3. Perlakuan dan kedudukan sama bagi seluruh warga negara dalam hukum (pasal 27 ayat 1
UUD)
4. Kekuasaan yang dikontrol oleh rakyat melalui perwakilan yang dipilih rakyat
5. Jaminan kekuasaan yang telah disepakati bersama
Prinsip-prinsip demokrasi:
1. Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi
2. Pemilu yang bebas, jujur, dan adil (agar mendapat wakil rakyat yang sesuai aspirasi rakyat)
3. Jaminan Hak Asasi Manusia
4. Persamaan kedudukan di depan hukum
5. Peradilan yang jujur dan tidak memihak untuk mencapai keadilan
6. Kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat
7. Kebebasan pers
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
bentuk geografinya berdasarkanPancasila dan UUD 1945.[1] Dalam pelaksanannya, wawasan
nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai
tujuan nasional.[1]
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Latar belakang
o
3 Tujuan
4 Implementasi
o
5 Referensi
6 Lihat pula
Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya perpecahan
dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. [2] Hal ini dikarenakankemerdekaan yang telah
diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang
sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri.[2] Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk
persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia. [2]
Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara Republik Indonesia
dari beberapa pendapat para pejuang nasional. Dr. Soepomo menyatakan Indonesia
meliputi batas Hindia Belanda, Muh. Yamin menyatakan Indonesia
meliputi Sumatera, Jawa, Sunda Kecil, Borneo, Selebes, Maluku-Ambon, Semenanjung
Melayu, Timor,Papua, Ir. Soekarno menyatakan bahwa kepulauan Indonesia merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3 mil laut dengan
cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut atau countourpulau/darat.
Ketentuan ini membuat Indonesia bukan sebagai negara kesatuan, karena pada setiap
wilayah laut terdapat laut bebas yang berada di luar wilayah yurisdiksinasional.
Tari pendet dari Bali merupakan budaya Indonesia yang harus dilestarikan sebagai implementasi dalam
kehidupan sosial.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :[5]
1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari
segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan
di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat
dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun
daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar
budaya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu :[5]
1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan
kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan
kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal,
1. IDEOLOGI DUNIA
A. Liberalisme
(Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua
orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari
hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat
oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang
bersangkutan.
Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan
kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak.
Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J.
Laski
B. Komunisme
(ClassTheory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh),
oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut
kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan /
mempertahankannya, komunisme akan:
- Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta
menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.
Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan,
perombakan masyarakat dengan revolusi.
C. Paham Agama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius.
Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara
melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
2. IDEOLOGI PANCASILA
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya
bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga
A. Latar Belakang
Dalam upaya mencapai tujuan nasional, setiap bangsa melakukan
kegiatan pembangunan di segala bidang dengan berpedoman kepada wawasan
nasionalnya yang memandang negara dan bangsanya sebagai satu kesatuan
yang utuh.
B.
Rumusan Masalah
Dalam makala ini masalah yang akan drumuskan atau dibahas adalah :
Ketahanan Nasional bila dinjau dari aspek Asta Gatra.
Bagaimana cara mengatasi ancaman, hambatan, gangguan dan tantangan
Ketahanan Nasional yang ditinjau dari aspek Asta Gatra?
C.
Tujuan
D. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Geografi
Geografi suatu negara adalah segala sesuatu pada permukaan bumi yang
dapat dibedakan antara hasil proses alam dan hasil ulah manusia, dan
memberikan gambaran tentang karakteristik wilayah kedalam maupun keluar.
Menurut letak geografinya, bentuk negara dapat dibagi dalam negara yang
berada di daratan, di lautan, atau keduanya.
1)
2)
Negara yang dikelilingi daratan. Lingkungan negara ini bersifat serba daratan
atau serba benua.
Negara dikelilingi lautan. Dapat dibedakan dalam :
a.
b.
Negara pulau (Island state), berbeda dengan negara kepulauan. Pada negara
pulau unsur darat lebih besar daripada unsur laut.
c.
d.
Circume marine state adalah negara yang komponennya hanya dapat dicapai
melalui transportasi laut.
2.
Kekayaan alam
Kekayaan alam adalah segala sumber dan potensi alam yang terdapat di
bumi, di
laut, dan di udara dalam wilayah suatu negara yang dapat diperinci
sebagai berikut :
a)
3.
Kependudukan
Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara. Manusia
adalah faktor penentu apa yang dilakukan atau tidak dilakukan disuatu negara.
Dengan kata lain manusia yang tinggal di suatu negara akan menentukan apa
yang akan dilakukan untuk meningkatkan ketahanan nasional, dalam arti
manusialah yang akan mengusahakan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan suatu negara.
Masalah yang berkaitan dengan kependudukan adalah :
a)
Jumlah penduduk
Apabila jumlah penduduk bertambah akan bertambah pula
jumlah tenaga kerja yang akan dapat dimanfaatkan untuk produksi dan dapat
meningkatkan kesejahteraan kerja dan peningkatan keterampilan kerja agar
kapasitas berproduksi meningkat, sebab bila tidak, maka akan menambah
pengangguran dengan segala dampaknya akan dapat melemahkan ketahanan
nasional.
b)
Komposisi penduduk
Komposisi penduduk menurut umur banyak mempengaruhi
Ketahanan nasional karena jika di presentase kelompok umur terbesar pada
umur produktif maka hal ini berarti akan dapat meningkatkan ketahanan
nasional tetapi jika yang terbesar kelompok umur non-produktif maka akan dapat
melemahkan ketahanan nasional.
c)
Penyebaran penduduk
1.
Gatra Geologi
Ideologi adalah serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan
merupakan kebulatan ajaran atau doktrin yang dijadikan dasar serta member
arah dan tujuan yang ingin dicapai di dalam kelangsungan hidup bangsa dan
negara.
Ketahanan ideologi adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, gangguan,
hambtan dan tantangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang
langsung atau tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup ideologi
suatu bangsa.
2.
Gatra Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan dan kebijaksanaan yang digunakan
untuk mencapai tujuan, dan oleh kekuasaan karena itu masalah politik selalu
dihubungkan dengan masalah kekuasaan dalam suatu negara yang berada di
tangan pemerintah. Pemerintah akan menentukan system politik yang tepat
untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan nasionalnya.
Ketahanan ideologi adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, gangguan,
hambtan dan tantangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang
langsung atau tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup ideologi
suatu bangsa.
3.
Gatra Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah keseluruhan kegiatan pemerintah dan
masyrakat di dalam pengelolaan faktor produksi (sumber daya alam, tenaga
kerja, modal, teknologi dan manajemen) dan distribusi barang dan jasa hasil
produksi demi kesejahteraan rakyat, baik fisik maupun mental spiritual.
Tenaga kerja
Modal
Industrialisasi
Teknologi
Prasarana
Manajemen
4.
1)
Kemasyarakatan
Untuk memelihara kelangsungan hidupnya dan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, maka manusia harus hidup berkelompok dan berhubungan
dengan lingkungannya, dengan kata lain harus bermasyarakat (bekerjasama
satu dengan lainnya). Hidup bermasyarakat akan lebih baik bila diwadahi dalam
suatu organisasi dan kehidupan diatur dalam suatu tertib social yang dapat
menampung semua aspirasi seluruh warganya.
2)
Kebudayaan
Budaya adalah seluruh cara hidup suatu masyarakat dimanifestasikan
dalam tingkah laku yang sudah melembaga. Tingkah laku masyarakat
kebudayaan tercipta karena faktor yaitu :
a)
b)
c)
Lingkungan sejarah
d)
Lingkungan psikologis
Tradisi
b.
Pendidikan
c.
Kepemimpinan Nasional
d.
Tujuan Nasional
e.
Kepribadian Nasional
5.
a.
Doktrin
b.
Wawasan nasional
c.
Sistem hankam
d.
e.
Manusia
f.
g.
h.
Material
i.
j.
Manajemen
k.
l.
Kepemimpinan
1.
a.
1.
2.
3.
b.
1.
Mata pencaharian penduduk erat dengan lokasi, posisi, dan kondisi geografis.
2.
3.
c.
1.
2.
Kekayaan alam akan bermanfaat, jika dikelola penduduk yang kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi maju.
3.
sumber
kekayaan
alam,
2.
a.
1.
akan
lebih
2.
Ideologi nasional merupakan sumber inspirasi alam menyusun perundangundangan negara atau politik nasional.
3.
b.
1.
2.
3.
c.
hubungan
industrial
Pancasila
dengan
1.
2.
d.
1.
2.
e.
1.
2.
f.
1.
2.
g.
1.
2.
Keadaan politik yang stabil dan dinamik, memberi rasa aman, terlaksananya
pembangunan nasional dan ketahanan nasional secara mantap.
3.
h.
1.
2.
i.
1.
2.
j.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Aspek Tri Gatra dan Aspek Panca Gatra berhubungan secara holistik-sinergistik,
artinya kedua aspek tersebut saling bergantung, saling mengisi dan saling
mengikat secara terpadu.
berpengaruhterhadap
1.
a)
1.
Dampak lingkungan yang mengkibatkan polusi udara, polusi air, polusi suara,
polusi bumi, polusi bau dan polusi rumah tangga.
2.
b)
1.
2.
c)
Kependudukan :
1.
2.
2.
a)
Ideologi :
1.
2.
3.
Usaha-usaha para penganut PKI dan anteknya yang ingin merubah pancasila
dengan ideologi komunis.
b)
Politik :
1.
Adanya usaha penyimpangan dari kelompok tertentu yang tidak setuju dengan
sistem politik demokrasi Pancasila.
2.
3.
4.
c)
Ekonomi :
1.
Tingkat atau kualitas para pekerja Indonesia (TKI) yang masih rendah.
2.
3.
4.
d)
Sosial Budaya :
1.
yang
menerapkan
konsep
individualis
2.
3.
4.
e)
Hankam :
yang
1.
2.
3.
4.
untuk mengatur sendiri atau kewenangan untuk membuat aturan guna mengurus rumah tangga
sendiri. Sedangkan daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah.[1]
Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga sebagai
implementasi tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara memberikan daerah
kewenangan yang lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab, terutama dalam mengatur,
memanfaatkan dan menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerah masing-masing.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Dasar hukum
5 Referensi
6 Pranala luar
UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
Pelaksanaan otonomi daerah merupakan titik fokus yang penting dalam rangka
memperbaiki kesejahteraan rakyat. Pengembangan suatu daerah dapat disesuaikan oleh
pemerintah daerah dengan potensi dan kekhasan daerah masing-masing.
Otonomi daerah diberlakukan di Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839). Pada tahun 2004, UndangUndang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dianggap tidak sesuai lagi dengan
perkembangan keadaan, ketatanegaraan, dan tuntutan penyelenggaraan otonomi
daerah[2] sehingga digantikan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437). Selanjutnya, Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah hingga saat ini telah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844).
Ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi pemerintah daerah untuk membuktikan
kemampuannya dalam melaksanakan kewenangan yang menjadi hak daerah. Maju atau
tidaknya suatu daerah sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan
yaitu pemerintah daerah. Pemerintah daerah bebas berkreasi dan berekspresi dalam rangka
membangun daerahnya, tentu saja dengan tidak melanggar ketentuan perundang-undangan. [3]
Keadilan nasional.
Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah dalam
rangka keutuhan NKRI.
Secara konseptual, Indonesia dilandasi oleh tiga tujuan utama yang meliputi: tujuan politik,
tujuan administratif dan tujuan ekonomi. Hal yang ingin diwujudkan melalui tujuan politik dalam
pelaksanaan otonomi daerah adalah upaya untuk mewujudkan demokratisasi politik melalui
partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Perwujudan tujuan administratif yang ingin
dicapai melalui pelaksanaan otonomi daerah adalah adanya pembagian urusan pemerintahan
antara pusat dan daerah, termasuk sumber keuangan, serta pembaharuan manajemen birokrasi
pemerintahan di daerah. Sedangkan tujuan ekonomi yang ingin dicapai dalam pelaksanaan
otonomi daerah di Indonesia adalah terwujudnya peningkatan indeks pembangunan manusia
sebagai indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. [4]
Negara Federal
Otonomi daerah
(dibawah UU)
(dibawah UU)
disahkan DPR
pusat
setiap daerah
pusat
Sentralisasi
Desentralisasi
Semi sentralisasi
Bisa interversi dari kebijakan Tidak bisa interversi dari kebijakan Bisa interversi dari kebijakan
pusat
pusat
pusat
Negara Kesatuan
melalui pusat
Negara Federal
negeri harus melalui pusat
APBD untuk setiap daerah dan
APBN hanya untuk negara
Pengeluaran APBN dan APBD
Otonomi daerah
melalui pusat
Hari libur nasional terdiri dari pusat Hanya hari libur nasional
diakui
dan daerah
diakui
diakui
diakui
diakui
diakui