Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini disamping membawa
kesejahteraan
bagi
umat
manusia,
pada
kenyataannya
juga
menimbulkan berbagai dampak yang tidak diharapkan. Salah satu di antara
dampak yang tidak diharapkan tersebut adalah meningkatnya secara kuantitatif maupun kualitatif, cara atau teknik pelaksanaan tindak pidana, khususnya yang berhubungan dengan upaya pelaku tindak pidana dalam meniadakan sarana-sarana bukti (Gadro, 1999). Penyidikan suatu tindak kriminal merupakan keharusan menerapkan pembuktian dan pemeriksaan bukti fisik secara ilmiah (Wirasuta, 2010). Dengan bukti tersebut, identitas pelaku dapat diketahui dengan berbagai cara, baik dengan metode yang sederhana seperti analisis golongan darah, sidik jari, identifikasi gigi, maupun metode yang lebih rumit seperti pemeriksaan analisis asam deoksiribonukleat (DNA) (Lukman, 2006). Dalam hubungan dengan kedokteran gigi forensik, golongan darah dari gigi dapat sebagai sumber identifikasi personal. Dengan menerapkan teori, bahwa golongan darah adalah pembawa warisan deteksi antigen pada permukaan sel darah merah dengan antibodi spesifik (Ballal dan David, 2011). Penggunaan golongan darah pada medico legal examination, merupakan dasar pada pembuktian fakta dari suatu golongan individu (Shetty, 2010).
Untuk analisis golongan darah menggunakan pulpa gigi, diperlukan
beberapa tahapan, diantaranya pengambilan sampel, preservasi, dan penyimpanan. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, analisis sebaiknya dilakukan dengan menggunakan waktu penyimpanan sampel pulpa dengan jangka pendek pada temperatur 5C (Lukman, 2006). Sedangkan menurut Alcemo (1985), penyimpanan pada semua spesimen dapat dilakukan dengan suhu rendah antara 4 10C. Namun jika analisis tidak dilakukan dengan penyimpanan jangka pendek, dapat mengakibatkan sampel mengalami denaturasi pada sampel akibat proses kimia, dan mikrobiologi sehingga dapat mempengaruhi integritas sampel (Shetty, 2010). Selain itu hasil analisis golongan darah menggunakan pulpa gigi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adanya mikroorganisme (Xingzhi, 1993), kematian gigi, dan waktu penyimpanan (Shetty, 2010). Telah banyak penelitian mengenai faktor mikroorganisme sebagai faktor utama, dalam mempengaruhi hasil pemeriksaan golongan darah menggunakan pulpa gigi (Sharma dan Chattopadhyay, 1993). Hasil penelitian Inamadar (2011) menyatakan adanya hasil pemeriksaan golongan darah yang kurang akurat, karena adanya pengaruh mikroorganisme seperti bakteri aerob gram negatif, dapat menyebabkan perubahan determinan golongan darah ABO, sehingga dapat mempengaruhi hasil golongan darah. Namun penelitian mengenai pengaruh faktor temperatur penyimpanan dalam menentukan golongan darah ABO dari sampel pulpa gigi belum ada. Berdasarkan paparan diatas, peneliti ingin mengetahui perbedaan perlakuan penyimpanan dengan temperatur 5C dan 10C untuk pemeriksaan golongan darah A, B, dan O dari sampel pulpa gigi. Dengan melakukan penelitian ini,
diharapkan dapat memberi informasi baru dalam bidang kedokteran gigi forensik, khususnya pemeriksaan golongan darah menggunakan sampel pulpa gigi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah golongan darah A, B, dan O masih dapat terdeteksi pada sampel pulpa gigi, yang diberi perbedaan perlakuan penyimpanan pada temperatur 5C dan 10C ? 2. Apakah terdapat perbedaan hasil pemeriksaan golongan darah A, B, dan O dari sampel pulpa gigi, yang diperiksa dengan perbedaan perlakuan penyimpanan pada temperatur 5C dan 10C ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui daya tahan sampel pulpa gigi yang diberi perlakuan
penyimpanan pada temperatur 5C dan 10C, terhadap analisis golongan darah yang digunakan untuk pemeriksaan golongan darah A, B, dan O. 1.3.2 Tujuan Khusus
Mengetahui apakah golongan darah A, B, dan O dari golongan darah asli
subyek penelitian, memiliki kesamaan hasil golongan darah A, B, dan O dari sampel pulpa gigi, yang diperiksa dengan perbedaan perlakuan penyimpanan pada temperatur 5C dan 10C.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat membantu menyumbangkan informasi baru dibidang kedokteran gigi forensik, khususnya pemeriksaan golongan darah pada sampel pulpa gigi.