Anda di halaman 1dari 2

Mitos #1: Diabetes diturunkan menyilang, dari ibu ke anak lelaki, atau dari ayah ke anak

perempuan.
Fakta: Memiliki golongan darah yang sama dengan ayah atau ibu tidak membuat Anda secara
otomatis terkena diabetes. Riwayat keluarga memang menaikkan risiko diabetes, tetapi soal kena
atau tidak, tergantung pola makan dan gaya hidup kita.
Mitos #2: Diabetes adalah penyakit orang tua.
Fakta: Hal itu hanya berlaku untuk diabetes tipe 2 yang umumnya dijumpai pada orang
dewasa. Masalahnya, kini semakin banyak remaja atau anak-anak yang terkena diabetes tipe itu,
biasanya karena kelebihan berat badan. Di luar itu, diabetes tipe 1 dapat menyerang siapa saja,
tanpa pandang usia.
Mitos #3: Sering mengonsumsi makanan manis sebabkan diabetes.
Fakta: Diabetes tipe 1 disebabkan oleh faktor genetik dan hingga kini masih diteliti pemicunya.
Diabetes tipe 2 disebabkan oleh faktor genetik dan dipicu oleh gaya hidup tidak sehat. Diabetes
tipe 1 disebabkan oleh kerusakan sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin, yang tidak
berhubungan dengan konsumsi gula.
Mitos #4: Penyandang diabetes mesti stop mengonsumsi gula sama sekali.
Fakta: Jika dikonsumsi sebagai bagian dari sebuah rancangan diet sehat, serta dikombinasikan
dengan olahraga, maka makanan atau minuman manis boleh saja dikonsumsi penyandang
diabetes. Hanya, penyandang perlu membatasinya. Karbohidrat yang terkandung di dalamnya
dapat meningkatkan kadar glukosa darah dengan cepat. Jadi, selalu cek gula darah Anda.
Mitos #5: Diabetes bisa sembuh.
Fakta: Diabetes tipe 1 harus selalu mendapat asupan insulin, sementara diabetes tipe 2 mesti
dikelola dengan disiplin terapi dan gaya hidup yang baik. Diabetes tidak bisa sembuh, tetapi
penyandangnya sangat mungkin menjalani kehidupan normal.
Mitos #6: Obat tradisional lebih bagus ketimbang obat dokter karena minim efek samping.
Fakta: Perbedaan paling mendasar di antara kedua jenis obat ini adalah ada dan tidak ada bukti
hasil penelitian klinis. Setiap obat dokter yang beredar sudah pasti melewati tahapan uji klinis,
dan tidak demikian dengan obat tradisional.
Mitos #7: Tubuh bisa merasakan ketika kadar gula naik atau turun.
Fakta: Gejala-gejala gula darah tinggi memang bisa jadi dirasakan, seperti sering buang air kecil
atau rasa haus terus-menerus. Tetapi banyak laporan para diabetesi justru menyatakan mereka
tidak menyadarinya. Sementara untuk gula darah rendah umumnya memang dapat dirasakan.
Gejalanya adalah lapar, lemas, mual, pusing, pandangan kabur hingga keringat dingin.
Mitos #8: Diabetes membuat penyandang sakit-sakitan seumur hidup.
Fakta: Kemungkinan penyandang diabetes terserang penyakit sama saja dengan orang normal.
Namun demikian, penyandang diabetes memang disarankan untuk mendapatkan vaksinasi flu.
Hal itu disebabkan oleh sulitnya mengontrol diabetes akibat terkena penyakit dengan infeksi.

Mitos #9: Pengguna insulin adalah penyandang diabetes yang sudah parah.
Fakta: Hal itu hanya berlaku diabetes tipe 1. Sementara untuk diabetes tipe 2 biasanya dapat
menjaga glukosa darah melalui pola makan dan olahraga teratur. Jika hal tersebut tidak cukup,
dokter biasanya menyarankan obat oral.
Mitos #10: Gula darah yang tinggi sesudah makan adalah wajar. Yang penting menjaga
gula darah puasa.
Fakta: Gula darah yang tinggi, baik sebelum makan (puasa) maupun sesudah makan sama
bahayanya dalam jangka panjang. Jadi, selalu ingat dengan 4 sehat 5 teratur soal diabetes.

Anda mungkin juga menyukai