Quadriparesi
2008)
obat yang digunakan untuk mengurangi stroke pada pasien dengan
Aggrenox
mini
stroke
(Transient
Ischemic Attack)
atau
pasien
yang
(Nastiti, 2012)
obat yang digunakan untuk mengurangi resiko stroke iskemik dan
serangan iskemik (TIA). Komposisi : dypridamole 200 mg, acetyl
acid 25 mg. Penggunaan : telan utuh tidak boleh dikunyah. Efek
samping : sakit kepala, pusing, dispepsia, mual, muntah, diare,
nyeri lambung, pendarahan. Interaksi obat : adenosin, antikoagulan,
obat anti hipertensi, obat anti platelet, kortikosteroid, diltiazem,
alkohol,
obat
anti
diabetes,
metotreksat,
asam
nikotinat,
ada
tidak
nya
kelainan
serta
untuk
melihat
Tes menelan
menggambarkan
struktur
otak,
otot,
dan
jantung
(Nurhasanah, 2011)
Tes yang dilakukan / biasanya skrinning pada pasien stroke untuk
mengetahui apakah pasien mengalami kesulitan menelan atau tidak dan
mencegah terjadinya aspirasi (Wirth et al, 2013)
CUES :
Ahli gizi mampu memberikan intervensi gizi sesuai dengan kondisi pasien stroke
yang mengalami dysfagia berat yang sedang mendapatkan terapi menelan sampai
pasien mampu menerima makanan secara oral
PI = LO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
permanen.
Iskemik
yang
berlangsung
lama
(Batticaca, 2008).
Adanya trombus juga dapat mengganggu aliran darah
ke otak sehingga oksigen yang disuplai juga mengalami
Etiology
otak,
adanya
(Batticaca, 2008).
Vaskuler : aterosklerosis,
displasi
fibromoskular,
Non Morbidifiabel
Morbidifiabel
lain
sehingga
dapat
mengendap pada pembuluh
darah
sehingga
terjadi
penyempitan
dan
pergeseran/plak aterokslerosis
(Soeharto, 2004 dalam Nastiti,
2012)
Penyakit jantung : aritmi
jantung menyebabkan total
curah jantung sehingga aliran
darah
ke
otak
kurang.
Kelainan
jantung
karena
pelepasan emboli (keping
darah) kemudian menyumbat
sehingga menyebabkan stroke
iskemik karena trombosis (Hull
1993 dalam Nastiti 2012)
Diabetes mellitus : pasien
dengan
DM
dapat
meningkatkan
resiko
aterosklerosis
.
apabila
aterosklerosis meningkat maka
resiko
penyumbatan
meningkat (Nastiti, 2012)
Obesitas
: berat badan
berlebih
memicu jantung
memompa darah lebih keras
ke seluruh tubuh sehingga
meningkatkan tekanan darah,
selain
itu
mempercepat
ateroksklerosis (Pearson 1994
dalam Nastiti 2012).
Merokok : zat kimia dalam
rokok seperti nikotin dan
karbon
monoksida
akan
merusak
lapisan
endotel
pembuluh
darah
arteri
sehingga
tekanan
darah
meningkat dan menyebabkan
rusaknya
sistem
kardiovaskuler. Rokok juga
dapat
meningkatkan
fibrinogen, agregasi platelet,
menurunkan
HDL,
dan
meningkatkan
hematokrit
sehingga
mempercepat
aterosklerosis dan berakhir
stroke.
Konsumsi alkohol : konsumsi
alkohol dalam jumlah banyak
meningkatkan resiko terjadinya
stroke. Konsumsi 3 gelas
alkohol
per
hari
dapat
meningkatkan resiko stroke
haemoragic
7x
lipat
(Wahjoepramono, 2005 dalam
Nastiti, 2012)
Aktivitas fisik : latihan fisik rutin
3-5x seminggu selama 30-60
menit
menurunkan
resiko
stroke
dengan
cara
melebarkan pembuluh darah
sehingga aliran darah lancar
tanpa
jantung
harus
memompa darah lebih kuat
(Depkes 2007 dalam Nastiti
2012)
Stress : bukan faktor resiko
langsung,
namun
pada
keadaan stress mengeluarkan
hormon kortisol dan adrenalin
yang berkontribusi terhadap
aterosklerosis.
Karena
2
hormon tersebut meningkatkan
jumlah trombosit dan produksi
kolesterol (Patel 1995 dalam
Nastiti 2012)
(Blach et al , 2012)
konsumsi obat Aggrenox perhatikan makanan sumber vitamin K tinggi