Topik
: Pembuangan Sampah
Sub Topik
Sasaran
: Keluarga Tn. S
Tempat
: 1 x 30 menit
MATERI
MEDIA
Media yang digunakan untuk penyuluhan antara lain:
1. SAP
2. Flip Chart timbal balik
VI. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari
2. TanggaL
3. Jam
NO
1
: Senin
: 13 Mei 2013
: 10.00-10.30 WIB
Waktu
3 mnt
Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan :
1. Salam pembuka
2. Memperkenalkan diri, dan
menjelaskan topik penyuluhan
dan tujuan penyuluhan.
3. Menggali pengetahuan tentang
demam berdarah.
4. Mendengarkan dan
memperhatikan
5. Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh penyaji
20 mnt
Penyajian :
Menjelaskan materi tentang :
Kegiatan Peserta
7 mnt
Penutup :
1. Melakukan evaluasi dengan
memberikan pertanyaan
2. Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
3. Memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya kembali
jika kurang jelas
4. Mengucapkan salam penutup.
5. Memperhatikan dan menjawab
pertanyaan
NO
1
Aspek
Waktu
Metode
Kognitif
Segera setelah
Tanya jawab
penyuluhan
Alat
Evaluator
Daftar
pertanyaan
mengenai
demam
berdarah
Afektif
Segera setelah
Tanya jawab
penyuluhan
Daftar
pertanyaan
tentang
rencana
kedepan.
Psikomotor
Dua minggu
Observasi
setelah
Lembar
observasi
penyuluhan
LAMPIRAN EVALUASI
Aspek Kognitif
Berupa pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
B.
Aspek Afektif
Berupa pertanyaan sebagai berikut:
1. Jadi, dari penjelasan tentang Pembuangan Sampah bagaimana kesimpulan Anda ?
2. Apa yang akan anda lakukan setelah mengetahui tentang Pembuangan Sampah ?
C.
Aspek Psikomotorik
Berupa lembar observasi sebagai berikut:
No
1
2
Keterangan
Ya
Tidak
5
6
aman
Menggunakan tempat sampah
Mendaur ulang sampah
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Pembuangan Sampah ( Refuse disposal )
Yang dimaksud dengan pembuangan sampah adalah semua zat/ benda yang sudah tidak
terpakai lagi baik berasal dari rumah-rumah maupun siasa-sisa proses industri. sedangkan
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia
maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
2. Jenis Sampah
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai Sampah Organik dan
Sampah Anorganik.
Sampah Organik
merupakan jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lainnya.
Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami.
Sampah Anorganik
merupakan jenis sampah yang berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan
minyak bumi atau dihasilkan dari proses industri. Beberapa bahan seperti ini tidak terdapat di
alam, yaitu plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat
diuraikan oleh alam, sedang sebagian yang lain hanya diuraikan secara lambat. Sampah jenis
ini pada tingkat rumah tangga berupa botol, botol plastik, tas plastik, kaleng dan lain-lain.
Kertas, koran dan karton merupakan perkecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran dan
karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran dan karton dapat di daur ulang
seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng dan plastik) sehingga dapat
digolongkan sampah anorganik.
Sumber Sampah
a. Sampah Pemukiman, Perdagangan dan Perkantoran yang disebabkan oleh :
1. Penduduk yang tinggal di sepanjang sungai dan pemukiman padat langsung membuang
sampah ke sungai dan saluran pembuangan.
2. Limpasan air hujan yang membawa sampah dari pasar-pasar maupun pusat-pusat kegiatan
dan pemukiman.
3. Sampah perkantoran terdiri dari kertas, alat tulis menulis, toner foto caopy, baterai dll.
merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari pembedahan, peralatan operasi, botol infus
dan sejenisnya serta obat-obatan. Semua sampah ini terkontaminasi oleh bakteri, virus dan
pembawa penyakit lainnya yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.
3. Pembagian Sampah
Sampah ini dibagi dalam :
1. Garbage : adalah sisa pengolahan ataupun sias makanan yang sudah membusuk.
2. Rubbish : adalah bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak membusuk. Rubbish ini ada yang
mudah terbakar misalnya : kayu, kertas. Ada yang tidak terbakar misalnya kaleng, kawat dan
sebagainya.
Terhadap Kesehatan
Pengelolaan sampah yang tidak memadai (pembuangan sampah sembarangan dan tidak
terkontrol) dapat menimbulkan berbagai penyakit sebagai berikut :
a. Diare, kolera, tipus dan demam berdarah dapat menyebar dengan cepat karena sampah
memasuki air minum.
b. Cacing pita yang dapat menyebar melalui rantai makanan, dimana cacing dikonsumsi
sebelumnya oleh ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan / sampah.
c.
Terhadap Lingkungan
Cairan yang dilepaskan sampah ke saluran drainase dan air tanah sehingga mencemari
sumber air tersebut. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam
organik dan gas-cair organik seperti metana (dapat menimbulkan bau dan gasnya dapat
menimbulkan ledakan bila konsentrasinya cukup besar).
5. Dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah
A. Dampak negatif antara lain :
1. Musibah fatal contohnya burung bangkai yang terkubur di bawah timbunan sampah akan
menimbulkan bau busuk dan merusak tanah.
2. Kerusakan infrastruktur contohnya kerusakan ke akses jalan oleh kendaraan berat yang
mengangkut sampah ke TPA menimbulkan kerusakan pada jalan yang di laluinya.
3. Pencemaran lingkungan setempat seperti pencemaran air tanah oleh kebocoran dan
pencemaran tanah sisa selama pemakaian TPA, begitupun setelah penutupan TPA
4. Pelepasan gas metana yang disebabkan oleh pembusukan sampah organik, metana adalah gas
rumah kaca yang berkali-kali lebih potensial daripada karbon dioksida, dan dapat
membahayakan penduduk suatu tempat.
5. gangguan sederhana contohnya debu, bau busuk, dan kutupolusi suara.
B. Dampak positif antara lain :
Menjadi lahan Perekonomian yang sangat produktif bagi masyarakat sekitar. Banyaknya
tumpukan sampah anorganik di TPA,telah menimbulkan inisiatif baru dalam sektor ekonomi
bagi masyarakat di sekitar TPA,mereka menganggap tumpukan sampah tersebut adalah lahan
perekonomian yang sangat produktif,dengan cara mengumpulkan sampah-sampah
anorganik,seperti plastik,atau barang-barang bekas yang tidak mudah mudah hancur,plastik
dan barang bekas tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka seharihari,bahkan menurut tanggapan masyarakat yang ada di sekitar sana,penghasilan yang
mereka dapatkan dari TPA dengan cara mengumpulkan plastik dan barang bekas lebih dari
cukup. Bahkan ada masyarakat sekitar yang mau meninggalkan usaha dagangan nya,karna
mereka beranggapan TPA lebih mampu memenuhi kebutuhan perekonomian mereka seharihari.
6. Hal hal yang perlu di perhatikan dalam pembuangan sampah
Agar sampah ini tidak membahayakan kesehatan manusia, maka perlu pengaturan
pembuanagnnya.
Dari sampah ini harus diperhatikan :
1) Penyimpanannya (Storage)
2) Pengumpulan (Collection
3) Pembuanagan (Disposal)
Penyimpanan Sampah
Untuk tempat sampah di tiap-tiap rumah isinya cukup 1 meter kubik. Tempat sampah
janganlah ditempatkan di dalam rumah atau di pojok dapur, karena merupakan gudang
makanana bagi tikus-tikus sehingga rumah banyak tikus.
Tempat sampah sebaiknya :
a. Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak.
b. Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau binatang-binatang lainnya seperti :
tikus, ayam, kucing dan sebagainya.
c.
Pengumpulan Sampah
Pengumpulan sampah dapat dilakukan :
a. Perorangan
Tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah dari rumahnya masing-masing untuk dibuang
pada tempat tertentu
b. Pemerintah
Pengumpulan sampah d iota-kota dilakukan pemerintah dengan menggunakan truk samapah
atau gerobak sampah
c. Swasta
Swasta hanya mengambil sampah-sampah tertentu sbagai bahan baku pada perusahaannya
misalnya untuk pembuatan kertas, karton dan palstik.
Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah dapat dilakukan dengan cara :
a. Land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah. Pembuangan samapah secara ini hanya baik untuk
sampah-sampah jenis rubbish, sedangkan bila jenis garbage atau tercampur dengan garbage,
tempat pembuangan sampah ini akan menjadi tempat perkembangbiakan serangga, tikus, juga
menimbulkan bau-bauan yang tidak sedap.
b. Sanitary land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah, kemudian ditutup lagi dengan tanah paling sedikit
60 cm, untuk mencegah pengorekan oleh anjing, tikus dan binatang-binatang lainnya. Cara
ini memenuhi syarat kesehatan.
c. Individual incineration
Sampah dari rumah dikumpulkan sendiri, kemudaian dibakar sendiri. Pembakaran sampah ini
harus dilakukan dengan baik sebab bila tiadak :
Ruang pengeringan
Mula-mula sampah-sampah dari gelas, logam dan bahan-bahan lainnya yang tak dapat
dijadikan kompos dipisahkan terlebih dahulu.
Setelah dipisah-pisahkan, sampah yang akan dijadikan kompos digiling menjadi halus agar
proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pembusuk berlangsung dengan baik.
Kemudian sampah diletakkan pada suatu tempat dimana proses pembusukan akan terjadi.
Tempat ini dilengakapi dengan alat pengatur suhu, pengatur kelembaban dan pengaliran
udara agar proses pembusukan terjadi secra optimum.
Bila sampah yang sedang dibusukkan ini ditambahkan Lumpur dari air limbah akan
dihasiklkan kompos yang baik sekali. Lama proses pembusukannya bervariasi antara 2 hari
samapi 6 minngu. Untuk dijual ke pasaran, kompos ini dikeringkan, digiling kemabali dan
dibungkus.
g. Hogfeeding (sebagai makanan ternak)
Yang dapat dipergunakan yaitu jenis garbage misalnya sisa sayuran , ampas pembuatan
tapioca,ampas pembuatan tahu dan sabagainya. Diberikan kepada ternak sebagai
makanannya.
h. Recycling
Dengan cara ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, maka bagian-bagian
sampah yang masih dapat dipakai/ digunakan, diambil lagi misalnya kertas-kertas, gelasgelas, logam-logam dan sebagainya. Dari benda-benda ini dapat dihasilkan benda-benda baru
yang berguna misalnya karton, plastik alat-alat dari gelas dan sebagainya.
Sangat berbahaya untuk kesehtan bila kertas-kertas dari tempat sampah yang dikumpulkan
kaum tuna-wisma, dipergunakan sebagi kantong pembungkus makanan. Karena itu sebaiknya
sampah-sampah dari kertas segera dibakar setelah dibuang.
d. Memberikan sampah yang masih bernilai secara cuma-cuma (gratis) pada tukang
beling/tukang loak barang bekas
e. Sampah basah/sampah organik bisa dijadikan pupuk, olah sendiri atau serahkan kepada
ahlinya
f.
Jika malas untuk melakukan apa-apa, kita tinggal bungkus saja sampah yang ada di kantong
plastik dan buang di tempat yang benar yang nantinya akan diangkut ke tempat pembuangan
akhir (TPA)