PERENCANAAN
2.1
C = 1 ( adapun persyaratan tersebut adalah 0,8 < C <1,15; 12 < a < 14;
dan n>3, Nilai nilai persyaratan terebut merupakan nilai optimal )
C= D
C 0,125 m
D= =
=0,039 m=3,98 cm
3,14
R=
D
=1.95 cm
2
A
=0,25 x 3,98 cm=0,995 cm
3,98 cm
Parameter
Frekuensi Kerja
Lamda
Diameter helix
Jari-jari (R)
Jarak putaran helix (S)
Panjang satu putaran (L)
Jumlah putaran
Dimensi Groundplane
Tegangan
Impedansi
Nilai
2,4 GHz
12,5 cm
3,98 cm
1,95 cm
0,25
4,1 cm
12
9,375 cm
1V
150
2. Membuat plat dasar antena yang berbentuk persegi dengan memilih create rectangle
pada menu tools. Kemudian ubah Definition Methods menjadi Base centre, width,
depth.
3. Membuat geometry helix dengan memilih create helix pada menu tools , Mengatur
dimensi dari diameter tinggi dan sudut antar lilitan dari geometri helix seperti gambar di
bawah :
Atur diameter dengan mesetting radius menjadi
1.965 cm , pitch angel 1 cm dan banyaknya
lilitan 12 . sehingga muncul gambar seperti di
bawah ini :
4. Menggabungkan kedua geometri helix dan rectangle menjadi satu. Dengan cara memblok
terlebih dahulu kedua geometri tersebut kemudian klik Union parts pada menu tools.
Sehingga membentuk gabungan seperti berikut:
5. Mengatur besarnya frekuensi yang digunakan. Pilih pada point button Continous range ,
dan atur frekuensi kerja awal dan akhir .
6. Lalu buatlah Port sebagai pencatu daya antena , Pilih Geometry lalu klik Create port dan
pilih Wire Port
Setelah itu akan muncul tampilan seperti di bawah ini , Klik pada ujung bawah Lilitan Helix
kemudian atur Place Port on Segment dan Location on wire Start lalu Klik Create .
7. Atur pemberian catu daya pada antena dengan memilih Voltage Source pada tool bar
dan Pilih button Create .
8. Atur Far Field untuk menentukan pola radiasi antena , Pilih Solution pada menu bar
lalu pilih request far field .
Atur Pola radiasi pada Kolom Position yaitu Klik 3D Pattern kemudian ubah pada End
menjadi 90o dan 360o , Increment =5 dan =5 lalu klik Create , sehingga
muncul seperti gambar dibawah ini .
9. Pilih menu Mesh pada menu bar , Lalu pilih Create mesh
Atur Mesh dengan memilih tombol suggest dan isikan Wire segment radius menjadi 0,01 .
Kemudian Klik Mesh
antena
sudah
benar
pengaturanya , kita harus menguji dengan Memilih Solution pada menu bar dan klik EM
validate .
11. Kemudian Running Feko dengan memilih Run FEKO pada menu bar
12. Jika program terditeksi tidak ada yang eror , Lalu Klik menu PostFEKO
13. Setelah mengikuti langkah di atas akan muncul gambar seperti dibawah ini
14. Untuk Melihat pola radiasi pada antena yang sudah dibuat ikuti langkah di bawah ini
2
1
3
4
5
6
1.
2.
3.
4.
3
4
5
BAB III
HASIL SIMULASI
3.1
3.2
VSWR
Didapatkan VSWR = 3,2 pada frekuensi 2,4 GHz dan dengan impedansi referensi=
150 dan lebih resonan pada frekuensi 2,56 GHz dengan VSWR = 1,56
3.3
Return Loss
Sebelum mengetahui nilai Return Loss (RL), pertama kita menghitung nilai dari
koefisien pantul. Dimana nilai
1VSWR
13,2
=
|0,52| 0,52
1+VSWR
1+3,2
| |
Setelah koefisien pantul diketahui, baru kita dapat mengetahui besar nilai Return
Lossnya.
RL=20 log
20 log0,52
5,67 dB
BAB IV
KESIMPULAN
4.1
Kesimpulan
1. Jadi pada simulasi ini antena helix ditujukan pada frekuensi kerja 2,4 GHz. Dimana
dalam perancangan antena helix didapatkan data sebagai berikut:
Parameter
Frekuensi Kerja
VSWR
Koefisien Pantul
Return Loss (RL)
Nilai
2,4 GHz
3,2
0,52
5,67 dB
f=2,56
GHz