Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

TEKNOLOGI FERMENTASI
MEDIUM FERMENTASI

Disusun Oleh:
ADITYA PUJASAKTI YUSWI
H0912002

ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

Formulation of fermentation media from flour-rich waste streams for microbial


lipid production by Lipomyces starkeyi
Sofia Tsakona, Nikolaos Kopsahelis, Afroditi Chatzifragkou, Seraphim
Papanikolaou, Ioannis K. Kookos, Apostolis A. Koutinas
Pada fermentasi ini digunakan metode fermentasi (Solid State Fermentation)
SSF dilakukan dengan jamur strain A. awamori 2B.361 U 2/1 yang tersedia dari
Profesor Colin Webb (University of Manchester, Inggris).
Selama penelitian, diamati bahwa produksi minyak mikroba efisien dalam
kultur bioreaktor dengan L. starkeyi sangat tergantung pada produksi inokulum padat.
Untuk mencapai hal tersebut dalam fed-batch fermentasi bioreaktor, pra-kultur yang
diproduksi di hidrolisat (Flour-rich waste) FRW yang menyebabkan peningkatan
efisiensi. Fermentasi dilakukan baik menggunakan hidrolisat FRW atau media sintetis.
Komposisi Medium
Dalam kasus terakhir komposisi media (dalam g/L): glukosa, 105; ekstrak ragi,
2,0; (NH4)2SO4, 1,0; KH2PO4, 7,0; Na2HPO4, 2,5; MgSO4.7H2O, 1.5; FeCl3.6H2O,
0,15; ZnSO4.7H2O, 0,02; MnSO4.H2O, 0,06; CaCl2.2H2O, 0,15.
Tetapi pada penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Spora jamur disimpan pada 4C dikemiringan yang mengandung 5% (b/v)
dedak gandum (WB) dan 2% (b/v) agar. Strain ragi oleaginous L. starkeyi DSM 70296
ditambahkan dalam fermentasi untuk mikroba produksi minyak. Dipertahankan pada
4oC diagar miring yang mengandung glukosa (10 g/L), ekstrak ragi (10 g/L), pepton
(10 g/L) dan agar (2%, b/v). Sebuah medium cair dari komposisi yang sama pada
glukosa, ekstrak ragi dan pepton tersebut digunakan untuk persiapan inokulum
fermentasi.
*) Medium yang digunakan pada penelitian ini hanya glukosa, ekstrak ragi, pepton dan
agar.

Fungsi dalam Proses Fermentasi


Gandum giling digunakan dalam Solid State Fermentation (SSF) dari
Aspergillus awamori untuk produksi enzim kasar, terutama glukoamilase dan protease.
Stream (Flour-rich waste) FRW yang disuplai oleh Jotis SA, sebuah industri gula
Yunani yang menghasilkan berbagai macam produk permen dan makanan untuk bayi.
FRW diuji sebagai substrat padat tambahan di SSF untuk mengevaluasi potensi untuk
meningkatkan produksi enzim amilolitik dan proteolitik. FRW utamanya digunakan
dalam percobaan hidrolisis bertujuan untuk menghasilkan media fermentasi generik.
Stream FRW digunakan untuk optimasi hidrolisis enzimatik dan mikroba produksi
minyak yang dihasilkan selama proses pembuatan makanan bagi bayi. Enzyme-rich
SSF padatan yang kemudian digunakan untuk hidrolisis FRW stream menjadi kaya gizi
media fermentasi.
Hasil yang terbaik
Batch percobaan hidrolitik dengan 2 metode yaitu Batch hidrolisis dan Fedbatch hidrolisis. Menggunakan konsentrasi (Flour-rich waste) FRW hingga 205 g/L
menghasilkan lebih tinggi dari 90% (b/b) pati menjadi glukosa hasil konversi dan 40%
(b/b) Total Kjeldahl Nitrogen (TKN) untuk hasil konversi amino nitrogen bebas
(FAN). Pati menjadi glukosa hasil konversi dari 98,2; 86,1 dan 73,4% (w/w) yang
diperoleh ketika konsentrasi FRW awal 235, 300 dan 350 g/L ditambahkan pada fedbatch percobaan hidrolitik, masing-masing. Hidrolisat minyak mentah digunakan
sebagai media fermentasi dalam kultur labu kocok dengan ragi oleaginous Lipomyces
starkeyi DSM 70296 mencapai total berat kering 30,5 g/L dengan jumlah minyak yang
dihasilkan mikroba dari 40,4% (w/w), lebih tinggi dari yang dicapai media sintetis.
Kultur bioreaktor Fed-batch menyebabkan total berat kering 109,8 g/L dengan mikroba
menghasilkan kandungan minyak 57,8% (b/b) dan produktivitas sebesar 0,4 g/L/jam.
Sehingga dapat disimpulkan, dengan penambahan medium Flour-rich waste (FRW)
yang akan menghasilkan hidrolisat minyak mentah dan dengan menggunakan metode
hidrolisis Fed-batch diperoleh hasil total berat kering, jumlah minyak dan produktifitas
yang lebih baik dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai