incompressible).
Dalam hal cairan, partikel-partikel penyusunanya juga terletak berdekatan,
sekalipun tedak selalu bersinggungan. Dengan demikian cairan bersifat compressible,
yaitu dapat dimanfaatkan. Cairan lebih dapat ditekan dibandingkan dengan padatan,
volume bebas yang terdapat di antara partikel-partikel penyusun cairan, gaya-gaya
intermolekul dalam cairan cukup kuat untuk mempertahankan suatu cairan dalam
volume yang tetap, tetapi tidak cukup kuat untuk mempertahankan bentuk yang tetap.
Selain itu, cairan juga bersifat fluiditas, yaitu cenderung mengalir dan mempunyai
bentuk sesuai dengan wadahnya.
O OO O
O OO
O OO O
Padat
Cair
O
O
Gas
Alat
1. Gelas arloji
2. Stopwatch
3. Termometer
4. Gelas piala
5. Pembakar bunsen
6. Spatula
3.2
8. Tabung erlenmeyer
Bahan
1. Dietil eter
3.3
7. Pipet volumetric
2. H2O
3. NaCl
4. Iodium
Cara Kerja
Percobaan 2
Mendidihkan 50 ml H2O dalam gelas piala
Menentukan Tb nya
Mendinginkan kembali H2O
Menambahkan NaCl sampai larutan berkadar 15% s/d 20%
Mendidihkan kembali
Menentukan Tb larutannya
B. Penguapan zat padat
Menempatkan beberapa butir I2 dalam gelas erlenmeyer dan menutupnya
sampai rapat
Memanaskannya secara perlahan
Mengamati yang terjadi.
Data Pengamatan
Waktu
4 menit 45 detik
Percobaan 2
Volume
Massa NaCl
Tb pelarut
Tb larutan
Tb
H2O
50 ml
7,5 gram
90C
96C
6C
I2 (iodium)
titik seimbang
Padatan tidak menyublim
semua
Gas I2 berwarna ungu
Terdapat kristal-kristal I2
diatas tabung Erlenmeyer
setelah suhu menurun
4.2
Pembahasan
Seperti pada percobaan yang kami lakukan pada Dietil eter, hanya dengan
mengipas-ngipas Dietil eter pada gelas arloji sebanyak 3 ml, maka Dietil eter
tersebut menguap dalam waktu 4 menit 45 detik. Kenapa hal ini bisa terjadi ??
Dietil eter mempunyai titik didih yang rendah yaitu 34,6C.Ketika
molekul-molekul Dietil eter saling bertumbukan, mereka saling bertukar energi
dalam berbagai derajat, transfer energi terus menerus berlangsung, dan
terkadang transfer energi tersebut bisa berat sebelah, sehingga salah satu
molekul mendapatkan energi yang cukup untuk menembus titik didih cairan,
sehingga molekul tersebut dapat cepat menguap.
Pada percobaan, setelah eter menguap seluruhnya suhu gelas arloji
menjadi dingin. Hal ini disebabkan karena Eter menyerap kalor dari lingkungan
(eter mengalami reaksi endotermis) yaitu reaksi dimana sistem menyerap kalor
dari lingkungan. Ditandai dengan adanya penurunan suhu di lingkungan.
Dengan demikian kalor yang terdapat pada sistem meningkat, dan mencapai
energi yang cukup bagi eter untuk menguap.
Percobaan 2
Pendidihan adalah pelepasan cairan dari tempat terbuka ke fase uap. Suatu
cairan dikatakan mendidih pada titik didihnya, yaitu bila suhu dimana tekanan
uap cairan sama dengan tekanan atmosfer sekitarnya. Dengan penambahan
solute non volatil kedalam cairan solvent tersebut, maka kecenderungan
molekul-molekul solvent untuk meninggalkan larutan dan berpindah ke fase uap
menjadi berkurang. Hal ini akan menurunkan tekanan uap parcial dari solvent.
Keberadaan zat terlarut yang tidak mudah menguap akan menurunkan
tekanan uap larutan, maka titik didih larutan pasti juga terpengaruh karenanya.
Titik didih larutan ialah suhu pada saat tekanan uap larutan sama dengan
tekanan atmosfer luar. Karena pada suhu berapapun tekanan uap larutan lebih
rendah dari pada tekanan uap pelarut murninya.
Dari teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa titik didih larutan lebih
tinggi dibandingkan dengan titik didih pelarut murninya. Pada percobaan diatas
apabila kita membandingkan titik didih air murni (Tb pelarut : 90C) dengan
larutan garam (Tb larutan : 96C), maka dapat di simpulkan titik didih larutan
garam lebih tinggi dibandingkan dengan titik didih air murni. Hal ini
dikarenakan garam merupakan elektrolit kuat karena terionisasi sempurna pada
air, sehingga dalam reaksinya akan terpecah menjadi 2 ion yaitu Na dan Cl,
otomatis NaCl akan terionisasi menjadi lebih besar, akibatnya pada saat proses
pendidihan berlangsung larutan akan mempertahankan fasenya dalam keadaan
cair dan zat tidak mudah menguap sehingga menurunkan tekanan uap
pelarutnya. Akibatnya semakin banyak energi yang diperlukan untuk mencapai
tekanan uap sebesar 1 atm, sehingga larutan garam memiliki titik didih yang
lebih tinggi.Dari data diatas, maka dapat diperoleh kenaikan titik didih
larutannya (Tb), dengan rumus sebagai berikut :
Tb = Tb larutan Tb pelarut
Tb = 96C - 90C
Tb = 6C
Dalam literatur yang ada, Tb air yang sebenarnya adalah 100C,
sedangkan NaCl harus lebih dari 100C . Namun pada percobaan kali ini Tb air
maupun NaCl tidak tepat dengan literatur yang telah di tetapkan. Hal ini
disebabkan karena kecerobohan peneliti dalam melakukan percobaan.
V. Kesimpulan
Dietil eter merupakan zat volatil yang memiliki titik didih yang rendah
Titik didih larutan lebih tinggi dibandingkan dengan titik didih pelarut
murninya.
Pertanyaan
Jelaskan apa yang dimaksud dengan titik didih, titik sublimasi, titik cair, dan
titik uap !
2.
3.
7.2
Jawaban
1. Pengertian dari :
Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap air sama dengan tekanan eksternal
yang dialami oleh cairan.
Titik sublimasi adalah suhu dimana suatu benda padat akan berubah wujud
menjadi gas dan sebaliknya.
Titik cair adalah suhu dimana suatu benda padat akan berubah wujud menjadi
cair.
Titik uap adalah suhu dimana suatu benda cair akan berubah wujud menjadi
gas.
2. Perbedaan zat padat, zat cair dan gas
Sifat fisik materi
Jarak antar molekul
Fluiditas
Compressible
Padat
Sangat dekat
Nonfluiditas
Incompressible
Cair
Dekat
Fluiditas
Compressible
Gas
Berjauhan
Fluiditas
Compressible
3. Mendidih
Fase terdekat antara zat cair menuju gas
Gelembung-gelembung air tersebar diseluruh bagian cairan
Tekanan uap air sama dengan tekanan eksternal yang dialami oleh cairan.
Menguap
Perubahan yang terjadi dari zat cair ke gas
Gelembung-gelembung air hanya terdapat di permukaannya saja
Tekanan uap air lebih rendah dengan tekanan eksternal yang dialami oleh
cairan.