Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
menyimbolkan
kediaman
dan
keterbelakangan
serta
kemalasan.
Situasi Perkotaan yang padat, memaksa warga Perkotaan untuk
terus bergerak dinamis memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tidak
bergerak berarti tidak makan, demikian bahasa sederhananya.
Berbeda dengan situasi di Pedesaan yang tenang dan tampak baik
tapi sebenarnya dapat membahayakan bagi jiwa yang lemah.
Penduduk Pedesaan tidak begitu dituntut untuk bekerja keras;
tanpa kerja keras pun mereka dapat makan dari hasil tanaman di
sekitar pekarangan rumah mereka. Pada gilirannya, perbedaan situasi
Perkotaan dan Pedesaan ini juga mempengaruhi cara berfikir dan
bertindak masyarakatnya. Sementara masyarakat Perkotaan biasa
bertindak cepat, lugas dan dinamis, masyarakat Pedesaan cenderung
berperilaku santai. Masyarakat Perkotaan juga dianggap lebih cepat
dalam memperoleh informasi aktual dibanding masyarakat Pedesaan,
informasi aktual yang dimaksud termasuk tren terbaru di berbagai
bidang dari tren baju, musik, wawasan sampai keilmuan.
Singkatnya, Perkotaan identik dengan berbagai unsur positif
(walau tidak lepas dari sisi negatif) seperti kerja keras, kemajuan dan
kedinamisan;
keterbelakangan
sementara
dan
Pedesaan
kemalasan.
Oleh
berkonotasi
karena
itu,
sebaliknya:
pengertian
Perkotaan
atau
berdasarkan
orang
lokasi
Pedesaan
seseorang
hendaknya
berada.
tidak
Pemahaman
difahami
geografis
penghambat
mutlak.
Hambatan-hambatan
tersebut
jembatan-jembatan,
menhubungkan
terowongan-terowongan
perkotaan
yang
terisolir
yang
dengan
dapat
daerah
luar.
tersebut
atau
tambang-
Kawasan
Perkotaan
minyak,gas,
batu
bara,
bauksit
tersebut
subur
maka
hasil
pertraniannya
akan
cukup
untuk
membiayai perkembangan pembangunan kota. Sebaliknya di daerahdaerah yang tandus dan gersang barang tambang tidaklah dapat
diharapkan adanya perkembangan kota.
Sedangkan kawasan Pedesaan lebih memeiliki unsure tanah
yang subur. Namun secara keseluruhan perbedaan kondisi fisik
(kemiringan, iklim , jenis tanah dll) antara desa dan kota tidak terlalu
nampak.
lebih
besar
dibandingkan
dengan
kawasan
non
sosial
menjadi
pemacu
dari
timbulnya
dan
yang
heterogen
dan
kompleks.
Kontrol
sosial
yang
terbentuk di kota tidak lagi sebagai suatu adat atau tradisi melainkan
sebagai suatu hukum atau peraturan yang sebagian besar tertulis
jelas.
Kelompok
sosial
yang
terbentuk
bersifat
tidak
lagi
atau
gesellchaft
dan
cenderung
materialis
atau
dalam
hal
ikhwal
kemasyarakatan.
Kepadatan
bervariasi
seperti
manufaktur,
kepegawaian,
jasa
dan
perdagangan.
Ruang kerja yang terbentuk sebagian besar tertutup dalam arti
ada di dalam ruangan meskipun tidak semua. Di kawasan Perkotaan
ada berbagai usaha dengan berbagai spesialisasi sehingga akan lebih
banyak
membuka
lapangan
pekerjaan.
Sehingga
akan
banyak
sebagai
pusat
perdaganga
dapat
dijelaskan
bahwa
biasanya
kawasan
pedesaan
merupakan
kawasan
yang
PerPerkotaanan
merupakan
suatu
wilayah
yang
PerPerkotaanan
merupakan
suatu
wilayah
yang