Anda di halaman 1dari 16

Kata Pengantar

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan ridhaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah
ini. Dan salam serta salawat kita kirimkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia dari kegelapan
menuju cahaya ridha Allah SWT.
Dalam proses pembuatan laporan ini juga, kami tak lupa
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru
pembimbing kami Bapak Dr. Muhammad Hamzah,S.Si, MT yang selama
ini telah mendidik dan mengajari tentang seluk beluk elastisitas hingga
hal-hal yang mungkin selama ini kami tidak mengetahuinya dan tidak
menghiraukannya. Dan juga kepada teman-teman yang setiap saat
memberi kami motivasi serta dorongan untuk dapat menyelesaikan
makalah ini.
Dalam makalah ini kami melampirkan beberapa penjelasan serta
bagian bagian dari elastisitas. Selain itu, kami juga melampirkan
beberapa contoh soal dan latihan soal yang sesuai dengan kurikulum yang
kami pelajari.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan memohon maaf yang
sebesar-besarnya jikalau terdapat kesalahan dalam makalah ini. Karena
sesungguhnya kesalahan itu hanya milik manusia dan kesempurnaan itu
adalah milik Allah SWT semata. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua terkhususnya bagi kami pribadi. Amin.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Makassar,
September
2013
Penyusun
Kelompok 7

Daftar Isi

Kata pengantar 1
Daftar Isi... 2
Bab I Pendahuluan....

A. Latar Belakang..

B. Tujuan.... 3
Bab II Pembahasan

A.

Pengertian Elastisitas.

B.

Modulus Young...

C.

Sejarah Roobert Hooke....

D.

Hukum Hooke.....

E.

Energi Potensial Pegas

F.

Susunan Pegas

10

G.

Perbandingan Poisson

12

Bab III Kesimpulan .....


Bab IV Daftar Pustaka..

13
14

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk
kembali ke bentuk semula setelah gaya luar yang
diberikan
pada
benda
tersebut
dihilangkan.

Benda benda yang memiliki sifat elastis disebut


benda elastis,sedangkan benda benda yang tidak
memiliki
sifat
elastis
disebut
bendaplastis.
Sebagai contoh dari benda plastis yakni tanah liat
dan plastisin

1.2

Tujuan
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat memahami tujuan
dari penyusunan makalah ini yaitu
1.

2.
young
3.

Memahami pengertian Elastisitas


Memahami pengertian tegangan,regangan,dan modulus
memahami pengertian perbandingan poisson

BAB II
PEMBAHASAN
ELASTISITAS

Hukum Hooke

Modulus
Young

F = KL =

Terdiri Dari

Terdiri Dari

Teganga
n
Reganga

Sejarah
Robert Hooke

Energi
Potensial
Pegas (Ep)
Susunan
Pegas
Paralel

A. Pengertian Elastisitas
Suatu benda dikatakan memiliki sifat elastisitas jika benda itu diberi gaya kemudian gaya
itu dihilangkan, benda akan kembali ke bentuk semula. Jika suatu benda tidak dapat kembali
lagi ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja padanya dihilangkan, benda itu dikatakan
plastis.
-

Contoh benda elastis: karet, pegas, baja, kayu.

Contoh benda plastis: plastisin, tanah liat

B. Modulus Young
Modulus Young didefinisikan sebagai hasil bagi antara tegangan (stress) dan
regangan (strain).

Stress atau tegangan dengan simbol , didefinisikan sebagai gaya per satuan luas:

Keterangan : : gaya (N)


: luas
: tegangan (

Strain atau regangan dengan simbol e didefinisikan sebagai pertambahan


panjang

dibagi panjang mula-mula

Dengan demikian, modulus Young (E) dapat dinyatakan dengan

Dengan
.

adalah panjang mula-mula

dan

adalah perubahan panjang

SOAL !
1. sepotong kue talam yang luas permukaan atasnya 15 ^2 ,tebalnya 3 cm.
dibawah pengaruh gaya geser 0,50 N pada permukaan atas,permukaan ini menggeser
sebanyak 4 mm relatif terhadap permukaan dasarnya. Tentukan tegangan geser yang
diderita kue talam itu,tentukan pula tegangan geser yang dialaminya. Berapakah
modulus untuk kue talam itu ?

D. Hukum Hooke
Benda elastisitas juga memiliki batas elastisitas tertentu. Andaikan benda elastis diberi
gaya tertentu dan kemudian dilepaskan. Jika bentuk benda tidak kembali ke bentuk semula,
berarti berarti gaya yang diberikan telah melewati batas elastisitasnya. Keadaan itu juga
dinamakan keadaan plastis.
Jika kita menarik ujung pegas, sementara ujung yang lain terikat tetap, pegas akan
bertambah panjang. Jika pegas kita lepaskan, pegas akan kembali ke posisi semula akibat
gaya pemulih
.

Pertambahan panjang pegas saat diberi gaya akan sebanding dengan besar gaya yang
diberikan. Hal ini sesuai dengan hukum Hooke, yang menyatakan bahwa:
jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka perubahan panjang pegas
berbanding lurus dengan gaya tariknya

Gambar : Pengaruh Gaya (F) Terhadap Perubahan Panjang Pegas (L)


Besar gaya pemulih
berlawanan:

sama dengan besar gaya yang diberikan, yaitu

,tetapi arahnya

Berdasarkan hukum Hooke, besar gaya pemulih pada pegas yang ditarik sepanjang
adalah : Fr = -kL
dengan k adalah konstanta yang berhubungan dengan sifat kekakuan pegas.
Persamaan tersebut merupakan bentuk matematis hukum Hooke. Dalam SI, satuan k adalah
. Tanda negatif pada persamaan menunjukkan bahwa gaya pemulih berlawanan arah
dengan simpangan pegas.

E. Energi Potensial Pegas


Menurut hukum Hooke, untuk meregangkan pegas sepanjang
diperlukan gaya
sebesar . Ketika teregang, pegas memiliki energi potensial, jika gaya tarik dilepas, pegas
akan melakukan usaha sebesar

Gambar . Grafik hubungan antara gaya


yang diberikan pada pegas dan pertambahan
panjang pegas
.
Gambar 3. menunjukkan grafik hubungan antara besar gaya yang diberikan pada pegas dan
pertambahan panjang pegas. Energi potensial pegas
dapat diperoleh dengan menghitung
luas daerah di bawah kurva. Jadi,

F. Susunan Pegas
Susunan pegas terbagi menjadi 2, yaitu susunan pegas secara seri dan susunan pegas
secara paralel.
1. Susunan Pegas Secara Seri

Gambar 4. Susunan Pegas Secara Seri


Misalkan kita menyambungkan dua pegas dengan konstanta
panjang masing-masing

. Sebelum diberi beban,

pegas adalah
. Ketika diberikan beban seberat , maka panjang pegas atas bertambah
sebesar
dan panjang
pegas bawah bertambah sebesar
.

Berarti, pertambahan panjang total pegas adalah

Gaya yang bekerja pada pegas atas dan pegas bawah sama besar. Gaya tersebut sama dengan
gaya yang diberikan oleh
beban, yaitu

Jika

. Berarti,

adalah konstanta pengganti untuk susunan dua pegas di atas, maka berlaku

atau

Dengan menghilangkan w pada kedua ruas, maka kita peroleh konstanta pegas pengganti
yang memenuhi persamaan

2. Susunan Pegas Secara Paralel

Gambar 5. Susunan Pegas Secara Paralel


Misalkan kita memiliki dua pegas yang tersusun secara paralel seperti tampak pada Gambar
5. Sebelum mendapat beban, panjang masing-masing pegas adalah
. Ketika diberi beban,
kedua pegas mengalami pertambahan panjang yang sama besar, yaitu
. Gaya
yang
dihasilkan oleh beban terbagi pada dua pegas, masing-masing besarnya dan .
Berdasarkan hukum Hooke, diperoleh

Jika

adalah konstanta efektif pegas, maka terpenuhi

Gaya ke bawah dan total gaya ke atas pada beban harus sama sehingga

atau

Dengan menghilangkan

pada kedua ruas diperoleh

G. Perbandingan Poisson ( poisson ratio )


Perbandingan poisson adalah
terhadap strain longitudinalnya.

perbandingan

strain

transversal

dengan
rusuk

b/ bo
a/a o
c / co
a /ao
a,b ,c

masing masing menyatakan perubahan sepanjang

ao , b o , dan c o .

Tanda negative bahwa bila strain longitudinal positif

(terjadi pertambahan longitudinal)maka


(terjadi penyusutan transversal)

BAB III

strain

longitudinal

negative

PENUTUP

A. Kesimpulan
- Jadi kami dapat menyimpulkan elastisitas adalah kemampuan suatu benda
-

untuk kembali bentuk semula setelah gaya luar yang diberikan pada benda
tersebut dihilangkan.
Contoh dari elastisitas yaitu karet gelang,adonan kue
Modulus Young didefinisikan sebagai hasil bagi antara tegangan (stress) dan
regangan (strain).
Jika bentuk benda tidak kembali ke bentuk semula, berarti berarti gaya yang
diberikan telah melewati batas elastisitasnya. Keadaan itu juga dinamakan
keadaan plastis.
Perbandingan poisson adalah perbandingan strain transversal terhadap strain
longitudinalnya.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari Dosen serta teman-teman sekalian yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan
makalah ini.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
-

Tim penyusun Fisika Dasar,2013 :materi dan penuntun


perkuliahan fisika dasar, Makassar : Unhas

Soal !
1. Sebuah pegas digantung dengan posisi seperti gambar berikut! Pegas

kemudian diberi beban benda bermassa M = 500 gram sehingga bertambah


panjang 5 cm.
Tentukan :
a) Nilai konstanta pegas
b) Energi potensial pegas pada kondisi II
c) Energi potensial pegas pada kondisi III ( benda M kemudian ditarik sehingga
bertambah panjang 7 cm)
d) Energi potensial sistem pegas pada kondisi III
e) Periode getaran yang terjadi jika pegas disimpangkan hingga bergetar
harmonis
f) Frekuensi getaran pegas
Contoh Soal :
1. Tiga buah pegas identik tersusun pada gambar. Masing masing pegas dapat
merenggang sepanjang 2 cm. Jika diberi beban 600 g, maka nilai konstan pegas
gabungan pada sistem pegas tersebut adalah
Jawaban :
Diketahui :
= 2 cm = 2 10^(2) m
m = 600 g = 6 10^(1) kg
Ditanyakan : k gabungan ?
Penyelesaian :
- Menggunakan rumus hukum hooke yaitu :
f = k.x
k = / , dimana f = ( )/
k = (0,6 10)/2 10^(2)
k = 300 N/ m
- Memparalelkan pegas _1 dan _2 dengan menggunakan rumus :
_ = _1+ _2
= 300 + 300
= 600 N/m
-Kemudian diserikan _ dan pegas _3 dengan menggunakan rumus :
1/_( ) = 1/_ + 1/_3
= 1/600+ 1/300= 3/600
_( ) = 200 N/m
Contoh Soal :
1. Kawat piano dari baja panjangnya 1,6 m dengan diameter 0,2 cm dan
modulus young 2 10^11 /^2. Ketika dikencangkan kawat meregang
0,3 cm. Berapakah besarnya gaya yang diberikan ?
Jawaban :
Diketahui :
L = 1,6 m
d = 0,2 cm = 2 10^(3) m

E =2 10^11 ^2
= 0,3 cm = 3 10^(3) m
Ditanyakan : F ?
Penyelesaian :
r = 1/2
= 1/2 (2 10^(3)) = 10^(3) m
A = ^2
= 3,14 ( 1 10^(3))2 m
= 3,14 10^(6) ^2
F = ( )/
= (( 2 10^11 )( 3,14 10^(6) )(3 10^(3)) )/1,6
= 1.177,5 N

Soal !
1. sepotong kue talam yang luas permukaan atasnya 15 ^2 ,tebalnya 3
cm. dibawah pengaruh gaya geser 0,50 N pada permukaan atas,permukaan ini
menggeser sebanyak 4 mm relatif terhadap permukaan dasarnya. Tentukan
tegangan geser yang diderita kue talam itu,tentukan pula tegangan geser yang
dialaminya. Berapakah modulus untuk kue talam itu ?

Anda mungkin juga menyukai