Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Keperawatan post operasi adalah periode akhir dari keperawatan
perioperatif. Selama periode ini proses keperawatan diarahkan pada
menstabilkan kodisi pasien (Robby,2009).
Masalah sulit tidur merupakan masalah yang sering terjadi pada
pasien post operasi. Pengidentifikasikan dan penanganan gangguan pola
tidur pasien post operasi adalah tujuan penting perawat (Kozier.et.al,
1995). Penderita yang dirawat di Rumah Sakit sering mengalami
gangguan pemenuhan tidur, baik yang berupa kesulitan untuk masuk
atau mulai tidur, sering terjaga sewaktu tidur maupun bangun terlalu
awal atau pagi (Black, 1997).
Tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh semua
orang. Untuk dapat berfungsi secara optimal, maka setiap orang
memerlukan tidur yang cukup. Setiap manusia tidak terkecuali juga
pada orang yang sedang menderita sakit, mereka juga memerlukan tidur
yang memadai (Erfandi, 2008).
Adapun dalam kondisi post partum

dengan sectio

caesarea, Dimana ibu hamil menghadapi pembedahan sebagai jalan

untuk melahirkan

karena

disebabkan

oleh beberapa faktor. Di

Indonesia terjadi perubahan tingkat sectio caesarea, dimana tahun


2000 sebesar 47,22%, tahun 2001 sebesar 45,19%, tahun 2002 sebesar
47,13%, tahun 2003 sebesar 46,87%, tahun 2004 sebesar 53,22%, tahun
2005 sebesar 51,59%, tahun 2006 sebesar 53,68% dan tahun 2007 belum
terdapat data yang signifikan (Carpernito, 2009).
Bagi pasien post partum dengan sectio caesarea masalah
kebutuhan tidur sangat penting karena tidak hanya untuk pemulihan
kondisi tubuh pasien tetapi untuk memaksimakan perawatan pasien
dan dalam melakukan perawatan bayi di rumah sakit. Kegiatan
perawatan di rumah sakit seperti mobilisasi dini, perawatan
payudara, pemberian ASI pada bayi. Mobilisasi dini merupakan hal
yang penting dalam periode pascabedah (Saifuddin, 2002).
Hasil penelitian yang dilakukan Tuti Nuraini di Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo Jakarta terhadap 50 orang pasien pasca operasi
2-11 hari. Peneyebab gangguan tidur umumnya berasal dari nyeri
32,8%, takut peneyakit berulang 15,52%, cemas tidak kembali normal
15.5%, tindakan perawatan 3,5%, pusing 5,2%, demam 5,2% dan lainlain (sesak nafas, berkeringat, buang air besar, perut kembung, pasien
lainberteriak atau ngamuk, gatal-gatal divagina, batuk, udara panas dan
dingin, tidak nyaman) 22,36% (Perpustakaan Universitas Indonesia,
2008).

Menurut data di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa, jumlah


pasien rawat inap sectio caesarea yang menjalani operasi pada
tahun 2013 sebanyak 1.373 orang.
Tarwoto & Wartonah (2004) mengatakan, seseorang yang
mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal.
Tidur adalah penyembuhan yang baik, pada saat inilah terjadi
pertumbuhan sel-sel tubuh (Yuliatul, 2009).
Kenyataannya, pasien sering mengeluh kurang tidur ketika
dirumah sakit (Attree & Merchant, 2002). Pasien akan mengalami
gangguan kenyamanan pola tidur karena rasa sakit (nyeri) akibat
tindakan pembedahan (Radit, 2009).
Tidak dapat tidur dapat menimbulkan kehilangan gairah, cepat
marah dan agresi. Dapat terjadi halusinasi yang panjang (Attree &
Merchant,2002). Hasil observasi dan wawancara langsung yang
dilakukan oleh peneliti terhadap 10 pasien post operasi hari ke 2 di
ruang rawat perawatan bedah di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Langsa, sebanyak 6 pasien mengatakan tidak bisa tidur nyenyak dan
sering terbangun akibat rasa nyeri di bagian luka operasi. Sedangkan 4
pasien

mengatakan

kurang

nyaman

terhadap

situasi

terhadap

lingkungan perawatan sehingga mengganggu waktu tidur.

Berdasarkan permasalahan diatas, penulisan tertarik untuk


mengidentifikasi pengaruh rasa nyeri, dan lingkungan terhadap
pemenuhan kualitas tidur pada pasien post sectio caesarea di ruang
nipas di Rumah Sakir Umum Daerah Langsa.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini
adalah, mengidentifikasi pengaruh rasa nyeri dan lingkungan terhadap
pemenuhan kualitas tidur pada pasien post sectio caesarea di ruang
rawat nipas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian yang akan dilaksanakan adalah
Untuk mempelajari pengaruh rasa nyeri dan lingkungan terhadap
pemenuhan tidur pada pasien post sectio caesarea.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi rasa nyeri yang mempengaruhi pemenuhan
kualitas tidur pada pasien post sectio caesarea.
b. Mengidentifikasi masalah lingkungan yang mempengaruhi
pemenuhan kualitas tidur pada pasien post sectio caesarea.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi Peneliti
Merupakan pemenuhan tugas dalam menyelesaikan pendidikan
di STIKes CND Kota Langsa, sekaligus menambah ilmu
pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pasien post
sectio caesarea mengalami gangguan tidur.
2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai tambahan informasi untuk referensi perpustakaan


tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pasien post sectio
caesarea mengalami gangguan tidur.
3. Bagi Pasien Post Operasi
Dapat menjadi bahan masukan, sehingga pasien akan dapat
memenuhi kebutuhan tidurnya setelah operasi.
4. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Langsa
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk
meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan pada pasien post
sectio caesarea terhadap pemenuhan tidur.
1.5 Keaslian Penelitian
1. Tuti Nuraini ( 2008 ), di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta
terhadap 50 orang pasien pasca operasi 2-11 hari. Peneyebab
gangguan tidur umumnya berasal dari nyeri 32,8%, takut peneyakit
berulang 15,52%, cemas tidak kembali normal 15.5%, tindakan
perawatan 3,5%, pusing 5,2%, demam 5,2% dan lain-lain (sesak
nafas, berkeringat, buang air besar, perut kembung, pasien
lainberteriak atau ngamuk, gatal-gatal divagina, batuk, udara panas
dan dingin, tidak nyaman) 22,36%.
2. Milla Fitri ( 2005 ), Dari hasil penelitian didapatkan simpulan
bahwa hamper setengah responden mengalami intensitas nyeri
dalam rentang sedang dan sebagian besar responden memiliki
kualitas tidur yang buruk . Didapatkan pula simpulan bahwa
terdapat hubungan antara intensitas nyeri luka sectio caesarea

dengan kualitas tidur pada pasien post partum hari ke-2 di ruang
rawat inap RSUD Sumedang.

Anda mungkin juga menyukai