Judul
senyawa aromatik umumnya tidak reaktif dengan KMnO4. Terjadinya reaksi ini ditandai dengan
hilangnya warna ungu dari KMnO4 dan terbentuknya endapan coklat MnO2. Produk yang
dihasilkan adalah suatu glikol atau 1,2-diol.
Praktikum kali ini juga menguji keberadaan halogen yaitu dengan larutan AgNO3 dan
bahan yang digunakan adalah klorobensen dimana klor merupakan golongan halogen. Selain itu,
pengujian selanjutnya adalah untuk mengidentifikasi keberadaaan alkohol dengan menggunakan
etanol dan aseton. Aseton yang merupakan senyawa keton adalah turunan dari alkohol sekunder.
Pengujian senyawa selanjutnya adalah untuk mengidentifikasi keberadaan aldehida dan
keton. Pengujian dilakukan dengan tes fehling, dimana larutan ini mengandung ion kompleks
tembaga (II) yang disiapkan dengan mencampurkan larutan fehling A yang mengandung
tembaga sulfat ke fehling B yang mengandung natrium hidroksida dan garam Rochelle. Selama
oksidasi, aldehid akan menjadi asam karboksilat, ion tembaga (II) direduksimenjadi tembaga (I)
yang mengendap sebagai tembaga (I) oksida yang berwarna merah (Fessenden, 1982). Pengujian
yang terakhir adalah pengujian keberadaan fenol dengan menggunakan beberapa bahan yang
dicampur menjadi satu sehingga pada hasilnya nanti akan menujukkan adanya tanda-tanda
senyawa fenol.
Selain uji kimia, dilakukan pula pengujian sifat-sifat fisika. Suatu senyawa organik pasti
memiliki titik didih, titik leleh, berat jenis larutan, dan beberapa memiliki indeks refraksi. Maka
dari itu, dilakukan pengujian dari beberapa sample yang disediakan untuk memudahkan
identifikasi dan klasifikasinya.
Penentuan titik didih suatu senyawa dilakukan dengan memanaskan senyawa lalu
memulai perhitungan suhu dengan termometer saat senyawa mulai mengeluarkan gelembung
udara, karena mendidih berarti senyawa cair mulai berubah menjadi uap. Untuk menentukan titik
leleh, digunakan senyawa dalam bentuk kristal, sehingga dapat diukur waktu dan suhu saat
senyawa tersebut meleleh, yang dalam artian, meleleh adalah dari padat menjadi cair. Berat jenis
larutan dilakukan dengan menentukan massa jenis larutan yaitu dengan menghitung rumus massa
jenis. Penentuan indeks refraksi menggunakan alat khusus yang disebut prisma, karena prisma
dapat memantulkan cahaya dan membentuk sudut refraksi. Untuk penentuan putaran optik
digunakan alat yang disebut polarimeter (Hoffman,2004).
Prinsip Kerja
1. Uji kimia ketidakjenuhan
Alat
-
Piknometer
Pemanas listrik
Penangas air
8 tabung reaksi
Termometer 0-110
Neraca
Polarimeter
Refraktometer Abbe
5 pipet tetes
- 5 gram
CrO3 dalam 15mL air
Larutan 5% Br2 dalam n-oktanol
atau
dan 5 mL H2SO4 pekat
CH2Cl2
Etanol,
- 2,4-dinitofenilhidrasin,
1-propanol,
1glikol atau DMF, HCl
2-propanon, dietilin
heksana,
terpentin,
propanon,
benzaldehida, klorobensena,pekat
aseton,
fenol
Waktu yang dibutuhkan
1.
beberapa
menit
Larutan 1% Br2
Larutan FeCl2
Larutan 2% KMnO4
Fehling
A;
34,64g
Daftar Pustaka
Fessenden, Ralp J. dan Joan S. Fessenden. 1997. Kimia Organik jilid 1 edisi ketiga. Jakarta:
Erlangga.
Hoffman, Robert V. 2004. Organic Chemistry Second Edition. America : John Wiley and Sons.
Prasojo. 2010. Kimia Organik I. Yogyakarta : Gajah Mada Press.
Nama Praktikan
Arina Amalia Putri (141810401028)