Kanker Kulit
Kanker Kulit
KELOMPOK IV
SELVIANA TODING
WILFRIDA PERADA WISOK
MARIAM LINO PALLOAN
RESKI MARLINDA
MARNI
MUSDALIFA
ERNAWATI
KORNELIA AGNETA ONI SUREBAS
YULIANA RATNA. D.K.S
DOMINIKUS BURA NADO
MARIA FLORANDA
SITI HAJAR
KONSEP MEDIS
PENGERTIAN
Kanker kulit merupakan bentuk penyakit yang
paling sering ditemukan di Amerika Serikat.
Jika angka insidensinya tetap berlanjut seperti
sekarang, diperkirakan seperdelapan
penduduk Amerika yang berkulit cerah akan
menderita kanker kulit, khususnya karsinoma
sel basal. Karena kulit mudah diinspeksi,
kanker kulit akan tampak serta terdeteksi
dengan mudah dan merupakan tipe kanker
yang pengobatannya paling berhasil
Melanoma maligna
Melanoma maligna merupakan
neoplasma maligna dengan terdapatnya
melanosit (sel-sl pigmen) dalam lapisan
epidermis maupun dermis (dan kadangkadang sel subkutan). Melanoma
maligna merupakan jenis kanker kulit
yang paling mematikan dan
menyebabkan sekitar 2% dari seluruh
kematian karena kanker.
ETIOLOGI
Pajanan sinar matahari merupakan penyebab
utama kanker kulit; insidensinya
berhubungan dengan jumlah total pajanan
sinar matahari. Kerusakan akibat sinar
matahari bersifat kumulatif, dan efek yang
berbahaya dapat mencapai taraf yang berat
pada usia 20 tahun. Peningkatan insidensi
kanker kulit kemungkinan disebabkan oleh
perubahan gaya hidup, dan kebiasaan orang
untuk berjemur serta melakukan aktivitas di
bawah sinar matahari. Tindakan protektif
harus dilakukan sepanjang hidup.
LANJUTAN..
Orang yang tidak memproduksi (pigmen)
melanin dengan jumlah yang cukup di dalam
kulit untuk melindungi jaringan di bawahnya
sangat rentang terhadap kerusakan akibat
sinar matahari. Orang yang paling berisiko itu
adalah orang yang berkulit cerah, bermata biru,
berambut merah atau pirang yang nenek
moyangnya berdarah Celtic atau Skandinavia,
atau orang dengan warna kulit yang merah
muda atau cerah di samping orang yang sudah
lama terkena sinar matahari tanpa terjadi
perubahan warna kulit menjadi coklat
kekuningan.
MANIFESTASI KLINIS
Karsinoma sel basal.
Biasanya timbul didaerah terpajan,
termasuk wajah,lengan dan dada. Lesi
tampak sebagai papul berbentuk kubah,
berbatas tegas, dengan warna putih seperti
mutiara. Lesi tidak nyeri.
Karsinoma sel skuamosa
Biasanya timbul didaerah-daerah terpajan
atau dijaringan parut. Lesi tampak sebagai
plak merah atau nodus yang menjadi
gembung disertai nekrosis dibagian
tengahnya
LANJUTAN.
Melanoma maligna
Dapat timbul sebagai nodus-nodus
berwarna-warni yang tumbuh secara
vertikal, atau sebagai pigmentasi yang
menyebar secara sirkuler yang berukuran
lebuh dari 10 mm . Batas lesi tidak jelas
dan dapat terjadi perdarahan. Melanoma
dapat timbul didaerah terpajan sinar
matahari, atau ditelapak tangan atau kaki
atau mukosa vagina atau mulut.
PATOFISIOLOGI
Kulit yang terpajan dengan sinar matahari
ultraviolet akan mengalami eritema. Eritema
terjadi oleh karena panjang gelombang
ultraviolet 2900 hingga 3200 mampu
mempengaruhi struktur kulit dengan
meningkatnya aktivitas mitosis. Eritema
diawali dengan dilatasi pembuluh darah
setelah melewati periode lasen, setelah
mencapai puncaknya 8 24 jam setelah
terpapar oleh sinar ultraviolet, eritema akan
menghilang.
LANJUTAN.
Jika kejadian tersebut berulang-ulang
maka kulit akan beradaptasi dengan
membentuk pigmen melanin.
Bertumpuknya pigmen melanin tersebut
menyebabkan perubahan-perubahan
degeneratif baik pada dermis maupun
epidermis.
PENATALAKSANAAN
Tujuan terapi adalah untuk menghilangkan atau
menghancurkan secara total semua jaringan tumor.
Metode terapinya bergantung pada lokasi tumor, tipe sel
(lokasi dan kedalaman), keinginan kosmetika pasien,
riwayat terapi sebelumnya, apakah tumor tersebut
bersifat invasif ataukah tidak, dan ada tidaknya kelenjar
limfe yang mengalami metastase (nodus metastatik)
Penatalaksanaan karsinoma sel basal dan sel skuamosa
mencakup tindakan eksisi dengan pembedahan,
pembedahan mikrografik mohs, bedah elektro, bedah
beku dan terapi radiasi.
Eksisi Bedah tujuan utamanya adalah untuk
mengangkat keseluruhan tumor. Memadainya eksisi
dengan pembedahan dipastikan melalui evaluasi
mikroskopik terhadap potongan-potongan spesimen.
Lanjutan
Pembedahan Mikrografik Moh. Pembedahan ini
KONSEP KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Pengkajian terhadap pasien dilakukan
berdasarkan riwayat pasien dan
gejalanya. Pasien ditanya khususnya
tentang gejala pruritus, nyeri tekan dan
rasa sakit yang bukan merupakan ciri
khas nevus yang benigna. Kepada
pasien juga ditanyakan mengenai
perubahan yang terjadi pada nevus yang
sudah ada sebelumnya atau
pertumbuhan lesi baru yang berpigmen.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Lanjutan
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
ulserasi dan tindakan eksisi CA.
Tujuan : Klien menunjukkan regenerasi jaringan.
Intervensi :
Kaji atau catat ukuran, warna, kedalaman luka.
Perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar
luka.
Berikan perawatan luka yang tepat dan tindakan
kontrol infeksi.
Perhatikan penutupan luka sampai
penyembuhan luka.
Rasional :
Memberikan informasi dasar tentang kebutuhan
penanaman kulit.
Menyiapkan jaringan untuk penanaman dan
meminimalkan resiko infeksi.
Menurunkan resiko infeksi dan mempercepat
proses penyembuhan luka.
Lanjutan
Lanjutan.
Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan
ulserasi atau luka terbuka.
Tujuan : Klien menunjukkan penyembuhan
luka yang tepat waktu dan tidak demam
Intervensi :
Dalam perawatan luka gunakan teknik
aseptik.
Cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan.
Rasional :
Untuk mengurangi resiko terjadinya
infeksi.
Untuk menghambat pemindahan kuman.