Anda di halaman 1dari 5

1. INDIKASI TONSILEKTOMI (HTA 2004)1.

Indikasi Absolut
Pembengkakan tonsil yang menyebabkan obstruksi saluran nafas, disfagia berat,
gangguan tidur dan komplikasi kardiopulmoner
Abseb peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan medis dan drainase
Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam
Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan patologi anatomi
Indiaksi Relatif
Terjadi episode atau lebih infeksi tonsil per tahun dengan terapi antibiotik adekuat
Halitosis akibat tonsillitis kronis yang tidak membaik dengan pemberian terapimedis
Tonsilitis kronis berulang pada karier streptokokus yang tidak membaik dengan
pemberian antibiotik -laktamase resisten
KONTRAINDIKASI
Gangguan perdarahan
Resiko anestesi yang besar atau penyakit berat
Anemia
Infeksi akut yang berat
2. Otitis eksterna terbagi menjadi akut, kronis, dan sesuai dengan klinis dan kausa.
Pembagianya adalah sebagai berikut:

Otitis Eksterna akut


o Sirkumkripta/Furunkel
o Difus

Infeksi Kronis liang telinga


Otomikosis
Herpes Zoster otikus
Otitis Eksterna maligna
Keratosis Obturans dan Kolesteatoma Eksternal
Etiologi:
OE paling sering disebabkan oleh bakteri patogen. Varietas nya antara lain otitis

eksterna oleh jamur (otomycosis). Dalam sebuah penelitian, 91% kasus OE disebabkan oleh
karena bakteri. Dan penelitian lainnya juga menemukan bahwa sebanyak 40% kasus OE tidak
memiliki mikroorganisme primer sebagai agen penyebab. Bakteri penyebab yang paling
umum adalah Pseudomonas spesies (38% dari semua kasus), Staphylococcus spesies, dan
anaerob dan organisme gram negatif.1

MK: Gejala otitis eksterna umumnya adalah rasa gatal dan sakit (otalgia). Gejala
dan tanda pasien otitis eksterna selengkapnya :26,33
1. Otalgia.
2. Gatal-gatal (pruritus).
3. Rasa penuh (fullness) di liang telinga. Keluhan ini biasa terjadi pada tahap awal otitis
4.
5.
6.
7.

eksterna difus dan sering mendahului otalgia dan nyeri tekan daun telinga.
Pendengaran berkurang atau hilang.
Deskuamasi.
Tinnitus.
Discharge dan otore. Cairan (discharge) yang mengalir dari liang telinga (otore).
Kadang-kadang pada otitis eksterna difus ditemukansekret / cairan berwarna putih
atau kuning, atau nanah. Cairan tersebutberbau yang tidak menyenangkan. Tidak

bercampur dengan lendir (musin).


8. Demam.
9. Nyeri tekan pada tragus17 dan nyeri saat membuka mulut.
10. Infiltrat dan abses (bisul). Keduanya tampak pada otitis eksterna sirkumskripta. Bisul
menyebabkan rasa sakit berat. Ketika pecah, darah dan nanah dalam jumlah kecil bisa
bocor dari telinga.
Tatalaksana:

Terapi utama dari otitis eksterna melibatkan manajemen rasa sakit, pembuangan
debris dari kanalis auditorius eksternal, penggunaan obat topikal untuk mengontrol edema
dan infeksi, dan menghindari faktor pencetus.26,33
Dengan lembut membersihkan debris dari kanalis auditorius eksternal dengan irigasi
atau dengan menggunakan kuret plastik lembut atau kapas di bawah visualisasi
langsung. Pembersihan kanal meningkatkan efektivitas dari obat topikal.
Obat topikal aural biasanya termasuk asam ringan (untuk mengubah pH dan untuk
menghambat pertumbuhan mikroorganisme), kortikosteroid (untuk mengurangi
peradangan), agen antibiotik, dan / atau agen antijamur.

Infeksi ringan: otitis eksterna ringan biasanya merespon dengan penggunaan agen
acidifying dan kortikosteroid. Sebagai alternatif, campuran perbandingan (2:1)
antara alkohol isopropil 70% dan asam asetat dapat digunakan.

Infeksi sedang: Pertimbangkan penambahan antibiotik dan antijamur ke agen


acidifying dan kortikosteroid.

Antibiotik oral digunakan pada pasien dengan demam, imunosupresi, diabetes,


adenopati, atau pada individu-individu dengan ekstensi infeksi di luar saluran
telinga.

Dalam beberapa kasus, kasa (dengan panjang 1/4 inci) dapat dimasukkan ke dalam
kanal, dan obat ototopic dapat diterapkan secara langsung ke kasa (2-4 kali sehari
tergantung pada frekuensi dosis yang dianjurkan dokter). Setelah kasa digunakan,
harus dicabut kembali 24-72 jam setelah insersi.

Dalam kasus pasien dengan tympanostomy atau diketahui adanya perforasi,


persiapan non-ototoxic topical (misalnya, fluorokuinolon, dengan atau tanpa
steroid).

3. OMSK
Def: Suatu radang kronis telinga tengah dengan perforasi membran
timpani dan riwayat keluarnya sekret dari telinga (otorea) lebih dari 2
bulan, baik terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer
atau kental, bening atau berupa nanah
Tipe:

OMSK dapat dibagi atas 2 tipe yaitu :


1) Tipe tubotimpani
2) Tipe atikoantral
1. Tipe tubotimpani = tipe jinak = tipe aman
Penyakit tubotimpani ditandai oleh adanya perforasi sentral atau pars tensa dan terbatas pada
mukosa saja, biasanya tidak terkena tulang.
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi keadaan ini terutama patensi tuba eustachius, infeksi
saluran atas, pertahanan mukosa terhadap infeksi yang gagal pada pasien dengan daya tahan
tubuh yang rendah, disamping itu campuran bakteri aerob dan anaerob, luas dan derajat
perubahan mukosa, serta migrasi sekunder dari epitel skuamous. Sekret mukoid kronis
berhubungan dengan hiperplasia goblet sel, metaplasia dari mukosa telinga tengah pada tipe
respirasi dan muko siliar yang jelek.
Secara klinis penyakit tubotimpani terbagi berdasarkan aktivitas sekret yang dikeluar: a.
Penyakit aktif
- OMSK dengan sekret yang keluar dari kavum timpani secara aktif b. Penyakit tidak aktif
(tenang ) - Keadaan kavum timpani terlihat basah atau kering
2. Tipe atikoantral = tipe ganas = tipe tidak aman = tipe tulang
Pada tipe ini ditemukan adanya kolesteatom dan berbahaya. Penyakit atikoantral lebih sering
mengenai pars flaksida dan khasnya dengan terbentuknya kantong retraksi yang mana
bertumpuknya keratin sampai menghasilkan kolesteatom. Kolesteatom adalah suatu massa amorf,
konsistensi seperti mentega, berwarna putih, terdiri dari lapisan epitel bertatah yang telah
nekrotik (Soepardi EA, 2007).

Et: Terjadi OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang pada anak, jarang dimulai
setelah dewasa. Faktor infeksi biasanya berasal dari nasofaring (adenoiditis, tonsilitis, rinitis,
sinusitis), mencapai telinga tengah melalui tuba eustachius. Fungsi tuba eustachius yang
abnormal merupakan faktor predisposisi yang dijumpai pada anak dengan cleft palate dan Down
Sindrome. Adanya tuba patulous, menyebabkan refluk isi nasofaring yang merupakan faktor
insiden OMSK yang tinggi di Amerika Serikat (Nursiah, 2003).
Faktor Host yang berkaitan dengan insiden OMSK yang relatif tinggi adalah defisiensi imun
sistemik. Kelainan humoral (seperti hipogammaglobulinemia) dan cell-mediated (seperti infeksi
HIV, sindrom kemalasan leukosit) dapat manifest sebagai sekresi telinga kronis(Nursiah,2003).
Beberapa
Gej:
OMSK Tipe tubotimpani
Gejalanya berupa sekret mukoid yang tidak terlalu berbau busuk , ketika pertama kali ditemukan
bau busuk mungkin ada tetapi dengan pembersihan dan penggunaan antibiotik lokal biasanya
cepat menghilang, sekret mukoid dapat konstan atau intermitten.
Gangguan pendengaran konduktif selalu didapat pada pasien dengan derajat ketulian tergantung
beratnya kerusakan tulang pendengaran dan koklea selama infeksi nekrotik akut pada awal
penyakit.
Perforasi membran timpani sentral sering berbentuk seperti ginjal tapi selalu meninggalkan sisa
pada bagian tepinya . Proses peradangan pada daerah timpani terbatas pada mukosa sehingga
membran mukosa menjadi berbentuk garis . Derajat infeksi membran mukosa dapat tipis dan
pucat atau merah dan tebal, kadang-kadang suatu polip didapat tapi mukoperiosteum yang tebal
dan mengarah pada meatus menghalangi pandangan membran timpani dan telinga tengah sampai
polip tersebut diangkat . Sekret terlihat berasal dari rongga timpani dan orifisium tuba eustachius
yang mukoid. Setelah satu atau dua kali pengobatan local bau busuk berkurang. Cairan mukus
yang tidak terlalu bau datang dari perforasi besar tipe sentral dengan membran mukosa yang
berbentuk garis pada rongga timpani merupakan diagnosa khas pada omsk tipe tubatimpani.
OMSK Tipe Atikoantral dengan Kolesteatom
Sekret pada infeksi dengan kolesteatom beraroma khas, sekret yang sangat bau dan berwarna
kuning abu-abu, kotor purulen dapat juga terlihat kepingan-kepingan kecil, berwarna putih
mengkilat. Gangguan pendengaran tipe konduktif timbul akibat terbentuknya kolesteatom
bersamaan juga karena hilangnya alat penghantar udara pada otitis media nekrotikans akut. Selain
tipe konduktif dapat pula tipe campuran karena kerusakan pada koklea yaitu karena erosi pada
tulang-tulang kanal semisirkularis akibat osteolitik kolesteatom (Orluh, 2008).
Tx:
Pengobatan penyakit telinga kronis yang efektif harus didasarkan pada faktor-faktor penyebabnya
dan pada stadium penyakitnya. Dengan demikian pada waktu pengobatan haruslah dievaluasi
faktor-faktor yang menyebabkan penyakit menjadi kronis, perubahan-perubahan anatomi yang
menghalangi penyembuhan serta menganggu fungsi, dan proses infeksi yang terdapat ditelinga.
Bila didiagnosis kolesteatom, maka mutlak harus dilakukan operasi, tetapi obat obatan
dapat digunakan untuk mengontrol infeksi sebelum operasi. Prinsip pengobatan tergantung dari
jenis penyakit dan luasnya infeksi, dimana
pengobatan dapat dibagi atas : 1.Konservatif 2.Operasi
2.6.1. Pengobatan OMSK Tipe Tubatimpani a. OMSK Tipe Tubatimpani Tenang
Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan, dan dinasehatkan untuk jangan mengorek telinga, air
jangan masuk ke telinga sewaktu mandi, dilarang berenang dan segera berobat bila menderita
infeksi saluran nafas atas. Bila fasilitas memungkinkan sebaiknya dilakukan operasi rekonstruksi
(miringoplasti,timpanoplasti) untuk mencegah infeksi berulang serta gangguan pendengaran.
b. OMSK Tipe Tubatimpani Aktif

Keadaan ini harus dilakukan pembersihan liang telinga dan kavum timpani ( toilet telinga).
Tujuan toilet telinga adalah membuat lingkungan yang tidak sesuai untuk perkembangan
mikroorganisme, karena sekret telinga merupakan media yang baik bagi perkembangan
mikroorganisme (Fairbank, 1981).
2.6.2. Pengobatan OMSK Tipe Atikoantral
Pengobatan yang tepat untuk OMSK maligna adalah operasi. Pengobatan konservatif dengan
medikamentosa hanyalah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan. Bila
terdapat abses subperiosteal, maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum kemudian
dilakukan mastoidektomi.
Tonsilitis

Anda mungkin juga menyukai