Anda di halaman 1dari 17

5/5/2015

KhieQy'sKingdom:IndonesiaPadaMasaOrdeBaru
0

Lainnya BlogBerikut

BuatBlog Masuk

KhieQy's Kingdom
Welcometomyblog.....Thank'stovisit...!Janganlupa?tinggalkan
komentaranda...

Link 1

Link 2

Link 3

Link 4

Link 5

Link 6

Link 7

Selasa, 25 Oktober 2011

Indonesia Pada Masa Orde Baru

Looked

A. MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU

1.Latar Belakang Lahirnya Orde Baru

Setelah Gerakan 30 September 1965/PKI berhasil ditumpas dan


berbagai bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan mengarah pada
PKI,akhirnya ditarik kesimpulan PKI dituding sebagai dalang
dibelakang gerakan itu. Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat
kepada PKI. Kemarahan rakyat itu diikuti dengan berbagai
demonstrasi-demonstrasi yang semakin bertambah gencar menuntut
pembubaran PKI beserta organisasi massa (ormasnya) dan tokohtokohnya harus diadili.
Sementara itu, untuk mengisi kekosongan pimpinan Angkatan
Darat,
pada
tanggal
14
Oktober
1965,
Panglima
Kostrad/Pangkopkamtib Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai
Menteri/Panglima Angkatan Darat. Bersamaan dengan itu juga
dilakukan tindakan-tindakan pembersihan terhadap unsur-unsur PKI
dan ormasnya. Masyarakat luas yang terdiri dari berbagai unsur
seperti kalangan partai politik, organisasi massa, perorangan,
pemuda, mahasiswa, pelajar, kaum wanita secara serentak
membentuk satu kesatuan aksi dalam bentuk Front Pancasila untuk
mengahancurkan para pendukung Gerakan 30 September 1965/PKI
yang diduga didalangi oleh PKI. Mereka menuntut dilaksanakannya
penyelesaian politis terhadap mereka yang terlibat dalam gerakan
itu. Kesatuan aksi yang muncul untuk menentang G30S/PKI
diantaranya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan
Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) dan lain-lain. Kesatuan-kesatuan aksi
yang tergabung dalam Front Pancasila kemudian lebih dikenal denga
sebutan Angkatan 66. Mereka yang tergabung dalam Front Pancasila
mengadakan demonstrasi di jalan-jalan raya. Pada tanggal 8 Januari
1966 mereka menuju Gedung Sekretariat Negara dengan mengajukan
pernyataan bahwa kebijakan ekonomi pemerintah tidak dapat
dibenarkan. Kemudian pada tanggal 12 Januari 1966 berbagai
kesatuan aksi yang tergabung dalam Front Pancasila berkumpul di
halaman Gedung DPR-GR untuk mengajukan Tri Tuntutan Rakyat
(Tritura) yang isinya sebagai berikut :
Pembubaran PKI beserta organisasi massanya
Pembersihan Kabinet Dwikora

http://khieqy.blogspot.com/2011/10/indonesiapadamasaordebaru.html

Nice pic

1/17

5/5/2015

KhieQy'sKingdom:IndonesiaPadaMasaOrdeBaru

Penurunan harga-harga barang


Pada tanggal 15 Januari 1966 diadakan siding paripurna Kabinet
Dwikora di Istana Bogor . Dalam sidang itu hadir para wakil
mahasiswa. Presiden Soekarno menuduh bahwa aksi-aksi mahasiswa
itu didalangi oeh CIA (Central Intelligence Agency) Amerika serikat.
Kemudian pada tanggal 21 Februari 1966, Presiden Soekarno
mengumumkan perubahan kabinet. Ternyata perubahan itu tidak
memuaskan hati rakyat, karena banyak tokoh yang diduga terlibat
dalam G30S/PKI masih bercokol di dalam kabinet baru yang terkenal
dengan sebutan Kabinet Seratus Menteri.
Pada saat pelantikan cabinet tanggal 24 Februari 1966, para
mahasiswa, pelajar, dan pemuda memenuhi jalan-jalan menuju Istana
Merdeka. Aksi itu dihadang oleh pasukan Cakrabirawa. Hal ini
menyebabkan terjadinya bentrokan antara pasukan Cakrabirawa
dengan para demonstran yang menyebabkan gugurnya seorang
mahasiswa Universitas Indonesia bernama Arif Rahman Hakim.

Mutiara ku (Simple Family)

2.Perkembangan Kekuasan Orde Baru

Dengan surat perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) Soeharto


mengatasi keadaan yang serba tidak menentu dan sulit terkendali itu.
Dengan berkuasanya Soeharto sebagai pemegang tampuk
pemerintahan di Negara Republik Indonesia sebagai pengganti
Presiden Soekarno, maka dimulailah babak baru yaitu sejarah Orde
Baru.
Pada hakikatnya, Orde Baru merupakan tatanan seluruh kehidupan
rakyat, bangsa, dan negara yang diletakkan pada kemurnian
pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945, atau sebagai koreksi terhadap
penyelewengan penyelewengan yang terjadi di masa lampau. Di
samping itu juga berupaya menyusun kembali kekuatan bangsa untuk
menumbuhkan stabilitas nasional guna mempercepat proses
pembangunan bangsa.
Perjuangan dalam rangka meluruskan kembali jalan yang telah
diselewengkan, dicetuskan dalam tuntutannya yang dikenal dengan
sebutan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura). Pada hakikatnya tuntutan itu
mengungkapkan keinginan-keinginan rakyat yang mendalam untuk
melaksanakan kehidupan bernegara sesuai dengan aspirasi kehidupan
dalam situasi yang konkret. Jawaban dari tuntutan itu terdapat
dalam ketetapan sebagai berikut :
Pengukuhan tindakan Pengemban Surat Perintah Sebelas
Maret yang membubarkan PKI beserta organisasi massanya
pada siding MPRS dengan ketetapan MPRS No.
IV/MPRS/1966 dan Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966
Pelarangan paham dan ajaran Komunisme /MarxismeLeninisme di Indonesia dengan Tap MPRS No.
XXV/MPRS/1966
Pelurusan kembali tertib konstitusional berdasarkan
Pancasila dan tertib hokum dengan Tap MPRS No.
XX/MPRS/1966
Setelah peristiwa G30S/PKI, Negara Republik Indonesia
dilanda instabilitas politik akibat tidak tegasnya kepemimpinan
Presiden Soekarno dalam mengambil keputusan atas peristiwa
itu.
Melihat situasi konflik antara masyarakat pendukung Orde Lama
dengan Orde Baru semakin bertambah gawat, DPR-GR berpendapat
bahwa situasi konflik harus segera diselesaikan secara
konstitusional. Pada tanggal 3 Februari 1967 DPR-GR menyampaikan
resolusi dan memorandum yang berisi anjuran kepada Ketua
Presidium Kabinet Ampera agar diselenggarakan Sidang Istimewa
MPRS. Pada tanggal 20 Februari 1967, Presiden Soekarno
menyerahkan kekuasan pemerintahan kepada Soeharto. Penyerahan
kekuasan dari presiden Soekarno dan Soeharto dikukuhkan di dalam
sidang Istimewa MPRS. Dengan adanya Ketetapan MPRS itu, situasi
konflik yang merupakan sumber instabilitas politik telah berakhir
secara konstitusional. Sekalipun situasi konflik berhasil diatasi,

http://khieqy.blogspot.com/2011/10/indonesiapadamasaordebaru.html

WidGeo

Total
Today
Online

8,254
12
1

Get this $$$ Stats

Mengenai Saya
KhieQy's Kingdom

saia orang na gg ribet2


amaat cee.. simple euy
* Imoet * Muaniz .. pastinya *
Baik dan agak cuek *
Pintar_Bodoh sama azaah * Suka
unguu pastinyaa (the end__ liad
ndiri azah)
Lihat profil lengkapku

2/17

5/5/2015

KhieQy'sKingdom:IndonesiaPadaMasaOrdeBaru

namun kristalisasi Orde Baru belum selesai. Untuk mencapai


stabilitas nasional diperlukan proses yang baik dan wajar, agar dapat
dicapai stabilitas yang dinamis, yang mendorong dan mempercepat
pembangunan. Proses ini dimulai dari penataan kembali kehidupan
politik yang berlandaskan kepada Pancasila dan UUD 1945.
Usaha penataan kembali kehidupan politik ini dimulai pada awal
tahun 1968 dengan penyegaran DPR-GR. Penyegaran ini bertujuan
untuk menumbuhkan hak-hak demokrasi dan mencerminkan kekuatankekuatan yang ada di dalam masyarakat. Komposisi anggota DPR
terdiri dari wakil-wakil partai politik dan golongan karya. Tahap
selanjutnya adalah penyederhanaan kehidupan kepartaian, keormasan
dan kekaryaan dengan cara pengelompokan partai-partai politik dan
golongan rakyat. Usaha ini dimulai dari tahun 1970 dengan
mengadakan serangkaian konsultasi dengan pimpinan partai-partai
politik. Hasilnya lahirlah tiga kelompok di DPR yaitu :
1.Kelompok Demokrasi Pembangunan yang terdiri dari partai-partai
PNI, Parkindo, Katolik, IPKI, serta Murba
2. Kelompok Persatuan Pembangunan yang terdiri dari partai-partai
NU, Partai Muslimin Indonesia, PSII, dan Perti
3. Sedangkan kelompok organisasi profesi seperti organisasi buruh,
organisasi pemuda, organisasi tani dan nelayan, organisasi seniman
dan lain-lain tergabung dalam kelompok Golongan Karya
Selanjutnya pemerintah Orde Baru memurnikan kembali politik luar
negeri yang bebas-aktif. Politik konfrontasi dengan Malaysia
dihentikan. Normalisasi hubungan Indonesia-Malaysia berhasil
dicapai dengan ditandatanganinya Jakarta Accord pada tanggal 11
Agustus 1966. Kemudian pemerintah memutuskan untuk kembali
menjadi anggota PBB sejak tanggal 28 September 1966, guna
mengembalikan kepercayaan dunia internasional serta menumbuhkan
saling pengertian yang sangat bermanfaat bagi pembangunan. Di
samping itu, untuk mempererat dan memperluas hubungan kerja sama
regional bangsa-bangsa Asia Tenggara, pada tanggal 8 Agustus 1967
Deklarasi Bangkok berhasil ditandatangani. Dengan ini, lahirlah
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of
South East Asian Nation (ASEAN). Perhimpunan ini beranggotakan
Indonesia, Muangthai, Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Lencana Facebook
MeitantiDiniaRizki

BuatLencanaAnda

Anak-Anak Ayah & Mama

D,Sekolah Tercinta __ SMAN 1


BOLO

3.Kebijakan Pemerintah Orde Baru

Setelah berhasil memulihkan kondisi politik bangsa Indonesia,


langkah selanjutnya yang ditempuh oleh pemerintah adalah
melaksanakan Pembangunan Nasional. Pembangunan Nasional yang
diupayakan pada zaman Orde Baru direalisasikan melalui
Pembangunan Jangka Pendek dan pembangunan Jangka Panjang.
Pembangunan Jangka Pendek dirancang melalui Pembangunan Lima
Tahun (Pelita). Setiap Pelita memiliki misi pembangunan dalam rangka
mencapai tingkat kesejahteraan bangsa Indonesia.
Namun pengertiandari pembangunan nasioal yang sesungguhnya
merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan
meliputi seluruh spek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
Pembangunan Nasional dilakukan untuk melaksanakan tugas
mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan UUD
1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, serta ikut melaksnakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Untuk memberikan arah dalam usaha mewujudkan tujuan nasional
tersebut, maka MPR telah menetapkan Garis-garis Besar Haluan
Negara (GBHN) sejak tahun 1973, yang pada dasarnya merupakan
pola umum pembangunan nasional dengan rangkaian programprogramnya. GBHN dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Lima
Tahun (Repelita) yang berisi program-program konkret yang akan
dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun. Pelaksanaan Repelita
telah dimulai sejak tahun 1969.
Pembangunan Nasional yang selalu dikumandangkan tidak terlepas

http://khieqy.blogspot.com/2011/10/indonesiapadamasaordebaru.html

Shinee_

3/17

5/5/2015

KhieQy'sKingdom:IndonesiaPadaMasaOrdeBaru

dari Trilogi Pembangunan. Bunyi Trilogi Pembanguna itu adalah


sebagai berikut:
Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada
terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
Stabilitas Nasional yang sehat dan dinamis
Selain itu dikumandangkan juga bahwa petumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi sebagai akibat pelaksanaan pembangunan tidak akan
bermakna apabila tidak diiringi oleh pemerataan pembangunan. Oleh
karena itu, sejak Pelita III pemerintah Orde Baru menetapkan
Delapan Jalur Pemerataan sebagai berikut :
Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, khususnya
pangan, sandang, dan perumahan
Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan
kesehatan
Pemerataan pembagian pendapatan
Pemerataan kesempatan kerja
Pemerataan kesempatan berusaha
Pemerataan kesempatan berpatisipasi dalam pembangunan,
khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita
Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah
air
Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan

B. PROSES MENGUATNYA PERAN NEGARA PADA MASA OBOE BARU

Pengikut
Jointhissite
withGoogleFriendConnect

Members(6)

Alreadyamember?Signin

Sejak Orde Barn berkuasa, telah banyak perubahan yang dicapai oleh
bangsa Indonesia melalui tahap-tahap pembangunan di segala hidang.
Pemerintah Orde Barn berusaha meningkatkan peran negara dalam kehidupan
berbangsa dan bemegara. Oleh karena itu, langkah yang dilakukan pemerintah

maple

Orde Barn adalah menciptakan stabilitas ekonomi politik. Tujuan perjuangan

Hahahhaaa,,,
Pinguing
NakaL

Orde Baru adalah menega1n tata kehidupan negarajg didasark&i kernunian


pejaksanaan Pancasila dan UUD 1945. Pada Sidang Umum IV MPRS telah
diambil suatu keputusan untuk menugaskan Jenderal Soeharto selaku
pengemban Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar, yang sudah
ditingkatkan menjadi ketetapan MPRS No. IX/MPRS 1966 untuk membentuk
kabinet barn.
Pembentukan kabinet baru mi dinamai Kabmnet Ampera. Kabinet Ampera
dibebani tugas untuk menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai
persyaratan untuk melaksanakan pembangunan nasional. Tugas itulah yang
kemudian dikenal dengan sebutan Dwi Darma Kabinet Ampera. Adapun program

Arsip Blog
Januari (6)
Oktober (4)
September
(1)

yang dibebankan oleh MPRS kepada Kabinet Ampera adalah:


a. Memperbaiki kehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan.
b.

Melaksanakan Pemilihan Umum dalam batas waktu seperti tercantum


dalam Ketetapan MPRS No.XI/MPRS/1966 yakni 5 Juli 1968

c.

Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif untuk kepentingan


nasional sesuai dengan Ketetapan MPRS No XI/MPRS/1966.

d.

Melanjutkan peiuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala


bentuk dan manifestasinya.

Keempat program Kabinet Ampera ini disebut Catur Karya Kabinet Ampera.
Program ini dijalankan oleh pemerintah Orde Baru.
Pada tanggal 21 Maret 1968, Jenderal Soeharto selaku Pejabat Presiden
menyampaikan laporan kepada Sidang Umum V MPRS mengenai pelaksanaan Dwi
Darma dan Catur Kariya Kabinet Ampera. Pertama kali dilaporkan bahwa telah
dilaksanakan usaha mendudukkan kembali posisi, fungsi dan hubungan
antarlembaga negara tertinggi sesuai dengan yang diatur dalarn UUD 1945.
Menurut UUD 1945, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) memegang
kekuasaan tertinggi dalam negara Republik Indonesia. Presiden dan Dewan
http://khieqy.blogspot.com/2011/10/indonesiapadamasaordebaru.html

4/17

5/5/2015

KhieQy'sKingdom:IndonesiaPadaMasaOrdeBaru

Perwakilan Rakyat (DPR) berada dibawah MPR. Pada masa pemerintahan


Presiden Soekamo, kedudukan MPRS berada di bawah kekuasaan presiden. Hal
itu dapat terjadi karena Ketua MPRS dirangkap oleh Wakil Perdana Menteri
III yang dengan jelas berada di bawah presiden dalam susunan keanggotaan
pada badan ekskutif sehingga MPRS selalu membenarkan apa yang diinginkan
oleh presiden. Di samping itu, lembaga-lembaga negara lainnya seperti
Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, Badan Pemeriksa Keuangan di dalam
pelaksanaannya berada di bawah presiden. Padahal, berdasarkan Undang
Undang Dasar 1945, yang bertugas membantu presiden hanyalah para menteri
yang diangkat oleh presiden.
Pada zaman Orde Baru tatanan kehidupan kenegaraan dikembalikan kepada
kemurnian pelaksanaan UUD 1945, hal itu terlihat pada peringatan Prokiamasi
Kernerdekaan Indonesia, dimana Presiden Soeharto berbicara langsung di
hadapan wakil-wakil rakyat yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pidato
Kenegaraan Presiden Soeharto selalu diucapkan di depan sidang DPR.

C. PROSES PERTUMBUHAN DAN MOBILITAS PENDUDUK PADA MASA


ORDE BARU
1.Pertumbuhan dan Mobilitas Penduduk
lnteraksi atau proses hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi
bukan hanya terjadi antara manusia dan Iingkungannya, juga terjadi antar
sesama manusia. Hubungan yang terjadi tidak terbatas hanya dalam satu
wilayah, tetapi juga dengan wilayah-wilayah lainnya. Misalnya antara desa dan
kota, antara kota dan kota, atau bahkan lebih luas lagi. Oleh karena itu,
interaksi ini dapat diartikan sebagai suatu hubungan timbal-balik yang saling
mempengaruhi antara dua wilayah kota atau lebih, yang dapat melahirkan
gejala, kenampakan atau permasalahan baru.
Berdasarkan pendapat dan Edward Uliman, terdapat tiga faktor utama yang
mempengaruhi atau menghambat timbulnya interaksi kota, yaitu:
Adanya wilayah yang saling melengkapi (regional complementarity), yaitu
adanya hubungan timbal-balik antar kota. Kebutuhan yang bersifat
timbal-balik itu muncul akibat adanya perbedaan kepemilikan, baik jenis
atau kuantitas suatu barang akan melahirkan interaksi kota.
Adanya kesempatan untuk berinteraksi (interventing opportunity) atau
kesempatan campur tangan. Adanya campur tangan atau interaksi dan
pihak ketiga atau wilayah ketiga dapat menjadi penghambat atan
melemahkan interaksi antara dua wilayah atau kota.
Adanya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang (spacial
transferability) sebagai akibat semakin meluasnya janingan jalan maupun
sarana angkutan antar kota.
Dalam kaitannya dengan interaksi kota tersebut, maka mobilitas penduduk
dapat diartikan sebagai suatu perpindahan penduduk baik secara teritorial,
spasial atau geografis. Mobilitas penduduk yang semakin intensif ini diikuti
dengan mobilitas barang atau informasi di antara masyarakat dan dua kota
tersebut. Akhirnya ketiga faktor itu dapat memperkuat interaksi antara kedua
kota tersebut. Terjadinya interaksi tidak hanya berlangsung antarkota saja,
tetapi lebih khusus lagi yaitu antara kota dan desa. Interaksi yang terjadi
antara kota dan desa-desa yang mengelilinginya itu, sebagai akibat kota
dijadikan pusat pertemuan dan desa-desa yang ada di sekitarnya. Bahkan, kota
selalu terletak di tengah-tengah suatu wilayah dan dikelilingi oleh desa desa.
Hubungan timbal-balik yang terjadi antara kota dan kota maupun kota dan
desa dapat menyebabkan munculnya gejala-gejala baru yang meliputi aspek
ekonomi, sosial, maupun budaya. Gejala mi dapat bersifat positif maupun
http://khieqy.blogspot.com/2011/10/indonesiapadamasaordebaru.html

5/17

5/5/2015

KhieQy'sKingdom:IndonesiaPadaMasaOrdeBaru

negatif bagi desa dan kota.


a. Dampak hubungan timbal-balik kota bagi desa
1). Pengarub positif bagi desa
Cakrawala pengetahuan penduduk desa semakin meningkat dengan
masuknya lembaga lembaga pendidikan dasar dan menengah.
Masuknya teknologi tepat guna di wilayah pedesaan diharap kan
dapat
meningkatkan
produksi
daerah
meningkatkan pendapatan masyarakat desa.

dan

selanjutnya

Terjadinya perubahan tataguna lahan ke arah yang lebih

menguntungkan.
Sarana dan prasarana transportasi yang menghubungkan desa
dengan kota berkembang, sehingga desa lebih terbuka dan tidak
lagi terisolit
Terbukanya lapangan pekerjaan alternatif di luat sector pertanian
Tersalurnya barang-barang produksi industri yang tadinya tidak
ada di desa.
Munculnya KUD dan BUUD.

Didirikarmya sarana umum seperti sekolah, puskesmas, dan

sebagainya
2) Pengaruh negatif bagi desa
Terjadinya penetrasi kebudayaan kota ke desa, yaitu suatu kebudayaan
yang tidak sesuai dengan tradisi pedesaan.
Perubahan tata guna lahan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.
Desa kekurangan tenaga potensial karena banyak yang melakukan
urbanisasi (mobilisasi penduduk).
Sebaliknya banyak orang yang kembali ke desa, sehingga desa semakin
bertambah padat.
b. Dampak hubungan timbal-balik kota dengan kota
1) Pengaruh positif
Kemajuan dalam bidang transportasi dapat menghubungkan antara kota
dan kota.
Terpenuhinya kebutuhan bahan baku bagi proses produksi dan tenaga
keija.
Tersalurnya hasil produksi ke wilayah kota lainnya.
Masuknya penduduk dan berbagai wilayah dan kebudayaan, sehingga
dapat melahirkan proses akulturasi di antara kebudayaan-kebudayaan
tersebut.
Memungkinkan terjadinya perkawinan antara masyarakat dari kota yang
satu dengan kota yang lainnya, sehingga dapat meningkatkan rasa
sebangsa dan setanah air.
2) Dampak Negatif
Munculnya daerah-daerah kumuh (slum area) sebagai akibat makin
banyaknya pendatang baru.
Tata ruang kota menjadi tidak ideal sebagai tata ruang kota yang
dinamis.
Masuknya orang dari berbagai daerah dan budaya, sangat potensial bagi
munculnya konflik antaretnis.

2. Pusat-pusat Pertumbuhan di Indonesia pada Masa Orde


Baru
Kota-kota besar yang dikenal sekarang ini, pada awalnya merupakan
suatu titik lokasi yang dikenal dengan pusat pertumbuhan (growth center).
Secara definitif pusat pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu lokasi
http://khieqy.blogspot.com/2011/10/indonesiapadamasaordebaru.html

6/17

5/5/2015

KhieQy'sKingdom:IndonesiaPadaMasaOrdeBaru

atau wilayah yang pertumbuhannya sangat pesat dalam berbagai bidang,


sehingga dapat mempengaruhi wilayah-wilayah lain di sekitarnya. Luas
wilayah yang dipengaruhi oleh pusat pertumbuhan beragam, ada yang
berskala lokal, nasional maupun regional. Untuk dapat mengetahui munculnya
pusat-pusat pertumbuhan terdapat beberapa teori yaitu teori tempat
sentral (Central Place Theory) dan teori kutub pertumbuhan (Growth Pole
Theory).
a.

Teori Tempat Sentral (Central Place Theory)

Teori tempat sentral ini pertama kali ditemukan oleh Walter Christaller tahun
1933. Teori ini menyatakan bahwa suatu lokasi pusat aktivitas yang melayani
berbagai kebutuhan penduduk harus terletak pada suatu tempat sentral, yaitu
suatu tempat atau kawasan yang memungkinkan partisipasi manusia dengan
jurnlah

yang

maksimum,

baik

mereka

yang

terlibat

dalam

aktivitas

pelayanan/pelaku maupun yang menjadi konsumen dan barang-barang dan


pelayanan yang dihasilkannya.
Menurut pendapat Christaller, bahwa tempat sentral merupakan suatu
titik simpul dan suatu heksagonal atau segienam. Daerah segienam ini
merupakan wilayah yang penduduknya mampu dilayani oleh tempat sentral
tersebut. Titik sentral itu dapat berupa ibu kota kabupaten, ibu kota provinsi,
ibu kota negara dan sebagainya. Contohnya, ibu kota negara dapat menarik
beberapa ibu kota provinsi, ibu kota provinsi dapat menarik beberapa ibu kota
kabupaten, ibu kota kabupaten dapat menarik beberapa ibu kota kecamatan
dan sebagainya. Artinya, ibu kota negara dengan beberapa daya tarik yang
dimilikinya itu dapat menarik penduduk dan beberapa provinsi untuk datang
dan menetap di tempat itu. Penduduk yang datang ke ibu kota negara itu sudah
tentu dan berbagai profesi dan keahlian yang dimilikinya. Namun, terkadang
ada pula penduduk tanpa memiliki pengetahuan atau keahlian apapun datang ke
ibu kota negara untuk mengadu nasib.
b.

Teori Kutub Pertumbuhan (Growth Pole Theory)

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Lerroux tahun 1955. Hasil
observasinya menyatakan bahwa pada kenyataannya, pembangunan yang terjadi
di mana pun, bukanlah merupakan suatu proses yang terjadi secara serentak,
tetapi muncul di tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan identitas
berbeda-beda.

Kawasan-kawasan

yang

menjadi

pusat

pembangunan

itu

dinamakan pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan. Dan kutub inilah proses


pembangunan menyebar ke wilayah-wilayah lain di sekitarnya.

3. Faktor

Penyebab

suatu

Titik

Lokasi

menjadi

Pusat

Pertumbuhan
Suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan disebabkan oleh beberapa
faktor di antaranya kondisi fisik, kekayaan sumber daya alam, sarana dan
prasarana transportasi, adanya industri, kondisi sosial-budaya masyarakat,
serta pertimbangan ekonomi.
a.

Kondisi Fisik Wilayah

Kondisi fisik wilayah merupakan salah satu faktor penyebab berkembangnya


suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan. Perkembangan suatu wilayah
menjadi pusat pertumbuhan itu memerlukan dana, tenaga, bahkan teknologi
yang tinggi dan pada akhirnya harus dipandang dari sudut ekonomisnya.
b.

Kekayaan Sumber Daya Alam

Suatu wilayah yang memiliki sumber daya melimpah dapat menjadi pusat
pertumbuhan. Seperti pepatah mengatakan: Dimana ada gula, di situ ada gula,
di situ ada semut. Pepatah ini menunjukkan bahwa dimana ada sumber
http://khieqy.blogspot.com/2011/10/indonesiapadamasaordebaru.html

7/17

5/5/2015

KhieQy'sKingdom:IndonesiaPadaMasaOrdeBaru

kehidupan maka di sana akan berkumpul dan beraktivitasnya orang-orang untuk


memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemusatan sejumlah orang itu akan diikuti oleh
pembangunan sarana dan prasarana penunjang seperti rumah, pasar, terminal,
industri, sekolah dan lain sebagainya. Akibatnya akan terjadi pemekaran
wilayah ke segala arah.
c.

Sarana dan prasarana transportasi

Sarana dan prasarana transportasi memegang peranan penting dalam


mendukung terbentuknya pusat-pusat pertumbuhan. Suatu titik lokasi yang
berada

pada

wilayah

dengan

jaringan

transportasi

yang

baik,

besar

kemungkinan dapat menjadi pusat pertumbuhan dan akan memacu aktivitas


ekonomi daerah bersangkutan.
d.

Adanya industri

Perkembangan industri pada suatu wilayah mengakibatkan munculnya


lapangan kerja. Keberadaan industri pada suatu wilayah itu dapat memberi
berbagai

peluang

aktivitas

ekonomi

dan

selanjutnya

menjadi

pusat

pertumbuhan bagi wilayah-wilayah yang ada di sekitamya.


e.

Kondisi Sosial Budaya Masyarakat

Kondisi sosial budaya snatu masyarakat dapat mempengaruhi perkembangan


suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan dan perkembangan bagi wilayah yang
ada di sekitarnya. Misalnya suatu kehidupan masyarakat yang telah modern
lebih bersifat terbuka untuk menerima pembaharuan-. pembaharuan dan dapat
menjadi pusat pertumbuhan bagi wilayah-wilayah yang ada di sekitarnya.
Sedangkan pada kehidupan masyarakat tradisional sangat sulit untuk menerima
pembaharuan-pembaharuan yang ada di sekitar wilayahnya.
f.

Pertimbangan Ekonomi

Berdasarkan suatu pertimbangan ekonomi, suatu daerah dapat dijadikan


sebagai pusat pertumbuhan oleh pemerintah Republik Indonesia, seperti
Batam.

4.Pusat-pusat Pertumbuhan di Indonesia


Sistem pembangunan nasional Indonesia telah dicanangkan oleh pemerintah
sejak Repehta II (1974-1979). Sistem pembangunan yang dimaksudkan itu
adalah pembangunan nasional melalui sistem regionalisasi atau perwilayahan,
dengan kota-kota utama yang berperan sebagai kutub atau pusat pertumbuhan
seperti kota Medan, Jakarta, Surabaya, Makassar. Berawal dan kota-kota
inilah diharapkan proses pembangunan akan menjalar ke wilayah-wilayah lain di
sekitamya. Hal ini bertujuan agar pemeratan pembangunan dapat tercapai
dengan

lebih

pengembangan

cepat

ke

kota-kota

seluruh
pusat

wilayah

Indonesia.

pertumbuhan

di

atas,

Sejalan

dengan

maka

wilayah

pembangunan utama Indonesia dibagi menjadi empat wilayah di antaranya


sebagai berikut.
Wilayah Pembangunan Utama A Pusat pertumbuhan utamanya adalah kota
Medan. Wilayah ini terdiri atas:
Wilayah Pembangunan I meliputi daerah-daerah di Aceh dan Sumatera
Utara yang berpusat di Medan.
Wilayah Pembangunan II yang melipti daerah-daerah di Sumatera Barat
dan Riau, yang berpusat di Pakanbaru.
Wilayah Pembangunan Utama B Pusat pertumbuhan utamanya adalah Jakarta.
Wilayah ini terdiri atas:
Wilayah Pembangunan III meliputi daerah Jambi, Sumatera Selatan,
Bengkulu yang berpusat di Palembang.
http://khieqy.blogspot.com/2011/10/indonesiapadamasaordebaru.html

8/17

5/5/2015

KhieQy'sKingdom:IndonesiaPadaMasaOrdeBaru

Wilayah Pembangunan IV meliputi daerah Lampung, Jakarta, Jawa Barat,


Jawa Tengah, Yogyakarta yang berpusat di Jakarta.
Wilayah Pernbangunan V meliputi daerah Kalimantan Barat yang
berpusat di Pontianak.
Wilayah Pembangunan Utama C Pusat pertumbuhan utamanya di Surabaya.
Wilayah ini terdiri atas:
Wilayah Pembangunan VI meliputi daerah-daerah di Jawa Timur, Bali

yang berpusat di Surabaya.


Wilayah
Pembangunan VII meliputi daerah Kalimantan Tengah,
KalimantanTimur, Kalimantan Selatan yang berpusat di Balikpapan dan
Samarinda.

Wilayah Pembangunan Utama D Pusat pertumbuhan utamanya adalah Makassar.


Wilayah ini terdiri atas:
Wilayah Pembangunan VIII meliputi daerah Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Timor-Timur
yang berpusat di Makassar.
Wilayah Pembangunan IX meliputi daerah Sulawesi Tengah, Sulawesi
Utara yang berpusat di Manado.
Wilayah Pembangunan X yang meliputi daerah Maluku dan Irian Jaya
(Papua) yang berpusat di Sorong.

5. Pengaruh-pengaruh

Akibat

Kemunculan

Pusat

Pertumbuhan
a.Pemusatan dan Persebaran Sumber Daya
Daerah yang menjadi pusat pertumbuhan memiliki hubungan
fungsional dengan daerah-daerah yang ada di sekitarnya. Daerahdaerah yang ada di sekitar pusat pertumbuhan itu dapat menjadi
daerah produsen sumber daya dan sekaligus menjadi daerah
konsumen sumber daya tertentu yang dibutuhkan dan pusat
pertumbuhan. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor bahwa
daerah

pusat

pertumbuhan

juga

memiliki

kelemahan

maupun

kelebihan, baik kondisi fisik maupun non-fisik. Pada perkembangan


selanjutnya, daerah pusat pertumbuhan berfungsi sebagai daerah
atau lokasi:
Lokasi pasar bagi bahan kebutuhan yang diproduksi oleh daerah-daerah
di sekitarnya.

Lokasi

pengolahan

sumber

daya

berupa

bahan

mentah

dan

daerahdaerah di sekitarnya.
Lokasi pemusatan sumber daya manusia dan daerah di sekitarnya yang
menjadi pelaku-pelaku ekonomi di pusat pertumbuhan.
Pada masa pemerintahan Orde Baru terdapat beberapa daerah yang
mulai berkembang menjadi daerah pusat pertumbuhan di luar wilayah
Pulau jawa. Pusat-pusat pertumbuhan itu antara lain berada di Arun
(NAD),Bontang (Kalimantan Timur), Soroaka (Sulawesi Selatan),
Tembaga Pura (Papua).
b.

Perubahan Tata Ruang

Suatu

daerah

perkembangan

yang

baik

menjadi

bersifat

pusat

kualitatif

pertumbuhan
maupun

selalu

bersifat

mengalami
kuantitatif.

Pertumbuhan yang bersifat kualitatif berkaitan erat dengan peningkatan mutu


kehidupan sebagai akibat semakin pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Pertumbuhan bersifat kuantkatif berkaitan dengan peningkatan
jumlah dan keragaman kebutuhan hidup sejalan dengan pertambahan penduduk
http://khieqy.blogspot.com/2011/10/indonesiapadamasaordebaru.html

9/17

5/5/2015

KhieQy'sKingdom:IndonesiaPadaMasaOrdeBaru

yang terus meningkat.


Pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat dengan berbagai
bentuk kegiatan usahanya, berpengaruh besar terhadap kebutuhan lahan. Oleh
karena itu, pertumbuhan itu dapat mengakibatkan terjadinya perubahan tata
ruang dart wilayah pusat pertumbuhan itu.
c.

Perkembangan Ekonomi

Pusat

pertumbuhan

mempengaruhi

yang

perekonomian

mengalami

perkembangan

penduduknya.

dengan

Perkembangan

pesat,
fasilitas

transportasi juga mengakibatkan arus barang dari pusat pertumbuhan ke


daerah-daerah di sekitarnya atau sebaliknya dari daerah yang ada di
sekitarnya ke daerah pusat pertumbuhan. Perkembangan pasar yang semakin
meningkat dapat menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat juga meningkat.
d.

Perubahan Sosial-Budaya Masyarakat

Pada hakikatnya, pusat pertumbuhan itu merupakan pusat perubahan atau


pembaharuan. Semakin maju teknologi transportasi dan konsumsi pada daerah
pusat pertumbuhan, berpengaruh besar terhadap perubahan sosialbudaya
masyarakatnya. Perubahan-perubahan itu dapat bersifat positif maupun
bersifat negatif. Oleh karena itu, pengembangan pusat-pusat pertumbuhan
diarahkan
ke pembentukan kondisi seimbang antara perkembangan sektor ekonomi dan
sosial budaya masyarakatnya.

D. REVOLUSI HIJAU PADA MASA ORDE BARU


1.Revolusi Hijau
Revolusi Hijau adalah revolusi produksi biji-bijian dan hasil penemuanpenemuan ilmiah berupa benih unggul baru dan berbagai varietas gandum, padi
dan jagung yang membuat hasil panen komoditas tersebut meningkat di negaranegara berkembang. Revolusi hijau didasari oleh adanya masalah yang
diakibatkan pertambahan jumlah penduduk yang pesat yakni bagaimana
mengupayakan peningkatan hasil produksi pertanian. Peningkatan jumlah
penduduk harus diimbangi dengan peningkatan produksi pertanian. Perang
Dunia I telah menghancurkan banyak lahan pertanian di negara-negara Eropa
yang mengancam produksi pangan. Untuk mengatasi masalah tersebut, para
pengusaha Amerika berupaya mengembangkan pertanian guna mencukupi
kebutuhan pangan dengan melaksanakan penelitian. Pelaksanaan penelitian ini
disponsori oleh Ford and Rockefeller Foundation. Penelitian dilakukan
dibeberapa negara berkembang seperti Meksiko, Filipina, India, Pakistan.
Dalam penelitian itu mereka mencari berbagai varietas tanaman penghasil bijibijian, terutama beras dan gandum yang diproduksi dalam jumlah yang sangat
besar.

Di

samping

itu,

perkembangan

teknologi

alat-alat

pertanian

memengaruhi perkembangan revolusi hijau. Penggunaan alat-alat pertanian


modern, seperti mesin, bajak, alat penyemprot hama dan mesin penggiling padi
merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan produksi pertanian.
Perkembangan revolusi hijau selanjutnya teijadi pada pasca Perang Dunia II.
Perang yang merupakan tragedi kemanusiaan terburuk itu telah menyebabkan
kerusakan di berbagai sendi kehidupan. Roda perekonomian dunia hancur akibat
peperangan yang berlangsung dan berpengaruh terhadap wilayah di belahan
dunia

lainnya.

Lahan-lahan

pertanian

menjadi

hancur

menyebabkan

berkurangnya produksi pangan dunia. Akibat hancurnya daerah-daerah


pertanian, terutama di Eropa mendorong berbagai upaya meningkatkan
produksi pertanian terus digalakkan melalui:
a. Pembukaan lahan-lahan pertanian baru.
b. Mekanisasi pertanian.
http://khieqy.blogspot.com/2011/10/indonesiapadamasaordebaru.html

10/17

5/5/2015

KhieQy'sKingdom:IndonesiaPadaMasaOrdeBaru

c. Penggunaan pupuk-pupuk barn.


d. Mencari metode yang tepat untuk memberantas hama tanaman.
Revolusi hijau telah membawa perubahan pada beberapa negara secara
menakjubkan, seperti yang terjadi di India, Filipina atau negara-negara lainnya.
India telah berhasil melipat gandakan panen gandumnya dalam waktu enam
tahun dan menjelang awal tahun 1970 sudah hampir dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri. Filipina mengakhiri setengah abad ketergantungannya
kepada beras impor dan pada akhir tahun 1960-an menjadi eksportir beras
yang penting. Hal ini telah menimbulkan optimisme bahwa revolusi hijau dapat
menghasilkan cukup banyak pangan di dunia untuk memberi makan kepada
penduduk sampai waktu yang lebih lama. Upaya yang ditempuh dalam revolusi
bijau itu mendapat sambutan baik dan para petani, terutama para petani dan
negara-negara berkembang. Hal ini disebabkan telah terbukti bahwa hasil
pertanian mengalami peningkatan yang drastis dalam kurun waktu tahun 1967
1970. Produksi hasil pertanian di India dan Pakistan mengalami peningkatan
yang luar biasa. Harapan masa depan petani mulai tampak cerah dengan hasil
pertanian yang begitu melimpah. Hal itu tidak terlepas dan kemajuan atau
perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.Perkembangan Revolusi Hijau di Indonesia


Perkembangan revolusi hijau yang semakin bertambah pesat, juga
berpengaruh terhadap masyarakat Indonesia. Sebagian besar kondisi sosial
ekonomi masyarakat Indonesia berciri agraris. Oleh karena itu, pertanian
menjadi sektor yang sangat penting dalam upaya peningkatan pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Hal tersebut didasari oleh:
a. Kebutuhan penduduk yang meningkat dengan pesat.
b. Tingkat produksi pertanian yang masih sangat rendah.
c. Produksi pertanian belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan penduduk.
Berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah berupaya untuk meningkatkan
produksi pertanian melalui usaha ekstensifikasi maupun intensfikasi pertanian.
Ekstensifikasi pertanian dilakukan dengan cara memperluas areal pertanian.
Sedangkan intensifikasi pertanian dilakukan dengan cara penyuluhan,
penelitian, dan pencarian bibit unggul. Berbagai macam penelitian yang
dilakukan di Indonesia bertujuan untuk mendapatkan varietas tanaman
pertanian yang unggul sesuai dengan kondisi alam Indonesia. Di samping
melakukan penelitian dengan penariaman varietas-varietas unggul, penelitian
juga diikuti dengan pengolahan lahan-lahan pertanian atau perluasan lahan
pertanian.
Sejak tahun 1950, pemenintah berupaya untuk memindahkan penduduk
dan pulau Jawa ke daerah-daerah yang masih jarang penduduknya seperti ke
pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Inian Jaya (sekarang Papua).
Pemindahan penduduk mi masih tetap berlanjut sampai sekarang dan
merupakan

suatu

masyarakat,

selain

upaya

pemenintah

untuk

untuk

meningkatkan

meningkatkan

produksi

taraf

pertanian.

hidup
Dengan

menggunakan varietas-vanietas unggul dan melaksanakan program transmigrasi,


harapan masyarakat dan bangsa Indonesia dalam peningkatan produksi
pertanian semakin cerah. Keberhasilan pelaksanaan revolusi hijau sangat
menggembirakan kehidupan para petani. Para petani dapat meningkatkan hasil
produksi pertaniannya. Daerah-daerah yang sebelumnya memproduksi hasil
tanaman secara terbatas dan hanya untuk memenuhi kebutuhan minimum
masyarakatnya, kini dapat menikmati hasil yang lebih baik. Tetapi dapat
dikatakan

bahwa

sekton

pertanianlah

yang

menjadi

pilar

penyangga

pertumbuhan ekonomi sehingga cukup banyak orang yang beralih ke sektor


agribisnis.
http://khieqy.blogspot.com/2011/10/indonesiapadamasaordebaru.html

11/17

5/5/2015

KhieQy'sKingdom:IndonesiaPadaMasaOrdeBaru

3.Perkembangan Industrialisasi
Perkernbangan industri yang pesat dewasa ini tidak terlepas dari proses
perjalanan panjang penemuan-penemuan baru di bidang teknologi. Penemuanpenemuan baru di bidang teknologi itu telah mendorong terjadinya berbagai
macam perubahan dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat yang sebelumnya
bekerja menggunakan alat-alat pertanian dan industri secara sederhana,
setelah adanya penemuan-penemuan barn memasuki masa yang barn pula.
Pada tahun 1765, James Watt telah berhasil mengadakan perbaikan
penemuan mesin uap yang sebelumnya telah ditemukan oleh Thomas Newcomen.
Inovasi itu menjadi dasar dan turbin (mesin penggerak dalam industri berat).
Industri berat sangat diperlukan untuk membuat mesin-mesin industri
menengah dan ringan. Penemuan itu menjadi salah satu pendorong munculnya
revolusi industri. Revolusi industri, pada awalnya terjadi di Inggris pada
sekitar

abad

ke-18.

Dengan

munculnya

revolusi

industri

di

Inggris

mengakibatkan perekonomian negara tersebut menjadi semakin bertambah


maju dan terus berkembang. Revolusi industri di Inggris, dengan cepat
melanda selunuh Eropa Barat dan Amerika serikat. Berkat teknologi baru dan
juga revolusi industri, masyarakat dunia sekarang ikut menikmati segala macam
barang dan jasa yang berrnutu dan jumlahnya pun semakin meningkat.
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang turut menikmati kemajuan
dari perkembangan industni.

a.

Industri Pertanian
Industri pertanian merupakan suatu upaya untuk mengolah
sumber daya hayati dengan bantuan teknologi industri. Teknologi
industri itu dapat menghasilkan berbagai macam hasil yang mempunyai
nilai lebih tinggi. Industri pertanian memiliki corak yang beraneka ragam
sesuai dengan keragaman sumber daya alam hayati yang diolahnya dan
jenis yang dihasilkannya.
Bentuk-bentuk industni pertanian tersebut antara lain sebagai berikut:
Industri pengolahan hasil tanaman pangan termasuk hortikultura.
Industri pengolahan hasil perkebunan seperti industri minyak
kelapa, industri barang-barang karet dan sebagainya.
Industri pengolahan hasil perikanan seperti industri pengolak
rumput laut, ubur-ubur dan lain sebagainya.
Industri pengolahan hasil hutan seperti industri pengolahan kayu,
pengolahan pulp, kertas dan rayon, serta industni pengolahan
nolan.
Industri pupuk, yaitu dengan memanfaatkan gas alam, serta
eksploitasi sumber-sumber yang baru.
Industri pestisida yang akan dikembangkan terutama untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
Industri mesin dan peralatan pertanian, terutama untuk dapat
memenuhi

kepentingan

petani

dalam

rangka

meningkatkan

produksinya.
Pada dasarnya perekonomian Indonesia bersifat agraris. Hampir 80
persen wilayah Indonesia merupakan daerah pertanian sehingga sebagian besar
penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian. Sarnpai akhir dasawarsa
tahun 1970-an Indonesia belum dapat digolongkan sebagai negara industri.
Sumbangan sektor agraris terhadap produksi nasional lebih besar daripada
sumbangan sektor-sektor industri lainnya. Meskipun demikian, pemerintah
http://khieqy.blogspot.com/2011/10/indonesiapadamasaordebaru.html

12/17

5/5/2015

KhieQy'sKingdom:IndonesiaPadaMasaOrdeBaru

berusaha untuk memperkecil perbedaan antara sumbangan sektor agraris


dengan sektor industri.
b.

Industri Nonpertanian

Berbagai jenis industri yang termasuk ke dalam industri nonpertanian antara


lain industri semen, industri besi baja, industri perakitan kendaraan bermotor,
industri elektronika, industri kapal laut, industri pesawat terbang dan
sebagainya. Dalam perkembangannya di Indonesia, berbagai macam industri
nonpertanian telah didirikan untuk dapat menghasilkan dan meningkatkan
produksinya. Sementara itu, sampai akhir dasawarsa tahun 1970-an kondisi
perindustrian Indonesia masih sangat lemah. Oleh karena itu, untuk
memperkuat struktur industri Indonesia, pemerintah menyusun suatu langkah
strategis secara bertahap. Langkah itu dinamakan Peta Rangka Landasan
Bidang Industri yang sejak tahun 1984 menjadi arah kebijakan pembangunan
industri nasional. Pemerintah juga mengambil langkah-langkah yang perlu
dirintis antara lain strukturisasi wilayah-wilayah industri dengan sistem Pusat
Pertumbuhan Industri (Industrial Growth Center). Sebuah proyek percontohan
telah diupayakan di Lhok Seumawe (Nanggroe Aceb Darussalam) dan
dicanangkan

sebagai

suatu

wilayah

terpadu

dan

pusat-pusat

industri

petrokimia, pupuk urea, semen, kentas dan sebagainya. Upaya yang sama juga
telah dan akan dilaksanakan di wilayah-wilayah pusat industri seperti di
Palembang, Gresik, Kupang, dan Kalimantan Timur. Dalam upaya meningkatkan
produksi logam/besi baja, pemenintah membangun beberapa pabrik pengecoran
atau peleburan logam dan besi baja di bebenapa kota seperti di Jakarta dan
Cilegon (Krakatau Steel). Di bidang industri perkapalan telah dibangun sebuah
galangan kapal di Surabaya yang dikelola oleh PT PAL Indonesia yang secara
resmi dibuka pada bulan April 1985. Di bidang industri pesawat terbang,
pemerintah juga telah membangun perusahaan dengan nama IPTN (Industri
Pesawat Terbang Nusantara) yang sekarang berubah namanya menjadi PT DI
(PT Dirgantara Indonesia) di Bandung.
Upaya-upaya yang ditempuh oleh pemerintah untuk memperkuat sektor
industri tersebut, juga diimbangi dengan dikeluarkannya beberapa kebijakan.
Sejak tahun 1985/1986 pemenintah secara benturut-turut memberlakukan
deregulasi di bidang industri dan bidang investasi. Kebijakan itu ditempuh
untuk menanik minat para investor dalam dan luan negeri. Hasil kebijakan itu
mulai tampak pada tahun-tahun benikutnya, yaitu dengan meningkatkan
aktivitas pembangunan bidang itu. Penelitian-penelitian di sektor industri
dilaksanakan dengan meneliti bahan baku industri, mutu teknologi industri,
peralatan produksi serta diversifikasi dan pengayaan desain. Bentuk kebijakan
lain yang sudah dijabankan adalah pelaksanaan standardisasi industri. Pada
hakikatnya,

standardisasi

industri

merupakan

suatu

penyatuan

dan

penyedenhanaan terhadap standar produk secara nasional.

4.Perubahan Sosial-Ekonomi Masyarakat Indonesia


Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia telah mengalami perubahan
dan kemajuan, baik dilihat dari struktur distribusi tingkat pendapatan ratarata maupun sistem kelembagaan pada sektor publik dan swasta. Sektor
swasta makin berperan dan sektor publik makin mantap. Dalam tahap
pembangunan yang telah dilaksanakan pada masa pemerintahan Orde Baru,
masyarakat akan menjadi pelaku utama di dalam pembangunan. Sementara itu,
perkembangan globalisasi ekonomi telah berhasil memperluas jangkauan
kegiatan ekonorni, sehingga tidak lagi terbatas pada suatu negara. Bahkan
kemajuan

teknologi,

khususnya

di

bidang

informasi,

komunikasi

dan

transportasi telah memungkinkan berkembangnya arus manusia, barang, jasa


dan informasi bergerak dengan jauh lebih cepat, dalam jumlah yang makin
http://khieqy.blogspot.com/2011/10/indonesiapadamasaordebaru.html

13/17

5/5/2015

KhieQy'sKingdom:IndonesiaPadaMasaOrdeBaru

besar, dengan kausalitas yang makin baik dan dengan biaya yang makin murah.
Konsekuensi proses globalisasi ekonomi tersebut sangat besar terhadap
perekonomian negara manapun. Transformasi ekonomi politik yang terjadi di
negara-negara Eropa Timur, RRC dan bekas Uni Soviet sebagai ilustrasi dan
pengaruh globalisasi ini.
Dalarn rangka menghadapi perkembangan dunia, khususnya globalisasi
ekonomi, bangsa Indonesia tidak boleh kehilangan arah. Sebaliknya harus tetap
berpegang pada amanat konstitusi yang merupakan landasan dan acuan
pembangunan pada tingkat perkembangan dan kondisi apapun. Salah satu
amanat yang amat mendasar dalam UUD 1945 adalah bahwa perekonomian
berdasarkan atas demokrasi ekonomi, kernakmuran bagi semua orang, dalam
rangka rnewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Menjadi
kewajiban bangsa Indonesia untuk menjaga bahwa segala kemajuan yang telah
dicapai haruslah merupakan langkah-langkah yang menuju secara bertahap
kearah perwujudan cita-cita tersebut. Akan tetapi, sejarah perekonornian
telah menunjukkan bahwa perturnbuhan ekonomi tidak otomatis disertai
dengan pembagian rnanfaat secara adil. Bahkan para pendiri Republik ini juga
telah melihat bentuk-bentuk perekonomian yang dapat dikembangkan di
wilayah Indonesia. Secara tegas sistem perekonomian Indonesia dirumuskan
dalam UUD 1945 pasal 33. Di samping itu, UUD juga menunjukkan watak
kerakyatan dalam perekonomian bangsa Indonesia yang ingin dibangunnya.
Meskipun pasal-pasal lainnya menunjukkan perkembangan ekonomi bangsa
Indonesia, namun pada hakikatnya hanyalah pasal 33 yang dengan tegas
menyatakan pokok-pokok pikiran bangsa Indonesia mengenai demokrasi
ekonomi.
berada di sekitar wilayah Indonesia untuk mempercepat terbentuknya
perdagangan bebas di wilayah Asia tenggara dan di wilayah Asia Pasifik. Bangsa
Indonesia merasa memiliki kemampuan untuk bersaing dan mengambil manfaat
dan perkembangan kesempatan yang lebih luas karena berkurangnya hambatan.
Indonesia tidak merasa khawatir kalah bersaing karena pembangunan selama
mi telah menghasilkan pelaku-pelaku ekonomi yang kuat dan memiliki daya saing
yang tinggi. Konsep demokrasi ekonomi yang dikehendaki oleh para pendiri
bangsa ini untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur Konsep itu
dimunculkan setelah mengkaji praktik ekonomi liberal maupun sosialis di masa
lalu yang dinilai tidak memberikan jawaban sepenuhnya terhadap kebidupan
manusia di dunia. Perwujudannya memerlukan institusi, yakni pranata dan
pengorganisasian formal yang benar-benar cocok dan dapat berkembang
secara alamiah dalam masyarakat Indonesia. Pelaku ekonomi terdiri atas
produsen dan konsumen. Berdasarkan pasal 33 UUD 1945 dikenal ada tiga jenis
produsen atau bentuk usaha yaitu badan usaha milik negara (BUMN), usaha
swasta dan koperasi. Ketiga badan ini berinteraksi dengan konsumen atau
rumah tangga dalam proses produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa.
Semua bentuk usaha itu perlu turnbuh secara seimbang, serasi, dan bersama
atau bermitra, serta saling mengisi dan saling rnenunjang sehingga masingmasing atau secara bersama dapat berkembang menjadi suatu kekuatan yang
tangguh dalam bidang ekonomi.
Pada masa pemerintahan Orde Baru, telah terjadi kemajuan yang cukup
pesat dalam kegiatan kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia.
Kemajuan yang cukup pesat ini bukan hanya dapat dinikmati oleh masyarakat di
daerah perkotaan saja, tetapi juga oleh masyarakat yang berada di daerah
pedesaan. Bahkan untuk menjangkau masyarakat yang bertempat tinggal jauh
dan perkotaan atau yang berada di daerah pedesaan itu, pemerintah
membangun sarana perhubungan agar dapat teijalin hubungan yang cepat dan
erat antara masyarakat yang berada di daerah pedesaan dengan masyarakat
http://khieqy.blogspot.com/2011/10/indonesiapadamasaordebaru.html

14/17

5/5/2015

KhieQy'sKingdom:IndonesiaPadaMasaOrdeBaru

kota. Akibat hubungan itulah teijadinya pemerataan aktivitas atau kegiatan


ekonomi antara masyarakat pedesaan dan perkotaan. Bahkan di antara mereka
terjadi proses saling mernbutuhkan dan saling melengkapi satu dengan yang
lainnya. Dengan demikian, pada masa pemerintahan Orde Baru, masyarakat
Indonesia telah dapat menikmati kehidupan ekonomi yang stabil dan
berkembang dengan baik. Namun, dengan munculnya krisis ekonomi yang
berkepanjangan, tingkat kesejahteraan kehidupan masyarakat mulai menurun.
Keadaan seperti itu sangat dirasakan oleh masyarakat perkotaan, sehingga di
masyarakat perkotaan mulai muncul pengangguran akibat terjadinya pemutusan
hubungan kerja dan tempat mereka bekerja.

3
Share

DiposkanolehKhieQy'sKingdomdi19.21
Rekomendasikan ini di Google

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar
MasukkankomentarAnda...

Berikomentarsebagai:

Publikasikan

GoogleAccount

Pratinjau

PostingLebihBaru

Beranda

PostingLama

Langganan:PoskanKomentar(Atom)

Nice Pic

http://khieqy.blogspot.com/2011/10/indonesiapadamasaordebaru.html

15/17

5/5/2015

KhieQy'sKingdom:IndonesiaPadaMasaOrdeBaru

MakeyourownLEDScroller!

Kim Jonghyun

NP: KhieQy

SHINEERingDingDong

Lee teamen

Lee jinki

Coi Minho

http://khieqy.blogspot.com/2011/10/indonesiapadamasaordebaru.html

16/17

5/5/2015

KhieQy'sKingdom:IndonesiaPadaMasaOrdeBaru

Kim Kibum

DiberdayakanolehBlogger.

http://khieqy.blogspot.com/2011/10/indonesiapadamasaordebaru.html

17/17

Anda mungkin juga menyukai