TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengolahan Bijih
Pengolahan
bijih
akan
menghasilkan
limbah
yang
mempunyai
proses ini bijih mengalami dua perubahan baik perubahan bentuk ataupun
perubahan sifat.
Ada beberapa macam proses pada Pra Olahan, yaitu:
1.
Drying, proses penghilangan kandungan air atau moisture pada bijih dan
terjadi pada temperatur yang tidak terlalu tinggi.
2.
3.
4.
senyawa murni. Ada juga yang membentuk ikatan dengan air kristal. Proses
pengolahan bijih bertujuan untuk mengatur ukuran partikel bijih, menghilangkan
bagian-bagian yang tidak diinginkan, meningkatkan kualitas, kemurnian atau
kadar bahan yang diproduksi. Proses ini biasanya terdiri dari : penghancuran,
penggilingan,
pencucian,
pelarutan,
kristalisasi,
penyaringan,
pemilahan,
tangki atau heap leaching; pelindian timbunan (digunakan untuk bijih tembaga
atau emas kadar rendah, Gambar 1) dan pemisahan secara magnetis. Tipikal
langkah-langkah pengolahan meliputi penggilingan, pencucian, penyaringan,
pemilahan, penentuan ukuran, pemisahan secara magnetik, oksidasi bertekanan,
pengapungan, pelindian, pengentalan secara gravitasi, dan penggumpalan
(pelletizing, sintering, briquetting, dan nodulizing).
Proses pengolahan bijih menghasilkan partikel berukuran seragam,
menggunakan alat penghacur dan penggilingan. Tiga tahap penghacuran
umumnya diperlukan untuk memperoleh ukuran yang diinginkan. Hasil olahan
bijih berbentuk lumpur, yang kemudian dipompakan ke proses pengolahan lebih
lanjut.
Pemisahan magnetik digunakan untuk memisahkan bijih besi dari bahan
yang memiliki daya magnetik lebih rendah. Ukuran partikel dan konsentrasi
padatan menentukan jenis proses pemisahan magnetik yang akan digunakan.
Pengapungan (flotasi) menggunakan bahan kimia untuk mengikat
kelompok
senyawa
mineral
tertentu
dengan
gelembung
udara
untuk
Definisi Kalsinasi
Kalsinasi adalah penghilangan air, karbon dioksida, atau gas lain yang
semakin cepat proses dekomposisi. Waktu yang diperlukan dalam proses kalsinasi
bergantung pada ukuran dan bentuk dari butiran batu kapur. Dengan temperatur
yang sama semakin kecil ukuran semakin cepat proses kalsinasi, bentuk yang
bulat akan mempercepat proses kalsinasi.
2.3
Dari suatu padatan batu kapur (CaCO3) dihasilkan suatu padatan oksida kapur
bakar (CaO) dan gas karbondioksida. Dalam keadaan kesetimbangan didapatkan
suatu ketetapan kesetimbangan:
K=
..................................................................................(2)
Dapat dimisalkan aktifitas dari padatan adalah satu ( a = 1). Maka persamaan
menjadi,
K=
.............................................................................................(3)
...............................................................................................(4)
2.4
10
sehingga distribusi panas merata dan reaksi kalsinasi dapat maksimal. Semakin
tinggi suhu maka waktu yang diperlukan untuk reaksi dekomposisi semakin cepat.
1 cm
............................................(6)
..............................................................................(7)
.........................................................................................(8)
Untuk memplot garis dalam grafik digunakan persamaan:
...............................................................................................(9)