Daftar Isi
Kata pengantar 1
Daftar Isi... 2
Bab I Pendahuluan....
A. Latar Belakang..
B. Tujuan.... 3
Bab II Pembahasan
A.
Pengertian Elastisitas.
B.
Modulus Young...
C.
D.
Hukum Hooke.....
E.
F.
Susunan Pegas
10
G.
Perbandingan Poisson
12
13
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk
kembali ke bentuk semula setelah gaya luar yang
diberikan
pada
benda
tersebut
dihilangkan.
1.2
Tujuan
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat memahami tujuan
dari penyusunan makalah ini yaitu
1.
2.
young
3.
BAB II
PEMBAHASAN
ELASTISITAS
Hukum Hooke
Modulus
Young
F = KL =
Terdiri Dari
Terdiri Dari
Teganga
n
Reganga
Sejarah
Robert Hooke
Energi
Potensial
Pegas (Ep)
Susunan
Pegas
Paralel
A. Pengertian Elastisitas
Suatu benda dikatakan memiliki sifat elastisitas jika benda itu diberi gaya kemudian gaya
itu dihilangkan, benda akan kembali ke bentuk semula. Jika suatu benda tidak dapat kembali
lagi ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja padanya dihilangkan, benda itu dikatakan
plastis.
-
B. Modulus Young
Modulus Young didefinisikan sebagai hasil bagi antara tegangan (stress) dan
regangan (strain).
Stress atau tegangan dengan simbol , didefinisikan sebagai gaya per satuan luas:
Dengan
.
dan
SOAL !
1. sepotong kue talam yang luas permukaan atasnya 15 ^2 ,tebalnya 3 cm.
dibawah pengaruh gaya geser 0,50 N pada permukaan atas,permukaan ini menggeser
sebanyak 4 mm relatif terhadap permukaan dasarnya. Tentukan tegangan geser yang
diderita kue talam itu,tentukan pula tegangan geser yang dialaminya. Berapakah
modulus untuk kue talam itu ?
D. Hukum Hooke
Benda elastisitas juga memiliki batas elastisitas tertentu. Andaikan benda elastis diberi
gaya tertentu dan kemudian dilepaskan. Jika bentuk benda tidak kembali ke bentuk semula,
berarti berarti gaya yang diberikan telah melewati batas elastisitasnya. Keadaan itu juga
dinamakan keadaan plastis.
Jika kita menarik ujung pegas, sementara ujung yang lain terikat tetap, pegas akan
bertambah panjang. Jika pegas kita lepaskan, pegas akan kembali ke posisi semula akibat
gaya pemulih
.
Pertambahan panjang pegas saat diberi gaya akan sebanding dengan besar gaya yang
diberikan. Hal ini sesuai dengan hukum Hooke, yang menyatakan bahwa:
jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka perubahan panjang pegas
berbanding lurus dengan gaya tariknya
,tetapi arahnya
Berdasarkan hukum Hooke, besar gaya pemulih pada pegas yang ditarik sepanjang
adalah : Fr = -kL
dengan k adalah konstanta yang berhubungan dengan sifat kekakuan pegas.
Persamaan tersebut merupakan bentuk matematis hukum Hooke. Dalam SI, satuan k adalah
. Tanda negatif pada persamaan menunjukkan bahwa gaya pemulih berlawanan arah
dengan simpangan pegas.
F. Susunan Pegas
Susunan pegas terbagi menjadi 2, yaitu susunan pegas secara seri dan susunan pegas
secara paralel.
1. Susunan Pegas Secara Seri
pegas adalah
. Ketika diberikan beban seberat , maka panjang pegas atas bertambah
sebesar
dan panjang
pegas bawah bertambah sebesar
.
Gaya yang bekerja pada pegas atas dan pegas bawah sama besar. Gaya tersebut sama dengan
gaya yang diberikan oleh
beban, yaitu
Jika
. Berarti,
adalah konstanta pengganti untuk susunan dua pegas di atas, maka berlaku
atau
Dengan menghilangkan w pada kedua ruas, maka kita peroleh konstanta pegas pengganti
yang memenuhi persamaan
Jika
Gaya ke bawah dan total gaya ke atas pada beban harus sama sehingga
atau
Dengan menghilangkan
perbandingan
strain
transversal
dengan
rusuk
b/ bo
a/a o
c / co
a /ao
a,b ,c
ao , b o , dan c o .
BAB III
strain
longitudinal
negative
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Jadi kami dapat menyimpulkan elastisitas adalah kemampuan suatu benda
-
untuk kembali bentuk semula setelah gaya luar yang diberikan pada benda
tersebut dihilangkan.
Contoh dari elastisitas yaitu karet gelang,adonan kue
Modulus Young didefinisikan sebagai hasil bagi antara tegangan (stress) dan
regangan (strain).
Jika bentuk benda tidak kembali ke bentuk semula, berarti berarti gaya yang
diberikan telah melewati batas elastisitasnya. Keadaan itu juga dinamakan
keadaan plastis.
Perbandingan poisson adalah perbandingan strain transversal terhadap strain
longitudinalnya.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari Dosen serta teman-teman sekalian yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan
makalah ini.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
-
Soal !
1. Sebuah pegas digantung dengan posisi seperti gambar berikut! Pegas
E =2 10^11 ^2
= 0,3 cm = 3 10^(3) m
Ditanyakan : F ?
Penyelesaian :
r = 1/2
= 1/2 (2 10^(3)) = 10^(3) m
A = ^2
= 3,14 ( 1 10^(3))2 m
= 3,14 10^(6) ^2
F = ( )/
= (( 2 10^11 )( 3,14 10^(6) )(3 10^(3)) )/1,6
= 1.177,5 N
Soal !
1. sepotong kue talam yang luas permukaan atasnya 15 ^2 ,tebalnya 3
cm. dibawah pengaruh gaya geser 0,50 N pada permukaan atas,permukaan ini
menggeser sebanyak 4 mm relatif terhadap permukaan dasarnya. Tentukan
tegangan geser yang diderita kue talam itu,tentukan pula tegangan geser yang
dialaminya. Berapakah modulus untuk kue talam itu ?