KETERANGAN UMUM
NAMA GUNUNGAPI
Gunung Arjuno-Welirang
NAMA LAIN
NAMA KAWAH
:
beberapa kawah lainnya yang tidak
mempunyai nama.
a. Geografi Puncak : 7o 40' - 7o 53'
LS 112o 317" - 112o42'52" BT
LOKASI
:
b. Administrasi : Kab. Malang,
Mojokerto dan Pasuruan
KETINGGIAN
TIPE GUNUNGAPI
Kota Terdekat
Tretes
POS PENGAMATAN
PENDAHULUAN
Cara Mencapai Puncak
Cara pencapaian : Pendakian ke puncak G. Arjuno-Welirang dapat
dilakukan dari 2 arah yaitu :
1. Puncak komplek G. Arjuno-Welirang = Dari arah timur laut melalui
Desa Pecalukan-Tretes pada ketinggian 800m dpl, dapat dilakukan
dengan kendaraan roda empat.
2. Puncak komplek G. Arjuno-Welirang = Dari arah barat laut melallui
desa Trawas-kampun Jurang Kwali, melalui jalan setapak yang
curam.
Inventarisasi Sumber Daya Gunungapi
Sumber daya alam komplek G. Arjuno-Welirang adalah bahan galian berupa
belerang yang terdapat pada kawah Plupuh dan kawah Jero.
Wisata
Potensi wisata di kawasan G. Arjuno-Welirang terdapat di daerah :
Cangar-Sumber
SEJARAH LETUSAN
Tahun
Nama
Gunung/Kawah
1950
Di bagian barat
laut G. Welirang
1952
Kw. Plupuh
(bagian barat laut
4 km dari
puncak)
Aktivitas
Letusan
Produk
Letusan
Abu
Lumpur
yang penyebarannya
mencapai beberapa
ratus meter
Perioda Letusan
Selang waktu istirahat terpendek aktivitas G. Arjuno-Welirang yang tercatat
dalam sejarah adalah 2 tahun, sedangkan terpanjang belum ada karena
sejak letusan kedua sampai saat sekarang (2001) belum terjadi letusan lagi.
GEOLOGI
Morfologi
Kompleks G. Arjuno-Welirang mempunyai beberapa kerucut di puncaknya
yaitu : Kerucut G. Arjuno (3339m dpl., kerucut tertua), Kerucut G. bakal
(2960m dpl), Kerucut G. Kembar II (3126m dpl), Kerucut G. Kembar I
(3030m dpl), dan Kerucut G. Welirang (3156m dpl). Kerucut-kerucut tersebut
terbentuk akibat perpindahan titik erupsi yang membentuk kelurusan
berarah tenggara-barat lau dan dikontrol oleh sesar normal. Selain kerucutkerucut tersebut terdapat pula beberapa kerucut parasit yang merupakan
hasil letusan samping pada tubuh Kompleks G. Arjuno-Welirang. Kerucut
parasit tersebut adalah G. Ringgit (2477m dpl) di bagian timur laut,
G.Pundak (1544m dpl) dan G. Butak (1207m dpl) di bagian utara, serta dua
buah kerucut lainnya yaitu G. Wadon dan G. Princi yang terdapat pada
tubuh bagian timur.
Batuan penyusun kompleks G. Arjuno-Welirang dihasilkan oleh tiga buah
erupsi pusat dari G. Arjuno Tua, G. Arjuno Muda dan G. Welirang berupa
aliran lava, aliran piroklastik, jatuhan piroklastik dan lahar yang sebarannya
ke arah utara dan barat (Berita Berkala Vulkanologi, Edisi Khusus, 1992, G.
Arjuno -Welirang).
GEOFISIKA
Seismik
Pengamatan seismik sebagai salah satu metoda geofisika gunungapi telah
dimulai sejak tahun 1995 menggunakan seismograf dengan sistem
pemancar RTS jenis PS-2. Data kegempaan yang sering muncul di
gunungapi Komplek Arjuno-Welirang adalah gempa Vulkanik Dalam, gempa
Vulkanik Dangkal, hembusan, tremor, dan gempa tektonik. Jumlah gempa
Vulkanik Dalam dan Dangkal muncul secara variatif dalam setiap bulan
sebagai indikasi bahwa gunungapi Arjuno-Welirang merupakan gunungapi
aktif yang masih memiliki potensi untuk meletus pada masa yang akan
datang. Dalam beberapa kejadian, gempa tremor sering muncul pada saat
musim hujan sehingga diinterprestasikan sebagai hembusan pelepasan gas
yang terjadi akibat interaksi panass magma denan air meteorik.
Tidak terdapat data yang menerangkan hiposenter dan episenter gempa
vulkanik di gunungapi Komplek Arjuni Welirang. Penentuan pusat erupsi
aktif untuk prakiraan letusan masa yang akan datang hanya didasarkan
pada informasi dan indikasi lapangan yang berada di Gununapi Welirang.
GEOKIMIA
Jenis Batuan
Lava yang dihasilkan oleh G. Arjuno terdiri dari basalt olivin dan andesit
pyroksen, sedangkan dari G. Welirang adalah andesit augit hyperstein
(Verbeek-Fennema (1896), dalam Catalogue of the active volcanoes of the
World Including Solfatara Fields, Part 1).
Analisis Air
Mata air panas yang terdapat di sekitar G. Arjuno-Welirang terdiri dari 4
kelompok sumber mata air panas, yaitu:
1. Kelompok mata air panas Padusan, Tretes kecamatan Trawas
Mata air panas ini tersebar di beberapa tempat sepanjang tepi sungai yang
diambil contoh airnya dan dinamakan:
a. Padusan 1, pada ketinggian 860m, sumber berupa bak 2x2 m2, debit
1 1/det, ada oksida besi, lumut, suhu udara 23,5oC, sedangkan suhu
air 39,5oC dan PH air sekitar 7 (netral).
b. Padusan 2, berupa kolam renang, pada ketinggian 855m debit air 2
1/det, ada oksida besi suhu udara 22oC, suhu air 46oC dan PH air
netral.
Peneliti lainnya yang juga meneliti mata airpanas Cangar adalah Iman
Sinulingga dkk, 1998. Sumber mata air panas ini terdapat pada ketinggian
1510m, pada posisi geografis 7o44,5' LS dan 112o32' BT., yaitu air panas
yang keluar dari retakan-retakan pada ujung lidah lava hasil kegiatan G.
Kembar 1, dimana temperatur air panas 43,6oC dengan PH 6,23. Hasil
analisis kimia menunjukkan bahwa air panas tersebut tergolong janis air
karbonat yang dicerminkan oleh tingginya konsentrasi HCO3.
Tabel hasil analisis kimia air panas tersebut adalah sbb:
Analisis Gas
Hasil analisis gas kawah Plupuh yang dilakukan oleh BPPTK, Yogyakarta
(dalam laporan Potensi Endapan Belerang, Iman K. Sinulingga dkk, 1999)
adalah:
Dari hasil analisis gas tersebut terlihat bahwa gas SO2 cukup dominan.
DAFTAR PUSTAKA
Berita Berkala Vulkanologi, Edisi Khusus, 1992, G. Arjuno-Welirang.
Brontos,S., A. Zaenudin dan R. Dasoeki Erfan, 1985, Peta Geologi G.
Arjuno Welirang, Jawa Timur, Direktorat Vulkanologi, Bandung.
Deden Wahyudin dan N. Djuhana, 1995, Laporan Pengamtan/Pengawasan
Kegiatan Vulkanik G. Arjuno-Welirang,
Jawa Timur, Proyek Pengamatan/Pengamawasan dan Pemetaan
Gunungapi, Direktorat Vulkanologi, Bandung.
Hadisudewo D., 1982, Penelitian Geokimia Daerah Panasbumi CangarPadusan, Komplek G. Arjuno-Welirang-Anjasmoro,
Kabupaten Malang, Jawa Timur, Direktorat Vulkanologi, Bandung.
Kasturian, P., Wirasaputra A.,1980, Pemeriksaan Puncak dan Pemetaan
Daerah Bahaya G. Arjuno-Welirang.
Kusumadinata, K., 1979, Data Dasar Gunungapi Indonesia, Direktorat
Vulkanologi.
Neuman van Padang, M., 1951, Catalogue of the active volcanoes of the
World Including Solfatara Fields,v.1 Indonesia p. 138-139.
Rizal Dasoeki Erfan dkk, 1999, Inventarisasi Potensi Wisata Gunungapi di
Komplek G. Arjuno-Welirang,
Malang-Pasuruan, Jawa Timur, Direktorat Vulkanologi, bandung.