DAFTAR ISI
ANGGARAN DASAR
MUKADIMAH....................................................................1
BAB I
KETENTUAN UMUM...........................................2
Pasal 1 .............................................................. 2
KEANGGOTAAN..................................................5
Pasal 6 .............................................................. 5
BAB VI ORGANISASI.......................................................6
Pasal 7 .............................................................. 6
BAB VII K E K A Y A A N...................................................7
Pasal 8 .............................................................. 7
BAB VIII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR........................8
Pasal 9 .............................................................. 8
iii
ATURAN TAMBAHAN..........................................8
Pasal 11 .............................................................. 8
KEANGGOTAAN..................................................9
Pasal 1 Anggota................................................. 9
Pasal 2 Tata Cara Penerimaan Anggota........... 10
Pasal 3 Hak Anggota........................................ 11
Pasal 4 Kewajiban Anggota.............................. 11
Pasal 5 Kepindahan Anggota........................... 12
Pasal 6 Pemberhentian Anggota..................... 12
BAB II
iv
vi
vii
ANGGARAN DASAR
MUKADIMAH
Sadar bahwa dokter spesialis anak Indonesia mempunyai
tanggung jawab untuk turut mengisi kemerdekaan bangsa
yang berazaskan Pancasila dan berdasarkan UUD 1945
dengan membina masyarakat yang sehat jasmaniah dan
rohaniah, khususnya kesehatan dan kesejahteraan anak
Indonesia sesuai dengan martabat dan tradisi luhur profesi
kedokteran.
Yakin bahwa untuk mendapatkan derajat pengabdian
setinggi-tingginya dan hasil guna sebesar-besarnya dalam
usaha meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak
Indonesia, maka seluruh dokter spesialis anak Indonesia
perlu dipersatukan dalam satu organisasi yang bernaung di
bawah Ikatan Dokter Indonesia.
Berkat rakhmat Tuhan Yang Maha Esa serta didorong
oleh keinginan untuk mencapai cita-cita luhur tersebut,
dokter spesialis anak Indonesia menghimpun diri dalam satu
organisasi.
Untuk mencapai cita-cita, maksud dan tujuan tersebut,
disusunlah kebijakan, usaha, serta langkah organisasi yang
terarah sebagai berikut.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Yang dimaksud dengan dokter spesialis anak Indonesia
adalah semua dokter yang telah mendapat ijazah
dokter spesialis anak yang disahkan dan dikukuhkan
oleh Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.
2. Yang dimaksud dokter spesialis anak konsultan adalah
semua dokter spesialis anak Indonesia yang telah
mendapatkan ijazah atau sertifikat dokter spesialis
anak konsultan dan dikukuhkan oleh Kolegium Ilmu
Kesehatan Anak Indonesia.
3. Yang dimaksud dengan satu organisasi yang mewadahi
seluruh dokter spesialis anak Indonesia adalah Ikatan
Dokter Anak Indonesia
4. Yang dimaksud dengan anak adalah manusia sejak
pembuahan sampai berakhirnya proses tumbuh
kembang yang secara operasional diterjemahkan
menjadi dari saat awal kehamilan sampai dengan usia
18 tahun.
BAB II
NAMA, KEDUDUKAN, DAN WAKTU
Pasal 2
1. Organisasi bernama IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA
disingkat IDAI. Dalam bahasa Inggris disebut dengan
Indonesian Pediatric Society.
2. IDAI adalah satu-satunya organisasi profesi dokter
spesialis anak Indonesia yang bernaung di bawah Ikatan
Dokter Indonesia.
3. Sekretariat IDAI berkedudukan di ibukota Republik
Indonesia.
4. IDAI didirikan di Jakarta pada tanggal 14 Juni 1954
untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
BAB III
AZAS
Pasal 3
IDAI berazaskan Pancasila
BAB IV
TUJUAN DAN USAHA
Pasal 4
IDAI bertujuan untuk ikut serta dalam:
1. Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan
anak dalam pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya.
2. Mengembangkan ilmu kesehatan anak.
3. Meningkatkan kesejahteraan anggota.
Pasal 5
Untuk mencapai tujuannya IDAI berusaha:
1. Berpartisipasi aktif dalam membina dan meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan anak di Indonesia.
2. Berpartisipasi aktif dalam penelitian tentang kesehatan
anak dan kesejahteraan anak.
3. Berperan aktif dalam memberikan pengarahan,
pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan
pendidikan ilmu kesehatan anak di Indonesia.
4. Membina dan meningkatkan kemampuan profesi
dokter spesialis anak Indonesia.
5. Mempersatukan, memperjuangkan, dan memelihara
kepentingan serta kedudukan dokter spesialis anak
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Keanggotaan IDAI terdiri dari:
1. Anggota biasa.
2. Anggota muda.
3. Anggota luar biasa.
4. Anggota kehormatan.
BAB VI
ORGANISASI
Pasal 7
1. Organisasi IDAI terdiri dari badan legislatif, badan
eksekutif, badan khusus, dan badan pelengkap.
2. Badan legislatif adalah sidang organisasi Kongres
Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA) untuk tingkat
pusat dan Rapat Anggota untuk tingkat IDAI Cabang.
Dalam bahasa Inggris, KONIKA disebut dengan
Indonesian Congress of Pediatrics.
3. Badan eksekutif adalah Pengurus Pusat, Pengurus
Cabang, Pengurus Nasional dan Pengurus Harian
Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.
4. Badan khusus IDAI adalah badan yang khusus dibentuk
untuk menjalankan program tertentu, yang mempunyai
kekhususan yaitu mempunyai Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga, tata cara pemilihan pengurus
tersendiri, serta aturan lain yang ditentukan tersendiri,
misalnya yayasan.
5. Badan pelengkap IDAI adalah badan yang dibentuk
Pengurus Pusat IDAI atau Pengurus Nasional Kolegium
Ilmu Kesehatan Anak Indonesia untuk membantu
pengurus menjalankan program kerjanya.
6. Badan pelengkap Pengurus Pusat adalah Unit Kerja
Koordinasi, Badan Penerbit, Badan Pertimbangan
BAB VII
KEKAYAAN
Pasal 8
Kekayaan IDAI diperoleh dari:
1. Uang pangkal dan uang iuran anggota.
2. Kegiatan-kegiatan lain yang sah dan tidak mengikat.
BAB VIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 9
Perubahan Anggaran Dasar diputuskan oleh KONIKA atau
KONIKA luar biasa
BAB IX
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 10
Pembubaran IDAI diputuskan oleh KONIKA Luar Biasa yang
khusus diselenggarakan untuk keperluan tersebut.
BAB X
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 11
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini
dimuat dalam Anggaran Rumah Tangga sepanjang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar.
ANGGOTA
1. Anggota biasa ialah dokter spesialis anak, warganegara
Indonesia, terdaftar sebagai anggota Ikatan Dokter
Indonesia dan telah mendapat ijazah spesialis ilmu
kesehatan anak yang dikukuhkan oleh Kolegium Ilmu
Kesehatan Anak Indonesia.
2. Anggota muda ialah dokter umum, warganegara
Indonesia, terdaftar sebagai anggota Ikatan Dokter
Indonesia dan peserta pendidikan dokter spesialis
I program studi ilmu kesehatan anak di institusi
pendidikan dokter spesialis I ilmu kesehatan anak yang
diakui oleh Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia
dan Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia.
3. Anggota luar biasa:
3.1. Dokter spesialis anak, lulusan luar negeri,
warganegara Indonesia yang sedang menjalani
adaptasi.
Pasal 2
10
Pasal 3
HAK ANGGOTA
1. Anggota biasa berhak mengeluarkan pendapat,
mengajukan usul atau pertanyaan dengan lisan atau
tertulis kepada pengurus, mengikuti semua kegiatan
IDAI, dan memilih serta dipilih.
2. Anggota biasa berhak mendapat bantuan perlindungan
dan bantuan pembelaan dari IDAI dalam melaksanakan
profesinya sebagai dokter spesialis anak.
3. Anggota muda, anggota luar biasa, dan anggota
kehormatan berhak mengeluarkan pendapat, menga
jukan usul atau pertanyaan dengan lisan atau tertulis
kepada pengurus, mengikuti semua kegiatan IDAI,
tetapi tidak mempunyai hak memilih atau dipilih.
Pasal 4
KEWAJIBAN ANGGOTA
1. Anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota muda
berkewajiban menjunjung tinggi dan mengamalkan
sumpah dokter dan Kode Etik Kedokteran Indonesia,
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, semua
peraturan dan keputusan IDAI.
2. Anggota kehormatan diharapkan menjaga, mempertahankan kehormatan dan mengembangkan IDAI.
3. Anggota muda dan biasa wajib membayar iuran anggota
Ikatan Dokter Anak Indonesia
11
Pasal 5
KEPINDAHAN ANGGOTA
1. Pelaporan pindah ke cabang lain dilaksanakan dengan
membawa surat pengantar dari cabang lama ke cabang
baru dengan tembusan ke Pengurus Pusat.
2. Kepindahan pada cabang baru dianggap sah bila
mendapat persetujuan dari cabang tersebut.
Pasal 6
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
1. Anggota kehilangan keanggotaannya karena:
1.1. Meninggal dunia.
1.2. Atas permintaan sendiri.
1.3. Tidak memenuhi persyaratan lagi untuk menjadi
anggota IDAI.
1.4. Diberhentikan oleh sidang organisasi KONIKA.
2. Anggota dapat diberhentikan karena:
2.1. Melakukan tindakan yang bertentangan dengan
ketentuan yang tercantum dalam Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
2.2. Melakukan tindakan yang merugikan atau
mencemarkan nama baik IDAI.
12
13
BAB II
KONGRES NASIONAL ILMU KESEHATAN
ANAK (KONIKA)
Pasal 7
STATUS KONIKA
1. Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA) adalah
kongres nasional untuk membahas perkembangan
organisasi serta ilmu kedokteran dan kesehatan
terutama ilmu kesehatan anak.
14
Pasal 8
15
Pasal 9
PENYELENGGARAAN KONIKA
1. Penyelenggara KONIKA adalah Pengurus Pusat
bersama-sama dengan IDAI Cabang terpilih.
2. Pengurus Pusat bersama-sama dengan cabang terpilih
membentuk badan pelengkap organisasi ialah Badan
Penyelenggara KONIKA.
3. Badan Penyelenggara KONIKA terdiri dari Panitia
Pengarah dan Panitia Pelaksana KONIKA.
16
17
18
BAB III
PENGURUS PUSAT
Pasal 10
19
Pasal 11
20
21
22
23
Pasal 12
24
1.8. Rapat pada rapat kerja IDAI terdiri dari rapat pleno
gabungan, rapat pleno untuk Pengurus Pusat
dan rapat pleno untuk Kolegium Ilmu Kesehatan
Anak Indonesia, serta rapat komisi masingmasing untuk Pengurus Pusat dan Kolegium Ilmu
Kesehatan Anak Indonesia.
2. Rapat Pleno:
2.1. Rapat pleno ialah rapat Pengurus Pusat lengkap.
2.2. Diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam
masa kepengurusan.
2.3. Menyusun, menilai, dan menyempurnakan
program kerja Pengurus Pusat.
2.4. Rapat pleno dipimpin oleh ketua umum Pengurus
Pusat.
3. Rapat Pengurus Harian IDAI:
3.1. Rapat Pengurus Harian IDAI dihadiri oleh ketua
umum, para ketua, sekretaris, bendahara, dan
anggota Pengurus Pusat.
3.2. Diselenggarakan untuk kelancaran tugas seharihari.
3.3. Diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam
3 (tiga) bulan.
3.4. Rapat pengurus harian IDAI dipimpin oleh ketua
umum Pengurus Pusat.
25
4. Rapat Koordinasi:
4.1. Rapat koordinasi adalah rapat antara Pengurus
Pusat IDAI dengan Kolegium Ilmu Kesehatan Anak
Indonesia.
1.2. Rapat koordinasi dilakukan secara berkala atau
atas permintaan Pengurus Pusat, Kolegium Ilmu
Kesehatan Anak Indonesia, badan pelengkap, atau
badan khusus,
1.3. Rapat koordinasi terutama dilakukan dengan
sasaran optimalisasi kegiatan bersama.
1.4. Dalam rapat koordinasi, Pengurus Pusat dapat
menyertakan jajarannya.
BAB IV
PENGURUS CABANG
Pasal 13
26
27
28
Pasal 14
29
30
31
Pasal 15
RAPAT ANGGOTA
1. Status:
1.1. Rapat anggota merupakan badan legislatif
tertinggi pada tingkat cabang.
1.2. Rapat anggota merupakan rapat paripurna
anggota yang dihadiri oleh segenap anggota
cabang.
1.3. Rapat anggota diselenggarakan oleh Pengurus
Cabang sekurang-kurangnya 2 (dua) kali selama
masa baktinya.
1.4. Dalam keadaan luar biasa rapat anggota dapat
diadakan sewaktu-waktu, atas usul sekurangkurangnya 5 (lima) anggota biasa dan mendapat
persetujuan sekurang-kurangnya oleh setengah
dari jumlah anggota biasa yang ada.
2. Kekuasaan dan wewenang:
2.1. Menilai pertanggung jawaban Pengurus Cabang.
2.2. Menetapkan Garis Besar Program Kerja Cabang
yang menunjang serta tidak bertentangan dengan
program kerja Pengurus Pusat.
2.3. Memilih ketua cabang.
32
3. Tata tertib:
3.1. Rapat anggota dinyatakan sah apabila dihadiri
oleh sekurang-kurangnya separuh jumlah anggota
biasa ditambah satu.
3.2. Apabila korum tersebut di atas tidak tercapai,
maka rapat ditunda secepat-cepatnya selama 15
(lima belas) menit, selambat-lambatnya satu kali
24 (dua puluh empat) jam, setelah itu rapat sah
diselenggarakan tanpa memandang korum.
3.3. Setiap anggota biasa termasuk Pengurus Cabang
mempunyai hak bicara dan hak suara, sedangkan
anggota yang lain hanya mempunyai hak bicara.
3.4. Keputusan rapat anggota diambil dengan
musyawarah dan mufakat. Dalam hal tidak
memungkinkan keputusan diambil dengan pemu
ngutan suara menurut suara terbanyak.
3.5. Rapat anggota dipimpin oleh ketua cabang.
3.6. Rapat anggota untuk pemilihan ketua cabang
baru diatur dengan tata tertib tersendiri.
33
BAB V
BADAN PELENGKAP PENGURUS PUSAT
Pasal 16
34
35
Pasal 17
BADAN PENERBIT
1. Status:
1.1. Badan Penerbit adalah badan pelengkap
organisasi yang dibentuk oleh Pengurus Pusat.
1.2. Ketua Badan Penerbit ditetapkan oleh ketua
umum Pengurus Pusat dan diwajibkan menyusun
pengurusnya yang terdiri dari anggota IDAI dalam
jangka waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari setelah ditunjuk.
1.3. Badan Penerbit terdiri dari seorang ketua, seorang
sekretaris, dan beberapa anggota.
1.4. Badan Penerbit berkedudukan di ibukota Republik
Indonesia.
1.5. Ketua Badan Penerbit duduk sebagai anggota ex
officio Pengurus Pusat.
1.6. Masa bakti kepengurusan Badan Penerbit adalah
3 (tiga) tahun atau sampai KONIKA berikutnya.
2. Tugas dan wewenang:
2.1. Melaksanakan semua penerbitan IDAI.
2.2. Menunjuk dan membina pimpinan dewan redaksi
penerbitan IDAI.
2.3. Bersama-sama anggota kolegium dan Pengurus
Cabang memotivasi anggota IDAI untuk
meningkatkan penulisan karangan ilmiah.
36
Pasal 18
37
Pasal 19
38
39
Pasal 20
40
BAB VI
PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN
Pasal 21
1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) adalah pertemuan
ilmiah tingkat nasional mengenai ilmu kesehatan anak
yang dilaksanakan oleh Pengurus Pusat IDAI.
2. Dalam pelaksanaan PIT, Pengurus Pusat IDAI
menetapkan Panitia Pelaksana PIT berdasarkan
keputusan KONIKA.
3. Tata cara penentuan Panitia Pelaksana PIT akan diatur
tersendiri.
4. PIT hanya terdiri dari sidang ilmiah tanpa ada sidang
organisasi.
5. PIT dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam satu
periode kepengurusan.
41
BAB VII
KOLEGIUM ILMU KESEHATAN ANAK
INDONESIA
Pasal 22
STATUS KOLEGIUM
1. Pengertian kolegium
Kolegium (collegium) merupakan sekelompok orang
yang bergabung bersama karena memiliki kesamaan
fungsi (peer). Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia
adalah sekelompok orang yang mengelola ilmu
kesehatan anak.
2. Anggota kolegium
Anggota Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia
terdiri atas semua guru besar ilmu kesehatan anak
baik yang masih aktif maupun yang sudah purna tugas
dan sekurang-kurangnya 5 (lima) dokter spesialis anak
pakar pendidikan/subdisiplin yang diangkat oleh ketua
kolegium, serta anggota ex officio yang terdiri atas
semua ketua Bagian/Departemen Iltmu Kesehatan
Anak Fakultas Kedokteran yang menyelenggarakan
pendidikan dokter spesialis anak, semua ketua Program
Studi Pendidikan Dokter Spesialis Anak, dan ketua
bidang ilmiah Pengurus Pusat IDAI yang mengkoordiner
kegiatan UKK IDAI.
42
Pasal 23
43
44
Pasal 24
45
46
BAB VIII
SIDANG PLENO KOLEGIUM
ILMU KESEHATAN ANAK INDONESIA
Pasal 25
47
Pasal 26
Pasal 27
TATA TERTIB
SIDANG PLENO KOLEGIUM
1. Sidang pleno kolegium dinyatakan syah apabila dihadiri
oleh sekurang-kurangnya separuh jumlah anggota
ditambah satu.
2. Apabila korum tersebut di atas tidak tercapai, maka
sidang ditunda secepat-sepatnya 15 menit, selambatlambatnya satu kali 24 jam, setelah itu sidang syah
diselenggarakan tanpa memandang korum.
48
49
BAB IX
PENGURUS NASIONAL KOLEGIUM ILMU
KESEHATAN ANAK INDONESIA
Pasal 28
50
51
Pasal 29
52
BAB X
PENGURUS HARIAN KOLEGIUM ILMU
KESEHATAN ANAK INDONESIA
Pasal 30
53
Pasal 31
54
BAB XI
KOMISI KOLEGIUM
Pasal 32
STATUS KOMISI
1. Komisi adalah badan-badan pelengkap kolegium
yang terdiri dari Komisi Kurikulum, Komisi Evaluasi,
Komisi Akreditasi, serta Komisi Pengembangan dan
Pembinaan.
2. Komisi dan subkomisi dibentuk oleh Pengurus Nasional
Kolegium berdasarkan tugas-tugas khusus yang
menyangkut masalah kurikulum, evaluasi pendidikan,
akreditasi, serta pengembangan dan pembinaan.
3. Ketua komisi dapat membentuk susunan kepengurusan
tersendiri dengan persetujuan Pengurus Nasional
Kolegium.
4. Dalam menjalankan tugasnya, komisi dan subkomisi
dapat membentuk satuan kerja sesuai dengan
keperluannya.
55
Pasal 33
TUGAS DAN WEWENANG KOMISI
1. Komisi Kurikulum:
1.1. Mengembangkan dan memantau kurikulum
pendidikan dokter spesialis I ilmu kesehatan anak.
1.2. Mengembangkan dan memantau kurikulum
pendidikan dokter spesialis II ilmu kesehatan
anak.
1.3. Mengembangkan dan memantau kurikulum
program adaptasi dokter spesialis anak lulusan
luar negeri.
1.4. Mengembangkan dan memantau kurikulum
pendidikan kedokteran berkesinambungan ilmu
kesehatan anak.
1.5 Ikut berperan dan memberi masukan dalam
menyempurnakan kurikulum pendidikan dokter
dalam bidang ilmu kesehatan anak.
1.6. Ikut berperan dan memberikan masukan dalam
menyempurnakan kurikulum pendidikan bidang
lain yang memerlukan ilmu kesehatan anak.
2. Komisi Evaluasi:
2.1. Mengembangkan sistem dan memantau evaluasi
hasil belajar.
2.2. Mengembangkan sistem, mengkoordinasi, dan
melaksanakan ujian nasional.
56
57
BAB XII
KEKAYAAN IDAI
Pasal 34
1. Kekayaan IDAI diperoleh dari uang pangkal, uang iuran,
hasil kegiatan ilmiah, dan atau sumbangan yang sah
dan tidak mengikat
2. Besarnya uang pangkal, uang iuran, dan uang langganan
majalah ditetapkan oleh sidang organisasi KONIKA.
3. Pengurus Cabang berkewajiban
menarik uang
pangkal, uang iuran, dan uang langganan majalah dari
anggotanya.
4. Pengurus Cabang berkewajiban menyerahkan 50% uang
pangkal dan 25% dari uang iuran anggotanya kepada
Pengurus Pusat ditambah dengan uang langganan
majalah.
58
BAB XIII
PENGHARGAAN IKATAN DOKTER ANAK
INDONESIA
Pasal 35
1. Penghargaan IDAI diberikan sebagai pengakuan atas
prestasi dokter spesialis anak lembaga dan anggota
masyarakat dalam bidang kesehatan anak.
2. Jenis penghargaan IDAI:
2.1. Penghargaan R. Sutejo diberikan kepada
dokter spesialis anak anggota IDAI yang dinilai
telah menunjukkan prestasi kemasyarakatan
yang menonjol dalam mengamalkan profesi
kedokteran, khususnya dalam bidang kesehatan
anak.
2.2. Penghargaan R. Kwari Satjadibrata diberikan
kepada dokter spesialis anak anggota IDAI yang
mencapai prestasi keilmuan yang menonjol
atau mencapai prestasi dalam pengembangan
pendidikan ilmu kesehatan anak.
Ikatan Dokter Anak Indonesia
59
Pasal 36
60
61
62
BAB XIV
A T R I B U T IDAI
Pasal 37
1. Atribut IDAI terdiri dari lambang dan hymne.
2. Lambang IDAI terdiri dari:
2.1. Gambar utama: sebuah kuncup bunga yang
sedang mekar dengan dua helai daun yang
berwarna hijau dan di dalamnya terdapat
lingkaran dengan dasar warna kuning.
2.2. Bagian luar kuncup bunga dikelilingi oleh garis
berwarna hitam.
2.3. Gambar kedua: di tengah lingkaran dengan dasar
warna kuning terdapat sebuah tongkat warna hitam
dengan ular warna merah melingkar dua kali yang
kepalanya menghadap ke kiri dari si pengamat.
2.4. Bagian lengkung dalam kuncup yang terdapat di
sebelah kiri atas lingkaran, berwarna kuning dan
dikelilingi garis warna hitam.
2.5 Perbandingan tinggi dan lebar kuncup bunga
adalah 4: 3
2.6. Kalimat: terdapat kalimat IKATAN DOKTER
ANAK INDONESIA berwarna hitam terletak di
atas kuncup yang melingkar setengah lingkaran
dan singkatan IDAI berwarna kuning di bawah
lingkaran antara dua daun.
Ikatan Dokter Anak Indonesia
63
BAB XV
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA IDAI
Pasal 38
1. Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga hanya dapat dilakukan oleh KONIKA.
2. Rencana perubahan tersebut diajukan oleh Pengurus
Pusat atau oleh Pengurus Cabang atau kolegium.
3. Usul perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga harus disampaikan kepada Pengurus Pusat
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum KONIKA
dan Pengurus Pusat meneruskannya kepada semua
cabang dan Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia
selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum KONIKA.
64
B A B XVI
PEMBUBARAN ORGANISASI IDAI
Pasal 39
1. Pembubaran Ikatan Dokter Anak Indonesia hanya
dapat dilakukan oleh KONIKA Luar Biasa yang khusus
diselenggarakan untuk keperluan itu.
2. Usul pembubaran harus disampaikan kepada Pengurus
Pusat dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga)
bulan sebelum KONIKA Luar Biasa tersebut dan harus
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga)
jumlah cabang dan kolegium.
3. Keputusan pembubaran harus disetujui dengan
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 (tiga perempat)
jumlah cabang dan dengan sekurang-kurangnya 3/4
(tiga perempat) jumlah suara yang ada dan disetujui
kolegium.
4. Kekayaan IDAI sesudah dibubarkan diserahkan kepada
suatu badan sosial.
65
BAB XVII
PERATURAN TAMBAHAN
Pasal 40
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga IDAI ini, ditetapkan dalam
Kompendium IDAI oleh Pengurus Pusat sepanjang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, dan dipertanggung jawabkan pada KONIKA
berikutnya.
BAB XVIII
PENUTUP
Pasal 41
1. Setiap anggota IDAI dianggap telah mengetahui dan
harus mentaati arti dan makna Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.
2. Setiap anggota IDAI yang terbukti melanggar Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dikenakan sanksi
organisasi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga.
66
Ditetapkan di Manado
Pada tanggal 13 Juli 2011
67
ANAK
Inggris
ANAK
Inggris
68
69
70
71
72
Bab X pasal 31
2008 Ayat 1 sampai 6.
2011 Menambahkan 1 ayat:
7. Kolegium dapat mengundang dan berkonsultasi
dengan UKK IDAI dalam bidang pendidikan
dengan pemberitahuan atau tembusan ke PP IDAI
Ikatan Dokter Anak Indonesia
73
74