Anda di halaman 1dari 6

Tanpa otoritas yaitu kuasa untuk menjalankan kebijaksanaan (diskresi) dalam

mengambil keputusan keputusan yang diberikan kepada para manajer secara


tepat, departemen departemen yang berbagai macam itu tidak bisa menjadi
unit unit yang bekerja lancar yang harmonis demi pencapaian tujuan tujuan
perusahaan.
OTORITAS DAN KEKUASAAN
Kekuasaan adalah suatu konsep yang jauh lebih luas. Otoritas dalam organisasi
adalah kekuasaan dalam suatu jabatan. Untuk melaksanakan diskresi dalam
mengambil keputusan yang mempengaruhi orang lain.
KONSEP KONSEP LINI DAN STAF
Salah satu konsep mengenai lini dan staf yang secara luas dipegang teguh ialah
bahwa fungsi fungsi lini adalah fungsi yang bertanggungjawab langsung atas
tercapainya tujuan tujuan perusahaan dan bahwa fungsi staf mengacu pada
unsur unsur organisasi yang membantu agar lini berkerja secaraefektif untuk
mencapai tujuan tujuan utama suatu perusuahaan. Mereka yang berpegang
teguh pada pandangan tersebut biasanya selalu menggolongkan produksi dan
penjualan ( dan kadang kadang juga keuangan ) sebagai fungsi fungsi lini,
sedangkan pembelian, akuntansi, personil, perawatan pabrik, dan pengendalian
mutu digolongkan sebagai fungsi fungsi staf.
Sifat Hubungan Lini dan Staf
Suatu konsep mengenai lini dan staf lebih tepat dan yang secara logis benar
adalah bahwa keduanya hanyalah suatu persoalan hubungan hubungan. Orang
mendapatkan seorang pengawas dengan suatu otoritas lini yang mengalir
kepada seorang bawahan. Gradasi otoritas ini ditemui dalam suatu organisasi
sebagai sebuah skala atau rentetan tangga yang tidak putus putus. Oleh
karena itu susunan hirarkhi ini disebut sebagai prinsip skalar dalam organisasi:
Semakin jelas lini otoritas dari otoritas yang paling pokok bagi manajemen di
dalam suatu perusahaan atas setiap kedudukan bawahan , semakin efektiflah
pengambilan keputusan yang bertanggungjawab dan komunikasi yang
terorganisasi. Dalam banyak perusahaan yang besar, tangga itu panjang dan
rumit, tetapi bahkan dalam yang paling kecil pun, setiap tindakan
organisasimemperkenalkan prinsip skalar itu.
Lini dan Staf : Hubungan atau Departementasi ?
Seringkali, lini dan staf dianggap sebagai jenis jenis departemen. Meskipun
benar baahwa sebuah departemen mungkin berada dalam posisi staf atau lini
secara menonjol dalam hubungannya dengan departemen departemen lainnya,
namun lini dan staf dikenal karena hubunhan hubungan otoritasnya dan bukan
karena apa yang dilakukannya. Kalau seorang memandang suatu struktur
organisasi sebagai suatu keseluruhan, maka sifat umum dari hubungan
hubungan staf dan lini bagi organisasi secara keseluruhan akan timbul.
Departemen departemen tertentu merupakan staf secara menonjol dalam
hubungannya dengan seluruh organisasi itu. Departemen departemen lainnya

mengutamakan lini. Meskipun seringkali mudah serta benar untuk mengacu


suatu departemen sebagai departemen lini, dan yang lain sebagai departemen
staf, aktivitas keduanya tidak memberi ciri pada departemen departemen
tersebut. Lini dan staf digolongkan oleh hubungan dan tidak boleh aktivitas
departemen. Seandainya penelitian merupakan fungsi pokok dari perusahaan itu
seperti dalam manufaktur angkasa luar, di mana departemen rekayasa atau
penelitian menghasilkan gagasan gagasan untuk dijual kepada pelanggan
pelanggan militer dan perdangan - maka hal itu akan berada dalam hubungan
operasi dengan organisasi itu sebagai keseluruhan dan menerima ciri ciri
otoritas suatu departemen pabrik dalam perusahaan manufaktur yang lazim.
Beberapa kecenderungan untuk menganggap lini dan staf sebagai jenis jenis
departemen timbul dari departemen pelayanan yang dikacaukan dengan lini dan
staf. Departemen pelayanan merupakan suatu pengelompokan aktivitas untunk
tujuan pengendalian atau ekonomi yang timbul dari spesialisasi. Dengan
demikian, pembelian, akuntansi, atau aktivitas aktivitas personil tertentu bisa
dipisahkan dari departemen departemen lain dan digolongkan dalam
departemen pelayanan/ Sebagai departemen pelayanan, mereka membantu
operasi operasi pokok dari penjualan atau produksi. Karena departemen
pelayanan terdiri dari ahli ahli, nasehat mereka biasanya dicari oleh manajer
manajer perusahaan, dan pada saat saat demikian, mereka berada dalam
hubungan staf dengan bagian bagian lain dari perusahaan itu. Meskipun
begitu, otoritas lini di dalam departemen departemen itu sama nyatanya
seperti yang ada dalam departemen produksi atau penjualan dan secara logis
kurang tepat menyebutnya sebagai departemen staf.
Pentingnya Memahami Lini dan Staf
Mengingat kebingungan mengenai lini dan staf, perbedaanya kadang kadang
dianggap tidak bearti. Sudah diperdebatkan bahwa hal itu merupakan konsep
konsep kuno, yang dimasukkan ke dalam industri dari organisasi militer, dan
bahwa perusahaan perusahaan modern telah menghapuskannya dengan
sarana sarana organisasi yang baru sehingga hal itu tidak mempunyai arti lagi.
Namun, perbedaan itu tampaknya penting juga, sebagai cara hidup organisasi.
Baik atasan maupun bawahan harus tahu apakah mereka bertindak dalam
kapasitas staf atau lini. Kalau dalam kapasitas staf, perkerjaan mereka ialah
menasehati dan bukannya memerintah; atasan lini mereka harus mengambil
keputusan keputusan yang mengeluarkan instruksi instruksi melalui rantai
skalar.
Staf dalam Bisnis
Penggunaan staf secara luas dalam bisnis Amerika baru berkembangdalam abad
ke-20, khususnya sehabis masa Depresi Besar pada tahun 1932. Penekanan
pada perencanaan dan pengendalian (dengan kebutuhannya akan informasi),
bertambahnya kerumitan hubungan buruh perluasan peraturan peraturan
pemerintah, dan masalah masalah akuntansi dan perundang undangan yang
sulit yang timbul dari peraturan pajak, telah menuntut perlunya bantuan staf.
Perkembangan telah diakselerasikan olehpertumbuhan perusahaan perusahaan
besar, di mana masalah masalah pengelolaan mendekati masalah masalah

tentara dan memerlukan informasi yang begitu luas dan rumit yang tak dikenal
dalam perusahaan perusahaan yang lebih kecil.
Perkembangan-biakan staf staf dalam bisnis mengambil banyak bentuk. Hanya
beberapa manajer puncak yang tidak mempunyai asisten asisten staf
penelitian. Eksekutif eksekutif perusahaan besar menambah para asisten staf
dalam hubungan masyarakat , personil, rekayasa atau perencanaan.
Penggunaan asisten staf begitu luasnya, sehingga seorang manajer produksi
atau manajer penjualan bisa mempunyai seorang sampai setengah lusin asisten
staf. Dalam perusahaan yang sangat besar, misalnya, ada kalanya manajer
penjualannya mempunyai tenaga tenaga staf yang ditugaskan secara terpisah
untuk menangani aktivitas aktivitas seperti seleksi dan pelatihan tenaga
tenaga penjualan , strategi penjualan, penelitian, kuota, anggaran, lalu-lintas dan
pergudangan. Sebaliknya, banyak direktur perusahaan dengan sangat berhati
hati mereka menghindari banyaknya pembantu staf atau departemen
departemen staf. Mereka lebih suka menyuruh orang orang staf melapor pada
manajer dalam departemen lini utama. Maksud mereka ialah untuk
menempatkan pembantu staf pada kedudukan dalam lini di mana pembantu itu
bisa dipakai sebaik mungkin dan untuk menjaga jangan sampai para eksekutif
lini terganggu karena penempatan terlalu banyak pembantu pada tingkat pusat.
OTORITAS FUNGSIONAL
Otoritas fungsional adalah kekuasaan yang bisa dilimpahkan kepada seseorang
atau suatu departemen perihal proses, praktek, kebijakan khusus, atau hal hal
lain yang berhubungan dengan aktivitas yang dilakukan oleh personil dalam
departemen departemen yang bukan departemenya. Kalau prinsip kesatuan
komando diikuti tanpa pengecualian, otoritas atau aktivitas aktivitas itu akan
dilaksanakan oleh para manajer lininya, kekurangan kemampuan untuk
mengendalikan proses proses, dan bahaya adanya pengertian adanya
bermacam macam mengenai kebijakan kebijakan menerangkan mengapa
para manajer lini seringkali tidak diperbolehkan menjalankan otoritas itu.
Otoritas fungsional tidak dibatasi pada para manajer suatu jenis departemen
yang khusus. Otoritas tersebut dapat dijalankan oleh kepala kepala
departemen lini, pelayanan atau staf, lebih sering oleh dua yang terakhir ini
sebab mereka biasanya terdiri dari ahli ahli yang pengetahuannya menjadi
dasar pengendalian fungsional.
Pelimpahan Otoritas Fungsional
Otoritas fungsional barangkali bisa dimengerti lebih baik, apabila dianggap
sebagai sebagian kecil dari otoritas atasan lini. Seseorang direktur utama
perusahaan, misalnya, mempunyai otoritas penuh untuk mengelola perusahaan
itu; dia hanya terikat pada batas batas yang diberikan kepadanya oleh otoritas
atas seperti dewan direktur, anggaran dasar dan anggaran rumah-tangga
perusahaan itu, dan peraturan peraturan pemerintah. Dalam situasi staf yang
murni, para penasehat penasehat mengenal personil, akuntansi, pembelian
atau humas tidak mempunyai bagian dalam otoritas itu, karena tugas mereka
hanyalah memberi nasehat. Tetapi kalau direktur melimpahkan otoritas kepada
para penasehat itu untuk mengeluarkan interuksi interuksi langsung kepada

organisasi lininya.
Staf dan Bisnis yang Kecil
Karena departemen staf merupakan suatu perbaikan dalam spesialisasi yang
menghasilkan divisi tenaga kerja, penampilan staf biasanya sebanding dengan
ukutan perusahaan itu. Tepatnya berapa besar seharusnya sebuah perusahaan
bisnis itu sebelum perusahaan itu mendapat untung karena mengelompokan
kembali aktivitas aktivitas tertentu menjadi departemen departemen staf
tidak bisa dinyatakan secara umum. Namun, perusahaan itu tidak perlu besar
sekali sebelum ia merasa membutuhkan bantuan ahli pada hal hal seperti
perpajakan, perolehan pemerintah, kebijakan dan prosedur personala, akuntansi,
keuangan, kontrak dan nasehat hukum, dan bahkan manajemen itu sendiri.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN STAF
Tentu saja terdapat banyak keuntungan penting dalam penggunaan staf.
Keperluan untuk mendapatkan nasehat ahli yang cukup bermutu dalam berbagai
bidang operasi organisasi tidak bisa diabaikan, khususnya apabila operasi
operasi sudah berkembang menjadi semakin kompleks.
Dewasa ini nasehat staf bahkan jauh lebih penting lagi bagi bisnis, pemerintahan
dan perusahaan perusahaan lain terutama pada saat manajer operasi
menghadapi pengambilan keputusan yang memerlukan pengetahuan ahli dalam
bidang ekonomi, teknik, politik, hukum dan sosial. Tambah lagi mungkin perlu,
dalam banyak hal di mana pengetahuan yang sangat khusus diperlukan untuk
memberi ahli beberapa atoritas fungsional untuk mengambil keputusan bagi
pimpinan mereka.
Keuntungan penting lain dari staf adalah bahwa staf ini dapat diminta untuk
memikirkan, mengumpulkan data dan menganalisisnya, bila atasan mereka,
karena sibuk mengelola suatu operasi, khususnya pada tingkat pusat, jarang
mencari waktu untuk melakukan sesuatu yang dapat dilakukan dengan baik oleh
seorang asisten staf.
Oleh karena itu, seseorang staf tidak hanya dapat menguntungkan dalam
membantu manajer lini menjadi efektif, tetapi juga bila masalah menjadi makin
kompleks, analitis dan nasehat staf menjadi kebutuhan yang makin urgen. Selain
itu, lepas dari bahaya bahaya komando yang berlipat ganda, bahkan otoritas
fungsional yang dilimpahkan kepada spesialis staf sering mengesankan.
PEMBATASAN DALAM PEMAKAIAN STAF
Meskipun hubungan hubungan staf biasanya bagi suatu perusahaan dan dapat
menolong banyak untuk membuat perusahaan itu berhasil, sifat otoritasstaf dan
kesukaran untuk memahaminya menyebabkan pembatasan pembatasan
tertentu dalam praktek. Dengan mengetahui hal itu, baik pejabat lini yang
menyusun sebuah staf maupun personil staf dapat mempergunakan bantuan
staf secara efektif.
Kurangnya Rasa Tanggungjawab Staf
Departemen departemen penasehat hanya menyarankan suatu rencana. Orang
lain harus mengambil keputusan untuk menerimanya dan membuatnya

terlaksana. Hal itu menciptakan suatu situasi ideal untuk tuduh menuduh dan
menyalahkan orang lain. Staf akan mengatakan bahwa rencana itu baik dan
bahwa kegagalannya adalah karena manajer operasi tidak mampu bekerja, tidak
tertarik pada rencana itu, atau bermaksud menyabotnya. Manajer yang harus
mensukseskan rencana itu akan mengatakan bahwa rencana itu buruk dan telah
dibuat oleh para ahli teori kurang berpengalaman dan tidak praktis.
Berpikir dalam Kekosongan
Argumen bahwa kedudukan staf memberi seorang analisis waktu untuk berpikir
sungguh menarik, tetapi melupakan kemungkinan berpikir dalam suatu
kekosongan. Kelemahan sifat tidak praktis telah mengakibatkan, baik dalam
bisnis maupun pemerintahan, terjadinya konflik, kehilangan moral dan sabotase.
Kelemahan lain dalam asumsi bahwa para analisis dan ahli harus dipisahkan dari
departemen lini supaya dapat berpikir memberi kesan bahwa para manajer
operasi tidak mampu untuk berpikir. Memang, barangkali mereka tidak
mempunyai pengetahuan khusus, tetapi itu dapat diberikan kepada mereka oleh
para asisten staf yang cakap.
Permasalahan Manajerial
Hanya sedikit orang yang mengingkari pentingnya pemeliharaan kesatuan
komando. Tidak mudah bagi seorang kepala departemen untuk bertanggung
jawab pada dua atau tiga orang; pada tingkat pekerja mungkin akan merugikan
sekali untuk mencoba mengadakan tanggung jawab yang berganda. Beberapa
perpecahan dalam komando mungkin tidak bisa dihindarkan, karena hubungan
hubungan otoritas fungsional seringkali tidak bisia di hindarkan pula. Tetapi
seorang manajer harus tetap menyadari kesukaran kesukaran otoritas
berganda, dan dia harus memilih antara dua hal, yaitu membatasinya bahkan
dengan mengorbankan sedikit keseragaman atau buah buah spesialisasi atau
dengan cermat memperjelasnya.
MEMBUAT STAF BEKERJA EFEKTIF
Pengamatan terhadap banyak perusahaan bisnis, pemerintahan, pendidikan, dan
lainnya, menyebabkan para penulis percaya bahwa masalah lini dan staf bukan
hanya merupakan salah satu hal yang paling sulit yang dihadapi organisasi,
tetapi juga merupakan sumber dari banyak sekali hal hal tidak efisien. Untuk
memecahkan masalah ini diperlukan keterampila manajerial yang tingi,
perhatian cermat terhadap prinsip prinsip, dan pendidikan personil dengan
sabar.
Memahami Hubungan hubungan Otoritas
Para manajer harus memahami sifat hubungan hubungan otoritas bila mereka
ingin memecahkan masalah lini dan staf. Selama lini dan staf dianggap sebagai
kelompok kelompok orang atau dikacaukan dengan pengelompokan aktivitas
aktivitas seperti halnya kalau departemen departemen pelayanan dikacaukan
dengan staf maka pemahaman itu tidak ada. Haruslah disadari dan ditekankan
bahwa lini dan staf adalah hubungan hubungan dan bahwa kebanyakan tugas
manajerial mempunyai unsur unsur dari kedua duanya.

Selama manajer dan bawahan harus memahami tujuan tugas mereka dan juga
apakah serta bilamanakah mereka beroperasi dalam kapasitas lini atau staf.
Pemahaman ini harus disertai oleh penanaman ide bahwa hubungan lini berarti
mengambil keputusan keputusan dan bertindak sesuai dengannya, sedangkan
hubungan hubungan staf hanya menyiratkan hak untuk membantu dan
menasehati.
Membuat Lini Mendengarkan Staf
Bila nasehat dan anjuran staf sungguh dapat dibenarkan, itu mestinya
disebabkan oleh kerumitan operasi perusahaan dan perlunya bantuan dari para
ahli atau dari mereka yang dibebaskan dari tugas tugas yang lebih mendesak
untuk dapat memberi bantuan demikian itu. Nampaknya , kalau bantuan staf
tidak dipakai, maka bijaksanalah untuk menghapusnya. Manajer manajer lini
harus menyadari bahwa asisten staf yang kompeten memberikan saran saran
untuk membantu dan bukannya untuk menggerogoti atau mengkritik. Meskipun
kebanyakan konflik staf lini barangkali timbul dari ketidakmampuan atau
kerajinan yang berlebih lebihan pada orang orang staf.
Mengusahakan Agar Staf Mendapatkan Informasi
Kritik kritik uum terhadap staf ialah bahwa para ahli beroperasi dalam
kekosongan, tidak dapat dimengerti kerumitan pekerjaan manajer lini, dan
melupakan kenyataan kenyataan menonjol dalam membuat rekomendasi.
Sampai staf tertentu, kritik kritik tersebut benar karena para ahli tidak bisa
diharapkan untuk mengetahui segala liku liku pekerjaan seorang manajer. Para
ahli harus memperhatikan bahwa rekomendasi mereka hanyalah mengenai hal
hal yang ada dalam kompetensi mereka, dan manajer operasi tidak boleh terlalu
bersandar pada suatu rekomendasi kalau sebagaimana sering terjadi, hal itu
hanya sebagian mengenai suatu masalah.
Banyak kritik timbul karena para asisten staf tidak selalu diberitahu mengenai
hal hal yang ada dalam wilayah mereka. Bahkan asisten yang paling baik pun
tidak bisa memberi nasehat yang baik dalam hal hal demikian. Kalau para
manajer lini tidak memberitahu stafnya mengenai keputusan keputusan yang
mempengaruhi pekerjaan staf atau kalau mereka tidak meratakan jalan melalui
pengumuman pengumuman dan permintaan permintaan untuk kerjasama
untuk staf itu supaya mendapatkan informasi yang dibutuhkan mengenai
masalah masalah khusus.

Anda mungkin juga menyukai