Noviajun Dwiputri, Andreas, Anis Adilah Izzati binti Azizan, Hazirah binti Hashim,
Maria Margaretha
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
2015
___________________________________________________________________________
Abstrak
Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah dalam arteri. Diagnosa hipertensi ditegakkan pada tekanan
sistolik 140 mmHg/lebih saat beristirahat, tekanan diastolik 90 mmHg/lebih saat beristirahat atau keduanya.
Hipertensi sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat dan akan menjadi masalah yang lebih besar jika tidak
ditanggulangi sejak dini. Antara penyebab terjadinya hipertensi dari segi biopsikososial adalah merokok,
obesitas, inaktivitas fisik, dan stres psikososial. Komplikasi hipertensi adalah strok, gagal ginjal, kebutaan dan
gagal jantung. Hipertensi yang disebabkan oleh gangguan kejiwaan seringkali tidak dapat diobati secara medis
dengan obat anti-hipertensi. Pencegahan awal bisa dilakukan oleh mereka yang berisiko tinggi menghidapi
hipertensi yang disebabkan oleh pengaruh biopsikososial.
Kata Kunci : hipertensi, biopsikososial, obat anti-hipertensi
Abstract
Hypertension is an increased in blood pressure of the arteries. Hypertension is diagnosed when the pressure at
rest is more than 140 mm/Hg, diastolic pressure at rest is more than 90 mmHg or both. Hypertension has
become a worldwide health problem and will worsen if it is not addressed early. The causes of hypertension in
terms of biopsychosocial are smoking, obesity, physical inactivity, and psychosocial stress. Meanwhile,
complications of hypertension are stroke, kidney failure, blindness and heart failure. Hypertension that is
caused by psychiatric disorders often cannot be treated with anti-hypertensive drugs. Those who are at high risk
of having hypertension related to psychiatric disorder can execute an early prevention by changing their
biopsychosocial lifestyle.
Key word : hypertension, biopsychosocial, anti-hypertensive drugs
__________________________________________________________________________
Latar Belakang
Hipertensi
tekanan
darah
jumlah
1
pasien
dengan
hipertensi
Menurut
World
Health
(depresi
mencapai
ini
34%
dari
seluruh
pasien
terus
unipolar)
yang
meningkat
di
meliputi
kalangan
akan
penyebabnya
Faktor-faktor
(hipertensi
risiko
yang
sekunder).
terjebak
pada
situasi
penuh
mendorong
garam,
stres
emosional,
ras,
Tujuan Penelitian
stres.
Stres
merupakan
suatu
biopsikososial.
kelenjar
hormon
adrenal
melepaskan
Tinjauan
pada
aspek
organ-organ
target
seperti
Metode
mencapai
tujuan
penulisan.
Dengan
jurnal-jurnal
dan
diharapkan
kaitan
buku
teks
antara
maka
penyakit
Populasi Penelitian
gangguan jiwa.
Desain Penelitian
rangka
mempelajari
2007.
dinamika
dengan
menggunakan
data
Kriteria inklusi:
risiko
dan
variable
efek
diobservasi
minimal 2 kali
melakukan
pengamatan
dan
Kriteria eksklusi :
data).
konsumsi
alkohol,
kecukupan
serat,
Table 1: Hubungan Antara Variabel dengan Hipertensi Pada Penduduk di Indonesia Tahun
2007
Variabel
Kategori Hipertensi
Hipertensi
n=3.692
Total
Nilai P
OR
95%CI
0,000
4,33
3,98 4,72
Referensi
1,34
1,19 -1,51
Normotensi
n=7.200
Umur
40 tahun
2.471
66,9
2.292
31,8
4.763
15 39 tahun
Kategori stress
1.221
33,1
4.908
68,2
6.129
Stress
526
14,2
792
11,0
1.318
Tidak stress
Jenis Kelamin
3.166
85,8
6.408
89,0
9.574
Perempuan
1.910
51,7
3.643
50,6
5.553
Laki-laki
Pekerjaan
1.782
48,3
3.557
49,4
5.339
Ringan
1.726
46,7
3.193
44,3
4.919
Sedang
608
16,5
1.051
14,6
Berat
Status
1.358
36,8
2.956
Janda/duda
573
15,5
Belum kawin
323
Kawin
Konsumsi Rokok
0,00
Referensi
0,270
1,05
0,97 1,13
Referensi
1,26
1,12 -1,42
1.659
1,18
1,08 1,28
41,1
4.314
Referensi
382
5,3
955
0,27
0,24 0,31
8,7
2.047
28,4
2.370
2,56
2,23 2,94
2.796
15,5
4.771
66,3
7.567
Referensi
Perokok berat
671
18,2
1.310
18,2
1.981
0,92
0,90 1,12
Perokok sedang
409
11,1
778
10,8
1.187
1,02
0,89 1,16
Perokok ringan
194
5,3
411
5,7
605
1,00
0,89 1,11
Tidak perokok
Konsumsi alcohol
2.418
65,5
4.701
65,3
7.119
Referensi
Ya
94
2,5
222
3,1
316
0,82
0,64 -1,05
Tidak
Kecukupan serat
3.598
97,5
6.978
96,9
10.576
Referensi
Kurang serat
3.592
97,3
6.987
97,0
10.579
1,10
0,86 1,40
Cukup serat
Aktifitas fisik
100
2,7
213
3,0
313
Referensi
Kurang aktifitas
1.696
45,9
3.188
44,3
4.884
1,10
0,99 1,16
Cukup aktifitas
IMT
1.996
54,1
4.012
55,7
6.008
Referensi
25 kg/m2
1.039
28,1
1.047
14,5
2.086
2,30
2,09 2,54
< 25 kg/m
Diabetes Mellitus
2.653
71,9
6.153
85,5
8.806
Referensi
DM
71
1,9
48
0,7
119
2,92
2,02 4,22
Tidak DM
Pengeluaran
3,621
98,1
7.152
99,3
10.773
Referensi
0,000
perkawinan
0,000
0.780
0,128
0,498
0,104
0,000
0,000
perkapita
Rendah (kuartil
2.232
60,5
4.589
63,7
6.821
3)
1.460
39,5
2.611
36,3
4.071
Perkotaan
1.622
43,9
3.130
43,5
4.752
Perdesaan
2.070
56,1
4.070
56,5
0,001
0,87
0,80 0,94
Referensi
1,02
0,94 -1,10
Referensi
Tinggi (>kuartil
3)
Daerah TT
0,661
6.140
umur.
yang
terjadi
setelah
pasien
terkena
hipertensi.
umur,
Penelitian
hubungan
antara
ini
memberikan
hipertensi
variabel.
perkawinan,
IMT,
dan
adanya
tingkat
pengerluaran
perkapita.3
dengan
oleh
lain
hasil
oleh
analisis
variabel
Dari
dikontrol
status
pendidikan,
Selain
(umur,
status
Status
dan
perkawinan
penelitian
juga
Deasy
memberikan
Eka
Saputri
menderita
peluang
1,82
kali
untuk
menderita
hipertensi
perkapita
berstatus
pada
dengan
kawin.
Sedangkan
tinggi.
dibandingkan
status
Dengan
sosial
kata
kultural
lain
tinggi
kali
yang
dibandingkan
tingkat
responden
pendidikan
memiliki
status
sosial
kultural
(kelompok
dengan
dengan
tingkat
tinggi
dengan
pendidikan
rendah
status
sosial
kultural
tinggi
dengan
tingkat
pendidikan
tinggi
status
dirinya
terhadap
berbagai
penyakit
sosial
kultural
yang
rendah
Kesimpulan
baik
dibandingkan
pendidikan
rendah.
mereka
dengan
bermakna
dengan
Hal
tersebut
biopsikososial
insomnia
mengurangi stres.3
tingkat
pengeluaran
mempunyai
risiko
perkapita
0,91
kali
gangguan
kecemasan,
dan
berupa
perubahan
citra
tubuh.
rendah
untuk
keluhan
6
yang
dirasakan
(terganggu
Indonesia; 2010.
akan
terdorong
berupaya
Harrisons
America: McGraw-Hill;2012.p.2043-5.
5. Stein
JH,
principles
Panduan
of
internal
Klinik
Ilmu
Referensi
1. Perhimpunan
Dokter
Spesialis
March
Jakarta:
http://www.huffingtonpost.com/samuel-
InternaPublishing;
2009.h.1079-83,1777.
2. Prasetyorini HT, Prawesti D. Stres
pada
penyakit
komplikasi
terhadap
hipertensi
2015
from
j-mann-md/stress-andhypertension_b_2517600.html
kejadian
pada pasien
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.
php/stikes/article/viewFile/18469/1828