Buku Pegangan Sosialisasi Dan Implementasi
Buku Pegangan Sosialisasi Dan Implementasi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 2
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................ 4
DAFTAR TABEL ................................................................................................. 7
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. 8
INFORMASI UTAMA .......................................................................................... 9
LATAR BELAKANG ............................................................................................ 12
BAB 1 Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S)
dan Program Kompensasi Khusus Tahun 2013 .........................................
Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah (Raskin) .............
Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) .....................................................
Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) ..................
Program Keluarga Harapan (PKH) ...........................................................
Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur (P4I) ....
Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) .........................................
17
18
22
28
31
35
39
73
DAFTAR SINGKATAN
APBN
Balita
BBM
BDT
BLM
BLSM
BOS
BPS
BSM
Bumil
Ibu hamil
CCT
DPM
Faskes
Fasilitas kesehatan
HTR
IGD
Jamkesmas
Kemenag
Kementerian Agama
Kemendikbud
Kemenko Kesra
KK
Kartu Keluarga
KPS
KSM
Lapas/Rutan
LAPOR!
MA
Madrasah Aliyah
MI
Madrasah Ibtidaiyah
MTs
Madrasah Tsanawiyah
DAFTAR SINGKATAN
Musdes
Musyawarah desa
Muskel
Musyawarah kelurahan
PIC
Person In Charge
P4I
P4- IP
P4- ISDA
P4S
P4-SPAM
PKH
PPK
PPLS
PSE
Puskesmas
Raskin
RITL
RITP
RJTL
RJTP
RT
Rukun Tetangga
RTM
RTS
RTSM
RTS-PM
RW
Rukun Warga
DAFTAR SINGKATAN
SD
Sekolah Dasar
SK
Surat Keputusan
SKRTM
SLS
SMA
SMK
SMP
SPA
SPAM
TB
Titik Bagi
TD
Titik Distribusi
TKPK
TKSK
TNP2K
UKP4
UPSPK
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
DAFTAR GAMBAR
INFORMASI UTAMA
P4S dan Program Kompensasi Khusus adalah:
P4S (Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan
Sosial)
o Program Subsidi Beras Bagi Masyarakat
Berpendapatan Rendah (Raskin)
o Program Keluarga Harapan (PKH)
o Program Bantuan Siswa Miskin (BSM)
10
11
LATAR BELAKANG
Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013
masih memberikan alokasi yang cukup besar terhadap subsidi
energi, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM). Sekitar Rp. 193,8 Triliun
atau 11.5% dialokasikan untuk subsidi BBM pada APBN 2013 dimana
lebih dari 50% subsidi BBM tersebut dinikmati oleh 20% orang
terkaya di Indonesia. Sementara, hanya sekitar 2% dari APBN yang
dianggarkan untuk Program Bantuan Sosial berbasis Rumah Tangga
seperti Raskin, Bantuan Siswa Miskin (BSM), Program Keluarga
Harapan
(PKH),
dan
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat
(Jamkesmas). Karena itu kebijakan subsidi perlu diubah dari subsidi
harga komoditas menjadi subsidi yang tepat sasaran kepada
kelompok masyarakat yang membutuhkan. APBN yang tidak
berimbang ini membutuhkan realokasi anggaran.
Anggaran subsidi BBM dapat direalokasikan untuk Program
Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S), yang meliputi
peningkatan kuantitas beras yang dapat dibeli oleh Rumah Tangga
miskin melalui Program Raskin, peningkatan cakupan dan nilai
manfaat bantuan tunai bersyarat PKH, dan perluasan cakupan dan
manfaat Program BSM.
Selain peningkatan cakupan dan nilai manfaat, juga dilakukan
perbaikan mekanisme penetapan sasaran (targeting) agar P4S
diterima oleh Rumah Tangga yang berhak. Perbaikan ini dilakukan
dengan menyiapkan mekanisme Kartu Perlindungan Sosial (KPS)
yang dapat digunakan oleh Rumah Tangga Sasaran, berdasarkan
Basis Data Terpadu, untuk menerima manfaat P4S.
12
13
14
15
7,5
11,6
6,0
Perluasan BSM, menjadi sebanyak 15,4 juta siswa (29,0% jumlah siswa),
mendekati angka 25% rumah tangga miskin, ditambah dengan buffer
sebanyak 1,165 juta siswa, sehingga BSM tersedia bagi 16,6 juta siswa.
Bantuan Tambahan Manfaat Rp. 200 ribu/siswa bagi 15,4 juta siswa.
Termasuk usulan tambahan BIDIK MISI sebesar Rp. 100,8 Milyar.
BSM
BLSM
PROGRAM
PERCEPATAN DAN
PERLUASAN
PEMBANGUNAN
INFRASTUKTUR
30,1
0,7
PKH
4,3
Usulan Tambahan
APBN-P 2013
(Rp. Trilyun)
Usulan Kegiatan
RASKIN
Program
66,52
17,70
11,65
12,08
3,60
21,49
Total Anggaran
Tahun 2013 &
APBN-P 2013
(Rp. Trilyun)
Anggaran
Tabel 2. Anggaran Program Percepatan & Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) dan Program
Kompensasi Khusus Tahun 2013
BAB I
BAB
17
18
Beras
Bahan Makanan Lain
Makanan Jadi & Rokok
Perumahan
Pakaian
Kesehatan
Pendidikan
Transportasi
Total
Proporsi/Bobot (%)
Indeks Harga
Garis
Konsumen
Kemiskinan
5
29
15
28
17
8
26
17
7
4
4
3
7
4
19
7
100
100
Cakupan
Rumah Tangga yang berhak menerima beras Raskin, atau juga
disebut Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)
Program Raskin, adalah 15,5 juta Rumah Tangga (25% Rumah
Tangga dengan status sosial ekonomi terendah) yang terdapat
dalam Basis Data Terpadu (BDT) hasil Pendataan Program
Perlindungan Sosial (PPLS) 2011 yang disahkan oleh Kementerian
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) dan
Rumah Tangga hasil pemutakhiran Daftar Penerima Manfaat (DPM)
oleh musyawarah desa/kelurahan/pemerintah setingkat.
19
Manfaat
Jumlah beras Raskin yang dapat diperoleh RTS-PM untuk tahun 2013
sebanyak 15 kg per RTS-PM per bulan. Sementara itu, pembayaran
Harga Tebus Beras Raskin (HTR) dari RTS-PM kepada Pelaksana
Distribusi Raskin dilakukan secara tunai sebesar Rp. 1.600/kg netto di
Titik Distribusi (TD).
Sebagai bagian dari P4S, program Raskin akan menyalurkan manfaat
tambahan kepada RTS-PM. Penyaluran tambahan akan diberikan
untuk tiga bulan (Juni, Juli dan September) yang bertujuan untuk
membantu mempertahankan daya beli Rumah Tangga miskin dan
rentan setelah kenaikan harga BBM.
Tabel 4. Anggaran Program Raskin (Subsidi Pangan) Tahun 2013
Keterangan
Rumah Tangga Sasaran (RTS)
Kuantum (Kg)
Durasi (Bulan)
Subsidi (Rp/Kg)
Total Subsidi (Rp Triliun)
APBN 2013
RAPBN-P 2013
15.530.897
15.530.897
15
15
12
15
6.151
6.151
17,197
21,497
20
21
22
Cakupan
Program BSM Tahun Pelajaran 2013/2014 akan mencakup siswa dari
jenjang pendidikan SD/MI hingga SMA/SMK/MA dari 25% Rumah
Tangga dengan status sosial ekonomi terendah secara nasional
(sekitar 15,5 juta Rumah Tangga). Cakupan tersebut meliputi 16,6
juta anak yang merupakan 29% dari total jumlah siswa secara
nasional.
Rumah Tangga tersebut juga menjadi bagian dari penerima manfaat
Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S).
Seluruh Rumah Tangga penerima P4S akan memperoleh Kartu
Perlindungan Sosial (KPS).
23
24
25
Khusus bagi Rumah Tangga dengan anak usia sekolah yang juga
memperoleh Kartu Calon Penerima BSM, dapat tetap membawa
salah satu dari kedua Kartu tersebut ke sekolah/madrasah tempat
siswa terdaftar. Kartu Calon Penerima BSM adalah kartu yang
dikirimkan pada bulan Mei 2013 sebagai bagian dari perbaikan
penetapan sasaran penerima program BSM yang ditujukan khusus
bagi calon siswa Kelas 1 SD/MI dan Kelas 7 SMP/MTs pada Tahun
Pelajaran 2013-2014. Kartu tersebut berfungsi sebagai bukti identitas
bahwa anak/siswa yang namanya tercantum dalam Kartu Calon
Penerima BSM telah dicalonkan sebagai Penerima Program BSM
Kelas 1 SD/MI dan Kelas 7 SMP/MTs.
Gambar 4. Kartu Calon Penerima BSM Kelas 1 SD/MI dan Kelas 7
SMP/MTs pada Tahun Pelajaran 2013-2014
26
Keterangan:
1)
2)
3)
Usulan alokasi BSM dalam APBN-P 2013 ini belum termasuk usulan untuk Alokasi
Tambahan BIDIK MISI pada APBN-P 2013 yang diajukan sebesar Rp. 100,8 milyar
Jumlah penerima manfaat 15,432 juta siswa dan tambahan buffer 1,165 juta siswa
Khusus untuk tahun 2013, siswa penerima BSM akan memperoleh tambahan manfaat
sebesar Rp. 200.000/siswa
Jadwal Penyaluran
Agar BSM dapat mengurangi tingkat putus sekolah (drop-out) dan
mendorong anak dari Rumah Tangga miskin dan rentan untuk dapat
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, BSM akan
disalurkan tepat pada awal tahun pelajaran. Pembayaran untuk
Semester 1 dilakukan pada bulan Agustus/September dan
pembayaran untuk Semester 2 dilakukan pada bulan Maret/April.
27
Cakupan
Sasaran program BLSM adalah 15,5 juta Rumah Tangga dengan
tingkat sosial ekonomi terendah yang terdapat dalam Basis Data
Terpadu (BDT) hasil PPLS 2011. Besaran BLSM direncanakan sebesar
Rp. 150.000/bulan selama lima bulan. Besar bantuan ini diharapkan
dapat membantu Rumah Tangga miskin dan rentan untuk
mempertahankan daya beli ketika terjadi kenaikan harga akibat
kenaikan harga BBM.
28
RAPBN-P 2013
15.530.897
150.000
5
11.648,2
Mekanisme Penyaluran
BLSM disalurkan ke seluruh Indonesia secara bertahap setelah
pengumuman penyesuaian harga BBM. Penerima BLSM diwajibkan
membawa KPS dan dokumen pendukung ke kantor pos terdekat
untuk mengambil bantuan tunai.
Untuk menghindari antrian yang berlebihan, lokasi dan jadwal
pembayaran akan ditentukan oleh kantor pos dan pemerintah
daerah setempat. Pada hari yang dijadwalkan, RTS dapat mengambil
bantuan di kantor pos terdekat. Untuk daerah terpencil, dimana
tidak terdapat kantor pos, PT. Pos Indonesia akan mendatangi
daerah tersebut untuk membuka loket khusus.
29
30
Penerima Manfaat
Saat ini Peserta PKH adalah Rumah Tangga yang berada di
kelompok dengan status sosial ekonomi 7% terendah, yang
diperoleh dari Basis Data Terpadu (BDT) dengan kriteria:
1. Memiliki ibu hamil/nifas/menyusui, dan/atau
31
2. Memiliki anak balita atau anak usia 5-7 tahun yang belum masuk
pendidikan SD, dan/atau
3. Memiliki anak yang bersekolah SD dan/atau SMP dan/atau anak
usia 15-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar.
32
Rincian Bantuan
Bantuan tetap
Nilai Bantuan/tahun
(Rp.)
Tahun 2007-2012
Usulan
Nilai Bantuan/tahun
(Rp.)
RAPBN-P Tahun 2013
200.000
300.000
800.000
1.000.000
c. Anak Peserta
Pendidikan Setara
SD/MI
400.000
500.000
d. Anak Peserta
Pendidikan Setara
SMP/MTs
800.000
1.000.000
Rata-rata bantuan
1.390.000
1.800.000
Bantuan minimum
600.000
800.000
2.200.000
2.800.000
Bantuan maksimum
Catatan:
Nilai bantuan terkait dengan pendidikan dihitung berdasarkan jumlah anak yang bersekolah.
Jumlah anak yang ditanggung dibatasi oleh maksimum bantuan per Peserta PKH.
Bantuan terkait dengan kesehatan berlaku bagi Peserta PKH dengan anak balita dan/atau ibu
hamil/nifas/menyusui. Besar bantuan ini tidak dihitung berdasarkan jumlah anak.
33
Cakupan Sasaran
Rata-rata
Bantuan
Pembayaran
Anggaran
34
Cakupan
P4I terdiri dari 3 (tiga) program pengembangan infrastruktur dasar
yang meliputi:
1. Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur
Permukiman (P4-IP). Program ini merupakan program
pemberdayaan masyarakat melalui penyediaan Bantuan
Langsung Masyarakat (BLM) yang dapat digunakan untuk
pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat (skala
lingkungan), seperti: jalan dan jembatan, titian perahu, sarana
penyediaan air minum, sanitasi, dan jaringan irigasi. Program ini
mencakup:
a. 2.450 desa dengan tingkat kemiskinan di atas 50% dengan
besaran BLM Rp. 350 juta/desa.
35
36
37
APBN 2013
(Rp. Miliar)
Usulan Tambahan
Dalam RAPBN-P 2013
(Rp. Miliar)
1.500,0
2.000,0
1.881,5
118,5
4.530,0
2.000,0
318,0
742,0
940,0
5.670.0
2.000,0
899,5
801,0
299,5
Total (1+2+3)
Total Anggaran P4I 2013
11.700,0
6.000,0
17.700,0
38
39
Cakupan
Cakupan program Jamkesmas adalah fakir miskin dan orang tidak
mampu di seluruh Indonesia yang terdiri dari peserta dengan kartu
Jamkesmas (kuota) sejumlah 86,4 juta jiwa yang berasal dari Basis
Data Terpadu, dan peserta non kartu (non kuota) antara lain
penghuni panti sosial dan penghuni lembaga pemasyarakatan/rumah
tahanan (lapas/rutan).
Manfaat
Manfaat program Jamkesmas yang diberikan kepada peserta bersifat
pelayanan perseorangan berupa pelayanan kesehatan yang
mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif,
termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang diperlukan.
Setiap peserta mempunyai hak mendapat pelayanan kesehatan yang
diberikan pada fasilitas kesehatan milik Pemerintah atau swasta
yang telah menjamin kerjasama dengan Kementerian Kesehatan.
Pelayanan kesehatan meliputi Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP)
dan Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP), pelayanan kesehatan Rawat
Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL), Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL)
kelas III dan pelayanan gawat darurat.
Pada prinsipnya hampir seluruh biaya pengobatan akan ditanggung
oleh program Jamkesmas, kecuali pelayanan tertentu antara lain
bahan/alat/tindakan untuk tujuan kosmetika, general check-up dan
rangkaian pemeriksaan/tindakan/pengobatan untuk mendapatkan
keturunan.
40
41
BAB 2
BAB
43
44
Cakupan
Rumah Tangga penerima KPS adalah 15,5 juta Rumah Tangga miskin
dan rentan yang merupakan 25% Rumah Tangga dengan status
sosial ekonomi terendah. Data ini bersumber dari Basis Data Terpadu
(BDT).
45
46
(TKSK)
daftar
47
48
49
50
51
52
Portal Informasi
Portal Informasi merupakan layanan yang disediakan oleh PT. Pos
Indonesia dalam rangka mendukung suksesnya pelaksanaan P4S dan
Program Kompensasi Khusus. Portal Informasi menyediakan layanan
tentang berbagai hal terkait dengan realisasi BLSM diantaranya:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ketentuan Pembayaran
Skenario Distribusi Pembayaran
Jadwal Pembayaran
Jumlah Rumah Tangga Penerima
Rekapitulasi Realisasi Nasional
Rekapitulasi Realisasi Provinsi
53
Mekanisme Pengaduan
Jenis Pengaduan Masyarakat
Pengaduan masyarakat pada P4S dan BLSM merupakan suatu
proses komunikasi pemberitahuan yang disertai dengan permintaan
dari pihak yang yang berkepentingan, dalam hal ini penerima P4S
dan BLSM serta masyarakat luas, kepada pelaksana program. Jenis
pengaduan kepada pelaksana P4S dan BLSM terkait hal berikut:
1. Pengaduan Pelaksanaan Program, misalnya:
54
Sarana Pengaduan
Pelaksanaan P4S menyediakan sarana pengaduan yang berfungsi
menerima, memantau dan melaporkan proses penyelesaian
pengaduan masyarakat terkait dengan pelaksanaan program.
Sarana pengaduan yang dapat digunakan oleh masyarakat adalah:
1. Melalui LAPOR! UKP4
a.
55
56
Pendirian
Posko
Unsur
Terkait
Pengaduan Tingkat
Desa/Kelurahan
Kades/Lurah
PT. Pos Indonesia
Tokoh agama
Tokoh masyarakat
Perwakilan komunitas
Camat
PT. Pos Indonesia
Tokoh agama
Tokoh masyarakat
Perwakilan komunitas
Penanganan Pengaduan
Pengaduan Pelaksanaan Program Melalui LAPOR! UKP4
Dalam rangka meningkatkan pelayanan pelaksanaan kegiatan P4S
dan BLSM, Tim Sosialisasi Penyesuaian Subsidi Bahan Bakar Minyak
berupaya untuk memberikan solusi yang terbaik. Penanganan
pengaduan merupakan upaya lebih lanjut dalam memperbaiki
layanan. Mekanisme penanganan pengaduan pelaksanaan program
terdiri dari:
57
58
pengaduan
ke
Posko
59
Sistem Pelacakan
Tujuan utama sistem pelacakan (tracking
system) distribusi Kartu Perlindungan
Sosial (KPS) adalah:
1. Memastikan KPS diterima oleh
Rumah Tangga Penerima Manfaat;
2. Menyusun basis data nomor telepon
seluler Rumah Tangga Penerima
KPS;
3. Media penyampaian informasi
seputar pelaksanaan P4S dan
BLSM, seperti jadwal pembayaran,
lokasi pembayaran, dan lainnya.
Penerima KPS diminta untuk mengirim SMS 0857-7111-7000, dengan
format pesan sebagai berikut:
NOMOR KPS#NAMA KEPALA RUMAH TANGGA
60
61
62
Program
Penanggung Jawab
1.
Raskin
2.
BSM
3.
BLSM
4.
PKH
5.
P4I
63
Program
Kepesertaan/
Kartu
Penanggung Jawab
1.
2.
2.
Penanganan
Pengaduan
Program:
1. Raskin:
Dr. Adang Setiana, Deputi Bidang Koordinasi
Perlindungan Sosial dan Perumahan Rakyat, Kemenko
Kesra
2. BSM:
Prof. Dr. Ainun Naim, Sekjen Kemendikbud
Bahrul Hayat, Ph.D., Sekjen Kemenag
Prof. Dr. R. Agus Sartono, Deputi Bidang Pendidikan
dan Agama, Kemenko Kesra
3. PKH dan BLSM:
Dr. Andi Zainal Dulung, Dirjen Perlindungan dan
Jaminan Sosial, Kemensos
Dr. Sujana Royat, Deputi Penanggulangan Kemiskinan
dan Pemberdayaan Masyarakat, Kemenko Kesra
dr. Ina Hernawati, MPH, Deputi Pemberdayaan
Perempuan dan Kesejahteraan Anak, Kemenko Kesra
4. P4I
Ir. Agoes Widjanarko, Mip., Sekjen Kementerian PU
Kartu/Kepesertaan:
Ir. Tarmizi A. Karim, MSc, Dirjen PMD, Kemendagri
Dr. Bambang Widianto, Deputi Seswapres Bidang Kesra dan
Penanggulangan Kemiskinan/Sekretaris Eksekutif TNP2K
64
PROGRAM BSM
Tingkat Pusat
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
(KEMENDIKBUD)
Jl. Jend Sudirman Senayan, Jakarta 10270
Website: www.kemdikbud.go.id
Pusat Informasi & Hubungan Masyarakat (PIH) Kemendikbud
Gedung C Kemendikbud lt. 4
Call center: 177
Tlp: 021-570 3303
SMS: 0811-976929
Email: pengaduan@kemdikbud.go.id
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar (Ditjen Dikdas)
Website: http://dikdas.kemdikbud.go.id/
65
Direktorat Pembinaan SD
Gedung E lantai 17
Email: bantuansiswamiskin2013@yahoo.com
Tlp.: 021-5725638
Direktorat Pembinaan SMP
Gedung E lantai 15
Email:bsm.smp@kemdikbud.go.id
Tlp.: 021-57900224
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah (Ditjen Dikmen)
Website: http://dikmen.kemdikbud.go.id/html/index.php
Direktorat Pembinaan SMA
Gedung D lantai 11 dan 13
Subdit Program dan Evaluasi
Komp. Ditjen Dikmen, Ged. A Lantai 4
Jl. R.S. Fatmawati, Cipete Jakarta Selatan
Email: bsm.sma.2013@gmail.com
Tlp.:021- 5795514/45
Direktorat Pembinaan SMK
Gedung E lantai 12
Subdit Kelembagaan & Peserta Didik
Email: beasiswa.kpd@ditpsmk.net
Tlp: 021-5725469/021-5725477
KEMENTERIAN AGAMA (KEMENAG)
Direktorat Pendidikan Madrasah (BSM MI, MTs & MA)
Gedung Utama Kementerian Agama C.707
Jl. Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta
Email: bsm@madrasah.kemenag.go.id
66
PROGRAM BLSM
KEMENTERIAN SOSIAL (KEMENSOS)
Jl. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat 10430
Website: www.kemsos.go.id
Tlp.: 021-392 5153/021-310 3591
PROGRAM INFRASTRUKTUR
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Website: www.pu.go.id
Pengaduan: www.pu.go.id/saran
PROGRAM P4-SPAM
Direktorat Jenderal Cipta Karya (Direktorat PAM)
Tlp.: 021-727 9658
Tlp.: 021 72796904 (Direktorat PAM)
Fax: 021-727 96155
67
PROGRAM P4-IP
Direktorat Jenderal Cipta Karya (Direktorat Bina Program)
Tlp.: 021-727 9658
Tlp.: 021 72797232 (Direktorat Bina Program)
Fax: 021-727 96155
PROGRAM P4-ISDA
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Tlp.: 021-722 2804
68
BAB 3
BAB
Himbauan
Untuk Efektivitas Pemutakhiran Data
Penerima KPS
69
70
lebih dari satu kali, atau Rumah Tangga yang seluruh anggota
Rumah Tangganya meninggal.
Karena itu, diperlukan sosialisasi yang intensif untuk menjelaskan
kepada masyarakat bahwa P4S dan BLSM merupakan hak dari
rumah tangga miskin dan rentan yang termasuk dalam status sosial
ekonomi terendah.
Bagi Rumah Tangga yang merasa tidak termasuk dalam kelompok
miskin dan rentan tetapi menerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS),
karena beberapa hal seperti kesalahan pengiriman maupun karena
inclusion error, dihimbau agar dapat mengembalikan kartu tersebut
kepada aparat desa/kelurahan setempat untuk dialihkan kepada
Rumah Tangga yang benar-benar berhak. Untuk memfasilitasi hal
ini, telah disusun mekanisme pemutakhiran daftar penerima KPS di
tingkat desa/kelurahan. Masyarakat dihimbau untuk berpartisipasi
aktif dalam mekanisme ini sehingga memungkinkan masuknya
Rumah Tangga miskin dan rentan sebagai calon penerima P4S.
Himbauan di atas harus senantiasa disampaikan dalam berbagai
kesempatan sosialisasi, baik secara langsung maupun melalui media
massa, sehingga timbul kesadaran masyarakat bahwa P4S dan BLSM
ini merupakan hak masyarakat dengan status sosial ekonomi
terendah di Indonesia.
71
BAB 4
BAB
73
Umum
1. Mengapa pemerintah menaikkan harga Premium dan Solar?
Harga jual Premium dan Solar saat ini, yaitu Rp. 4.500/liter, jauh lebih
rendah daripada harga pokoknya. Pemerintah harus menambal
kekurangan itu dengan mengambil uang (subsidi) dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Harga minyak dunia dan
konsumsi dalam negeri yang semakin melonjak tinggi belakangan ini
membuat subsidi untuk Premium dan Solar menjadi semakin besar.
Padahal, pengeluaran itu akan lebih bermanfaat jika dipakai untuk
keperluan lain, misalnya pembangunan jalan, jembatan, dermaga,
kapal perintis, infrastruktur lain yang sangat diperlukan masyarakat
atau untuk peningkatan pelayanan pendidikan. Masyarakat yang
kurang mampu akan menikmati manfaat lebih besar jika harga
Premium dan Solar lebih tinggi. Sebab, masyarakat yang kurang
mampu bukan konsumen Premium maupun Solar terbesar.
Harga jual Premium dan Solar yang terlalu rendah dibanding harga
jual di luar negeri cenderung mendorong penyelundupan dan
penyelewengan Premium dan Solar yang seharusnya diperuntukkan
konsumen dalam negeri. Sebagian besar yang menerima manfaat
dari subsidi BBM ini adalah para penyelundup dan penyeleweng.
2. Indonesia kan negara penghasil minyak, jika harga minyak naik
bukankah penerimaan pemerintah naik?
Betul, jika harga minyak naik, penerimaan negara juga naik. Namun,
pada saat yang sama pengeluaran negara juga turut melonjak.
Perhitungannya, setiap kenaikan harga sebesar US$ 1/barel, dengan
74
75
76
ini, harga BBM nonsubsidi hampir dua kali lipat jika dibandingkan
harga Premium dan Solar. Akibatnya, banyak pelaku industri yang
tergoda untuk mengejar keuntungan secara tidak sah dengan
membeli BBM bersubsidi. BBM bersubsidi juga memberikan
keuntungan besar jika diselundupkan ke luar negeri. Artinya,
anggaran negara berupa subsidi yang semestinya berguna untuk
memperbaiki kesejahteraan rakyat justru lebih dinikmati
penyelundup dan penyeleweng.
Kelima, lebih awet karena efek positif pengurangan subsidi Premium
dan Solar akan terasa dalam jangka waktu cukup lama. Bukan hanya
bagi anggaran Tahun 2013 saja, efek positif pemangkasan subsidi
BBM akan meringankan beban negara pada tahun-tahun
mendatang. Porsi pengeluaran pemerintah berupa subsidi yang
kurang tepat sasaran dan berdampak sementara akan menurun.
Dana yang tadinya untuk subsidi itu dapat dialihkan untuk
membiayai investasi infrastruktur, perbaikan sumber daya manusia,
serta penanggulangan kemiskinan yang efek positifnya lebih bersifat
jangka panjang dan permanen.
4. Bagaimana dengan masyarakat yang harus menanggung
beban inflasi dan kenaikan harga?
Pemerintah tidak hanya menaikkan harga dan memindahkan beban
kepada masyarakat. Tahun ini pemerintah meluncurkan Program
Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) dan Program
Kompensasi Khusus untuk menjangkau 15,5 juta Rumah Tangga
miskin dan rentan agar dampak kenaikan harga tidak mempengaruhi
daya beli.
77
...............................................................................
Raskin
6. Apa yang dimaksud dengan Program Raskin?
Program subsidi beras bagi masyarakat berpendapatan rendah
(Raskin) merupakan subsidi pangan yang diperuntukkan bagi Rumah
Tangga miskin dan rentan sebagai upaya dari pemerintah untuk
meningkatkan ketahanan pangan, memberikan perlindungan sosial
pada keluarga miskin dan rentan, serta untuk mengendalikan inflasi
dan menjaga stok pangan nasional.
78
79
...............................................................................
80
81
82
...............................................................................
Bantuan Langsung Sementara
Masyarakat
20. Apa Yang Dimaksud Dengan Program BLSM?
BLSM merupakan bantuan tunai langsung sementara untuk
membantu mempertahankan daya beli Rumah Tangga miskin dan
rentan agar terlindungi dari dampak kenaikan harga akibat
penyesuaian harga BBM. BLSM disalurkan untuk membantu Rumah
Tangga miskin dan rentan dalam memenuhi kebutuhan hidup
Rumah Tangga, pembelian obat-obatan kesehatan, biaya pendidikan
dan keperluan-keperluan lainnya.
21. Mengapa Program BLSM Diperlukan Saat Ini?
BLSM memang bukan solusi jangka panjang untuk mengurangi
kemiskinan, namun merupakan solusi jangka pendek untuk
menghindarkan masyarakat miskin dari menjual aset, berhenti
sekolah, dan mengurangi konsumsi makanan yang bergizi. Evaluasi
83
84
85
...............................................................................
Program Keluarga Harapan (PKH)
27. Apa itu PKH?
PKH adalah program perlindungan sosial melalui pemberian uang
tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang memiliki
ibu hamil/nifas/menyusui, dan/atau memiliki anak balita atau anak
usia 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan SD, dan/atau memiliki
anak usia SD dan/atau SMP dan/atau anak usia 15-18 tahun yang
belum menyelesaikan pendidikan dasar. Peserta PKH akan
menerima bantuan apabila menyekolahkan anaknya dengan tingkat
kehadiran
tertentu,
memeriksakan
kesehatan
dan/atau
memperhatikan kecukupan gizi dan pola hidup sehat anak dan ibu
hamil. Program semacam ini secara internasional dikenal sebagai
Program Conditional Cash Transfers (CCT) atau Program Bantuan
Tunai Bersyarat.
86
87
88
...............................................................................
Kartu Perlindungan Sosial
33. Apa itu KPS?
Kartu Perlindungan Sosial (KPS) adalah kartu yang diterbitkan oleh
pemerintah dalam rangka pelaksanaan Program Percepatan dan
Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) dan BLSM. KPS memuat
informasi Nama Kepala Rumah Tangga, Nama Pasangan Kepala
Rumah Tangga, Nama Anggota Rumah Tangga Lain, Alamat Rumah
Tangga, Nomor Kartu Keluarga, dilengkapi dengan kode batang
(barcode) beserta nomor identitas KPS yang unik. Bagian depan
bertuliskan Kartu Perlindungan Sosial dengan logo Garuda, dan
masa berlaku kartu.
34. Siapakah penerima KPS?
Rumah Tangga penerima KPS adalah 15,5 juta Rumah Tangga miskin
dan rentan yang merupakan 25% Rumah Tangga dengan status
sosial ekonomi terendah, data ini bersumber dari Basis Data
Terpadu.
35. Apa manfaat KPS?
KPS digunakan sebagai penanda Rumah Tangga miskin dan rentan
pemerintah dan untuk mendapatkan manfaat P4S dan BLSM.
89
...............................................................................
Basis Data Terpadu
39. Apa yang dimaksud dengan Basis Data Terpadu?
Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial yang dikelola
oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)
adalah sebuah sistem yang dapat digunakan untuk perencanaan
program dan mengidentifikasi nama dan alamat calon penerima
bantuan sosial, baik Rumah Tangga, keluarga maupun individu
berdasarkan pada kriteria-kriteria sosial ekonomi yang ditetapkan
oleh pelaksana program.
90
91
92
93
94
95