PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Perguruan Tinggi Swasta yang selanjutnya disingkat PTS adalah
Perguruan Tinggi yang didirikan dan atau diselenggarakan oleh masyarakat, yang
kemudian bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menegakkan
Tridharma Perguruan Tinggi. Tridharma adalah kewajiban Perguruan Tinggi
untuk menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Pengelolaan internal Perguruan Tinggi yang efektifitasnya ditentukan
antara lain oleh gaya kepemimpinan, kematangan sub-ordinat, tata kelola, yang
seluruhnya sesuai dengan sasaran, tujuan dan budaya organisasi. Selain mengelola
sub-ordinat, pemimpin Perguruan Tinggi juga dikelola oleh atasannya yaitu
Yayasan Penyelenggara Perguruan Tinggi bagi PTS atau Wali Amanat bagi PTN.
Berdasarkan hal tersebut, maka efektifitas, sebagai ukuran keberhasilan Perguruan
Tinggi, perlu dikaji ulang sejalan dengan penerapan Good University Governance
(GUG) yang di adopsi dari Good Corporate Governance (GCG) sebagai tata
laksana yang benar dalam pengelolaan perusahaan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa menjadi bagian terpenting dari
dunia pendidikan tinggi, mahasiswa adalah konsumen layanan jasa pendidikan
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi dengan melibatkan para dosen
sebagai provider layanan tersebut. Kualitas mahasiswa/lulusan mencerminkan
kualitas output yang dihasilkan melalui proses pendidikan yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi. Karena itu, kualitas layanan pendidikan yang diterima oleh
seseorang mahasiswa dari PTS tempat mereka kuliah, akan berdampak pada
kualitas mahasiswa tersebut. Banyaknya program studi yang hingga saat ini masih
terakreditasi C seperti halnya yang terjadi pada sebagian besar PTS di Aceh
dipastikan berdampak pada nasib mahasiswa/lulusan ketika mereka ingin mencari
pekerjaan. Hal ini sangat beralasan karena umumnya instansi pemerintah/swasta
yang dijadikan prioritas utama bagi sebagian besar sarjana ketika ingin
memperoleh pekerjaan, menjadikan akreditasi sebagai syarat utama penerimaan
pegawai/ karyawannya. Sinyalemen ini sudah mulai dirasakan pada penerimaan
CPNS tahun 2013 yang berlangsung beberapa waktu yang lalu, dimana akreditasi
program studi calon pelamar menjadi penilaian penting bagi panitia penerimaan
CPNS di seluruh Indonesia termasuk di Provinsi Aceh
Pada beberapa PTS di Provinsi Aceh mahasiswa tidak diberikan informasi
yang sempurna tentang penilaian akreditasi program studi. Bahkan sebagian besar
mahasiswa tidak paham sama sekali tentang proses penilaian akreditasi, mulai dari
penyiapan borang akreditasi ditingkat jurusan/fakultas hingga item-item penting
yang menjadi penilaian akreditasi program studi oleh asesor akreditasi yang
berasal dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Mereka
hanya disuguhkan informasi mengenai hasil akhir penilaian akreditasi. Ketika
program studi tempat mereka kuliah terakreditasi C, hampir tidak ada informasi
yang jelas dari ketua Prodi atau pun Dekan tentang penyebab hal tersebut terjadi.
Bahkan sebaliknya, tidak sedikit di antara jajaran manajemen PTS seperti ketua
jurusan/dekan misalnya, memberikan angin segar bagi mahasiswa tentang
akreditasi program studi tempat mereka kuliah. Mahasiswa diberikan harapan
bahwa program studi tempat mereka kuliah akan terakreditasi B, bahkan siap
untuk mendapatkan akreditasi A. Namun kenyataannya, dalam beberapa kali
penilaian akreditasi, upaya peningkatan akreditasi masih jauh dari harapan (Amri,
2014).
Saat ini pengelolaan PTS dapat dikatakan masih tertutup bagi masyarakat,
terutama dari segi pengelolaan administrasi keuangan. Pihak pengelola badan
pendidikan masih menganggap tabu untuk membuka akses masyarakat terhadap
aliran pendanaan pendidikan. Masyarakat sering mengeluh tentang biaya
pendidikan yang ditetapkan oleh pihak satuan pendidikan (PTS) yang tidak sesuai
dengan tingkat pendapatan masyarakat Aceh. Padahal dalam era reformasi ini
telah diatur kewajiban bagi para penyelenggara negara termasuk lembaga
pendidikan untuk mengelola dana dan menyelenggarakan pendidikan secara
transparan dan bertanggung jawab (Komkab, 2011).
Rendahnya kualitas PTS di Provinsi Aceh menjadi tantangan besar bagi
perbaikan kualitas pendidikan di bumi serambi mekah ini. Dengan demikian
kehadiran PTS tidak hanya diharapkan mampu menampung generasi muda Aceh,
terutama para lulusan SLTA yang tidak tertampung pada PTN, PTS diharapkan
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat di identifikasi
beberapa permasalahan yang di hadapi oleh PTS di Aceh dalam meningkatkan
kualitasnya, yaitu:
a . Kualitas PTS di Aceh masih dibawah rata-rata, dimana rata-rata PTS di
Aceh masih sangat sedikit yang terakreditasi bahkan jika dilihat dari
nilai akreditasi program studi (Prodi), hampir tidak ada Prodi yang
terakreditasi dengan nilai A
b . PTS di Aceh tidak transparan dalam memberikan informasi PTS terutama
dalam hal pengelolaan keuangan dan proses penilaian akreditasi
c . Rendahnya komitmen manajemen dalam menerapkan GUG yang
berdampak pada pengelolaan PTS yang tidak efektif dan efesien, seperti
struktur organisasi yang gemuk dan tidak sesuai dengan kebutuhan,
3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka masalah penelitian ini di batasi
pada
4. Perumusan Masalah
Sesuai dengan hubungan yang telah dibatasi maka di bangun rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah
komitmen
manajemen
berpengaruh
positif
terhadap
sistem
informasi
berpengaruh
negatif
pengambilan
keputusan
berpengaruh
positif
berpengaruh
positif
keuangan
yang
baik
5. Signifikansi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
a. Sebagai indikator awal untuk mengukur kualitas PTS di Aceh.
b. Sebagai kontribusi untuk membentuk jaminan mutu PTS di Aceh.
c. Sebagai referensi bagi PTS di Aceh dalam mewujudkan GUG.
Mahsun
(2006)
mengenai
studi
cross
sectional
dan
B,
dan
perguruan
tinggi
dengan
status akreditasi C
langsung
oleh
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
corporate
serangkaian mekanisme
perusahaan
governance
untuk
dapat
mengarahkan
didefinisikan
dan
mengendalikan
sebagai
suatu
memberikan
nilai
tambah
dapat
mengarahkan
universitas
dan
berjalan
diartikan
sebagai
mengendalikan
sesuai
serangkaian
suatu
dengan
mekanisme
universitas
harapan
untuk
agar operasional
semua
pihak
yang
dapat
dipahami sebagai struktur, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ-organ
universitas
sebagai
universitas
Peran
upaya
GUG membentuk
untuk
struktur
memberikan
kerja
dan
nilai
tambah
menciptakan sistem
dengan perbandingan biaya rutin dan biaya sewaktu-waktu yang dikeluarkan oleh
suatu universitas, yang hasilnya dapat dirasakan dikemudian hari. Menurut Serian
(Wijatno, 2009) penerapan prinsip GCG di Universitas dapat dilihat dari berbagai
aspek berikut :
a. Transparancy (keterbukaan informasi), universitas harus dan dapat
menerapkan prinsip keterbukaan di bidang keuangan, sistem dan prosedur
penerimaan mahasiswa baru, sistem dan prosedur akuntansi, pelaporan
keuangan, rekrutmen dosen dan karyawan, pemilihan pejabat struktural,
pemilihan anggota senat fakultas/akademis, pemilihan penggurus
yayasan/BPH, dan informasi-informasi penting lainnya kepada pemangku
kepentingan secara memadai, akurat, dan tepat waktu.
b. Accountability (akuntabilitas), universitas harus mempunyai uraian tugas dan
tanggung jawab yang jelas (secara tertulis) dari setiap pejabat struktural,
anggota senat fakultas/akademis, pengurus yayasan, dosen dan karyawan.
6
manajerial
tersebut
hendaknya
diterapkan
untuk
lain
adalah
dalam
hal
stakeholders
yang
terkait
dengan
Wacana
yang
kemudian
sering
mengemuka
dalam
penyelenggaraan
perguruan
dan
Kecenderungan
mahalnya
saat
ini,
biaya
penyelenggaraan
tingginya
biaya
pendidikan
pendidikan
tinggi
bagi
tinggi.
biasanya
Bastian
(2007)
laporan
keuangan
yayasan
memiliki
Pembina,
Pengurus,
dan Pengawas.
Pengelolaan
kekayaan
dan
membuat
laporan
tahunan
yang disampaikan
kepada
Pembina
yaitu
aspek
managerial.
perlu
menjadi
pengelolaan yayasan perlu ditinjau dari aspek managerial, agar yayasan dapat
tumbuh dan berkembang dalam mencapai maksud dan tujuannya, dan yayasan
perlu mempertimbangkan hal-hal strategis di bawah ini :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
10
dan Anggaran Rumah Tangga (ART) yayasan serta berbagai aspek hokum
lainnya yang relevan untuk meyakinkan bahwa segala tindakan dan
keputusan yayasan telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku
2.3. Tata Kelola Keuangan Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
Dalam rangka mewujudkan Good University Governance (GUG), hal-hal
yang menjadi tantangan perguruan tinggi swasta antara lain adalah bagaimana
menumbuhkan sumber-sumber pendanaan baru yang produktif, tatakelola
keuangan, kebebasan lebih besar dalam merumuskan kurikulum dan hal-hal lain
yang terkait dengan bidang akademis, akuntabilitas publik dan sebagainya.
Pemikiran-pemikiran baru mulai bermunculan mengenai bagaimana konsep
penyelenggaraan institusi perguruan tinggi yang dianggap cukup ideal untuk
menghadapi tantangan-tantangan baru tersebut.
Konsep
tersebut,
apapun
calon
putra-putra
terbaiknya
dan
memperhatikan
bahwa
menyebutkan
11
sistem
tatakelola
keuangan
yang
meliputi keberadaan
bahwa
keterbatasan
sistem
informasi,
komitmen
(2010)
mempersepsikan
dan
mendefenisikan
komitmen
12
akuntabilitas kinerja serta pengguanaan yang lebih baik atas informasi kinerja
yang dihasilkan.
Indikator
komitmen
manajemen menurut
Nurkhamid
(2008)
yang relevan
dan
reliabel
sehingga
menggunakan
mengumpulkan
bencmark
untuk mengevaluasi
kinerja organisasi.
2.3.2. Keterbatasan Sistem Informasi
Menurut Norman (2010), keterbatasan adalah keadaan terbatas atau telah
dibatasi. Keterbatasan sistem informasi merupakan keadaan
informasi memberikan keterbatasan
dimana
untuk memberikan
data
sistem
yang
merupakan
mempengaruhi kesuksesan
salah
satu
implementasi
suatu
kesulitan
dalam
yang
tepat
faktor
kunci
yang
memungkinkan
pengoperasian
mendesain,
dengan
mengimplementasikan
sistem pengukuran
secara
lebih
mudah
keterbatasan
sistem informasi
menurut
Nurkhamid
(2008) adalah kesulitan memperoleh data yang valid atau reliabel, kesulitan
memperoleh data secara tepat waktu, biaya pengumpulan data yang tinggi, dan
ketidakmampuan
teknologi informasi
yang
ada
untuk
memberikan data
yang diperlukan.
2.3.3. Otoritas Pengambilan Keputusan
Cavalluzzo dan Ittner (2003) dalam Silvia (2013) menyatakan bahwa
Otoritas pengambilan keputusan merupakan suatu kondisi dimana seseorang
mempunyai otorisasi atau hak untuk membuat keputusan dengan persyaratan
13
yang telah ditentukan terlebih dahulu dalam rangka mencapai tujuan strategis
organisasi.
kepada
bawahannya
merupakan elemen
pengambilan
keputusan
keputusan
dari
pimpinan
penting
adanya
untuk
pendelegasian
itu
juga
Setiap bawahan yang diberi otoritas untuk mengambil keputusan dan bawahan
tersebutharus mempertanggungjawabkan keputusan yang diambil untuk mencapai
target yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga dengan pendelegasian otoritas
pengambilan keputusan dari pimpinan kepada bawahan di PTS dapat membantu
organisasi tersebut untuk meningkatkan kinerjanya.
BAB III
METODE PENELITIAN
14
15
pengumpulan
data
dalam
penelitian ini
dilakukan cara
b.
16
Pengujian
dilakukan
Keterbatasan
Sistem Informasi
Penerapan Sistem
tata Kelola Keuangan
Yang Baik
Good University
Governance
Otoritas Pengambilan
Kepututusan
2.
3.
4.
5.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1. Anggaran Biaya
Untuk melancarkan pelaksanaan penelitian ini ada dua skema pembiayaan
yang dilakukan yaitu usulan biaya ke DIKTI dan pembiayaan mandiri dengan
total biaya sebesar Rp. 14.950.000. Secara rinci anggaran biaya terbagi dalam dua
bagian, yaitu bagian pertama dalam bentuk justifikasi anggaran dan bagian kedua
rekapitulasi anggaran penelitian.
a. Justifikasi Anggaran Biaya Penelitian
Justifikasi anggaran meliputi biaya honor, peralatan penunjang, pembelian
bahan habis pakai, biaya perjalanan lokal dan antara kota/kabupaten serta biaya
publikasi. Secara lebih rinci besaran anggaran yang dibutuhkan terlihat pada
lampiran 1.
b. Rekapitulasi Anggaran Biaya Penelitian
Rekapitulasi anggaran biaya penelitian seperti dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Rekapitulasi anggaran penelitian
No.
1
2
2
3
4
JENIS PENGELUARAN
BHP / Peralatan Penunjang (51%)
Gaji dan upah (20%)
BHP / Peralatan Penunjang (51%)
Perjalanan (14%)
Lain-lain (15%)
TOTAL
TOTAL (Rp)
7,600,000.00
3,000,000.00
7,600,000.00
2,150,000.00
2,200,000.00
14,950,000.00
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Amri,
Khairul.
2014.
http://atjehpress.com/2014/01/capaian-dan-prosesakreditasi-pts-informasi-penting-bagi-mahasiswa/
2011.
http://komkab.blogspot.com/2011/09/masyarakat-harusmengkontrol-pts-untuk.html
20
Indonesian
Institute
For
Corporate
Governance
(IICG).
http://www.iicg.org/index.php?option=com_content&task=view&id=53
&I temid=1, 8 November 2011 pukul 16.00
Wijatno, Serian. 2009. Pengelolaan Perguruan Tinggi Secara Efisien, Efektif, Dan
Ekonomis, Jakarta.
www.pts.co.id. Direktori Perguruan Tinggi Swasta
21
Lampiran. I
Justifikasi Anggaran Penelitian
1. Rincian Biaya Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap dengan perencanaan waktu
selama 6 (Enam) bulan (2015), dengan usulan anggaran sebagai berikut:
No.
1
2
3
4
Jenis Pengeluaran
Gaji dan Upah (20%)
BHP / Peralatan Penunjang (51%)
Perjalanan (14%)
Lain (15%)
Total
Total (Rp)
3.000.000
7.600.000
2.150.000
2.200.000
14.950.000
3.
Jumlah
1 Orang
1 Orang
Jumlah (Rp)
1.700.000
1.300.000
3.000.000
Nama Bahan
Kegunaan
Vol
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2 Rim
1 paket
3 Buah
4 Buah
1 paket
2 Buah
1 paket
1 paket
6 bulan
TOTAL
Harga
Satuan (Rp)
45.000
1.000.000
150.000
140.000
1.000.000
150.000
1.500.000
1.500.000
200.000
Biaya
(Rp)
90.000
1.000.000
450.000
560.000
1.000.000
300.000
1.500.000
1.500.000
1.200.000
7.600.000
22
4. Perjalanan
Keperluan
Kuantitas
Biaya Satuan
(Rp)
Jumlah
Biaya (Rp)
No.
Kota/Tempat Tujuan
1 paket
300.000
300.000
Bireuen/Universitas Al
Muslim
1 paket
350.000
350.000
Takengon/Universitas Gajah
Putih
1 paket
400.000
400.000
Kota Cane/Universitas
Gunung Leuser Aceh
1 paket
700.000
700.000
1 paket
400.000
400.000
Total
2.150.000
Uraian Kegiatan
1
2
Konsultasi Ahli
Penunjang Laporan Akhir
Justifikasi
Persiapan Seminar
Proses Pelaporan
Total
Kuantitas
2 Paket
2 Paket
Harga
Satuan (Rp)
500.000
600.000
Jumlah
(Rp)
1.000.000
1.200.000
2.200.000
23
Lampiran 2.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian :
No.
Kegiatan
24
Lampiran 3.
Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian Tugas
Bidang
Alokasi
No
Nama / NIDN
Instansi Asal
Ilmu
Waktu(jam/minggu)
Surna Lastri, SE, M.Si
121027402
1
Universitas
Muhammadiyah Ekonomi 12 jam/minggu
Aceh
Marlizar, SE, MM
111098205
2
Universitas
Muhammadiyah Ekonomi 10 jam/minggu
Aceh
Uraian Tugas
Mengkoordinasi proses pengambilan data,
pengumpulan data, analisis data, penyusunan
interpretasi data, dan penyusunan laporan
penelitian.
Mengkoordinasi persiapan instrument
penelitian, perlengkapan penelitian, dan
instrument penunjang.
Mengkoordinasi penyusunan laporan akhir
penelitian, publikasi hasil penelitian dalam
seminar nasional/ prosiding.
Bertanggung jawab terhadap hasil
pelaporan penelitian mulai dari laporan
harian, laporan kemajuan, laporan akhir dan
penggunaan anggaran penelitian
Membantu ketua dalam proses
pengambilan data, pengumpulan data,
analisis data, penyusunan interpretasi data,
dan penyusunan laporan penelitian.
Membantu ketua dalam persiapan
instrument penelitian, perlengkapan
penelitian, dan instrument penunjang.
Membantu ketua dalam penyusunan
laporan akhir penelitian, publikasi hasil
penelitian dalam seminar nasional/ prosiding.
Turut bertanggung jawab terhadap hasil
pelaporan penelitian mulai dari laporan
harian, laporan kemajuan, laporan akhir dan
penggunaan anggaran penelitian
25
Lampiran 4.
Biodata Ketua Penelitian
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7
9
10
11
12.
Nama Lengkap :
Jenis Kelamin:
Jabatan Fungsional:
NIP/NIK/Identitas lainnya:
NIDN:
Tempat dan Tanggal Lahir:
E-mail:
Nomor Telepon/HP:
Alamat Kantor:
Nomor Telepon/Faks:
Mata Kuliah yg Diampu:
B. Riwayat Pendidikan
Bidang Ilmu
S-1
FE Universitas Muhammadiyah
Aceh
Akuntansi
S2
PPS Magister Akuntansi
Universitas Syiah Kuala
Akuntansi
Tahun Masuk-Lulus
2001 2003
2010-2013
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama
Pembimbing/Promotor
Drs. Maimun, NH
S3
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
26
Volume/
Nomor/Tahun
Nama Jurnal
JAM
JAM
JAM
Prosiding Seminar,
Workshop, Call for
Paper & Student
Colloquium
Waktu dan
Tempat
Kampus UPN
Veteran
Jakarta
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan saya, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Dosen Pemula.
27
B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan
Tinggi
Bidang Ilmu
S-1
Fakultas Ekonomi
Unsyiah
Manajemen
S2
Magister Manajemen
PPS Unsyiah
Manajemen
Tahun Masuk-Lulus
2000-2005
2008-2012
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Pengaruh
Pengumuman Rugi
terhadap asimetri
Informasi pada
Perusahaan
Manufaktur di Bursa
Efek Jakarta
Analisis Faktor-faktor
yang mempengaruhi
keputusan masyarakat
menjadi nasabah Bank
Syariah Mandiri
Banda Aceh
Nama
Pembimbing/Promotor
S3
Tahun
Judul Penelitian
2014
Pendanaan
LOGICA 2 Australia Aid
200,000,000
28
Tahun
2014
Pendanaan
PNPM Mandiri
Perkotaan Kab. Aceh
Besar
Jumlah
(Juta Rp)
50.000.000
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan saya, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Dosen Pemula.