Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Haunina Kumala Sari, S.Farm
Ratih Anggar Kusumaningtiyas, S.Farm
14/374998/FA/10250
14/374169/FA/10197
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
VALIDASI
A. Definisi
Validasi adalah tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap
bahan, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan, atau mekanisme yang digunakan
dalam produksi dan pengawasan yang akan senantiasa mencapai hasil yang
diinginkan. Verifikasi adalah konfimasi dengan cara pengujian dan penyajian
bukti bahwa persyaratan yang boleh dietapkan terpenuhi. (Mufrod, 2014).
Prinsip validasi ada 3 yaitu :
1. Menuliskan apa yang harus dilakukan
2. Melakukan apa yang telah ditulis
3. Menuliskan apa yang telah dilakukan.
Tujuan validasi adalah untuk memberikan kepastian bahwa alat berfungsi
sesuai dengan yang diinginkan, yaitu :
1. Harus ada protap
2. Harus dicatat
3. Harus ada program
4. Dievaluasi
B. Alasan Validasi
Validasi dalam industri farmasi dilakukan untuk:
1. Memenuhi peraturan pemerintah (dalam penerapan CPOB).
2. Menjamin mutu obat dengan cara penerapan suatu proses yang sudah
dipahami disertai pengawasan mutu yang memadai meyakinkan kita akan
mutu produk yang dihasilkan (peningkatan mutu; peningkatan konsistensi
mutu; peningkatan percaya diri dan kepercayaan pelanggan/konsumen)
(Mufrod, 2014).
C. Tujuan Validasi
(sampai
produk
akhir).
Validasi
ini
berguna
sebagai
E. Parameter Validasi
(AB)
100
x
kemudian
dianalisis
dengan
metode
yang
akan
berulang kali oleh analis yang sama pada kondisi sama dan dalam interval
waktu yang pendek. Repeatability dinilai melalui pelaksanaan penetapan
terpisah lengkap terhadap sampel-sampel identik yang terpisah dari batch
yang sama, jadi memberikan ukuran keseksamaan pada kondisi yang
normal (Gandjar & Rohman, 2007). Pengujian repeatability sampel
dengan menghitung rataan konsentrasi dan standar deviasi. Nilai rataan
konsentrasi harus berada dalam rentang upper limit dan lower limit.
Rumus batas kendali, yaitu:
Batas kendali=
x 3
n
4. Selektivitas (Spesifisitas)
Selektivitasatau spesifisitas suatu metode adalah kemampuannya yang
hanya mengukur zat tertentu saja secara cermat dan seksama dengan
adanya komponen lain yang mungkin ada dalam matriks sampel.
Selektivitas seringkali dapat dinyatakan sebagai derajat penyimpangan
metode yang dilakukan terhadap sampel yang mengandung bahan yang
ditambahkan. Penyimpangan hasil jika ada merupakan selisih dari hasil uji
keduanya (Gandjar & Rohman, 2007).
5. Limit Deteksi dan Limit Kuantitasi
Limit deteksi merupakan jumlah atau konsentrasi terkecil analit dalam
sampel yang dapat dideteksi, namun tidak perlu diukur sesuai dengan nilai
sebenarnya. Limit kuantitasi adalah jumlah analit terkecil dalam sampel
yang dapat ditentukan secara kuantitatif pada tingkat ketelitian dan
ketepatan yang baik. Limit kuantitasi merupakan parameter pengujian
kuantitatif untuk konsentrasi analit yang rendah dalam matriks yang
kompleks dan digunakan untuk menentukan adanya pengotor atau
degradasi produk. Limit deteksi dan limit kuantitasi dihitung dari rerata
kemiringan garis dan simpangan baku intersep kurva standar yang
diperoleh (ICH, 1995).
Persiapan validasi :
a. Kualifikasi/pendidikan
b. Tugas dan tanggung jawab (tugas rutin dan tim validasi)
c. Pengamatan tugas dan tanggung jawab yang dilaksanakan
d. Laporan dan kesimpulan
Kualitas dari seorang personel merupakan hal yang sangat penting
sehingga personel merupakan aset nomor 1 dalam produk kefarmasian.
3. Prosedur analisis
4. Peralatan/Kalibrasi instrumen/Sistem penunjang yang kritis
-
Persiapan validasi
a. Prakualifikasi
-
b. Kelaikan
-
c. Validasi proses
-
Program validasi
Organisasi
o Tim validasi
o Satuan tugas pelaksana validasi
Kalibrasi instrumen
Kualifikasi
o Installation qualification (IQ)
o Opperational qualification (OQ)
o Performance qualification (PQ)
Prosedur
o Kalibrasi
o Pemeliharaan
o Analisis
-
Persiapan validasi
a. Prosedur baku operasional (SOP)
-
Personalia
b. Spesifikasi
-
c. Prosedur analisis
Larutan pereaksi
Instrumen parameter
Penetapan kadar/potensi
6. Tahapan pembuatan
H. Tahap Validasi
1. Rencana Induk Validasi
Mencakup program validasi (PV),yaitu matriks dan jadwal PV.
a. Menetapkan tujuan dan wawasan validasi
b. Menyusun anggota komite validasi dan satuan tugas
c. Aktivitas validasi
d. Macam/bentuk validasi
e. Menetapkan jadwal validasi
f. Dokumen validasi
Contoh Format RIV (BPOM, 2013):
2. Protokol Validasi
Merupakan dokumen tertulis untuk melaksanakan. Melakukan
validasi proses.Dengan rincian:
a. Sasaran
b. Wawasan
c. Formulasi dan komponen
d. Petaalur proses
e. Daftar dokumen yang disiapkan
Harus dicatat
Dievaluasi
Peralatan
Sistem penunjang
Lingkungan
Kalibrasi termokopel
o Kalibrasi Termokopel harus dilaksanakan segera
sebelum dan sesudah Kualifikasi Kinerja Oven.
o Kalibrasi dilakukan dengan cara memasukkan
secara bersamaan semua termokopel ke dalam
Beker Gelas yang berisi minyak silikon yang
dilengkapi dengan termometer standar dipanaskan
dengan menggunakan pelat pemanas dan pengaduk
otomatis sampai temperatur 230 C.
dan
temperatur
terendah
dengan
termokopel
yang
sedang
diukur
dan
o Perhitungan
b. Kualifikasi
Suatu sistem harus dikualifikasi agar berfungsi dalam proses
yang
tervalidasi.
Kualifikasi
adalah
pembuktian
secara
ledakan/ explosion
2) IQ (Installation Qualification)
- Verifikasi urutan pemesanan yang telah disetujui
- Verifikasi pabrik pembuat alat dan suppliernya
3) OQ (Operational Operational)
-
4) PQ (Performance Qualification)
-
4. Validasi Proses
Validasi proses adalah kegiatan terdokumentasi untuk membuktikan
suatu proses spesifik akan secara terus-menerus menghasilkan produk
yang memenuhi spesifikasi dan sifat-sifat mutu yang telah ditentukan
sebelumnya (FDA, 1987). Validasi proses dilakukan pada sediaan padat,
cair, semipadat adalah serbuk, tablet, kapsul, krim, gel, dan salep.Sistem
pengendalian udara ruang produksi sediaan padat (kelas 3.500.000).
a. Sasaran
b. Wawasan
c. Tugas tanggung jawab tim validasi
d. Kalibrasi instrumen
e. Protokol kualifikasi (IQ, OQ, PQ).
f. Laporan dan kesimpulan
5. Laporan dan Kesimpulan Validasi
Operator kompeten
b. Kemasan botol
-
Kebocoran tutup
Kelengkapan
2. Cara Pelaksanaan
a. Pemilihan prosedur sanitasi yang diuji
b. Pembuatan protocol validasi
c. Penetapan metode pengambilan sampel
d. Pembuatan lembar kerja validasi
e. Pelaksanaan validasi
f. Pengujian sampel
g. Penentuan criteria penerimaan
h. Membuat kesimpulan
i. Pembuatan laporan validasi
3. Penetapan Prosedur Pembersihan (bekas produk/ zat aktif)
-
6. Kriteria Penerimaan
Pemantauan risiko terjadinya kontaminasi silang
-
Kriteria dosis cemaran bahan aktif tidak lebih dari 0,001 x dosis
harian maksimal perhari dari produk selanjutnya
Bersih secara visual pada pelat yang telah dibersihkan tidak terlihat
secara visual adanya sisa produk sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
BPOM, 2013, Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat
yang Baik 2012, Jilid I, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia, Jakarta.