LapLengkapPIA ElektrodapH2
LapLengkapPIA ElektrodapH2
LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM PERAWATAN INSTRUMEN ANALITIK
Oleh :
Kelompok
Nama
Kelas
:I
: 1. Apriyanti Ekatama
2. Bella Yashinta
3. Beriyanti Kawantary
: 2A
.131431002
.131431003
.131431004
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
nikmat yang diberikan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan
lancar.Adapun judul laporan praktikum ini adalah Perawatan Elektroda Gelas dan pHmeter .
Dalampembuatanlaporan
praktikuminibanyakkendaladankesulitan
yang
mungkintidakdapatdiatasiolehpenulistanpabantuanberbagaipihakbaikbersifatmaterilataumoril.
Padakesempataninipenulisinginmengucapkanterimakasihkepadadosen
pembimbing
praktikum yang telah membimbing kami selama praktikum berlangsung sehingga dapat
menambah
pengetahuan
dan
ilmu
penulis.Kemudian
Orang
tua,
rekanrekanseangkatansertasemuapihak
yang
tidaktersebutkan
yang
telahmembantudalammenyelesaikanpenyusunanlaporan praktikumini.
Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna, begitu juga dengan laporan
praktikum ini masih banyak kekurangan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat penulis butuhkan untuk kelak dapat membuat laporan praktikum yang lebih baik lagi..
Semogalaporan
praktikum
inidapatbermanfaatbagipembacadanpenulisdansemogasemuakebaikan
yang
telahdiberikankepadapenulismendapatbalasan yang berlipatgandadari Allah SWT. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Membaran gelas dari elektroda gelas PH terdiri dari struktur silikat yang mengandung
ion-ion lithium. Bila permukaan gelas dibilas dalam larutan air maka lapisan tipis yang
tersolvasi akan terbentuk pada permukaan gelas yang struktur gelas lebih lembut.
Penukaran ion hanya akan berlangsung pada kondisi stabil oleh karena itu potensial
elektroda tetap. Hal ini berarti bahwa waktu tanggap dari elktroda gelas selalu bergantung
ketebalan pada lapisan tersolvasi juga bertambah secara kontinyu, berarti waktu tanggap
elektroda akan semakin lama. Oleh karena itu pengkondisian elektroda dalam elektrolit
yang sesuai mutlak diperlukan untuk menjamin kondisi lapisan awal setetap mungkin
agar memperoleh nilai pengukuran yang berulang.
Kalibrasi merupakan bagian dari pemeliharaan alat, yang bertujuan untuk memastikan
bahwa hasil pengukuran dari alat tersebut dapat diterima dan masuk dalam rentang
validasi yang diperlukan. Kalibrasi pH meter harus dilakukan secara rutin, setiap kali
akan menggunakan. Agar alat senantiasa terkalibrasi, perlu dilakukan perawatan terhadap
alat tersebut secara rutin.
1.2 Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiwa mampu:
Dapat merawat elektroda gelas dan pH-meter agar masa pakai peralatan tersebut lama.
Dapat menggunakan elektroda gelas dan pH-meter dengan tepat dan benar.
BAB II
TEORI DASAR
pH meter adalah alat untuk mengukur yang menguraikan derjat tingkat kadar
keasaman dari suatu larutan. pH merupakan singkatan dari potensial hidrogen, yang biasanya
didefinisikan sebagai negatif logaritma dari aktifitas ion hidrogen. Skala pH mulai dari 0
sampai 14, namun ada juga pH ekstrem mencapai 15 pada larutan dengan standardisasi
tertentu. pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat derajat
keasaman atau basa yang berkaitan dengan aktivitas ion hidrogen. Nilai pH dapat dihitung
dengan cara membandingkan konsentrasi ion hidrogen [H+] dengan konsentrasi ion hidroksil
[OH-]. Jika diperoleh [H+] lebih besar dari [OH-] maka larutan tersebut merupakan larutan
asam yang mempunyai pH kurang dari 7, sedangkan jika [H+] lebih kecil dari [OH-] maka
larutan tersebut merupakan larutan basa yang mempunyai pH lebih dari 7. Jika besar [H+]
sama dengan [OH-] maka larutan tersebut merupakan larutan netral yang mempunyai pH 7.
(Oxtoby 2001). Pada pH meter, potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan yang
terdapat di dalam elektroda gelas yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat di luar
elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca
akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif. Elektroda gelas
tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen. (Achmadi 2005). Sebelum
pengukuran larutan, elektroda dibilas dengan air suling dan dikeringkan dengan kertas tissue
yang bersih.
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia
yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang
telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal
ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hydrogen
yang ukurannya relative kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial
elektrokimia dari ion hydrogen atau diistilahkan dengan potential of hydrogen. Untuk
melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat
tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan.
pH meter akan mengukur potensial listrik (pada gambar alirannya searah jarum jam)
antara merkuri Cloride (HgCl) pada elektroda pembanding dan potassium chloride (KCl)
yang merupakan larutan didalam gelas electrode serta potensial antara larutan dan elektroda
perak. Tetapi potensial antara sampel yang tidak diketahui dengan elektroda gelas dapat
berubah tergantung sampelnya, oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi dengan menggunkan
larutan yang equivalen yang lainya untuk menetapkan nilai dari pH.
Elektroda pembanding calomel terdiri dari tabung gelas yang berisi potassium kloride (KCl)
yang merupakan elektrolit yang mana terjadi kontak dengan mercuri chloride (HgCl) diujung
larutan KCl. Tabung gelas ini mudah pecah sehingga untuk menghubungkannya digunakan
keramik berpori atau bahan sejenisnya. Elektroda semacam ini tidak mudah terkontaminasi
oleh logam dan unsur natrium.
Elektroda gelas terdiri dari tabung kaca yang kokoh yang tersambung dengan
gelembung kaca tipis yang. Didalamnya terdapat larutan KCl sebagai buffer pH 7. Elektroda
perak yang ujungnya merupakan perak kloride (AgCl) dihubungkan kedalam larutan tersebut.
Untuk meminimalisir pengaruh electric yang gak diinginkan, alat tersebut dilindungi oleh
suatu lapisan kertas pelindung yang biasanya terdapat dibagian dalam elektroda gelas.
Pada kebanyakan pH meter modern sudah dilengkapi dengan thermistor temperature yaitu
suatu alat untuk mengkoreksi pengaruh temperature. Antara elektroda pembanding dengan
elektroda gelas sudah disusun dalam satu kesatuan.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.2 Prosedur Kerja
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Data Pengamatan
a. Kalibrasi
Larutan
Buffer pH 4
Buffer pH 7
pH terbaca
pH dengan kertas indikator
4.03
4
6.99
7
Tabel 1.KalibrasiElektrodaGelas
b. Pengukuran pH
Laruta
n
Buffer
pH 4
Buffer
pH 7
Buffer
pH 9
Elektroda 1
Potensial
pH
(mV)
Elektroda 2
Potensial
pH
(mV)
Elektroda 3
Potensia
pH
l (mV)
3.83
230
6.73
16
1.43
325
6.81
70.7
9.06
-120
4.40
252
8.54
-21.7
10.66
-212
6.39
35
pH dengan
kertas
indikator
4
7
9
Elektroda 1
Linear (Elektroda 1)
Elektroda 2
Linear (Elektroda 2)
Elektroda 3
Linear (Elektroda 3)
12
pH terukur
10
4
2
0
3
10
pH sebenarnya
Linear (Elektroda 1)
Elektroda 2
Linear (Elektroda 2)
Elektroda 3
Linear (Elektroda 3)
400
f(x) = - 55.83x + 431.41
R = 0.85
300
200
100
Potensial (mV)
0
0
-100
-200
-300
pH terukur
Grafik2.HubungannilaipotensialterhadappH terukurpadasetiapelektroda
Keterangan :Semuaelektroda yang
dilakukanpengecekantelahmengalamipergeserantitiknol yang cukupbesar.
BAB V
PEMBAHASAN
Perawatan Elektoda Gelas dan pH-meter diperlukan agar elektroda dan pH-meter
memiliki waktu pakai yang lama. Tujuan dari elektroda ini adalah untuk mengetahui
nilai potensial asimetris dari pengkuran potensial tersebut. Pengukuran
potensial inipun dibuat kurva antara pengukuran dan nilai potensial yang
terukur sehingga dapat ditentukan kemiringan slope kurva tersebut kemudian
dijadikan sebagai pedoman untuk menilai kinerja dari elektroda tersebut. Sebelum
dilakukan pengukuran, penanganan awal yang harus dilakukan adalah memastikan elektroda
gelas tercelup dalam larutan elektrolitnya karena apabila tidak harus dilakukan treatment
terlebih dahulu selama 24 jam sebelum digunakan agar membran gelasnya tidak mengkerut.
Larutan Elektrolit di dalam elektroda juga tidak boleh kering. Selain itu, diafragma harus
berwarna putih, apabila tidak berarti ada kontaminan yang menempel sehingga harus
dibersihkan terlebih dahulu.
Ketika akan dilakukan pengkondisian elektroda, elektroda dibilas terlebih dahulu
dengan menggunakan aquades untuk menghilangkan endapan garam. Setelah itu, dilakukan
pengecekan ada/tidaknya gelembung pada elektroda. Hal ini dilakukan karena elekroda gelas
prinsipnya adalah pengukuran potensial, dan udara memiliki nilai potensial sehingga,
keberadaannya dapat mengganggu hasil pengukuran. Kemudian, elektroda direndam dalam
larutan KCl 3 M untuk mengkondisikan elektroda pada kemampuan ionicnya. Fungsi
larutan KCl 3M adalah untuk merendam elektroda agar menjamin kondisi awal
lapisan rerisolasi tetap, sehingga diperoleh nilai pengukuran yang dapat
berulang. Pertukaran ion harus terjadi agar terjadi perubahan potensial dengan
nilai pH dapat terbaca. Waktu tanggap dari elektroda bergantung pada ketebalan
lapisan tersolvasi. Kontak dengan larutan air yang secara kontinyu akan
menyebabkan ketebalan lapisan juga bertambah secara kontinyu
Elektoda yang digunakan untuk pengukuran ada 3 macam. Hasil pengukuran dari
Elekroda 1, pH yang terukur mendekati pH sebenarnya tetapi, nilai potensial asimetris yang
dihasilkan tidak sesuai. Menurut literatur, besar potensial pada pH 7 berkisar antara -40 mV
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://www.metrohm.com/com/downloads/Support_pdf/BASICS_OF_POTENTIOMETRY.p
df
http://valleyvintner.com/Merchant2/DataSheets/VVpH_Electrode_Troubleshooting.pdf
http://cahya-teknologikita.blogspot.com/2009/12/prinsip-kerja-ph-meter.html
http://ilmubawang.blogspot.com/2012/03/fungsi-ph-meter.html