EVALUASI

Pada preskripsi diet terdapat perbedaan antara syarat diet dengan perhitungan
kebutuhan protein , karbohidrat dan lemak. Dalam syarat diet persentase kebutuhan protein
adalah 0,6 kg/BB atau 10 % sedangkan pada perhitungan menggunakan 0,8 kg/BB atau 14 %,
namun yang sebenarnya adalah 0,6 kg/BB. Kebutuhan karbohidrat pada syarat diet 65% tidak
sesuai dengan perhitungannya yang 56 %. Untuk kebutuhan lemak pada syarat diet
diperlukan 25% tidak sesuai dengan perhitungan yaitu 30%. Dengan demikian hal tersebut
mempengaruhi proporsi lemak protein dan karbohidrat pada menu yang disajikan.
Presentase sebenarnya yang terdapat dalam form menu melebihi +/- 10% dari total
presentase kebutuhan. Sehingga harus ditambahi dalam pemenuhan jumlah karbohidrat
misalkan dalam penambahan berat makanan pada karbohidrat atau mengganti jenis
karbohidrat nya seperti mengganti atau menambahkan kentang, singkong, mie, dan
sebagaunya. Dalam pemenuhan jumlah protein harus dikurangi karena telah melebihi 10%
dari batas, sehingga dapat mengurangi berat atau mengganti jenis proteinnya seperti
mengganti atau mengurangi protein hewani seperti daging dan telur dan lebih focus kepada
protein nabati.
Pada menu makan pagi yaitu tumis tauge tahu serta menu makan malam yaitu tumis
daging dan buncis masih menggunakan cabai merah besar sedangkan pada pasien MRS
sebaiknya menghindari pemakaianan bumbu yang tajam agar tidak merangsang terjadinya
mual dan muntah.
Pada menu snack pagi masih menggunakan bahan makanan yang tinggi kalium yaitu
apel dan strawberry padahal sebaiknya pada penderita CKD st 5 Hypertensi st 2 perlu
pembatasan kalium dengan kebutuhan sebesar 1080 mg/day (60 mmol/day). Sehingga perlu
pemilihan bahan makanan yang rendah kalium seperti jambu biji, pear, semangka, nanas,
belimbing, jambu air dan sebagainya.
Pada menu makan malam, makanan yang disajikan yaitu tumis buncis dan daging sapi
mengalami sedikit evaluasi pada daging sapinya yang dirasa kurang empuk padahal untuk
pasien MRS sebaiknya diberikan makanan yang dapat dimakan dengan baik secara rasa,
tekstur maupun bentuk.
Cairan yang dibutuhkan untuk penderita CKD perlu pembatasan dikarenakan adanya
gangguan pada fungsi fisiologis ginjal. Pada pasien CKD st 5 Hypertensi st 2 ini diketahui

kebuhan cairan sebesar 1000 ml/hari, sedangkan pada praktikum yang dilakukan kelompok
kami jumlah cairan yang disajikan melebihi dari kebutuhan.