Perwarganegaraan di Indonesia
1.
Perlu di ketahui bahwa sebagian besar warga Negara adalah juga penduduk
Negara itu, dan ada juga sebagian kecil yang tidak menjadi penduduk krena
orang itu berempat tinggal di luar negeri.Contoh: seorang mahasiswa yang
belajar di luar negeri atau tenaga kerja yang ssedang bekerja di luar
negeri.
2.
Hak dan Kewajiban Dasar Warga
Negara
Hak-Hak Dasar Warga Negara
j.
(Pasal 36 A)
Wajib menghormati lagu Indonesia
raya (Pasal 36 B).
Hak-hak dan kewajiban dasar sebagai warga Negara penting untuk dipahami
dalam pelaksanaan demokrasai yang berdampak pada penyelenggaraan Negara
dan stabilitas politik Negara.Dalam berdemokrasi,setiap warga Negara dituntut
unuk menunjukkan sikap positif dalam pengembangan nilai-nilai Demokrasi
Pancasila yang mencakup:
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
Berikut ini contoh hak dan kewajiban warga Negara Indonesia dalam
pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
Hak di bidang politik, misalnya mempunyai hak untuk memilih dan
dipilih,mendirikan dn memasuki suatu organisasi social politik,dan ikut serta
dalam pemerintahan.
Hak di bidang pendidikan,misalnya mempunyai hak untuk memperoleh
pendidikan,mengembangkan karir pendidikan,mendirikan lembaga pendidikan
swasta,dan ikut serta menangani pendidikan.
Hak di bidang ekonomi,misalnya setiap warga Negara mempunyai hak untuk
memperoleh pekerjaan,memperoleh penghidupan yang layak,hak memiliki
barang,dan hak untuk berusaha.
Hak di bidang sosial budaya,misalnya setiap warga Negara Indonesia
mempunyai hak untuk mendapat pelayanan
sosial,kesehatan,pendidikan,penerangan,hak untuk mengembangkan
bahasa,adat-istiadat,dan budaya daerah masing-masing,dan hak untuk
mendirikan lembaga sosial-budaya.
Tanggung jawab warga Negara dalam pelaksanaaan Demokrasi Pancasila
antara lain sebagai berikut:
Setiap warga Negara Indonesia bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
sistem Demokrasi Pancasila.
Setiap warga Negara Indonesia bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pemilihan umum secara langsung,umum,bebas,dan rahasia serta jujur dan adil.
Setiap warga Negara Indonesia bertanggung jawab atas pelaksanaan hukum
dan pemerintahan RI.
Setiap warga Negara Indonesia bertangggung jawab atas usaha pembelaan
Negara.
Setiap warga Negara Indonesia bertanggung jawab atas pelaksanaan hak-hak
asasi manusia,mempertahankan,dan mengisi kemerdekaan Indonesia.
3.
Perwarganegaraan di Indonesia
Apabila ada orang asing yang ingin menjadi warga Negara Indonesia melalui
proses naturalisasi,
Ia harus mengajukan permohonan kepada Menteri Kehakiman melalui kantor
pengadilan negeri setempat dimana ia tinggal atau Kantor Kedutaan Besar RI bil
ia ada di luar negeri.Permohonan ini harus ditulis di atas materai dengan
menggunakan bahasa Indonesia.
Pengadilan negeri atau perwakilan diplomatik RI berwenang untuk
memeriksa syarat-syarat dan menguji pemohon tentang kecakapannya berbahasa
Indonesia dan penguasaan sejarah Indonesia.Karena permohonan demikian
merupakan syarat formal,maka Menteri Kehakiman dapat menolak atau
mengabulkan permohonan tersebut denagn persetujuan Presiden.Apabila
ditolak,ia dapat mengajukan permohonannya di lain waktu,tetapi bila dikabulkan
maka ia harus mengucapkan sumpah atau janji setia di hadapan Pengadilan
Negeri atau Perwakilan Diplomatik RI.
Selanjutnya,perwarganegaraan akan diumumkan oleh Menteri Kehakiman
dalam Berita Negara.Apabila dalam waktu 3 bulan setelah hari ditetapkan SK
Menteri Kehakiman si pemohon tidak mengucapkan sumpah/janji setia,maka
keputusan itu dengan sendirinya batal (demi hukum).
Selain dipenuhi melalui cara naturalisasi, kewarganegaraan dapat juga
diperoleh dengan cara berikut:
a. Kelahiran, yaitu pada dasarnya siapa saja yang lahir di Indonesia adalah
warga Negara RI (asas ius soli),
b. Peangkatan, yaitu pengangkatn anak berusia 5 tahun ke bawah secara sah
(adopsi) oleh orang tua angkatnya maka anak tersebut dapat memperoleh
kewarganegaraan RI,
c. Dikabulkan permohonannya, yaitu permohonan yang dikabulkan oleh
Menteri kehakiman seperti orang asing yang lahir dan bertempat tinggal di
wilayah RI tetapi tidak mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan
ayahnya.
d. Akibat perkawinan, yaitu suatu perkawinan antara warga asing dengan pria
WNI.Dalam hal ini isteri akan memperoleh kewarganegaraan
Indonesia.Apabila prianya warga Negara asing sedangkan wanitanya WNI,
maka wanita (Isteri) tersebut akan kehilangan kewarganegaraan RI bila
dalam waktu 1 (Satu) tahun setelah perkawinan tidak menyatakan keinginan
menjadi Warga Negara Republik Indonesia.
Bagi warga Negara Indonesia di luar negeri yang kehilangan
kewarganegaraanya bukan karena kemauan sendiri,mereka masih diberi
kesempatan untuk tetap menjadi warga Negara Indonesia dengan
persyaratan tertentu,antara lain: pernyataan atas kelalaiannya dan
kesetiaannya kepada pemerintah Indonesia.Dalam hal ini, orang tersebut
harus mengajukan pernyataan kepada menteri kehakiman melalui KBRI
(Kedutaan Besar Republik Indonesia) tempat ia berada yang sekaligus dapat
menentukan apakah pernyataanya dapat diterima atau ditolak.