PENGANTAR
OM Swastyastu
Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa,
Puji syukur kita panjatkan kepada Hyang Widhi atas karunia-Nya sehingga Mahasabha
VIII Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah Indonesia) di Medan pada tanggal
11-14 Desember 2009 dapat berjalan dengan sukses. Mahasabha VIII ini merupakan
momentum bagi Peradah untuk melakukan regenerasi dan transformasi organisasi.
Tranformasi ini dapat kita lihat dari adanya beberapa perubahan fundamental seperti
adanya revitalisasi visi dan misi serta perampingan struktur organisasi. Transformasi yang
dilakukan merupakan babak baru bagi perjalanan organisasi untuk untuk lebih berperan
dalam membangun karakter, meningkatkan profesionalisme, dan melayani bangsa.
Buku hasil-hasil Mahasabha VIII merupakan dokumentasi yang bernilai historis bagi
perjalanan Peradah. Dalam buku ini hasil kesepakatan dari perwakilan Peradah Provinsi
dan Kabupaten dari seluruh Indonesia tertuangkan. Mulai dari Tata Tertib Mahasabha,
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Pokok Pokok Program Kerja, Rekomendasi
Organisasi serta Pemilihan Ketua Umum. Dengan terbitnya buku ini, diharapkan seluruh
kader Peradah dapat memiliki pemahaman yang kuat tentang organisasi dan program
kerja organisasi selama 3 tahun kedepan.
Terakhir, Kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah
membantu kesuksesan pelaksanaan Mahasabha VIII Peradah Indonesia. Kami juga
menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan yang ada. Semoga hasil-hasil
Mahasabha VIII ini dapat menjadi acuan kita bersama dalam menjalankan organisasi.
: Medan
: 12 Desember 2009
: 00.30 WIB
DEWAN PIMPINAN NASIONAL
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
SELAKU PIMPINAN SIDANG SEMENTARA MAHASABHA VIII
Ketua Umum,
Sekretaris Jenderal,
I Nyoman Landra, ST
10
No
Waktu
Mata Acara
PIC
10.00-17.00
Panitia Pelaksana
17.00-18.00
18.00-19.00
Panitia Pelaksana
19.00-19.30
Technical Meeting
Panitia Pengarah
19.30-23.30
Sidang Pleno I:
Panitia Pengarah
23.30-.
1.
2.
3.
Istirahat
06.00-07.00
Panitia Pelaksana
07.00-08.00
Panitia Pelaksana
08.00-09.00
Panitia Pelaksana
09.00-10.00
Upacara Pembukaan
Panitia Pelaksana
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Hiburan
11
10.00-12.00
Diskusi Panel
Panitia Pelaksana
12.00-13.00
Doa Penutup
Panitia Pelaksana
13.00-17.00
Pimpinan Sidang
17.00-18.00
1.
2.
3.
Pimpinan Sidang
18.00-19.30
10
19.30-22.30
Sidang Komisi
Pimpinan Sidang
11
22.30-.........
Istirahat
No
Waktu
Mata Acara
PIC
06.00-08.00
Panitia Pelaksana
08.00-10.00
Pimpinan Sidang
10.00-10.30
Coffee Break
Panitia Pelaksana
10.30-12.00
Pimpinan Sidang
12.00-13.00
Panitia Pelaksana
13.00-17.00
Sidang Pleno V:
Pimpinan Sidang
1.
2.
3.
12
17.00-18.00
Pimpinan Sidang
Pemilihan Formatur
8
18.00-19.30
Panitia Pelaksana
19.30-21.30
Pimpinan Sidang
1.
2.
3.
10
21.30-22.00
11
22.00-23.00
Panitia Pelaksana
12
23.00-.
Istirahat
No
Waktu
Mata Acara
PIC
06.00-10.00
10.00-
Panitia Pelaksana
13
14
15
16
1) Setiap peserta dan peninjau wajib menjadi anggota salah satu komisi.
2) Jumlah anggota dan keanggotaan Komisi ditetapkan oleh Pimpinan Sidang
Mahasabha dengan persetujuan Sidang Paripurna.
3) Komisi memilih Pimpinan Sidang Komisi dalam Sidang Komisi yang dipimpin oleh
Pimpinan Sidang Mahasabha sebagai Pimpinan Sementara.
4) Pimpinan Sidang Mahasabha tidak boleh merangkap sebagai Pimpinan Sidang
Komisi.
5) Pimpinan Sidang Komisi terdiri atas:
a. Seorang Ketua merangkap Anggota;
b. Seorang Wakil Ketua merangkap Anggota;
c. Seorang Sekretaris merangkap Anggota.
Pasal 15
1) Komisi bertugas memusyawarahkan dan mengambil keputusan mengenai bidang
tugas Komisi yang bersangkutan.
2) Laporan Komisi disusun oleh Pimpinan Komisi dan dilaporkan dalam Sidang
Paripurna untuk mendapat tanggapan dan pengesahan sebagai Ketetapan
Mahasabha.
Pasal 16
1) Penyusunan Personalia Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Pemuda Hindu
Indonesia dilaksanakan oleh Mahasabha melalui Ketua Umum Terpilih yang dibantu
Formatur.
2) Formatur dipilih dalam Sidang Paripurna.
3) Formatur terdiri atas:
a. Satu orang dari unsur Dewan Pertimbangan Demisioner;
Mahasabha VIII Peradah Indonesia
17
18
19
20
21
: Medan
: 12 Desember 2009
: 00.30 WIB
DEWAN PIMPINAN NASIONAL
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
SELAKU PIMPINAN SIDANG SEMENTARA MAHASABHA VIII
Ketua Umum,
Sekretaris Jenderal,
I Nyoman Landra, ST
22
24
3.
4.
5.
Kedua:
Pimpinan Sidang Mahasabha VIII bertugas memimpin sidang Pleno dan Paripurna
serta menjaga kelancaran dan ketertiban jalannya persidangan.
Ketiga:
Kewenangan dan tanggung jawab Pimpinan Sidang sesuai Tata Tertib Mahasabha VIII
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Keempat:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di
Pada Tanggal
Jam
: Medan
: 12 Desember 2009
: 00.40 WIB
DEWAN PIMPINAN NASIONAL
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
SELAKU PIMPINAN SIDANG SEMENTARA MAHASABHA VIII
Ketua Umum,
Sekretaris Jenderal,
I Nyoman Landra, ST
25
28
: Medan
: 12 Desember 2009
: 16.55 WIB
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
29
32
: Medan
: 12 Desember 2009
: 17.20 WIB
PIMPINAN SIDANG MAHASABHA VIII
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
Ketua,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Made Adipta)
33
NO.
NAMA
DELEGASI
Indra Gunawan
Sumatra Utara
Nyana Silen
Sumatra Utara
Dika Nelsen
Sumatra Utara
Edi
Sumatra Utara
Made Rimbawa
Lampung
Made Suarjaya
Lampung
Made Wiata
Lampung
Nyoman Ardana
Lampung
I Nyoman Budiasa
10
Gde Durahman
11
Arnawa
Bali
12
Klipz
Bali
13
Komang Birawan
Bali
14
Sugiana
Bali
15
Wayan Putra
Jawa Barat
16
Ketut Wahyu Y.
Jawa Barat
17
DKI Jakarta
18
DKI Jakarta
19
Wayan Sudane
Peninjau (Sekretaris)
20
Wayan Tirta
DKI Jakarta
21
Putra Wijaya
DKI Jakarta
22
Nyoman Slamet
Sulawesi Tengah
23
Gde Eka
Maluku
24
I Made Sudiana A.
Sulawesi Utara
25
Eko Pujianto
Jawa Tengah
26
Made Suarjaya
Kalimantan Tengah
27
Adris I
Kalimantan Tengah
28
Tirtha
Kalimantan Tengah
29
Made Susanto
Sulawesi Barat
34
NO.
NAMA
DELEGASI
Ganesh
Sumatra Utara
Devan Praska
Sumatra Utara
Siwa Langgam
Sumatra Utara
Terangate
Sumatra Utara
Lisa Kusuma
Suyono
Lampung
Tri Wibowo
Lampung
Lampung
Dwi Marwanto
Lampung
10
Kadek Suasta
Lampung
11
I Nyoman Diadyana
Kalimantan Timur
12
Komang Rinten
Sulawesi Selatan
13
Dharma
Bali
14
Bali
15
Wayan Gina
Bali
16
Gusti Suasane
Bali
17
Jawa Barat
18
Komang Yoga
Jawa Barat
19
Jawa Barat
20
Komang Adi
DKI Jakarta
21
Gede Ananta
Peninjau
22
Wije Sharma
DKI Jakarta
23
Gde Mertanadi
DKI Jakarta
24
Paryono
Peninjau
25
Sulawesi Tengah
26
Ketut Ardana
Maluku
27
Winoto
Jawa Tengah
28
Pawang
29
Ria
Kalimantan Tengah
30
Kalimantan Tengah
31
Nyoman Sura
Sulawesi Barat
35
NO.
NAMA
DELEGASI
Naran Sami
Sumatra Utara
Mittun
Sumatra Utara
Raju
Sumatra Utara
Jumadi
Sumatra Utara
I Made Darmawan
Kalimantan Timur
Sukardi Riyanto
I Made Sadwiadnyana
Lampung
Sumiati
Lampung (Sekretaris)
Dewi Setyowati
Lampung
10
I Nyoman Sugita
Lampung
11
Nyoman Purnajaya
Lampung
12
Gung Alit
Bali
13
I.B. Suweden
Bali
14
I.B. Susane
Bali
15
Ketut Wijaya
Jawa Barat
16
Jawa Barat
17
Peninjau
18
Fukar
DKI Jakarta
19
Mursito
DKI Jakarta
20
Tiagu
DKI Jakarta
21
Riwut Mulajani
Kalimantan Tengah
22
Wayan Suwarna
Kalimantan Tengah
23
Putu Lilik S.
Sulawesi Barat
24
Made Indrawan
Sulawesi Barat
25
Suresh Kumar
Peninjau
36
38
: Medan
: 12 Desember 2009
: 22.00 WIB
PIMPINAN SIDANG MAHASABHA VIII
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
Anggota,
(Putu Arnawa)
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
39
PURWAKA
Generasi Muda Indonesia adalah ahli waris nilai-nilai luhur budaya dan sekaligus penerus
cita-cita perjuangan bangsa. Ia memiliki sikap yang kritis, kreatif, dan penuh dinamika
dalam kehidupan masyarakat dan berbangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Generasi Muda Indonesia adalah insan-insan muda yang mempunyai peranan penting
dan strategis serta menentukan dalam pembangunan bangsa dan negara. Oleh karena
itu, Generasi Muda Indonesia perlu dibina dan diarahkan agar kelak menjadi kader
(nayaka) pemimpin bangsa yang berjiwa Pancasila, disiplin, kritis, mandiri, beretos kerja,
memiliki idealisme yang tangguh, berwawasan kebangsaan yang luas, mampu mengatasi
tantangan masa kini maupun masa yang akan datang, dengan tetap memperhatikan
nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa, yang dilandasi semangat kebangsaan, persatuan
dan kesatuan bangsa.
Ajaran Catur Asrama yang diamanatkan Hindu Dharma memberi garis yang jelas tentang
tahap-tahap perkembangan manusia dalam kehidupan beragama, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Generasi Muda Hindu sebagai bagian dari Generasi Muda
Indonesia secara keseluruhan menjadi pengemban nilai-nilai luhur bangsa, pelestarian
kebudayaan Indonesia, dan insan-insan pembangunan yang dinantikan dharma
bhaktinya dalam pembangunan bangsa.
Atas dasar kesadaran dan kedudukan sosial kemasyarakatan dan swadharma (kekaryaan)
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka Generasi Muda Hindu Indonesia
yang meliputi komponen-komponen pemuda, mahasiswa dan cendikiawan muda,
bertekad untuk menghimpun diri ke dalam satu Organisasi Kemasyarakatan Pemuda
yang berlingkup nasional. Organisasi ini didayagunakan sebagai media aktualisasi diri dan
wadah pengemban dharma bhakti Generasi Muda Hindu kepada nusa dan bangsa, demi
kejayaan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945, sesuai dengan ajaran Catur Guru.
Dengan Asung Kertawaranugraha Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, maka
kehidupan berorganisasi Generasi Muda Hindu Indonesia dirumuskan ke dalam suatu
Anggaran Dasar (AD) yang tersusun seperti berikut ini.
BAB I
NAMA
Pasal 1
Organisasi ini bernama PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA; selanjutnya
disingkat Peradah Indonesia.
Mahasabha VIII Peradah Indonesia
40
41
42
43
44
45
3)
4)
5)
6)
7)
46
BAB XIV
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 29
1) Peradah Indonesia hanya dapat dibubarkan:
a. Atas keputusan Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan
Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku;
b. Melalui Mahasabha yang khusus diadakan untuk itu.
2) Dalam hal Peradah Indonesia dibubarkan maka semua kekayaan Organisasi
setelah diperuntukkan menyelesaikan utang-piutang Organisasi disumbangkan
kepada Yayasan dan atau Badan/Lembaga sosial di Indonesia yang bergerak dalam
pembinaan Umat Hindu.
BAB XV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 30
Sebelum ketentuan UU no. 40 Tahun 2009 ttg Kepemudaan dinyatakan efektif berlaku,
maka anggota Peradah Indonesia adalah pemuda yang berusia antara 16 s.d 40 tahun.
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 31
1)
Ketentuan-ketentuan yang lebih rinci, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
(ART) Organisasi, yang isinya tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
2)
Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di
Pada Tanggal
Jam
: Medan
: 12 Desember 2009
: 22.00 WIB
47
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
48
1) Lambang dan arti Peradah Indonesia adalah seperti yang terdapat pada lampiran
Anggaran Rumah Tangga ini.
2) Lambang seperti tersebut pada ayat (1) pasal ini, digunakan pada dan untuk
pembuatan: kop surat, stempel, bendera, pataka, badge, vandel, jaket, pakaian
seragam Satuan Tugas (Satgas), dan benda-benda lain yang menunjukkan identitas
Peradah Indonesia.
3) Bentuk, warna, ukuran, tata cara penggunaan dan penjelasan lain, diatur dalam
Peraturan Organisasi.
Pasal 2
1) Peradah Indonesia mempunyai lagu: Mars dan Hymne yang pembuatannya
ditetapkan dengan Peraturan Organisasi.
2) Mars dan Hymne sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini dilagukan pada acara
resmi Peradah Indonesia menurut ketentuan dalam Peraturan Organisasi.
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 3
1) Persyaratan untuk menjadi anggota Peradah Indonesia adalah:
a. Warga Negara Indonesia yang beragama Hindu;
b. Tidak menjadi anggota organisasi lain yang bertentangan dengan
asas, sifat, tujuan, program organisasi sebagaimana terdapat
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
c. Minimal berumur 16 tahun dan maksimal 30 tahun;
d. Menerima dan mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Peradah
Indonesia.
2) Peradah Indonesia dapat mempunyai anggota luar biasa.
3) Tata cara penerimaan dan pengesahan anggota dan anggota luar biasa diatur dalam
Peraturan Organisasi.
Pasal 4
1) Anggota Peradah Indonesia kehilangan keanggotaannya karena:
Mahasabha VIII Peradah Indonesia
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
: Medan
: 12 Desember 2009
: 22.00 WIB
60
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
61
62
: Medan
: 12 Desember 2009
: 22.00 WIB
PIMPINAN SIDANG MAHASABHA VIII
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Mahasabha VIII Peradah Indonesia
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
63
66
: Medan
: 12 Desember 2009
: 22.10 WIB
PIMPINAN SIDANG MAHASABHA VIII
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
67
I.
PENDAHULUAN
1.
DASAR PEMIKIRAN
68
LANDASAN
MAKSUD
Program Umum Organisasi Peradah Indonesia ini dirumuskan dengan maksud agar
dapat dicapai keterarahan pembinaan yang berkelanjutan dalam rangka mempersiapkan
generasi muda Hindu yang memiliki sradha dan bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti luhur, berkualitas dan professional, untuk berperan aktif menyiapkan
kader pemimpin bangsa dalam pembangunan demi terwujudnya cita-cita nasional.
4.
TUJUAN
PENGERTIAN
a.
69
SISTEMATIKA PENYAJIAN
1.
ARAH
Berdasarkan Tujuan, Tugas Pokok, dan Fungsi Peradah Indonesia, maka Program Umum
Organisasi diarahkan pada:
a. Peningkatan dan pemantapan sradha dan bhakti generasi muda Hindu kepada
Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) berdasarkan kemanusiaan yang adil dan
beradab sesuai dengan ajaran agama Hindu.
b. Peningkatan dan pemantapan nilai nilai keteladanan Organisasi (sathyamitra,
sadhana, sevanam, samskara, santosa) kepada seluruh anggota Peradah Indonesia.
c. Peningkatan dan pemantapan kesadaran dan pemahaman kepemudaan akan
wawasan kebangsaan, nilai-nilai kemanusiaan, demokratisasi, keadilan dan
kesejahteraan, sebagai aktualisasi dari kesadaran untuk mewujudkan pembangunan
yang bermoral, berbudaya, dan beretika.
d. Peningkatan dan pemantapan kesadaran hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mengabdikan diri bagi suksesnya pembangunan nasional.
Mahasabha VIII Peradah Indonesia
70
STRATEGI
Berdasarkan arah tersebut di atas, maka strategi pelaksanaan Program Umum Organisasi
ini disusun sebagai berikut:
a. Memantapkan dan mengembangkan keberadaan Peradah Indonesia sebagai
organisasi kemasyarakatan pemuda yang beraspirasikan Hindu di setiap tingkatan
kepengurusan.
b. Meningkatkan kesadaran generasi muda Hindu akan pentingnya suatu organisasi
yang dapat mewakili kepentingannya dan menyuarakan aspirasinya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Memantapkan dan mengembangkan hubungan yang harmonis antara Peradah
Indonesia dengan pemuda lainnya sebagai satu kesatuan Pemuda Indonesia,
untuk bersama-sama menyukseskan Pembangunan Nasional sebagai bentuk
tanggunjawab warga Negara (Dharma Negara) dan pengamalan Pancasila.
d. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara Peradah Indonesia dengan
lembaga-lembaga terkait, baik pemerintah maupun non-pemerintah.
III.
RUANG LINGKUP
71
POKOK-POKOK PROGRAM
Sesuai dengan Anggaran Dasar, Pokok-pokok Program Peradah Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Bina Dharma, yaitu meningkatkan sradha dan bhakti yang berwawasan nasional
dengan cara mengadakan koordinasi dan konsultasi dengan Parisada Hindu Dharma
Indonesia dan lembaga-lembaga pemerintah;
2. Bina Warga, yaitu memupuk kedewasaan dan mengatur gerak dan dinamika
kekaryaan/swadharma anggota organisasi sebagai warga Negara Republik Indonesia
sehingga terdapat semangat satya-mitra (jalinan persaudaraan antar manusia) yang
mantap ke dalam organisasi sesuai dengan ajaran Hindu;
3. Bina Kriya, yaitu mendukung dan membina setiap aktivitas dan kelembagaan
kemasyarakatan yang bergerak dalam Hindu Dharma di seluruh Indonesia secara
konsepsional dan proporsional;
4. Bina Sandhiwani, yaitu berkomunikasi secara nasional maupun lokal untuk mencari
dan menemukan murdha wakya (konsep-konsep) pembangunan dalam segala
aspeknya bagi bangsa Indonesia yang sejalan dengan agama Hindu;
5. Bina Karya, yaitu menyumbangkan karya-karya nyata bagi masyarakat Hindu
khususnya, dan masyarakat luas sebagai pelaksanaan program-program pemerintah
dalam rangka pembangunan bangsa dan negara.
6. Bina Artha, yaitu mengembangkan jiwa-jiwa kewirausahaan dalam setiap insan
pemuda Hindu sehingga mampu menjadi penggerak usaha mandiri (swadesi),
dengan selalu tetap mengaplikasikan nilai-nilai Hindu dalam berusaha.
V.
Program Umum Organisasi yang merupakan acuan yang bersifat umum dan mendasar
bagi perumusan Program Kerja Organisasi Peradah Indonesia dalam satu periode
kepengurusan. Sesui dengan Arah, Strategi Pelaksanaan dan Pokok-pokok Program
tersebut, maka Program Umum Organisasi Peradah Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Dalam Lingkup Bina Dharma
Mengamankan bhisama Parisada Hindu Dharma Indonesia, melakukan pembinaan
umat melalui jalur pendidikan dan penyuluhan agama untuk meningkatkan
kemampuan dan pemahaman agama bagi umat Hindu sesuai dengan kerangka
dasar agama Hindu, yaitu tatwa (filsafat), susila (etika), upacara (ritual) serta
mengadakan pengkajian nilai-nilai Hindu untuk dikedepankan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
3. Dalam Lingkup Bina Warga
Meningkatkan kesadaran dan motivasi umat Hindu pada umumnya dan
generasi muda khususnya, agar mengetahui dan dapat menunaikan hak-hak
dan kewajibannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam lingkup
ini pula, terkait upaya meningkatkan kualitas generasi muda Hindu dalam
rangka meningkatkan peranannya dalam pembangunan Nasional. Hal ini dapat
dilaksanakan melalui Pendidikan Kepemimpinan secara berjenjang, penataranpenataran, pelatihan-pelatihan, dan ceramah-ceramah baik di pusat maupun di
daerah.
72
MEKANISME PELAKSANAAN
73
PENUTUP
Program umum organisasi ini merupakan awal dari strategi Peradah Indonesia
untuk mengantarkan generasi muda Hindu memasuki Indonesia Baru dalam rangka
menumbuhkan kemandirian pemuda.
Program umum ini dalam realisasinya sangat tergantung kepada peran aktif seluruh
perangkat organisasi Peradah Indonesia dari tingkat pusat sampai ke tingkat terbawah,
dengan dilandasi pada sikap mental, tekad dan semangat serta ketaatan dan kedisiplinan
para pelaksana program dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
Ditetapkan di
Pada Tanggal
Jam
: Medan
: 12 Desember 2009
: 22.10 WIB
PIMPINAN SIDANG MAHASABHA VIII
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
74
POKOK-POKOK PROGRAM
75
Departemen Pendidikan
dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia
(SDM)
Meliputi fungsi:
1. Pendidikan formal
2. Pendidikan anak
3. Keterampilan hidup
Departemen Kebudayaan,
Keagamaan dan Sosial
Kemasyarakatan
Meliputi fungsi:
1. Kajian Kebudayaan
2. Kajian keagamaan
3. Aksi sosial
kemanusiaan
Departemen Lingkungan
Hidup
Meliputi fungsi:
Perawatan dan pelestarian
lingkungan
Departemen
Pengembangan
Kewirausahaan
Meliputi fungsi:
1. Unit Usaha
2. Pelatihan
kewirausahaan
76
Ditetapkan di
Pada Tanggal
Jam
: Medan
: 12 Desember 2009
: 22.10 WIB
PIMPINAN SIDANG MAHASABHA VIII
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
77
80
: Medan
: 12 Desember 2009
: 22.10 WIB
PIMPINAN SIDANG MAHASABHA VIII
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
81
PENDAHULUAN
Pancasila adalah pandangan hidup bagi bangsa Indonesia dalam berbangsa dan
bernegara. Pancasila merupakan kaedah dasar fundamental Negara. Undang Undang
Dasar 1945 (UUD 1945) memberikan dasar-dasar konstitusional dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Dalam usia 64 tahun kemerdekaan, amanat tersebut belum sepenuhnya terwujud.
Bangsa Indonesia tidak saja terbelit oleh berbagai persoalan politik, ekonomi, sosial,
budaya, dan hukum yang timbul sebagai proses dialektika dalam pendewasaan sebuah
bangsa, tetapi juga menghadapi masalah yang sangat krusial yang berkaitan dengan
eksistensi teritorial dan ideologi bangsa. Eksistensi teritorial dan ideologi bangsa, yang
dari sejarahnya merupakan kontrak sosial berdirinya bangsa Indonesia, merupakan
kesepakatan final yang tidak dapat diganggu gugat.
Peradah Indonesia, sebagai bagian dari komponen bangsa Indonesia, memiliki tanggung
jawab yang sama untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Indonesia sebagaimana
termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Melalui kader-kader organisasi di seluruh
Nusantara, Peradah Indonesia bertekad menyumbangkan potensi terbaiknya baik
dalam gagasan maupun dalam perbuatan demi mewujudkan cita-cita berdirinya bangsa
Indonesia tersebut.
Melihat berbagai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia, dan bertepatan dengan
momentum Mahasabha VIII Peradah Indonesia, maka dengan ini Peradah Indonesia
menyampaikan Pokok-pokok Pikiran dan Rekomendasi sebagai berikut:
EKSTERNAL
1.
82
83
84
85
86
87
88
3.
Forum Alumni Peradah Indonesia. Dalam usia Peradah Indonesia yang telah
melampaui 22 tahun, kesinambungan kader telah berjalan dengan baik. Namun di
sisi lain kader-kader senior belum secara optimal dan sistematis terorganisasikan
dengan baik. Upaya-upaya pengurus Peradah Indonesia untuk mendorong para
alumni Peradah Indonesia menghimpun diri telah beberapa kali dilakukan,
namun belum memberikan hasil optimal. Untuk itu, momentum memasuki ulang
tahun perak Peradah Indonesia hendaknya dijadikan spirit untuk bersama-sama
melakukan gerakan massal menghidupkan Forum Alumni Peradah Indonesia.
4.
89
Tampil percaya diri sebagai kader Peradah Indonesia yang berkualitas. Untuk
lebih memantapkan eksistensi Peradah Indonesia di mata publik, dihimbau
kepada seluruh aktivis, kader, dan simpatisan Peradah Indonesia agar tidak takut
menampilkan jati dirinya sebagai kader Peradah Indonesia yang berkualitas. Untuk
bisa tampil dengan dada tegak tentunya setiap kader memahami dengan baik
dinamika dan perjalanan sejarah panjang yang telah dilalui Peradah Indonesia.
Beberapa titik kritikal dalam fase-fase perjalanan sejarah Peradah Indonesia juga
hendaknya dipahami dengan benar tanpa harus memberikan justifikasi benar atau
salah, namun berani dan mau menerima segala dinamika yang telah dilalui oleh
Peradah Indonesia.
6.
7.
8.
Visi dan misi Peradah Indonesia harus jelas dan diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
9.
: Medan
: 12 Desember 2009
: 22.10 WIB
90
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
91
94
: Medan
: 13 Desember 2009
: 00.20 WIB
PIMPINAN SIDANG MAHASABHA VIII
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
95
Ditetapkan di
Pada Tanggal
Jam
: Medan
: 12 Desember 2009
: 00.20 WIB
96
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
97
100
Nama
I Komang Adi Setiawan, ST
Delegasi
Jumlah Dukungan
DKI Jakarta
2
3
4
5
Kedua:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di
Pada Tanggal
Jam
: Medan
: 13 Desember 2009
: 00.42 WIB
101
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
102
104
Memperhatikan:
1. Pendapat-pendapat pada Sidang Komisi A;
2. Pendapat-pendapat pada Sidang Pleno IV Mahasabha VIII Perhimpunan Pemuda
Hindu Indonesia.
3. Pendapat-pendapat pada Sidang Pleno V Mahasabha VIII Perhimpunan Pemuda
Hindu Indonesia.
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Keputusan Mahasabha VIII Tentang Hak Suara Peserta Sidang Mahasabha VIII Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia.
Pertama:
Hak Suara Peserta Sidang Mahasabha VIII Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia
diatur sebagai berikut :
1. Dewan Pertimbangan Peradah memiliki : 1 (satu) suara.
2. Dewan Pimpinan Nasional Peradah memiliki : 1 (satu) suara.
3. Dewan Pimpinan Propinsi Peradah memiliki : 1 (satu) suara.
4. Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota Peradah memiliki : 1 (satu)
suara.
Kedua:
Penggunan Hak Suara dimaksud dilaksanakan dibawah Pimpinan Sidang Mahasabha
VIII demi kelancaran dan ketertiban jalannya persidangan.
Ketiga:
Bahwa Peserta yang tidak mewakili sebagai Pengguna Hak Suara tidak dibenarkan
berada dalam ruang sidang selama pelaksanaan Hak Suara dimaksud demi kelancaran acara sidang.
Keempat:
Jumlah Hak Suara Peserta Sidang Mahasabha VIII Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia adalah seperti terdapat dalam lampiran keputusan ini.
Kelima:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di
Pada Tanggal
Jam
: Medan
: 13 Desember 2009
: 00.43 WIB
105
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
106
108
: Medan
: 13 Desember 2009
: 01.10 WIB
PIMPINAN SIDANG MAHASABHA VIII
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Mahasabha VIII Peradah Indonesia
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
109
112
: Medan
: 13 Desember 2009
: 01.20 WIB
113
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
114
Unsur
Nama
A A Ngurah Wirawan
DPP Demisioner
Nyoman Slamet
Pawang S.Ag
Eko Pujianto
Ditetapkan di
Pada Tanggal
Jam
: Medan
: 13 Desember 2009
: 01.20 WIB
PIMPINAN SIDANG MAHASABHA VIII
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
115
118
: Medan
: 13 Desember 2009
: 10.37 WIB
PIMPINAN SIDANG MAHASABHA VIII
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
119
120
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Sekretaris Jenderal
Wakil Sekretaris Jenderal
Wakil Sekretaris Jenderal
:
:
:
Bendahara Umum
Wakil Bendahara Umum
Wakil Bendahara Umum
:
:
:
Gde Suhendra
Gde Jana Wiryawan
Ni Made Sri Wardani
DEPARTEMEN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
121
: Medan
: 13 Desember 2009
: 10.37 WIB
PIMPINAN SIDANG MAHASABHA VIII
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
122
124
: Medan
: 13 Desember 2009
: 01.45 WIB
PIMPINAN SIDANG MAHASABHA VIII
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
125
126
: Medan
: 13 Desember 2009
: 01.48 WIB
PIMPINAN SIDANG MAHASABHA VIII
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
127
128
: Medan
: 13 Desember 2009
: 01.50 WIB
PIMPINAN SIDANG MAHASABHA VIII
PERHIMPUNAN PEMUDA HINDU INDONESIA
Ketua,
Sekretaris,
(Sugindrin)
Anggota,
(Putu Arnawa)
Anggota,
(Yanto Jaya)
Anggota,
(Made Adipta)
129