Rheologi
Rheologi
Rheologi
Asal kata :
Rheos : ilmu
Rogos : mengalir
Tipe aliran
dv = rate of shear
G
dr
F'
F = shearing stress
A
=gaya per satuan luas yang diperlukan untuk
menyebabkan aliran.
SISTEM NEWTON
F'
dv
.
A
dr
2
Adv cm cm
cm 2
det
Viskositas kinematis
Contoh soal :
Dengan viskometer Ostwald, didapat
viskositas aseton 0,313 cp pada 250C.
Kerapatan aseton (250C) = 0,788 g/cm3.
Berapa viskositas kinematis aseton?
Jika diketahui viskositas air (250C) = 0,8904
cp. Berapa viskositas aseton relatif terhadap
air pada 250C?
Ea
RT
Rate of shear
Rate of shear
Shearing stress
a) Aliran Newton
f
Shearing stress
b) Aliran Plastis
Rate of shear
Rate of shear
Shearing stress
c) Aliran pseudoplastis
Shearing stress
d) Aliran dilatan
Aliran plastis
Aliran Pseudoplastis
Aliran Dilatan
Disebut sebagai
Bingham bodies
Kurva plastis tidak
melewati titik (0,0),
tetapi memotong
sumbu shearing
stress, dikenal dengan
harga yield (yield
value).
Rate of shear
Aliran Plastis. 1
f
Shearing stress
F f
U
G
f= yield value
dalam dyne cm-2
Contoh soal :
Suatu bahan plastis diketahui mempunyai
yield value 5200 dyne cm-2. Pada shearing
stress di atas yield value, F ditemukan
meningkat secara linear dengan meningkatnya
G. Jika rate of shear 150 dt-1 pada saat F =
8000 dyne cm-2, hitung viskositas plastis
sampel tsb !
Rate of shear
Aliran Pseudopastis. 2
Shearing stress
F ' G
N
Aliran Dilatan. 3
Suspensi tertentu (persentase zat padat
terdispersi tinggi) peningkatan daya hambat
untuk mengalir dengan meningkatnya rate of
shear.
Volume meningkat dengan terjadinya shear
disebut dilatan
Disebut sebagai shear thickening system.
Pembawa cukup
THIKSOTROPI
Rate of shear
Pseudoplastis
Plastis
Shearing stress
Pengukuran thiksotropi
Rate of shear
1.
U1 U 2
B
t
ln 2
t1
U2/1
B= konstanta
thiksotropi
Shearing stress
2.
Rate of shear
1/U1
1/U1
M = konstanta
thiksotropi
Shearing stress
Menyatakan
kenaikan
konsistensi pada
kurva yang
menurun.
Contoh : magma
magnesia
Rate of shear
Shearing stress
Penyebab :
Meningkatnya frekuensi tumbukan dari
partikel-partikel terdispers, atau molekulmolekul polimer dalam suspensi,
menyebabkan ikatan antar partikel naik,
sehingga dalam keadaan keseimbangan
membentuk gumpalan-gumpalan besar. Dalam
keadaan diam, gumpalan pecah menjadi
partikel-partikel.
Rheopeksi
Pemilihan Viskometer
Macam-macam viskometer
Visk. Kapiler
Visk. Bola jatuh
Sistem Newton
Sistem Newton
dan
Non Newton
1. Viskometer kapiler
r t P
8l V
4
1
1 t 1
2 2 t 2
Contoh soal
Jika waktu yang dibutuhkan aseton untuk
mengalir antara kedua tanda pada viskometer
Ostwald adalah 45 detik, untuk air adalah 100
detik (250C).
Diketahui kerapatan aseton 0,788 gram cm-3,
kerapatan air 0,997 gram cm-3 dan viskositas
air 0,8904 cps.
Berapa viskositas aseton ?
t ( Sb Sf ) B
:Dimana
t : waktu (lamanya bola jatuh)
Sb : Gravitasi jenis dari bola
Sf : Gravitasi jenis dari cairan
B : Konstanta bola
Prinsip :
Sampel dishear dalam ruang antara dinding
luar, bob (rotor) dan dinding dalam mangkuk
(cup).
Viskometer Couette, mis : visk. Mac Michael
Mangkuk yang berputar
Viskometer Searle, mis : visk. Rotovisco, visk.
Stormer
Rotor yang berputar
Viskometer stormer
Untuk aliran plastis
w
Kv
v
w wf
U Kv
v
Dimana :
Dimana :
Kv : Konstanta alat
Wf : intersep yield
value dalam gram
W : berat beban
V : rpm
Yield value
f Kf wf
2
1
Kf Kv x
x
60 2,303 log (R c
Dimana :
Rc : jari-jari mangkok
Rb : jari-jari rotor
Rb
Contoh soal :
4.
T
C
v
T Tf
UC
v
dimana :
C = konstanta alat
T = puntiran (torque)
V = rpm
f C f x Tf
Cairan
Pencampuran
Pengurangan ukuran partikel dari sistem sistem
dispersi dengan shear
Pelewatan melalui mulut,penuangan,
pengemasan dalam botol, pelewatan melalui
jarum suntik
Perpindahan cairan
Stabilitas fisik sistem dispersi
2.
Semi solid
Penyebaran dan pelekatan pada kulit
Pemindahan dari wadah/tube
Kemampuan zat padat untuk bercampur
dengan cairan-cairan
Pelepasan obat dari basisnya
Padatan
Aliran serbuk dari corong ke lubang
cetakan tablet/kapsul
Pengemasan serbuk/granul
4. Pemprosesan
Kapasitas produksi alat
Efisiensi pemrosesan
3.
Selamat
!!!belajar