Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kista Ganglion atau biasa disebut Ganglion merupakan kista yang terbentuk
dari kapsul suatu sendi atau sarung suatu tendo. Kista ini berisi cairan kental jernih
yang mirip dengan jelly yang kaya protein. Kista merupakan tumor jaringan lunak
yang paling sering didapatkan pada tangan. Ganglion biasanya melekat pada sarung
tendon pada tangan atau pergelangan tangan atau melekat pada suatu sendi, namun
ada pula yang tidak memiliki hubungan dengan struktur apapun. Kista ini juga dapat
ditemukan di kaki. Ukuran kista bervariasi, dapat bertambah besar atau mengecil
seiring berjalannya waktu dan bahkan menghilang. Selain itu kadang dapat
mengalami inflamasi jika teriritasi. Konsistensi dapat lunak hingga keras seperti batu
akibat tekanan tinggi cairan yang mengisi kista sehingga kadang didiagnosis sebagai
tonjolan tulang. Ganglion timbul pada tempat-tempat berikut ini:1,3,5,7,9,10

o Pergelangan tangan punggung tangan ("dorsal wrist ganglion"), pada


telapak tangan ("volar wrist ganglion"), atau kadang pada daerah ibu

jari. Kista ini berasal dari salah satu sendi pergelangan tangan, dan
kadang diperberat oleh cedera pada pergelangan tangan.
o Telapak tangan pada dasar jari-jari ("flexor tendon sheath cyst"). Kista
ini berasal dari saluran yang menjaga tendon jari pada tempatnya, dan
kadang terjadi akibat iritasi pada tendon - tendinitis.
o Bagian belakang tepi sendi jari ("mucous cyst"), terletak di sebelah
dasar kuku. Kista ini dapat menyebabkan lekukan pada kuku, dan
dapat menjadi terinfeksi dan menyebabkan infeksi sendi walaupun
jarang. Hal ini biasanya disebabkan arthritis atau taji tulang pada
sendi.2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Kista Ganglion atau biasa disebut Ganglion merupakan kista yang terbentuk
dari kapsul suatu sendi atau sarung suatu tendo. Kista ini berisi cairan kental jernih
yang mirip dengan jelly yang kaya protein. Kista merupakan tumor jaringan lunak
yang paling sering didapatkan pada tangan. Ganglion biasanya melekat pada sarung
tendon pada tangan atau pergelangan tangan atau melekat pada suatu sendi, namun
ada pula yang tidak memiliki hubungan dengan struktur apapun. Kista ini juga dapat
ditemukan di kaki.
2 . 1 Anatomi
Ganglion terjadi pada sendi, oleh karena itu perlu diketahui mengenai anatomi
sendi. Ganglion ditemukan pada sendi diartrodial yang merupakan jenis sendi yang
dapat digerakkan dengan bebas dan ditemukan paling sering pada wrist joint. Hal ini
mungkin diakibatkan banyaknya gerakan yang dilakukan oleh wrist joint sehingga
banyak gesekan yang terjadi antar struktur di daerah tersebut sehingga
memungkinkan terjadinya reaksi inflamasi dan pada akhirnya mengakibatkan
timbulnya ganglion. Selain itu wrist joint merupakan sendi yang kompleks karena
terdiri dari beberapa tulang sehingga kemungkinan timbulnya iritasi atau trauma
jaringan lebih besar.

Jenis sendi diartrodial mempunyai unsur-unsur seperti rongga sendi dan


kapsul sendi. Kapsul sendi terdiri dari selaput penutup fibrosa padat serta sinovium
yang membentuk suatu kantung yang melapisi seluruh sendi dan membungkus
tendon-tendon yang melintasi sendi. Sinovium tidak terlalu meluas melampaui
permukaan sendi tetapi terlipat sehingga memungkinkan gerakan sendi secara penuh.
Lapisan-lapisan bursa di seluruh persendian membentuk sinovium. Sinovium
menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi. Cairan
sinovial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna. Jumlah yang
ditemukan pada tiap sendi relatif sedikit (1-3 ml). Asam hialuronidase adalah
senyawa yang bertanggung jawab atas viskositas cairan sinovial dan disintesis oleh
sel-sel pembungkus sinovial. Bagian cair dari cairan sinovial diperkirakan berasal
dari transudat plasma. Cairan sinovial juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi
tulang rawan sendi.1,8
2.2 Epidemiologi
Kista ganglion merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering ditemukan
pada tangan dan pergelangan tangan. Untuk sebagian besar, mereka adalah massa
tanpa gejala yang terutama kosmetik daripada gangguan fungsional. Dalam banyak
kasus, observasi adalah manajemen yang diperlukan. Namun, beberapa ganglion
dapat memberikan suatu efek massa pada struktur di dekatnya, seperti arteri, vena,
tendon, dan saraf. Struktur tersebut dapat menyebabkan rasa sakit.

Kista ini dapat terjadi pada berbagai usia termasuk anak-anak; kurang lebih
15% terjadi pada usia di bawah 21 tahun. Tujuhpuluh persen terjadi pada dekade
kedua dan keempat kehidupan. Perempuan tiga kali lebih banyak menderita
dibandingkan laki-laki. Tidak ditemukan predileksi antara tangan kanan dan kiri, dan
tampaknya pekerjaan tidak meningkatkan resiko timbulnya ganglion, namun referensi
lain menyebutkan bahwa ganglion banyak ditemukan pada pesenam dimana terjadi
tekanan yang besar pada pergelangan tangan.4,5,6
2.3 Masalah
Permasalahan yang kista ganglion sekarang dapat bervariasi dan karena lokasi
mereka. Paling sering, kista akan hadir pada punggung pergelangan tangan, akuntansi
untuk 60-70% dari semua tangan dan pergelangan ganglia, dan timbul dari kista joint.
scapholunate A ganglion juga dapat timbul dari radioscaphoid atau scaphotrapezial
volarly. bersama lokasi ini dapat menyebabkan ketidakstabilan sendi, kelemahan, dan
keterbatasan gerak.8

Kompresi saraf median dapat terjadi jika ganglion radial volar muncul dalam
saraf canal karpal ini ulnaris juga dapat dikompresi dalam terowongan Guyon ketika
ganglion timbul pada sisi ulnar dari pergelangan tangan. Pasien dapat mengalami
parestesia dan nyeri dari kista ganglion, dan dalam kasus seperti itu, pengobatan
bedah harus dipertimbangkan, untuk memberikan hasil yang menguntungkan dengan

beberapakomplikasi.

2.4 Etiologi
Etiologi dari ganglion tidak diketahui. Beberapa pasien (<10%) mengingat
adanya trauma kecil atau besar ke daerah itu sebelum adanya perkembangan
massa. Tidak ada faktor risiko yang diketahui dari timbulnya kista mukosa dan
beberapa ganglion lain yang terkait dengan penyakit sendi degeneratif.
Penjelasan yang paling sering digunakan untuk mengungkapkan pembentukan
kista hingga degenerasi mukoid dari kolagen dan jaringan ikat. Teori ini menunjukkan
bahwa sebuah ganglion mewakili struktur degeneratif yang melingkupi perubahan
miksoid dari jaringan ikat. Teori yang lebih baru, yang dipostulasikan oleh Angelides
pada 1999, menjelaskan bahwa kista terbentuk akibat trauma jaringan atau iritasi
struktur sendi yang menstimulasi produksi asam hialuronik. Proses ini bermula di
pertemuan sinovial-kapsular. Musin yang terbentuk membelah sepanjang ligamentum
sendi serta kapsul yang melekat untuk kemudian membentuk duktus kapsular dan
kista utama. Duktus pada akhirnya akan bergabung menjadi kista ganglion soliter
yang besar.
Seperti yang telah disebutkan, penyebab ganglion tidak sepenuhnya diketahui,
namun ganglion dapat terjadi akibat robekan kecil pada ligamentum yang melewati

selubung tendon atau kapsul sendi baik akibat cedera, proses degeneratif atau
abnormalitas kecil yang tidak diketahui sebelumnya.5,7,9,10
2 . 5 Patofisiologi
Kista ganglion dapat berupa kista tunggal ataupun berlobus. Biasanya
memiliki dinding yang mulus, jernih dan berwarna putih. Isi kista merupakan musin
yang jernih dan terdiri dari asam hialuronik, albumin, globulin dan glukosamin.
Dinding kista terbuat dari serat kolagen. Kista dengan banyak lobus dapat saling
berhubungan melalui jaringan duktus. Tidak terdapat nekrosis dinding atau selularitas
epitel atau sinovia yang terjadi.5

Normalnya, sendi dan tendon dilumasi oleh cairan khusus yang terkunci di
dalam sebuah kompartemen kecil. Kadang, akibat arthritis, cedera atau tanpa
sebab yang jelas, terjadi kebocoran dari kompartemen tersebut. Cairan
tersebut kental seperti madu, dan jika kebocoran tersebut kecil maka akan
seperti lubang jarum pada pasta gigi jika pasta gigi ditekan, walaupun
lubangnya kecil dan pasta di dalamnya kental, maka akan mengalir keluardan begitu keluar, tidak dapat masuk kembali. Hal ini bekerja hampir seperti
katup satu arah, dan akan mengisi ruang di luar area lubang. Ketika kita
menggunakan tangan kita untuk bekerja, sendi akan meremas dan
menyebabkan tekanan yang besar pada kompartemen yang berisi cairan

tersebut- ini dapat menyebabkan benjolan dengan tekanan yang besar


sehingga sekeras tulang.

Cairan pelumas mengandung protein khusus yang menyebabkannya kental


dan pekat dan menyulitkan tubuh untuk me-reabsorbsi jika terjadi kebocoran.
Tubuh akan mencoba untuk menyerap kembali cairan tersebut, tapi hanya
sanggup menyerap air yang terkandung di dalamnya sehingga membuatnya
lebih kental lagi. Biasanya, pada saat benjolan cukup besar untuk dilihat,
cairan tersebut telah menjadi sekental jelly.2
Kadang disebutkan bahwa ganglion berasal dari protrusi dari membran

sinovial sendi atau dari selubung suatu tendo. Namun, kami tidak dapat
memperlihatkan adanya hubungan antara rongga kista dengan selubung tendon atau
sendi yang berhubungan. Namun, terdapat kemungkinan bahwa kista berasal dari
bagian kecil membran sinovia yang mengalami protrusi dan kemudian terjadi
strangulasi sehingga terpisah dari tempat asalnya; bagian ini kemudian berdegenerasi
dan terisi oleh materi koloid yang berakumulasi dan membentuk kista.
Hippocrates berpendapat ganglion digambarkan sebagai "simpul jaringan
yang mengandung daging berlendir." Karena deskripsi ini, beberapa hipotesis telah
diusulkan. Ini meliputi:
o Sinovial herniasi atau pecahnya melalui selubung tendon (Eller, 1746)

o Sinovial dermoid atau istirahat karena "sarang sel arthrogenesis


blastoma" atau jaringan periarticular embrio (Hoeftman, 1876)
o

Pertumbuhan baru dari membran sinovial (Henle, 1847)

o Modifikasi kista bursae atau degeneratif (Vogt, 1881)


o Teori degenerasi berlendir ditawarkan oleh Ledderhose pada tahun
1893 diterima secara luas.
Dalam edisi terbaru Green Hand Operative Surgery, bagaimanapun, teori ini diganti
dengan suatu teori yang didasarkan pada microtrauma dan produksi asam hyaluronic
trauma jaringan lokal atau iritasi menyebabkan produksi asam hyaluronic pada
antarmuka sinovial-kapsul. Asam hialuronat menciptakan danau musin kecil yang
menyatu menjadi kista subkutan dengan tangkai atau ganglion.
2.5 Presentasi
Kista ganglion dapat terjadi pada setiap selubung bersama atau tendon, tetapi
mereka paling sering timbul pada dorsum pergelangan tangan pada sendi
scapholunate, diikuti oleh volar pergelangan tangan. Mereka juga dapat terjadi dalam
selubung tendon fleksor, dan ketika terletak pada sendi DIP, mereka disebut lendir
cysts2, 8 Dari ganglia punggung pergelangan tangan, 75% terhubung dengan punggung
scapholunate interoseus ligament.2 Banyak pasien yang memiliki kista tanpa gejala

untuk bulan atau bahkan bertahun-tahun dapat hadir dengan rasa sakit yang baru
dikembangkan

atau

pembatasan

kegiatan.

Kulit di atas kista tidak berubah, tetapi massa itu sendiri kompresibel dan yang
bergerak dan transiluminasi. Kompresi cabang saraf median kutaneus dapat
mendatangkan kelumpuhan saraf sensori atau motor ketika sebuah ganglion carpal
volar timbul, ini merupakan indikasi untuk bedah. Sebuah kista lendir, pada sendi DIP
pada dorsum tangan, sering akan terkait dengan osteoarthritis dan dapat
menempatkan tekanan pada matriks dan menyebabkan cacat germinal kuku.Berbeda
dengan ganglia pergelangan tangan, kista mukosa dapat menyebabkan kulit di atasnya
menjadi menipis dan bahkan dapat menyebabkan kulit rupture.2 Pasien dengan kista
lendir mungkin mengeluh rasa sakit, namun penyebab nyeri sering dikaitkan agak
osteoartritis dari kista itu sendiri.2
kista ganglion juga dapat dikaitkan dengan tendon dan bisa patuh untuk
tenosynovium tersebut, kehadiran ekstensor digitorum brevis otot manus harus

dikecualikan. kista ganglion di dalam tulang, disebut kista interoseus, paling sering
mempengaruhi skafoid dan memerlukan operasi terbuka untuk, karena itu, penting
untuk

menentukan

2 . 5 Tan d a d a n G e j a l a

apakah

kista

adalah

penyebab

nyeri. 2

Meskipun kista ganglion umumnya asimtomatik, gejala yang muncul dapat


berupa keterbatasan gerak, parestesia dan kelemahan. Kista ganglion umumnya
soliter, dan jarang berdiameter di atas 2 cm. Dapat melibatkan hampir semua sendi
pada tangan dan pergelangan tangan. Dorsal wrist, volar wrist, volar retinakular dan
distal interfalangeal merupakan kista ganglion yang paling sering ditemukan pada
tangan dan pergelangan tangan. Ganglion terbesar terletak di belakang lutut dan biasa
disebut Kista Baker.5

Ahli bedah tangan yang berpengalaman juga dapat mengenali ganglion dorsal
okulta (tersembunyi), yang dapat timbul dengan tekanan lembut pada regio fossa
scapholunate. Nyeri terjadi dengan gerakan pergelangan tangan yang ekstrim.
Temuan radiografik biasanya normal, dan MRI berguna dalam mengkonfirmasi
diagnosis. Eksisi bedah pada ganglion okulta dapat menghilangkan nyeri dan gejala
pada sebagian besar kasus. Sebagian pasien mengeluhkan benjolan di bawah kulit
yang sebagian besar terletak pada bagian belakang pergelangan tangan, sisi telapak
pada pergelangan tangan, di atas tendon pada dasar jari pada sisi telapak tangan, atau
pada sendi jari terdekat ke ujung jari. Ganglion umumnya tidak nyeri; namun dapat
menyebabkan nyeri ketika digerakkan atau menyebabkan masalah mekanis
(terbatasnya ruang gerak) tergantung dari lokasi ganglion tersebut. Kista ganglion
memiliki kecenderungan untuk membesar dan mengecil, kemungkinan karena cairan

yang terdapat dalam kista terserap kembali ke dalam sendi atau tendon untuk
kemudian diproduksi kembali. Masalah terbesar dengan ganglion adalah ketakutan
pasien bahwa benjolan tersebut merupakan sesuatu yang gawat. Diagnosis didasarkan
atas riwayat penyakit, pemeriksaan fisis, dan kemungkinan foto sinar x polos atau
USG. Kista dapat dibedakan dari tumor padat melalui transiluminasi (berkas sinar
akan melewati cairan yang memenuhi ganglion, tapi tidak jika merupakan massa
tumor yang padat). Pencitraan USG juga telah digunakan untuk membedakan massa
padat dan kistik di tangan.1,3,5,9,10

2.6 Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis dan
kadang melalui pemeriksaan radiologik. Dari anamesis bisa didapatkan benjolan yang
tidak bergejala namun kadang ditemukan nyeri serta riwayat penggunaan lengan yang
berlebihan. Pada pemeriksaan fisis ditemukan benjolan lunak yang tidak nyeri tekan.
Melalui transiluminasi diketahui bahwa isi benjolan bukan merupakan massa padat
tapi merupakan cairan. Pada aspirasi diperoleh cairan dengan viskositas yang tinggi
dan jernih. Sering juga ditemukan adanya gangguan pergerakan dan parestesia dan
kelemahan pada pergelangan tangan ataupun lengan.3
2.7 Diagnosis Banding

Ganglion dapat didiagnosis banding dengan benjolan lain yang mungkin


didapatkan di tangan seperti lipoma, kista sebasea dan nodul rheumatoid arthritis.
Diferensial diagnosis antara lain meliputi:

Kista sebasea
Nodul rheumatoid arthritis
Tenosinovitis
Scaphotrapezial arthritis
Aneurisma vena
Lipoma
Neuroma
Hamartoma
Sarcoma Tenosinovitis
Karpal osteoarthritis
Arteri radial aneurisma atau malformasi arteriovenous
Volar retinacular ganglion

2.8 Indikasi Pengobatan


Karena tangan dan pergelangan tangan yang sangat terlihat dalam kegiatan
sehari-hari, estetika bisa menjadi indikasi untuk pengobatan tetapi mungkin
mendukung intervensi kurang invasif,
saraf

palsies

2.9 Relevansi Anatomi

indikasi

sedangkan nyeri, keterbatasan gerak, dan


untuk

bedah

eksisi.2

Ganglia Sirip punggung paling sering mempengaruhi sendi scapholunate, dan


ligamen interosseus skafoid dan extensor tendon harus diperhatikan karena mereka
sangat erat terkait dengan kapsul sendi. ganglia volar yang umumnya terkait dengan
sendi radioscaphoid dan scaphotrapezial, dengan kedekatannya ke cabang kulit
palmar saraf median dan saraf median itu sendiri. kista mukosa bisa anatomi
dikaitkan dengan matriks germinal dan umumnya mengungsi lateral garis tengah oleh
ekstensortendon.2

2.10. Kontraindikasi
Ada beberapa kontraindikasi untuk eksisi ganglion. Perhatian disarankan,
namun untuk beberapa pasien yang hanya memiliki satu ekstremitas atas dan
penghapusan keinginan pilihan dari kista. Setiap komplikasi pasca operasi akan
membuat dampak yang secara substansial lebih besar pada pasien tersebut

2 . 11 P e n a t a l a k s a n a a n
Terdapat tiga pilihan utama penatalaksanaan ganglion. Pertama, membiarkan
ganglion tersebut jika tidak menimbulkan keluhan apapun. Setelah diagnosis
ditegakkan dan pasien diyakinkan bahwa massa tersebut bukanlah kanker atau hal
lain yang memerlukan pengobatan segera, pasien diminta untuk membiarkan dan
menunggu saja. Jika ganglion menimbulkan gejala dan ketidaknyamanan ataupun

masalah mekanis, terdapat dua pilihan penatalaksanaan: aspirasi (mengeluarkan isi


kista dengan menggunakan jarum) dan pengangkatan kista secara bedah.
Aspirasi melibatkan pemasukan jarum ke dalam kista dan mengeluarkan
isinya setelah mematirasakan daerah sekitar kista dengan anestesi lokal. Karena
diperkirakan bahwa inflamasi berperan dalam produksi dan akumulasi cairan di
dalam kista, obat anti inflamasi (steroid) kadang diinjeksikan ke dalam kista sebagai
usaha untuk mengurangi inflamasi serta mencegah kista tersebut terisi kembali oleh
cairan kista. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa menggunakan substansi lain
seperti hialuronidase bersama dengan steroid setelah aspirasi meningkatkan angka
kesembuhan dari 57% (aspirasi dan steroid) menjadi 89% dengan substansi
tambahan.
Jika kista rusak, menimbulkan nyeri, masalah mekanis dan komplikasi saraf
(hilangnya fungsi motorik dan sensorik akibat tekanan ganglion pada saraf) atau
timbul kembali setelah aspirasi, maka eksisi bedah dianjurkan. Hal ini melibatkan
insisi di atas kista, identifikasi kista, dan mengangkatnya bersama dengan sebagian
selubung tendo atau kapsul sendi dari mana kista tersebut berasal. Lengan kemudian
dibalut selama 7-10 hari. Eksisi kista ini biasanya merupakan prosedur minor, tapi
dapat menjadi rumit tergantung pada lokasi kista dan apakah kista tersebut melekat
pada struktur lain seperti pembuluh darah, saraf atau tendon.1,3,7,9,10
2.9 Komplikasi

Komplikasi yang mungkin terjadi tergantung pada lokasi dan ukuran


ganglion. Komplikasi utama adalah keterbatasan gerak pada sendi dimana terdapat
ganglion. Tidak seperti tumor lain, ganglion tidak pernah berubah menjadi ganas.
Komplikasi yang dapat terjadi akibat prosedur bedah yang dilakukan berupa
rekurensi walaupun kemungkinannya tidak besar. Selain itu juga terdapat resiko
infeksi, keterbatasan gerak, kerusakan serabut saraf atau pembuluh darah.5
2.10 Prognosis
Prognosis penyakit tergantung dari beberapa hal:

Kista yang berasal dari selaput tendon lebih mudah sembuh dengan suntikan
kortikosteroid dbandingkan dengan yang berasal dari sendi

Kista dari pergelangan tangan bagian depan (volar wrist ganglion) akan lebih
mudah kembali setelah pembedahan dibandingkan kista pada bagian dorsal.

Tingkat rekurensi setelah penanganan nonoperatif mencapai 30-60% dibandingkan


dengan yang dioperasi (5-15%). Total ganglionektomi menghasilkan angka
kesembuhan 85-95% jika kista dan akar diangkat bersamaan dengan pemotongan
sedikit dari kapsul tendo. Rekurensi setelah operasi biasanya diakibatkan oleh
pengangkatan kapsul atau membrane sinovial yang tidak lengkap.2,5

D A F TAR P U S TAK A
1.

Dandy David J. & Dennis J. Edwards, Disorders of the Wrist and Hand
in

Essential

Orthopaedics

and

Trauma

4th edition,

Churchill

Livingstone, London, 2003.


2.

Eaton Charles, Ganglion Cysts in www.e-hand.com accessed on June


21,

3.

2007.

Andersson, Bruce Carl, Dorsal Ganglion in Office Orthopedics for


Primary Care: Treatment 3rd edition, Saunders Elsevier, Philadelphia,
2006.

4.

Carr, Andrew J & William Hamilton, Hand and Wrist in Orthopaedics in


Primary Care 2ndedition, Elsevier, London, 2005.

5.

Kouris George J, Ganglion Cyst in www.emedicine.com accessed on


June 21, 2007.

6.

Hochwald Neal L & Green Steven M in Tumors, Spivak Jeffrey M ed. et


al in Orthopaedics A Study Guide, McGraw-Hill, New York, 2002.

7.

Sjamsuhidajat R, Jong WD (ed.), Kulit dalam Buku Ajar Ilmu Bedah,


EGC, Jakarta, 1997.

8.

Carter A. Michael, Anatomi Tulang dan Sendi dalam Patofisiologi


Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, editor Sylvia A. Price
& Lorraine M. Wilson, EGC, Jakarta, 1995.

9.

Canale S. Terry (Ed.), Tumors of Synovial Tissue in Campbells


Operative Orthopaedics Volume One, 10th edition, Mosby, Toronto,
2003.

10. Trumble Thomas E., Jeffrey E. Budoff & Roger Cornwall, Soft Tissue
Neoplasms: Benign and Malignant in Hand, Elbow & Shoulder: Core
Knowledge in Orthopaedics, Mosby, Philadelphia, 2006

Anda mungkin juga menyukai