Anda di halaman 1dari 21

HASIL SURVEY LITERATUR

BAHAN MATERIAL KONSTRUKSI


RANGKA ATAP
STRUKTUR BANGUNAN I
KELAS D

KELOMPOK 1
YOGI MISBACH A.
EDWIN ABDULLAH A.M.
MUHAMMAD ULIN NUHA
SHABRINA GHAISANI
ARVIN LUKYTA

115060500111001
115060500111010
115060500111022
115060500111033
115060505111003

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2015

STRUKTUR ATAP
Atap merupakan bagian dari struktur bangunan yang berfungsi sebagai
penutup/pelindung bangunan dari panas terik matahari dan hujan sehingga memberikan
kenyamanan bagi penggunan bangunan. Penutup atap akan didukung oleh struktur rangka
atap, yang terdiri dari kuda-kuda, gording, usuk, dan reng. Beban-beban atap akan
diteruskan ke dalam fondasi melalui kolom dan/atau balok. Konstruksi atap memungkinkan
terjadinya sirkulasi udara dengan baik.
Bentuk Model Atap
1. Atap Datar
Model ini biasanya dipakai untuk teras atau taman. Atap bentuk ini
sulit dalam mendeteksi kebocoran dan memperhitungkan ruang
sirkulasi udara di bawahnya agar suhu ruangan tidak terlalu panas.
2. Atap Sandar
Model atap sandar biasa digunakan untuk bangunanbangunan
tambahan seperti selasar, namun sekarang atap model ini juga
dipakai untuk rumah-rumah modern. Beberapa arsitek
mengadopsi model atap ini kemudian menggabungkannya dengan
atap model pelana.
3. Atap Pelana
Bentuk atap ini dianggap paling aman karena pemeliharaannya
mudah dalam hal mendeteksi kebocoran. Atap pelana terdiri atas
dua bidang miring yang ujung atasnya bertemu pada satu garis
lurus yang biasa kita sebut bubungan. Sudut kemiringan antara 3045 derajat.
4. Atap Tenda
Model atap tenda dipasang pada bangunan yang panjangnya
sama dengan lebarnya, sehingga kemiringan bidang atap sama.
Bentuk atap tenda terdiri dari empat bidang atap yang bertemu
disatu titik puncak, pertemuan bidang atap yang miring adalah
dibubungan miring yang disebut jurai.
5. Atap Limas (perisai)
Atap berbentuk limas terdiri dari empat bidang atap, dua bidang
bertemu pada satu garis bubungan jurai dan dua bidang bertemu
pada garis bubungan atas atau pada nook. Bentuk atap ini
penyempurnaan dari bentuk atap pelana, yang terdiri atas dua
bidang atap miring yang berbentuk trapesium.

6. Bentuk Atap Kombinasi


Bentuk atap ini adalah kombinasi atau gabungan dari atap jenis pelana
dan perisai (limasan). Ada yang juga menyebut jenis atap ini sebagai
atap tenda patah atau atap joglo.
7. Atap Mansard
Bentuk atap model ini seolah olah terdiri dari dua atap yang
terlihat bersusun atau bertingkat. Atap mansard jarang digunakan
untuk bangunan rumah di daerah kita, karena sebetulnya atap ini
dibangun oleh pemerintah belanda saat menjajah di negara kita.
8. Atap Menara
Bentuk atap menara sama dengan atap tenda, bedanya atap menara puncaknya lebih tinggi
sehingga kelihatan lebih lancip. Atap ini banyak kita jumpai pada bangunan bangunan
gereja, atap menara masjid dan lain lain.
9. Atap Piramida
Model atap ini terdiri lebih dari empat bidang yang sama bentuknya. Bentuk denah
bangunan dapat segi 5, segi 6, aegi 8 dan seterusnya.
10. Atap Minangkabau
Atap minangkabau seolah olah berbentuk tanduk pada tepi kanan
dan kiri. Bentuk atap ini banyak kita jumpai di Sumatra.
11. Atap Joglo
Model atap joglo hampir sama dengan atap limas tersusun sehingga
atpnya seperti bertingkat. Atap ini banyak dibangun di daerah Jawa
Tengah dan Jawa Barat.
12. Atap Setengah Bola (Kubah)
Model atap berbentuk melengkung setengah bola. Atap ini banyak
digunakan untuk bangunan masjid dan gereja.
13. Atap Gergaji
Model atap gergaji ini terdiri dari dua bidang atap yang tidak sama
lerengnya. Model atap gergaji bisa digunakan untuk bangunan pabrik,
gudang atau bengkel.

Struktur Atap Kayu


A. Konstruksi Atap Kayu
Atap dengan konstruksi kuda kuda kayu
termasuk paling banyak digunakan di negeri kita.
Selain karena material kayu yang sangat mudah
didapatkan di toko toko material, konstruksi kayu
juga dikuasai oleh tukang tukang lokal.
Kelebihan dari atap konstruksi kayu yaitu masih
diminati banyak orang, merupakan bahan yang
mudah didapatkan di mana saja di toko toko
material, merupakan bahan bangunan yang
banyak dikuasai oleh tukang lokal, bahan kayu
dapat dibentuk, dipotong, dan digunakan secara
fleksibel (dapat diukur, dipotong, dibentuk melengkung, dan sebagainya).
Sedangkan kekurangannya adalah atap kayu mudah terbakar, bisa dimakan rayap,
material kayu bisa mengembang atau menyusut, bentang atap dengan konstruksi kayu
seringkali terbatas karena ukuran kayu di pasaran adalah 4 meter, kayu makin sulit
didapatkan, dan harganya makin mahal. Konstruksi kayu ini terdiri dari:
1) Kuda-kuda
Kuda-kuda terdiri dari kuda penopang (kayu-kayu diagonal bagian pinggir) yang
menyalurkan gaya tekan, balok dasar pada kuda-kuda (kayu horizontal di bagian bawah)
yang berfungsi sebagai penahan gaya tarik, serta tiang tengah (kayu vertikal) yang
mendukung balok bubungan dan menerima gaya tekan. Prinsip dasar kuda-kuda kayu
adalah menyalurkan gaya yang bekerja padanya kepada kolom atau dinding bangunan
rumah. Bentuk kuda-kuda yang segitiga bertangkup merupakan bentuk yang sangat stabil
atau tidak mudah berubah bentuk. Dalam menentukan kemiringan atap berkaitan
dengan konstruksi atap kasau, masing-masing pasangan kasau dan balok kuda-kuda
(batang tarik) membentuk suatu segitiga. Makin besar sudut kemiringan atap, makin
mudah beban atap disalurkan. Oleh karena itu, sudut kemiringan atap tersebut sebaiknya
tidak kurang dari 30 derajat. Kuda-kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan
bentang maksimal sekitar 12 m. Kuda-kuda bambu pada umumnya mampu mendukung
beban atap sampai dengan 10 m.
Pada dasarnya konstruksi kuda - kuda terdiri dari rangkaian batang yang selalu
membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan dan bentuk
penutupnya, maka konstruksi kuda- kuda satu sama lain akan berbeda, tetapi setiap
susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang
nantinya mampu memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan. Kuda-kuda
diletakkan diatas dua struktur beton/baja selaku tumpuannya. Beban-beban
yang dihitung adalah :
a. Beban mati (yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda - kuda, plafon
termasuk instalasi listrik, air bersih/air kotor dan instalasi lain yang berada diatas
plafon dengan posisi menggantung).
b. Beban hidup (angin, air hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki atap).

Kuda - kuda berdasarkan bentang kuda-kuda:


Bentang 3-4 Meter

Bentang 4-8 Mater

Bentang 20 Meter

2) Gording, Usuk, dan Reng


Gording adalah balok kayu mendatar yang letaknya diatas kuda-kuda. Gording menahan
beban dari kayu usuk dan reng. Usuk menahan kayu reng. Kayu reng menahan atau
menjadi pijakan meletakkan genteng di bagian atasnya. Usuk dan reng dibutuhkan bila
atap menggunakan genteng. Bila atap menggunakan penutup seng atau asbes, maka
tidak perlu menggunakan usuk dan reng, langsung saja asbes atau seng diletakkan diatas
gording.

B. Sifat Kayu Sebagai Material Bahan Konstruksi


Dari segi manfaatnya bagi kehidupan manusia, kayu dinilai mempunyai sifat-sifat umum,
antara lain:
Kayu merupakan sumber kekayaan alam bisa digunakan sebagai bahan baku untuk
konstruksi atap.
Kayu merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang lain.
Dengan kemajuan teknologi, kayu sebagai bahan mentah mudah diproses menjadi
barang lain.
Kayu tidak mempunyai sifat-sifat spesifik yang tidak bisa ditiru oleh bahan-bahan lain
seperti sifat elastis, ulet, mempunyai ketahanan terhadap pembebanan yang tegak lurus
dengan seratnya atau sejajar seratnya, dan lainnya.
Sifat-sifat seperti ini tidak dipunyai oleh bahanbahan baja, beton, atau bahanbahan lain
yang bisa dibuat oleh manusia.

C. Bagian-Bagian Dari Atap


Bagian-bagian atap terdiri atas: gording, jurai, usuk, reng, penutup atap dan bubungan:

1) Gording
Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada proyeksi
horizontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk, orang, beban
angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda. Gording berada di atas kudakuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda. Gording menjadi tempat ikatan bagi
usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia. Gording
harus berada di atas titik buhul kuda-kuda, sehingga bentuk kuda-kuda sebaiknya
disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia. Gording kayu memiliki dimensi; panjang
maksimal 4 m, tinggi 12 cm dan lebar 10 cm. Jarak antar gording kayu sekitar 1,5 sampai
dengan 2,5 m.
2) Usuk/Kaso
Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan meneruskannya ke
gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan panjang maksimal 4 m. Usuk
dipasang dengan jarak 40 sampai dengan 50 cm antara satu dengan lainnya pada arah
tegak lurus gording. Usuk akan terhubung dengan gording dengan menggunakan paku.
Pada kondisi tertentu usuk harus dibor dahulu sebelum dipaku untuk menghindari pecah
pada ujung-ujung usuk.
3) Reng
Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang sekitar 3 m.
Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan meneruskannya ke usuk/kaso. Pada
atap dengan penutup dari asbes, seng atau sirap reng tidak digunakan. Reng akan
digunakan pada atap dengan penutup dari genteng. Reng akan dipasang pada arah tegak
lurus usuk dengan jarak menyesuaikan dengan panjang dari penutup atapnya (genteng).
4) Jurai
Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau frame-work yang
disebut jurai. Pengertian lain dari jurai adalah garis sambungan antara bidang atap yang
satu dengan bidang atap yang lainnya. Menutut bentuknya jurai dibedakan menjadi jurai
dalam dan jurai luar. Jurai dalam merupakan balok kayu yang diletakan miring
menghadap kedalam. Jurai dalam ini berfungsi sebagai pertemuan dan tumpuan antara
balok gording dengan balok gording lainnya serta dudukan papan talang. Kayu yang
diguakan sebagai jurai dalam berukuran 8 cm x 12 cm atau 8 cm x 15 cm. Jurai luar
adalah sambungan yang menonjol kearah luar.

5) Penutup Atap
Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap harus
mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama kejadian
hujan. Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan rembesan. Struktur
penutup atap merupakan struktur yang langsung berhubungan dengan beban-beban
kerja (cuaca) sehingga harus dipilih dari bahan-bahan yang kedap air, tahan terhadap
perubahan cuaca. Struktur penutup yang sering digunakan antara lain; genteng, asbes,
kayu (sirap), seng, polycarbonat, plat beton, dan lain-lain.

D. Jenis Kayu Yang Sering Dipakai Di Bangunan Gedung


1) Kayu Jati
Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah.
Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan
utama sebagai material bahan bangunan. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur,
rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak
ada kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati.
Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai
dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di
daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah
penghasil pohon Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah
Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah pengelolaan PT Perum
Perhutani. Semua kayu jati kami disupply langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Kami tidak memakai kayu jati selain dari 2 daerah tersebut.
Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas kayu
yang ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada putih.
Penentuan kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type
aplikasi finishing yang dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu
tersebut diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut dengan
menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut. Contoh Finishing: Teak
Oil, Politur, NC Lacquer, Melamin, Poly Urethane (PU)
a. Finishing Natural Transparan (Coklat Terang kekuningan)
Tujuan: menonjolkan semua kelebihan kayu, mengekspose keindahan serat kayu jati
benar-benar terpilih.
Kualitas kayu jati: hanya memilih serat lurus dan serat mahkota tidak ada mata
sehat, mata mati, putih, doreng
b. Finishing Melamin Natural Terang (Coklat terang kekuningan)
Menonjolkan serat dan penampilan natural kayu, dengan mengekspose keindahan
serat kayu jati secara alami
Kualitas kayu jati: serat lurus dan serat mahkota ada mata sehat, tidak ada putih,
doreng, dan mata mati
c.
Finishing Melamin Natural Gelap (Coklat gelap kehitaman)
Menonjolkan serat kayu jati natural, dan, menutupi kekurangan kayu seperti putih
dan doreng dengan warna gelap.
Kualitas kayu jati: serat lurus dan serat mahkota ada mata sehat, putih, doreng halus
, tidak ada mata mati

d.
Finishing Cat
Menutupi permukaan kayu dan menyembunyikan semua kelebihan dan kekurangan
serat kayu
Kualitas kayu jati: serat lurus dan serat mahkota ada mata sehat, putih, doreng tebal,
mata mati.

2) Kayu Merbau
Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang
cukup keras dan stabil sebagai alternatif pembanding
dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan
terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat
kemerahan dan kadang disertai adanya highlight
kuning. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus
putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan
tropis.
Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua. Kayu
merbau kami berasal dari Irian/Papua.
3) Kayu Bangkirai
Kayu Bangkirai juga termasuk jenis kayu kuat dan
keras. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan
yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut
dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering
dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan
pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara
struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan
kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material
konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan

terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan /
eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak
ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan.
4) Kayu Kamper
Di Indonesia, kayu kamper telah lama menjadi alternatif
bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau.
Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat
bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan
indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat
pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai,
retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah
bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain
terlalu lebar dan tinggi. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan.
Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus
dibandingkan daerah lain di Kalimantan.
5) Kayu Kelapa
Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif
baru yang berasal dari perkebunan kelapa yang sudah
tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas)
sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit
pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk
jenis palem.
Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis pendekpendek. Tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa
karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon
kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai
Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari
Sulawesi. Pohon kelapa di jawa umumnya berwarna terang.

Struktur Atap Baja


Konstruksi atap rangka baja ringan adalah konstruksi atap rangka baja ringan yang
strukturnya tidak jauh berbeda dengan konstruksi atap rangka kayu, hanya saja bahan
pembuatnya dari bahan rangka baja ringan atau sering disebut truss. Rangka atap (kudakuda) baja ringan atau yang biasa disebut Truss adalah rangka yang terbuat dan baja lapis
Zincalume dengan kandungan Alumunium, Zinc, dan Silikon. Produk ini digunakan sebagai
alternatif pengganti rangka atap kayu yang selama ini masih digunakan.
A. Spesifikasi Baja Ringan/Truss
Bahan Dasar
Jenis Ketebalan
Lebar yang tersedia
Komposisi Bahan
Berat

Keunggulan Produk

Zinc (Zn), Alumunium (Al), Timah hitam


(Pb), dan Besi (Fe)
C 75.100 =1 mm (Bottom Chord & Top
Chord) C 75.75 = 0,75 mm (Web)
55% Al 43,5% Zinc 1,5% Si
Aluminium 99% dan 1% campuran
(tergantung tipe logam campuran)
Main Truss (C 75.100) = 1,295 kg/rn Main
Truss (C 75.75) = 0,987 kg / m Reng (U
Type) 0,6 TCT = 0,7 17 kg / rn Talang
Dalam (Valley Gutter) = 1,23 kg
Anti Rayap
Tahan Karat
Lebih ringan disbanding kayu
Pemasangan cepat dan mudah
Tahan api
Pemasangan lebih akurat
Tidak melengkung
Tidak perlu di cat
Tidak ada material terbuang
Sekalipasang untuk selamanya

Rangka atap (roof truss) adalah


sistem struktur yang berfungsi untuk
menopang/menyangga penutup atap,
dengan elemen-elemen pokok yang diri
dari: kuda-kuda (truss), usuk/kasau
(rafter), dan reng (roof batten). Truss
merupakan struktur rangka batang
(kuda-kuda) sebagai penyangga utama
rangka atap, yang terdiri dan batang utama luar (chords) dan batang Iam (webs), dan yang
berfungsi untuk menahan gaya aksial (tarik dan tekan), maupun momen lentur.

Berdasakan bentuk geometninya, kuda-kuda (truss) baja ringan dapat dibedakan 3 yaitu:
Kuda-kuda utuh / standard truss merupakan kuda-kuda berbentuk segitiga utuh, kudakudajenis ini dapat digunaka pada atap pelana, maupun bagian tengah dan atap
limasan,
Kuda-kua terpancung (truncated truss), merupakan kuda-kuda berbentuk ,liga
terpancung,
Saddle truss, merupakan kuda-kuda berbentuk segitiga kecil, yang berfungsi untuk
menyatukan dua bidang atap pada rencana atap bangunan yang berbentuk Lesser L.
Baja ringan untuk konstruksi atap yang biasa disebut Truss adalah rangka atap dengan
bahan ringan Zinc-Aluminium (Zin Calume) dengan komposisi yaitu 5O% Aluminium,
43.5% Zinc, 1.5% Silicon. Anti karat yang terkandung di truss adalah unsur yang
menyatukan dengan bahan dasar sebagai lapisan daya tahan 4 kali lipat dan lapisan
pelindung seng biasa/Galvanis. Truss terbuat dan Zinc-Aluminium Hi Tensile (kekuatan
tank, lipat, punter) G550 atau truss sanggup menopang 550 kg / 1 cm2. Keunggulan Truss
adalah sebagai berikut :
Menggunakan Metal Zinc Calume dan Blue Scope Steel yang merupakan pemegang
lisensi baja ringan original
5 kali lebih kuat dan baja galvanis
40 % lebih kuat dan Mild Steel
Anti Karat / korosi
Fabrikasi dilakukan di proyek untuk menghindani salah konstruksi / tidak perlu
merubah mengurangi ring balok bangunan yang ada
Truss memiliki standar bentuk dan ukuran yang tetap karena semuakomponen di
produksi dengan menggunakan mesin teknologi tinggi.
Profil baja ringan yang beredar di pasaran Indonesia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
: Profil C, ketebalan 0,75 mm dan 1 mm, digunakan pada fabrikasi kuda-kuda (truss), dan
usuk (rafter). Dan Profil A dengan ketebalan antara 0,4 mm sampai 0,7 mm (idealnya 0,55
mm), yang biasa digunakan sebagai reng. Dalam perakitan dan pemasangan struktur
rangka atap baja ringan, perlu diperhatikan ketentuan pemilihan dan pemasangan alat
sambung agar diperoleh sistem struktur yang stabil, kuat, dan tidak merusak lapisan anti
karat. Sehubungan pada konstruksi baja ringan tidak dilakukan dengan cara pengelasan
melainkan sambungan dengan menggunakan baut khusus.. Alat sambung yang digunakan
biasanya berupa baut (screw) khusus, yang terbuat dan baja mutu tinggi, dan telah
dilengkapi lapisan anti karat (coating), seperti halnya elemen-eleman struktur ringan yang
digunakan.

Hal ini harus diperhatikan karena beberapa alasan :


a. Untuk menjamin stabilitas kekuatan dan kekakuan struktur, maka diperlukan alat
sambung dengan kekuatan dan kekakuan yang sama dengan elemen/komponen utama
sistem struktur.
b. Alat sambung harus dilapisi dengan lapisan anti karat yang sama dengan
elemen/komponen struktur, karena jika terjadi korosi pada baut, maka akan ada resiko
penjalaran korosi pada elemen/komponen struktur baja ringan itu sendiri.

Biasanya spesifikasi baut yang memenuhi persyaratan untuk digunakan pada struktur
rangka atap baja ringan adalah Jenis baut yang digunakan untuk usuk (rafter) 12- 1420
HEX dan baut untuk digunakan untuk menyambung reng 10- 1626 HEX. Elemen-elemen
baja ringan relatif tipis, maka untuk menghindari kerusakan pada saat pemasangan baut
ataupun kerusakan pada masa layan (beban rencana dikerjakan), cara pemasangan alat
sambung harus memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
c. Jarak antara baut, yang terletak di ujung sambungan (paling tepi) dengan ujung batang
yang disambung, minimal 2 kali diameter baut yang digunakan.
d. Jarak antara baut satu dengan baut yang lainnya, minimal 3 kali diameter baut yang
digunakan.
e. Pemasangan baut harus menggunakan alat screw-driver, berkecepatan 2000 rpm
hingga 2500 rpm, dengan posisi tegak lurus bidang sambungan, dan alat harus segera
dihentikan ketika screw telah cukup kencang.
f. Baut tidak diletakkan segaris dengan garis kerja atau garis berat elemen batang,
melainkan ditempatkan di bagian tepi, dengan posisi yang diusahakan simetris, dan
membagi sama besar pada sudut-sudut pertemuan antar elemen.
B.

Kelebihan Rangka Atap Baja Ringan


Tidak perlu di cat lagi.
Bahan bangunan yang ringan sehingga tidak memberatkan struktur.
Tidak terkena serangan rayap, hal ini berbeda dengan kayu yang punya resiko keropos
dimakan rayap.
Mutu materialnya tidak berubah-ubah, tidak melapuk karena usia lanjut.
Proses pemasanganya cepat, bisa dipabrikasi dulu lalu tinggal pasang di lokasi proyek.
Tahan terhadap karat.

C. Kekurangan rangka atap baja ringan


Pemilihan material memerlukan perhitungan struktur yang teliti dan kuat, karena jika ada
yang salah maka atap bisa roboh total.
Tergolong sebagai material rangka atap yang cukup mahal dibanding jenis lainya, namun
keberadaan kayu yang semakin langka telah membuat baja ringan menjadi lebih murah
untuk digunakan.
Tidak bisa asal membuat rangka atap, perlu gambar kerja yang benar sehingga atap bisa
dibangun dan berfungsi dengan baik.
Dari segi tampilan arsitektur terlihat kurang bagus jika tidak didesain sedemikian rupa,
oleh karena itu diperlukan plafond penutup agar langit-langit terlihat bagus.
Tidak terjual bebas di toko bahan bangunan, jadi harus memesan langsung pada supplier
rangka atap baja ringan yang biasanya menawarkan harga perencanaan,bahan berikut
pemasangan sampai jadi.

Struktur Atap Beton


A. Kuda-Kuda Beton
Kuda-kuda beton dibuat dari beton bertulang dengan ukuran tergantung bentang
atapnya. Tinggi penampang balok kuda-kuda beton biasanya berukuran 1/10 s/d 1/12
bentang atapnya. Dengan perbandingan 2:3 untuk perbandingan lebar dan tingginya.
Kuda-kuda beton biasanya dipasang mengikuti modul ruang yang ada di bawahnya, karena
memiliki penulangan yang bisa menerus kepada penulangan kolom. Jarak maksimal antar
kuda-kuda adalah 4 m. Di atas kuda-kuda beton inilah dipasang gording kayu. Bisa
mempergunakan kayu berukuran 8/12cm. Di atas gording kayu tersebut, barulah disusun
usuk dan reng. Bila di antara balok kuda-kuda tersebut diisi dengan bata, maka disebut
gunungan atau sopi-sopi. Biasanya sopi-sopi ini terdapat di bagian tepi atap yang
berbentuk pelana. Kekuatan kuda-kuda beton ini sangat tergantung pada ketepatan
perhitungan dimensi, tulangan besi yang dipergunakan, dan tentu saja material-material
yang dipergunakan sebagai campuran beton, yaitu semen, pasir, dan kerikil. Gunakan
semen dengan kualitas baik untuk memastikan kekuatan dan mutu beton yang dihasilkan.
Kelebihan konstruksi atap kuda-kuda beton adalah :
Ruangan di bawah atap bisa dipergunakan
Biaya relatif murah
Kekuatan lebih terjamin
Sedangkan Kelemahan konstruksi atap kuda-kuda beton adalah :
Beban konstruksi kepada pondasi dan kolom berat.
Waktu pengerjaan lama, karena harus menunggu umur beton mengering.
Proses pengerjaan repot karena memerlukan bekisting.

B. Plat dan Atap Beton


Untuk plat beton yang difungsikan sebagai atap, tebal minimum plat adalah 7 cm dengan
tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20 cm,
diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm,
maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi penerapan dilapangan biasanya
menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi
diameter 6 mm berjarak 10 cm, apabilah dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila
lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan
pokok berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sdengkan tulangan pembagi dapat dipaki
diameter 6mm berjarak 10 cm.

Untuk plat beton yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang
(besi beton) 2 lapis, yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm berjarak 10 cm pada lokasi
momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum.
Penyeragaman diameter besi beton agar memudahkan pengerjaan dilapangan.

Plat lantai yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat
difungsikan sebagi lantai atau atap. Untuk plat beton yang difungsikan sebagai atap, tebal
minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan
beton adalah 2 x tebal plat atau 20 cm, diambil nilai yang terkecil. Akan tetapi penerapan
dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan
tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10 cm, apabilah dak tersebut cantilever,
maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi
beton untuk tulangan pokok berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sdengkan tulangan
pembagi dapat dipaki diameter 6mm berjarak 10 cm.
Untuk plat beton yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm,
dengan tulang (besi beton) 2 lapis, yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm
berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada
lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton agar memudahkan
pengerjaan dilapangan. Struktur bangunan gedung umumnya tersusun atas komponen
plat lantai, balok anak, balok induk dan kolom.
Petak plat dibatasi oleh balok anak pada kedua sisi panjang dan balok induk pada kedua
sisi pendek. Bila perbandingan balok tumpuan yang membatasi petak plat antara sisi
panjang dengan sisi pendek lebih dari 2, maka plat dianggap hanya bekerja pada satu arah.

Plat struktur satu arah didefinisikan sebagai plat yang didukung oleh kedua tepi yang
berhadapan hingga lenturan yang timbul hanya dalam satu arah saja.
Satu satuan lajur plat yang membentang diantara kedua tumpuan dianggap sebagai
balok dengan lebar satu satuan dan tinggi h sesuai dengan tebal plat tersebut.
Pembebanan disesuaikan dengan menjadi beban per satuan panjang lajur plat, dengan
demikian gaya momen yang timbul merupakan gaya per lebar satuan plat. Pemasangan
tulangan lentur sesuai dengan kelengkungan dan momen pada suatu balok yang
membentang diantara dua tumpuan. Ketentuan yang harus dipenuhi pada desain plat satu
arah :
Minimum terdapat dua bentang
Panjang bentang yang bersebelahan tidak berbeda 20% dari bantang yang pendek
Intensitas beban hidup tidak lebih dari tiga kali beban mati per unit
Beban yang bekerja merupakan beban terbagi rata
Komponen strukturnya prismatis
Pemasangan tulangan yang tegak lurus terhadap tulangan lentur diperuntukkan
guna mencakup efek susut beton. Rasio baja tulangan yang ada didalam plat ditentukan
dengan membagi luas tulangan yang terpasang pada lebar satuan plat dengan luas beton
dari lajur plat. Plat satu arah biasanya didesain dengan rasio tulangan tarik jauh dibawah
rasio maksimum yang diijinkan yaitu sebesar 0,75 b.
Luas beton merupakan hasil kali antara tebal plat h dengan lebar satu satuan lajur
plat yang ditinjau. Ketebalan Plat beton menyusut ketika adukan semen mengeras.
Penyusutan tersebut dapat diperkecil dengan memakai beton berkadar air rendah dengan
tetap memperhatikan kelecakan, kekuatan beton yang direncanakan dan proses
pembasahan (curing) setelah pengecoran.
Beton akan mengalami tegangan susut bila beton tidak mangalami kontraksi susut secara
bebas. Perbedaan suhu relatif terhadap suhu pada saat pengecoran akan menimbulkan
efek yang serupa dengan penyusutan. Tegangan susut dan tegangan temperatur pada
beton.
dapat menimbulkan retak. Retak dapat diperkecil dengan memberikan tulangan susut.
Rasio minimum tulangan susut dan temperatur untuk plat :
Plat yang menggunakan tulangan ulir mutu 300
0.0020
Plat yang menggunakan tulangan ulir atau jaring kawat las mutu 400
0.0018
Plat yang menggunakan tulangan dengan tegangan leleh melebihi 400 Mpa yang
diukur dengan regangan leleh 0,35%
0.0018 x 400/fy
Tulangan yang dipasang pada plat satu arah digunakan untuk menahan serta
mendistribusikan retak akibat susut dan perbedaan suhu. Tulangan susut atau tulangan
temperatur atau biasa dikenal dengan tulangan pembagi dipasang untuk mereduksi
kontraksi beton yang terjadi ke semua arah dan dipasang tegak lurus terhadap tegangan
momen. Tulangan pembagi ini harus dipasang pada plat struktur bila tulangan utamanya
membentang dalam satu arah. Jarak tulangan pembagi tidak boleh melebihi 5 kali tebal

plat atau lebih dari 200 mm. Pada prinsipnya penulangan plat sama dengan penulangan
pada balok. Perbedaannya terletak pada lengan momennya yang diberi harga sebesar jd =
0,9 d.
Pada umumnya maksud pengunaan bangunan atap adalah untuk melindungi ruangan
dari panas matahari dan hujan. Oleh karena itu bangunan atap harus memenuhi syarat syarat yaitu tidak boleh bocor (tembus air) juga tidak boleh tembus panas akibat sinar
matahari. Agar pengerjaan tidak mengecewakan , maka dalam pelaksanaan pekerjaan atap
harus betul-betul dilakukan dengan teliti hingga kelak dikemudian hari atap tidak
mengalami bocor. Dalam hal ini dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan atap merupakan
penentu berhasil atau tidaknya pekerjaan atap (bocor atau tidaknya bangunan atap)
sehingga dapat dipakai pedoman bahwa pelaksanaan memperbaiki bangunan atap yang
bocor lebih sulit dari pada pelaksanaan membuat atap yang baru. Bangunan atap dari
beton , bangunan atap dari beton biasanya terbuat dari beton bertulang, sehingga
pekerjaan terdiri dari 2 bagian, yaitu :
Pekerjaan adukan beton
Pekerjaan pembesian (tulangan) beton.
Agar atap beton tidak mudah bocor (tembus air) maka susunan adukan beton harus
kedap air (rapat air). Susunan campuran adukan beton yang kedap air harus gemuk artinya
perbandingan campuran harus menunjukan banyak bahan pengikatnya. (semen PC).
Dalam praktek perbandingan campuran adukan beton yang kedap air yang digunakan
untuk bangunan atap beton biasanya diambil 1 PC : 1 1/2 PS : 2 1/2 KR. Pemakaian air
dalam adukan beton untuk bangunan atap hendaknya diambil secukupnya saja artinya
paling banyak terbatas pada sifat adukan beton dapat dikerjakan (dicorkan) dan tidak
boleh memakai air yang berlebih-lebihan yang dapat mengakibatkan adukan beton
menjadi sangat cair.
Pada adukan beton yang sangat cair dapat mengakibatkan butir-butir PC saling berjauhan
sehingga beton setelah menjadi keras akan dapat dengan mudah ditembus oleh air. Air
yang digunakan untuk adukan beton harus air tawar dan bersih, demikian pula bahan
tambahan pasir dan krikil harus juga bersih dari segala kotoran. Hal ini dimaksudkan agar
mutu beton dapat terjamin baik terhadap kekuatan maupun terhadap sifat tahan tembus
air.

C. Kelebihan Atap Beton


a. Atap beton berbentuk flat/datar, selain itu ada juga atap beton bergelombang. Jenis
atap ini sangat cocok diaplikasikan pada rumah bergaya modern minimalis yang
cenderung mengusung datar dan punya garis-garis yang tegas. Sehingga atap beton
banyak diminati seiring berkembangnya desain rumah minimalis.
b. Dalam pembuatan atap beton dikeringkan tanpa proses pembakaran sehingga tidak
mudah berubah bentuk.
c. Karena dibuat dengan cetakan, genteng beton lebih memiliki bentuk yang tepat.
Sehingga pemasangan di atap lebih mudah. Selain itu, kebocoran atap saat hujan
terhindar karena pemasangan yang lebih rapat.
d. Atap beton sangat tahan lama. Hal ini karena atap beton terbuat dari campuran semen
dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis sehingga kedap air.
e. Bisa dicat ulang. Ya, begitulah, setelah beberapa tahun, genteng beton bisa dicat ulang.
Dalam proses pengecatan ulang, permukaan genteng yang retak ataupun cacat bisa
diperbaiki dengan pelapis tertentu. Kalau sudah cacat berat, ya sebaiknya genteng
tersebut diganti.
f. Atap beton sangat kuat dan tidak mudah pecah.
g. Terdiri dari bermacam-macam warna. Seperti, warna natural misalnya terakota dan
cokelat, warna cerah seperti biru atau hijau. Sehingga mampu membuat rumah terlihat
semakin cantik.
h. Mampu memantulkan panas dengan baik yang membuat rumah tetap terasa sejuk
meskipun matahari sangat terik.

D. Kekurangan Atap Beton


a. Sering terjadi kebocoran pada plat beton, jadi harus di proteksi dengan waterproofing
pada bagian atas plat.
b. Jika kurang perawatan maka akan tumbuh jamur dan lumut
c. Waktu pembuatan dan pengeringannya relative lama
d. Harga bahan-bahan campurannya sedikit lebih mahal

E. Contoh Konstruksi Beton

Anda mungkin juga menyukai