Anda di halaman 1dari 32

STUDIUM GENERALE

Idealita dan
Realita
Peran Sarjana
Kesehatan
Masyarakat
Oleh :

Dr. Sumarjati Arjoso, SKM


Ketua Dewan Penasehat IAKMI
FKK UMJ 2015

Kata Pembukaan

Tenaga Kesehatan (Nakes) merupakan aspek


yang Paling signifikan dalam pencapaian
target-target pembangunan kesehatan
(berkontribusi 80% terhadap keberhasilan)
(WHO, 2006)

Pendahuluan
SDM/ Tenaga Kesehatan merupakan salah satu
sub sistem dari Sistem Nasional Kesehatan.
Posisi dan perannya sangat menentukan dalam
sistem pelayanan kesehatan nasional.
Pengelolaan SDM kesehatan telah mengalami
kemajuan. Namun masih terdapat beberapa
masalah dlm hal:
kuantitas,
kualitas, dan
distribusi yang belum merata

Arah Kebijakan RPJMN 2015


2019
Pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat
bertujuan untuk mendukung program Indonesia
Sehatdengan meningkatkan derajat kesehatan
dan gizi masyarakat pada seluruh siklus
kehidupan baik pada tingkat individu, keluarga,
maupun masyarakat
Reformasi terutama di fokuskan pada penguatan
upaya kesehatan dasar (primary health care)
yang berkualitas terutama melalui penguatan
upaya promotif dan preventif serta
pengembangan system jaminan kesehatan
nasional, penguatan system pengawasan obat
4 ibu dan
dan makanan, serta penurunan kematian

Menuju Manusia Indonesia


(Sehat) Seutuhnya

SEHAT
FISIK

CERDAS
BERFIKI
R

MENTAL
POSITIF,
PROGRESI
F, DAN
KONSTRU
KTIF

Tantangan Pembangunan
Kesehatan
Di Indonesia

Perkembangan Human Development Index


(HDI) Indonesia 1980 -- 2013
0.700
0.620
0.600
0.561

0.500
0.400
0.390
0.300
0.200
0.100
0.000
1980

0.508

0.500

Komponen
HDI:
Pendidikan
Kesehatan
GNP
1995

2000

0.629

0.593

Indonesia
Ranking 121
Dari 187 negara (sama
dg HDI Afrika Selatan
dan masih lebih rendah
jika dibandingkan dg
nilai rata-rata HDI
negara di Kawasan Asia
Timur dan Asia Pasifik)

0.450

1990

0.624

2005

2009

2010

2011

2012

hdr.undp.org diakses April 2013

BONUS DEMOGRAFI saat dimana angka


ketergantungan paling rendah (jumlah usia produktif
naik, usia muda ditekanm usia tua belum banyak)
Dependency ratio
51.0%

50.0%

49.0%

BONUS DEMOGRAFI
2025 - 2035

48.0%

47.0%

46.0%

45.0%

Ascobat Gani/2014

AN L ENT
M TA M
U
H API ST
C VE
IN

Kohort
bermasal
ah

KIA
KB
Gizi
UKS

PEND
IDIKA
N

ANGK
.
KERJ
A

Syarat Bonus Demografi

Pertumbuhan Ekonomi Baik


Lapangan Pekerjaan Luas
TFR Rendah
AKI Rendah

No
1

2.

3.

Sasaran Pembangunan Manusia dan


Masyarakat
Indikator
2014
2019
(baseline)
Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
1. Angka kematian Ibu per 100.000 kelahiran
346(SDKI,20
hidup
12)
2. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup 32 (SDKI,
2012)
3. Prevalensi kekurangan gizi (underweight)
19,6 (2013)
pada anak balita (persen)
4. Prevalensi stunting(pendek dan sangat
32,9 (2013)
pendek) anak baduta (persen)
Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular
1. Prevalensi TB per 100.000 penduduk
297 (2013)
2. Prevalensi HIV (persen)
0,46(2013)
3. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen)
25,8 (2013)
4. Prevalensi obesitas pd penduduk usia 18+
15,4 (2013)
(persen)
5. Persentase merokok penduduk usia 15 19 th
7,2 (2013)
Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan
1. Jumlah kecamatan yg memiliki minimal 1
puskesmas terakreditasi
2. Persentase kab/kota yg mencapai 80%
-

306
24
17
28
245
< 0,5
23,4
15,4
5,4
5.600
95

Idealita Peran
Sarjana Kesehatan
Masyarakat

Pengertian KesMas Sebagai Ilmu

Kombinasi dari ilmu pengetahuan,


keterampilan, moral dan etika, yang diarahkan
pada upaya pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan semua orang, memperpanjang hidup
melalui tindakan kolektif, atau tindakan social ,
untuk mencegah penyakit dan memenuhi
kebutuhan menyeluruh dalam kesehatan,
dengan menggunakan srategi pemberdayaan
masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri

SKM sbg Nakes Strategis


Salah satu Tenaga Kesehatan Strategis
untuk UKM dan UKP dalam bidang promotif
dan preventif adalahKesehatanMasyarakat:
SKM : Tenaga strategis kesehatan
masyarakat (Inpres no 3/ 2010), tetapi
penerapan blm efektif.
Dalam UU Nakes no 36/ 2014 disebutkan
bahwa tenaga kesmas meliputi:
epidemiolog kes, PKIP, Pembimbing Kes
Kerja, AKK, Biostat dan Kependudukan,
Kespro dan keluarga

Peran Tenaga Kesmas

(Sumber : Standar Pelayanan KesMas)


I.

Kajian (assessment) dan monitoring masalah


kesehatan di masyarakat atau kelompok berisiko dalam
upaya mengidentifikasi masalah dan menetapkan
prioritas masalah

II. Memformulasikan kebijakan kesehatan bekerja sama


dengan masyarakat dan pemerintah untuk menyusun dan
mengawal kebijakan publik guna menyelesaikan masalah
kesehatan
III. Menjamin agar masyarakat memiliki akses yang
tepat dan pelayanan yang cost effective, termasuk di
dalam menjamin agar masyarakat memperoleh haknya
dalam memperoleh informasi yang benar terhadap

I. Assesmen & Monitoring


1. Kemampuan dalam melaksanakan pemantauan
status kesehatan untuk mengidentifikasikan
masalah kesehatan atau kondisi lingkungan
yang berbahaya
2. Mendiagnosis dan menyelidiki masalah
kesehatan dengan mempelajari kondisi
lingkungan atau perilaku di masyarakat yang
menjadi faktor risiko kesehatan terjadi penyakit

II. Menyusun & melaksanakan


kebijakan kesehatan
3.

Menginformasikan, mendidik, dan memberdayakan


penduduk seputar persoalan kesehatan

4.

Menggerakkan kemitraan dengan masyarakat untuk


mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan

5.

Mengembangkan kebijakan dan perencanaan untuk


mendukung adanya upaya kesehatan perorangan maupun
upaya kesehatan masyarakat

III. Menjamin akses yang tepat &


pelayanan yang cost effective
6.

Menegakkan hukum dan peraturan yang melindungi


kesehatan dan menjamin keselamatan

7.

Menciptakan sistim rujukan yang dapat menjamin


pemberian layanan kesehatan yang dalam kondisi ketidak
tersediaan layanan

8.

Menjamin tenaga kesehatan yang bekerja di masyarakat


memiliki kompetensi yang tepat dan sesuai

9.

Mengevaluasi keefektifan, keterjangkauan, dan mutu


layanan kesehatan baik perorangan maupun masyarakat

10. Melakukan penelitian untuk mencari pengetahuan


wawasan baru dan solusi yang inovatif terhadap masalah
kesehatan

Idealnya Peran Sarjana Kesmas adalah

MIRACLE
M
I
R
A
C
L
E

MANAGING PUBLIC HEALTH POLICY& PROGRAM


EFFORTS
INNOVATING APPROACHES METHODS AND
PARADIGM
RESEARCHING COMPREHENSIVE
EVIDENCES FOR DECISION
APPRENTICING (OBSESSION) FOR
PERFECTION
COMMUNITARIAN (LIVE WITH-FROM-BY)
LEADING FOR A PUBLIC HEALTH VISION
EDUCATING ALL FOR SELF RELIANCE IN
HEALTHY LIFE

Realita Peran
Sarjana Kesehatan
Masyarakat

Realita Peran Tenaga


Kesmas
REALITA NEGATIF :
Tenaga Kesmas masih banyak yang
minder, belum Percaya Diri (PD) saat
bekerja sama dengan tenaga kesehatan
lainnya seperti perawat, bidan, dan dokter
Peran tenaga kesmas masih belum optimal
dalam implementasi Sistem Kesehatan
Nasional (SKN)
Kompetensi Tenaga Kesmas belum
terstandar. Hal ini karena banyaknya
variasi kurikulum antar Perguruan Tinggi
20

Realita Peran Tenaga


Kesmas
REALITA POSITIF :
Sudah banyak tenaga kesmas yang
menduduki jabatan strategis, baik di
Kemenkes, BKKBN, Dinas Kesehatan,
bahkan Kepala Puskesmas sudah banyak
yang dijabat oleh SKM
Sudah banyak tenaga kesmas yang
berperan dalam program promotif dan
preventif di berbagai jenjang, baik di
Puskesmas maupun Rumah sakit
21

Diperlukan Upaya Strategis


untuk Meningkatkan Mutu
Sarjana Kesehatan
Masyarakat

Hal yang perlu dilakukan calon SKM


Perlu belajar dengan sungguh sungguh untuk mempelajari berbagai

disiplin ilmu kesmas.


Dalam menghadapi era globalisasi, perlu menguasai ilmu penunjang spt
kemampuan bahasa inggris, computer, dll
Mengembangkan softskill sejak Mahasiswa, seperti Disiplin, Rendah Hati,
Kerja Keras agar mampu menjalin kerjasama secara luas
Aktif di organisasi kemahasiswaan agar memiliki jaringan/kemitraan yang
luas. Sehingga saat lulus sudah ada akses untuk mencari pekerjaan
Di Internal kampus : bisa di BEM, Himpunan Mahasiswa, dll
Di External kampus : bisa di ISMKMI (Ikatan Senat Mhs Kesmas),
Pergerakan Anggota Muda IAKMI (PAMI), dll
Mengikuti berbagai pelatihan tambahan sesuai dengan bidang ilmu yang
dikehendaki. Misal yg di K3 ikut pelatihan kesehatan kerja, yang di AKK, ikut
pelatihan manajemen RS, dll

Kerangaka Pikir Peningkatan Mutu


Tenaga Kesmas
Standar
Pelayanan
Profesi
Kesmas

(1) Standar Pendidikan


Tinggi KesMas
Kualitas
Institusi

Sistem Sertifikasi (STR)/


Uji Kompetensi (3)

(2) Sistem Akreditasi


Kualitas
Lulusan

ngembangan Profesi Berkelanjutan (4)

Kualitas
Pelayanan
Derajat
Kesehatan
Masyarakat
Terbaik

Uji Kompetensi
adalah
suatu
proses
untuk
mengukur
pengetahuan, keterampilan, dan sikap tenaga
kesehatan sesuai dengan standar profesi (Dalam
Permenkes no 46/ 2013)
adalah
suatu
proses
untuk
mengukur
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta
didik
pada
Perguruan
Tinggi
yang
menyelenggarakan Pendidikan Tinggi bidang
Kesehatan (Dalam UU Nakes No36/2014)
Uji Kompetensi sbg Exit Exam (syarat lulus)

Tujuan Uji Kompetensi


1. meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan yg diberikan Nakes
2. melindungi masyarakat atas tindakan
dilakukan Nakes
3. memberikan kepastian hukum bagi
masyarakat yang dilayani & Nakes

Alur Uji Kompetensi (UK) SKM - STR


Uji
Kompe
ten-si
SKM

Registras
i sebagai
Nakes
(STR)

Sertifikat
Kompetensi

Lulu
s
pengakuan
kompetensi atas
prestasi lulusan yang
sesuai dengan
keahlian dalam
cabang ilmunya
dan/atau memiliki
prestasi di luar
program studinya

Praktik
Pekerjaan

MTKI

STR
(Permenkes
RI
No.46/2013)
dan Berlaku
5 Tahun

pencatatan resmi terhadap


Tenaga Kesehatan yang telah
memiliki Sertifikat Kompetensi
dan telah mempunyai kualifikasi
tertentu lainnya serta diakui
secara hukum untuk
menjalankan praktik dan/atau
pekerjaan keprofesiannya oleh
organisasi profesi (IAKMI)

27

UU Nakes 2014

Manfaat STR
Di beberapa daerah STR diperlukan untuk:
Mendaftar seleksi CPNS, baik di pusat
maupun di daerah
Mendaftar pekerjaan di berbagai instansi
pelayanan kesehatan (RS, Puskesmas,
Klinik, dll)
Perpanjangan Kontrak Kerja di berbagai
instansi pelayanan kesehatan
Syarat memperoleh tunjangan jabatan
fungsional
28

Contoh
STR

Upaya yang dilakukan IAKMI


untuk Tingkatkan Mutu Tenaga
Kesmas
Mempersiapkan dan melaksanakan uji kompetensi untuk
standarisasi mutu lulusan :
Menyusun Naskah Akademik Uji Kompetensi Sarjana
Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKSKMI)
Menyusun Blue Print UKSKMI
Menyelenggarakan Pelatihan Penulis dan Penelaah Soal
UKSKMI
Melaksanakan Uji Coba UKSKMI Pendafatran paling
lambat 10 Nopember 2014. kepadanya akan diberikan
sertifikat utk penyetaraan dg sertifikat kompetensi

Kapasitasi lulusan melalui berbagai pelatihan dan


menyusun sistem Continuing Public Health Education
(CPHE)
Melaksanakan Registrasi (STR) Tenaga Kesmas
30
Advokasi pemerintah (Kemkes, Pemda, BPJS, BKKBN,dll)

Penutup
Mewujudkan impian:
Motivasi tinggi/ sungguh sungguh
dalam berusaha
Bertindak sekarang juga/ jangan
menunda nunda pekerjaan
Usaha keras mencapai yang terbaik
Tidak boleh putus asa/ lemah semangat
Pandai bersyukur, banyak berdoa dan
berserah diri
31

Terima Kasih

32

Anda mungkin juga menyukai