ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN HIPERPARATIROIDISME
Contoh kasus
Tn. A Klien mengeluh sesak nafas dan nyeri dada saat bernafas, sesak nafas sekitar dua
minggu yang lalu dan klien menjadi terengah-engah bila melakukan aktivitas sehingga klien
hanya dapat duduk dan tiduran saja. Rasa sesak seperti dada tertekan dan sempit pada bagian
bawah. klien tidak dapat menggambarkan rasa sesaknya. Nyeri dirasakan pada dadanya, skala
nyeri 4. Klien juga mengeluh batuk dan disertai sputum. Sputum kental purulent. Klien
pernah menderita ISPA berulang sebelumnya. Klien kemudian berobat ke puskesmas terdekat
dan karena sakitnya tidak kunjung sembuh klien kemudian dibawa ke RSUD Dr. Soetomo
dan didiagnosa tumor mediastinum jenis timoma
Tgl. Pengkajian : 25 Agustus 2013
Tgl. MRS
Ruang/Kelas
2013
: Mawar
: 24 Agustus
3.1 Pengkajian
I.
Identitas
a. Identitas Klien
Nama
: Tn . A
Umur
: 42 th
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: SMA
Diagnosa medis
: Tn. X
Umur
: 35 Th
Jenis Kelamin
: Laki - Laki
Alamat
II.
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pekerjaan
: PNS
: Adik kandung
Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh sesak nafas dan nyeri dada saat bernafas
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengeluh sesak nafas dan nyeri dada saat bernafas, sesak nafas sekitar dua
minggu yang lalu dan klien menjadi terengah-engah bila melakukan aktivitas
sehingga klien hanya dapat duduk dan tiduran saja. Rasa sesak seperti dada
tertekan dan sempit pada bagian bawah. klien tidak dapat menggambarkan rasa
sesaknya. Klien kemudian berobat ke puskesmas terdekat dan karena sakitnya
tidak kunjung sembuh klien kemudian dibawa ke RSUD Dr. Soetomo
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit jantung, hipertensi ataupun
: 110/90 mmHg
Respirasi
: 32 x/menit
Suhu
: 37C
Nadi
: 98x/menit
BB
: 52 kg
TB
: 169 cm
Inspeksi
Sinus paranasalis
Inspeksi : tidak ada tanda-tanda adanya infeksi
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
Leher
Inspeksi : tidak terpasang trakheostomi, simetris kanan kiri
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Faring
Inspeksi : tidak ada odem
Area dada
Inspeksi : Retraksi dada, pergerakan dada simetris,ada otot bantu pernafasan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan Fremitus, tidak ditemukan nyeri tekan dada.
Perkusi : menurun/redup pada area parasternalis sampai dengan midclavicula
kanan dan pada seluruh lapang basal depan kiri.
3.
4.
Nervus X vagus
Uvula klien oedem terlihat ketika klien membuka mulut
Nervus XI aksesorius
Klien tidak merasa kesulitan untuk mengangkat bahu dengan melawan tahanan
Nervus XII hypoglosal/hipoglosum
Bentuk lidah simetris, klien mampu menjulurkan lidah dan menggerakkannya
ke segala arah
Sistem Perkemihan dan eliminasi uri
Anamnesa : Pasien mengatakan urin yang keluar hanya sedikit.
5.
Perempuan
Genetalia eksterna
Inspeksi : tidak ada oedem, tidak ada tanda - tanda infeksi maupun varises
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan maupun benjolan
Kandung kemih
Inspeksi : tidak ada benjolan, dan pembesaran
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
Ginjal :
Inspeksi : tidak ada pembesaran daerah pinggang
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan.
Sistem Pencernaan eliminasi alvi
Anamnesa : Pasien mengatakan mual, dan tidak nafsu makan dari makan 1/4
porsi yang disajikan
Mulut
Inspeksi
Palpasi
Lidah
Inspeksi
: bentuk simetris
Palpasi
Abdomen
Inspeksi
Perkusi
Palpasi
Kekuatan otot
Ekstremitas Atas
Inspeksi
Palpasi
: tidak ada varises, tidak ada oedem, tidak ada clubbing finger
Palpasi
tanda infeksi
: tidak ada benjolan atau masa dan tidak ada nyeri tekan
9. Persepsi sensori
Mata
Inspeksi : bentuk simetris, kornea normal, warna iris hitam, lensa normal
jernih, sklera putih
Palpasi
: tidak ada nyeri dan tidak ada pembengkakan kelopak mata
Penciuman-(hidung)
Palpasi
: tidak ada pembengkakan dan tidak ada nyeri
IV.
Pemeriksaan Diagnostik
1.Pemeriksaan penunjang
Hb
: 16, 7 mg%
Leukosit
: 10,4 X 10 9/dl
(4-7 X 109)
Hematocrit : 0,65/dl
0,40 0,47
150-350 X 1012
Albumin
Elektrolit :
: 3,0 mg/dl
: 4,30 mEq
Na
: 138 mEq
2.Pemeriksaan Radiologik:
Foto Thorak lateral menunjukkan gambaran massa (radiolucent) jenis timoma
pada area mediastinum.anterior
3.2 Analisa Data
NS.
DIAGNOSIS :
(NANDA-I)
DEFINITION:
DEFINING
CHARACTER
ISTICS
RELATED
FACTORS:
DIAGNOSIS
ENT ASSESSM
3.3
S
N
TD
: 37 0C
:98 x/ menit
:
Related to:
Nyeri
Intervensi
Nama : Tn.A
Umur : 42 tahun
Dx Keperawatan : Ketidakefektifan pola nafas (00032)
NOC
OUTCOME
Respiratory
status(04150
Def :
NIC
INDIKATOR
Respiratory rate :4
Respiratory
rhythm : 4
INTERVENSI
AKTIVITAS
, hidung dan
Pemberian
sekresi trakea
oksigen dan
monitoring ke
of the lungs
and exchange
of
carbondioxide
sounds :4
Acessory muscle
use :4
Chest retraction :4
Accumulation of
efektifannya
sesui
kebutuhan
Hindari
merokok
Pertahankan
patensi jalan
sputum : 4
and oxygen at Coughing : 3
nafas
Berikan oksigen
the alveolar
sesui intruksi
Pantau aliran
level
volume
oksigen
Awasi
pemberian
oksigen secara
teratur untuk
memastikan
konsentrasi
pemberian
yang
diresepkan
Amati tandatanda
hipoventilasi
akibat
pemberian
oksigen
Amati tandatanda
keracunan
oksigen dan
atelektasis
Pantau peralatan
oksigen dan
pastikan tidak
mempengaruh
i pasien untuk
bernafas
Konsul dengan
tim pelayanan
kesehatan
yang lain
tentang
penggunaan
oksigen
selama
aktivitas dan
atau tidur.
3.4 Implementasi
No.
Diagnosa/
Tgl/jam
Tindakan
Masalah
1.
kolaboratif
Ketidak
25 Agustus
efektifan
2013/08.30
pola nafas
WIB
1. Membersihkan
kebutuhan
2. Menghindari
merokok
3. Mempertahankan
patensi jalan nafas
4. Memberikan oksigen
sesui intruksi
5. Memantau aliran
volume oksigen
6. Mengawasi
pemberian oksigen
secara teratur untuk
memastikan
konsentrasi
Paraf
pemberian yang
diresepkan
7. Mengamati tandatanda hipoventilasi
akibat pemberian
oksigen
8. Mengamati tandatanda keracunan
oksigen dan
atelektasis
9. Memantau peralatan
oksigen dan pastikan
tidak mempengaruhi
pasien untuk
bernafas
10. Mengkonsultasikan
dengan tim
pelayanan kesehatan
yang lain tentang
penggunaan oksigen
selama aktivitas dan
atau tidur
3.5 Evaluasi
No.
Diagnosa/
Masalah
kolaboratif
Tgl/Jam
Catatan Perkembangan
Paraf
1.
Ketidak
25 Agustus
efektifan
2013/09.30
pola nafas
WIB
: 37 0C
: 92x/menit
TD
: 110/90 mmHg
Skala nyeri : 3
A : sesak nafas sudah
teratasi sebagian
P : Rencana tindakan
keperawatan 1,2,3
sampai 10
dilanjutkan