Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PERENCANAAN
2.1

Langkah langkah membuat antena Helix

2.1.1 Perhitungan awal untuk merancang antena Helix


1. Menentukan frekuensi kerja
a. Fo
= 2,4 GHz
C
3 x 108
=
=
=0,125 m=12,5 cm
b.
fo 2,4 x 109
2. Menentukan diameter helix
C
C =

C = 1 ( adapun persyaratan tersebut adalah 0,8 < C <1,15; 12 < a < 14;
dan n>3, Nilai nilai persyaratan terebut merupakan nilai optimal )
C= D
C 0,125 m
D= =
=0,039 m=3,98 cm

3,14
R=

D
=1.95 cm
2

3. Menentukan jarak antar putaran helix


a. Menentukan sudut terlebih dahulu, sudut optimal pada antena helix berkisar
12-14. Sehingga jarak antara putaran helix
A
A
q=arctan =tan q=
C
C
tan 14 =

A
=0,25 x 3,98 cm=0,995 cm
3,98 cm

4. Menentukan panjang satu putaran


C
C
3,98 cm 3,98 cm
cos a=
L=
=
=
=4,1 cm
L
cos a cos 14
0,97
5. Jumlah putaran antena ( N )= 12 maka penguatan yang diperoleh adalah:
G=k .12 . C2 .n . S . 1 x 12 x 12 x 12 x 0,25 36 G ( dB )=10 log 36
15,56 dB
6. Menentukan dimensi groundplane yang berbentuk segi empat
3
3
Sisi groundplane= = x 12,5 cm 9,375 cm ini adalah panjang sisi
4
4
ground plane

Parameter dalam perancangan antena Helix:

Parameter
Frekuensi Kerja
Lamda
Diameter helix
Jari-jari (R)
Jarak putaran helix (S)
Panjang satu putaran (L)
Jumlah putaran
Dimensi Groundplane
Tegangan
Impedansi

Nilai
2,4 GHz
12,5 cm
3,98 cm
1,95 cm
0,25
4,1 cm
12
9,375 cm
1V
150

2.1.2 Prosedur dalam merancang antena helix menggunakan FEKO


1. Ubah model unit ke centimeters (cm)

2. Membuat plat dasar antena yang berbentuk persegi dengan memilih create rectangle
pada menu tools. Kemudian ubah Definition Methods menjadi Base centre, width,
depth.

Ubah Width dan Depth menjadi 9.375 dan muncul gambar


sebagai gambar di bawah ini :

3. Membuat geometry helix dengan memilih create helix pada menu tools , Mengatur
dimensi dari diameter tinggi dan sudut antar lilitan dari geometri helix seperti gambar di
bawah :
Atur diameter dengan mesetting radius menjadi
1.965 cm , pitch angel 1 cm dan banyaknya
lilitan 12 . sehingga muncul gambar seperti di
bawah ini :

4. Menggabungkan kedua geometri helix dan rectangle menjadi satu. Dengan cara memblok
terlebih dahulu kedua geometri tersebut kemudian klik Union parts pada menu tools.
Sehingga membentuk gabungan seperti berikut:

5. Mengatur besarnya frekuensi yang digunakan. Pilih pada point button Continous range ,
dan atur frekuensi kerja awal dan akhir .

6. Lalu buatlah Port sebagai pencatu daya antena , Pilih Geometry lalu klik Create port dan
pilih Wire Port

Setelah itu akan muncul tampilan seperti di bawah ini , Klik pada ujung bawah Lilitan Helix
kemudian atur Place Port on Segment dan Location on wire Start lalu Klik Create .

7. Atur pemberian catu daya pada antena dengan memilih Voltage Source pada tool bar
dan Pilih button Create .

8. Atur Far Field untuk menentukan pola radiasi antena , Pilih Solution pada menu bar
lalu pilih request far field .

Atur Pola radiasi pada Kolom Position yaitu Klik 3D Pattern kemudian ubah pada End
menjadi 90o dan 360o , Increment =5 dan =5 lalu klik Create , sehingga
muncul seperti gambar dibawah ini .

9. Pilih menu Mesh pada menu bar , Lalu pilih Create mesh

Atur Mesh dengan memilih tombol suggest dan isikan Wire segment radius menjadi 0,01 .
Kemudian Klik Mesh

10. Untuk Melihat apakah

antena

sudah

benar

pengaturanya , kita harus menguji dengan Memilih Solution pada menu bar dan klik EM
validate .

Jika sudah tervalidate akan muncul seperti gambar di bawah ini

11. Kemudian Running Feko dengan memilih Run FEKO pada menu bar

12. Jika program terditeksi tidak ada yang eror , Lalu Klik menu PostFEKO

13. Setelah mengikuti langkah di atas akan muncul gambar seperti dibawah ini

14. Untuk Melihat pola radiasi pada antena yang sudah dibuat ikuti langkah di bawah ini

2
1

3
4
5
6

1.
2.
3.
4.

Pilih Polar pada Menu bar


Lalu pilih far field pada Menu bar
Atur menjadi theta ( Warpped ) pada Independent axis
Setting Frequency menjadi Frequency in range dan inputkan menjadi 2,4 Ghz
sebagai frekuensi kerja antena ini.
5. Atur Quanity menjadi gain dan pilih radio button theta
6. Dan centang dB pada kolom Quantity
15. Untuk melihat VSWR lakukan langkah langkah di bawah ini

3
4
5

1. Pertama pilih Carisian pada menu bar


2. Pilih Source data kemudian klik VoltageSource1

3. Atur Independent axis menjadi Frequency


4. Atur Quantity menjadi VSWR
5. Ubah Reference impedance menjadi 150 ohm

1. Langkah pertama lakukan klik Display pada menu bar


2. Pilih Cursors pada menu Measurement
3. Atur letak garis penunjuk nilai yang diinginkan pada grafik

BAB III
HASIL SIMULASI
3.1

Pola Radiasi antena Helix

3.2

VSWR

Didapatkan VSWR = 3,2 pada frekuensi 2,4 GHz dan dengan impedansi referensi=
150 dan lebih resonan pada frekuensi 2,56 GHz dengan VSWR = 1,56

3.3

Return Loss

Sebelum mengetahui nilai Return Loss (RL), pertama kita menghitung nilai dari
koefisien pantul. Dimana nilai
1VSWR
13,2
=

|0,52| 0,52
1+VSWR
1+3,2

| |

Setelah koefisien pantul diketahui, baru kita dapat mengetahui besar nilai Return
Lossnya.
RL=20 log

20 log0,52

5,67 dB

BAB IV
KESIMPULAN
4.1

Kesimpulan
1. Jadi pada simulasi ini antena helix ditujukan pada frekuensi kerja 2,4 GHz. Dimana
dalam perancangan antena helix didapatkan data sebagai berikut:
Parameter
Frekuensi Kerja
VSWR
Koefisien Pantul
Return Loss (RL)

Nilai
2,4 GHz
3,2
0,52
5,67 dB

2. Ternyata pada parameter VSWR menunjukkan bahwa frekuensi resonan antena


helix ini berada pada frekuensi 2,56 GHz. Dengan nilai VSWR yang lebih kecil
dibandingkan frekuensi aslinya yaitu 2,4 GHz. Sehingga daya yang dipancarkan
lebih maksimal pada frekuensi 2,56 GHz.

f=2,56
GHz

Anda mungkin juga menyukai