Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

MENGGUNAKAN SCIENTIFIC APPROACHPADA TEMA BAGAIMANA


PROSES TUMBUHAN MENDAPAT AIR DAN MINERAL? UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

JURNAL

Oleh
OKTAVIANI PRATAMA PUTRI
10315244034

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Maryati, M. Si.
197202192000032001

Eko Widodo, M. Pd.


19591212987021001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JUNI 2014

SURAT PERSETUJUAN

Jurnal dengan judul:


PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) MENGGUNAKAN
SCIENTIFIC
TUMBUHAN

TEMA

APPROACHPADA
MENDAPAT

AIR

DAN

BAGAIMANA

PROSES

MINERAL?

UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA


Yang disusun oleh:
Nama

: Oktaviani Pratama Putri

NIM

: 10315244034

Prodi

: Pendidikan IPA

Fakultas

: MIPA

Telah disetujui oleh penguji utama dan pendamping.

Yogyakarta, 26 Juni 2014


Mengetahui,
Penguji utama

Pembimbing I

Dr. Sukardiyono
196602161994121001

Maryati, M. Si
197202192000032001

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)


MENGGUNAKAN SCIENTIFIC APPROACHPADA TEMA BAGAIMANA
PROSES TUMBUHAN MENDAPAT AIR DAN MINERAL? UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
1)

Oktaviani Pratama Putri 2)Maryati 3)Eko Widodo


FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
oktyluph@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan LKS menggunakan
Scientific Aprroach pada tema Bagaimana Proses Tumbuhan Mendapat Air dan
Mineral, untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap LKS, serta mengetahui
peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa.
Penelitian ini mengacu tiga dari empat model pengembangan four-D (4D)
yang meliputi tahap define, tahap design, dan tahap develop. Instrumen yang
digunakan meliputi lembar validasi kelayakan LKS, lembar angket respon siswa,
lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa, lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran, serta soal pre-test dan post-test. Data yang diperoleh
dianalisis secara deskriptif.
Pengembangan LKS ini mengadaptasi lima karakteristik Scientific
Approach yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, networking. Hasil
pengembangan LKS menggunakan Scientific Approach layak digunakan karena
keseluruhan aspek penilaian yang diberikan kepada dosen ahli dan guru IPA
menghasilkan nilai A dengan kategori sangat baik, demikian pula tanggapan siswa
dilihat dari respon siswa terhadap LKS tersebut menunjukkan nilai A dengan
kategori sangat positif. Berdasarkan uji lapangan, peningkatan kemampuan
berpikir kritis siswa mengalami peningkatan seluruh aspek dari pertemuan
pertama
hingga
pertemuan
ketiga.
Pada
pertemuan
pertama
mendapatpersentasesebesar
71,67,
padapertemuankeduamendapatpersentasesebesar
86,
danpadapertemuanketigamendapatpersentasesebesar 92,33.Selain itu, peningkatan
kemampuan berpikir kritis siswa juga didukung oleh hasil pre-test dan post-test
yang menunjukkan hasil gain score sebesar 0,63 (kategori sedang).
Kata kunci: LKS, Scientific Approach, Bagaimana Proses Tumbuhan Mendapat
Air dan Mineral, Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.
ABSTRACT
This study aims to determine the feasibility of student activity worksheet
using scientific approach on the theme How the Plant Gets Water and
Minerals?, to determine studentsresponses to the worksheet, and to know the
improvement of studentscritical thinking skills.
This research refers to three out of four 4-D models of development which
include the define stage, design stage, and develop stage. Instruments used include
feasibility validation sheet, studentsquestionaire responses sheet, studentscritical

thinking skills observation sheet, learning feasibility observation sheet, as well as


pre-test and post-test. Data result were analyzed descriptively.
The development of this students activity worksheet adapted five scientific
approach characteristics, whic are observing, asking, reasoning, trying, and
networking. The student activity sheet development result using the scientific
approach is advisible to use because the whole aspect of the assessments provided
to the expert lecturers and science teachers produced A value with excellent
category, as well as studentsresponses which also showed A value with excellent
category. Based on field test, the improvement of studentscritical thinking has
increased in all aspect from the first meeting until the third meeting. The first
meeting got 71,67 percentage, the second meeting got 86 percentage, and the third
meeting got 92,33. In addition, the increase in studentscritical thinking skills is
also supported by the result of pre-test and post-test which showed a gain score of
0,63 (medium category).
Keyword: Student Activity Worksheet, Scientific Approach, How the Plant Gets
Mineral and Watter?, Studentscritical Thinking Skills.

PENDAHULUAN
PemerintahRepublik Indonesia padabulanJulitahunajaran 2013-2014
mencanangkanakanmemberlakukanKurikulum
2013
yang
merupakanhasildaripenyempurnaankurikulumsebelumnya.
Terkait
dengan
kurikulum, dalam kurikulum 2013 diharapkan dalam proses pembelajaran
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach).
Pendekatanilmiahdiyakinisebagai
titian
emasperkembangandanpengembangansikap, keterampilan, danpengetahuansiswa
(Kemendikbud, 2013: 191).Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan
kemampuan siswa untuk menjadi manusia yang baik (soft skill) dan manusia yang
mempunyai pengetahuan yang baik serta mempunyai kecakapan yang
baik.Menurut Kemendikbud (2013: 194) bahwa dalam pendekatan ilmiah memuat
serangkaian aktivitas meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengelola,
menyajikan, menyimpulkan, dan menciptakan. Dengan menggunakan pendekatan
scientific tersebut diharapkan siswa akan berkembang dalam aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan siswa yang sesuai dengan hakihat pembelajaran
IPA. Sehingga diharapkan pembelajaran IPA saat ini dilakukan dengan
pendekatan scientific.
Namun pada kenyataannya, kegiatan pembelajaran IPA di sekolah masih
dilakukan dengan pembelajaran yang berpusat pada guru, proses pembelajaran
tidak dilakukan secara terpadu, LKS yang beredar saat dipasaran hanya berupa
rangkuman materi dan kumpulan soal-soal yang kemudian hanya menjadi bahan
tugas atau bahan pembelajaran pada saat jam kosong, LKS yang digunakan juga
masih berupa LKS yang hanya merupakan LKS untuk materi Biologi saja atau
Fisika saja atau Kimia saja, LKS yang digunakan untuk pembelajaran IPA saat ini
kurang memunculkan aspek berpikir kritis dalam aktivitas kegiatannya.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti berupaya untuk pengembangan LKS


menggunakan scientific scientificpada tema Bagaimana Proses Tumbuhan
Mendapat Air dan Mineral? yang diharapkan dapat menciptakan suatu media
yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir, meningkatkan keingintahuan,
siswadapatmeningkatkanaktivitasbelajardalammerumuskanmasalah,
mengumpulkandanmenganalisis
data,
menarikkesimpulandanmemecahkanmasalahselamakegiatanpercobaan.
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Ennis menyatakan critical thinking is reasonable, reflective thinking that
is focused on deciding what to believe or do. Berpikir kritis adalah berpikir logis
dan reflektif yang dipusatkan pada keputusan apa yang diyakini atau dikerjakan
(Robert H. Ennis, 1993: 180). Berpikir kritis (critical thinking) adalah proses pada
diri manusia untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi. Informasi tersebut
bisa didapatkan dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat atau komunikasi.
LKS
Depdiknas (2008: 26) menyebutkan bahwa LKS (Lembar Kegiatan Siswa)
adalah lembaran bersisi tugas yang harus dikerjakan atau diberikan kepada siswa
yang dapat berupa teori dan atau praktik.Menurut Andi Prastowo (2011: 204)
LKS merupakan suatu bahan ajar yang berisi materi, ringkasan dan petunjukpetunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa, yang
mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai.
Scientific Approach
Proses pembelajaran yang saat ini dilaksanakan diharapkan untuk dapat
menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai acuan awal
untuk
menumbuhkan
sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan
siswa.Pendekatanilmiah (scientific appoach) dalamproses pembelajaranmeliputi
aktivitasmengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan,
danmenciptauntuksemuamatapelajaran (Imas Kurinasih & Berlin Sani, 2004:
141).
METODE PENELITIAN
Model pengembangan produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model 4-D (FourDModels) yang dikembangkan oleh S. Thagarajan, Dorothy S. Semmel, dan
Melvyn I. Semmel (1974: 5) yang meliputi tahap define, design, develop,
disseminate. Tetapi pada penelitian ini menggunakan tahap pengembangan
Define, Design, dan Develop saja. Teknik pengumpulan data yang digunakan
berupa tes, observasi, angket, dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data
yang digunakan antara lain tes pre-test dan post-test, lembar validasi kelayakan
LKS, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, angket respon siswa, dan
lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa. Teknik analisis data yang
digunakan yaitu dengan lembar skala lima dan lembar skala empat yang
mengkonversikan sesuai dengan kisi kisi yang digunakan.
Penelitian ini dilakukan di SMP N 1 Rakit tahun ajaran 2013-2014
semester genap. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII E di SMP N

1 Rakit yang berjumlah 30 siswa. Objek penelitian ini berupa LKS menggunakan
scientific approach pada tema Bagaimana Proses Tumbuhan Mendapat Air dan
Mineral? yang digunakan dalam pembelajaran IPA.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelayakan LKS menggunakanScientific Approach
Kelayakan
LKS
menggunakanscientific
approach
dapatdilihatpadatahapujivaliditas LKS.Padatahapujivaliditas LKS dilakukanoleh
validator (dosenahlidan guru IPA) diperolehhasilpenilaiankelayakanterhadap LKS
menggunakanscientific approachpadabeberapaaspek. Aspek-aspektersebutantara
lain
aspekkelayakanisi,
aspekbahasa,
aspekpenyajianisi,
aspekkemampuanberpikirkritissiswa,
aspekpendekatanilmiah
(scientific
approach), danaspekgrafis.Penilaian validator terhadapaspekkelayakanisipada
LKS
menggunakanscientific
approach
yang
dikembangkandihasilkankriteriasangatbaikdengannilai
A.Penilaianpadaaspekbahasaterhadap LKS menggunakanscientific approach yang
dikembangkaninidiperolehkriteriasangatbaikdengannilai A.Penilaian validator
padaaspekpenyajianisiterhadap LKS menggunakanscientific approach yang
dikembangkandiperolehhasildengankriteriasangatbaikdengannilai
A.Penilaian
validator
padaaspekkemampuanberpikirkritisterhadap
LKS
hasilpengembangandiperolehkriteriasangatbaikdengannilai A.Penilaian validator
padaaspekpendekatanilmiah
(scientific
approach)
terhadap
LKS
hasilpengembangandiperolehhasilkriteriasangatbaikdengannilai
A.Penilaian
validator
padaaspekgrafisterhadap
LKS
yang
dikembangkandiperolehkriteriasangatbaikdengannilai A.Berdasarkananalisis ke6aspekpenilaian di atasdiketahuibahwasecarakeseluruhanpenilaian validator
terhadap LKS hasilpengembanganpadakategorisangatbaikdengannilai A.
TanggapanSiswaterhadap LKS menggunakanScientific Aprroach
Padaangketresponsiswainiterdiridaribeberapaaspek yang samaseperti aspek
kelayakan isi, aspek bahasa, aspek penyajian isi, aspek berpikir kritis, aspek
pendekatan ilmiah, dan aspek grafis. Berdasarkananalisiskeenamaspek di atas,
dapatdiketahuibahwaresponsiswasecarakeseluruhanberadapadakategorisangatposi
tif. Dengandemikian, produk LKS menggunakanscientific approachpadatema
Bagaimana
Proses
TumbuhanMendapat
Air
dan
Mineral?
layakdigunakanuntukdigunakan.
PeningkatanKemampuanBerpikirKritisSiswa
Padapenelitianini, kemampuanberpikirkritissiswadilihatdarinilaipre-test
post-testdanskorsiswadarihasilpengerjaansoalberpikirkritisdalam
LKS
padatiappertemuan.Soalpost-test pre-testmaupun yang terdapatpada LKS
memuatindikatorkemampuanberpikirkritissehinggabisauntukmengukurkemampua
nberpikirkritissiswa.Berdasarkanhasilpengukuranmenggunakansoalpost-test

pre-testdiketahuibahwa rata rata nilaipre-testsebesar 43,17dan rata rata


nilaipost-testsebesar 79,06. Setelahdilakukanpenghitungandengangain score,
diketahuibahwaterdapatpeningkatankemampuanberpikirkritissiswasebesar 0,63.
Peningkataninitermasukdalamkriteriasedang.Berdasarkanskorpenilaiandaripara

observer,
didapatkanpeningkatankriteriakemampuanberpikirkritis.Padapertemuapertama,
kriteriaketercapaiankemampuanberpikirkritissiswacukupbaikdenganpersentase
71,76.
Padapertemuankedua,
kriteriakemampuanberpikirkritissiswamenjadisangatbaikdenganpersentase
86.Kemudianpadapertemuanketiga,
kriteriakemampuanberpikirkritissiswamasihsangatbaikdenganpersentase
92,33.Selanjutnyabiladilihatberdasarkangain
score,
terdapatpeningkatankemampuanberpikirkritissiswatiappertemuan.
Padapertemuanpertamadankedua,
diperolehgain
scoresebesar
0,50dengankriteriasedang.
Padapertemuankeduadanketiga,
diperolehgain
scoresebesar
0,45dengankriteriasedang.
Kemudianuntukpertemuanpertamadanketiga,
diperolehgain
scoresebesar
0,72dengankriteriatinggi.Dilihatdarinilaipost-test

pretestmaupunkriteriaketercapaiankemampuanberpikirkritissiswadariskorpengerjaan
LKS
padatiappertemuan,
kemampuanberpikirkritissiswasama

samamengalamipeningkatan.
Olehkarenaitudapatdikatakanbahwa
LKS
menggunakanscientific
approachpadatema
Bagaimana
Proses
TumbuhanMendapat
Air
dan
Mineral
terbuktidapatmeningkatkankemampuanberpikirkritissiswasesuaidenganhasilgain
score yang didasarkanpadatabelkategoripeningkatadari Hake (1999:1).
KeterlaksanaanPembelajaran
IPA
menggunakanPendekatanIlmiah
(Scientific Approach)
Berdasarkanhasilobservasiselamatiga kali pertemuan, diperolehhasilyaitu,
padapertemuanpertamaketerlaksanaanpembelajaranbaikpadakegiatansiswamaupu
nkegiatan guru sebesar 100% dengankriteriasangatbaik.Padapertemuankedua,
kegiatansiswasebesar 100% dengankategorisangatbaiksedangkanuntukkegiatan
guru sebesar 86,67% dengankriteriasangatbaik.Kemudianpadapertemuanketiga,
keterlaksanaanpembelajaranbaikpadakegiatan guru maupunkegiatansiswasebesar
100% dengankriteriasangatbaik.
PENUTUP
Kesimpulan
BerdasarkanhasilpengembanganResearch and Development (R&D)
dapatdisimpulkanbeberapahalyaituLKS
menggunakanscientific
approachpadatema BagaimanaTumbuhanMendapat Air dan Mineral? yang
dikembangkanmemenuhikelayakanditinjaudariaspekkelayakanisi,
aspekbahasa,
aspekpenyajianisi,
aspekkemampuanberpikirkritis,
aspekpendekatanilmiah
(scientific
approach),
danaspekgrafis,
LKS
menggunakanscientific
approachpadatema BagaimanaTumbuhanMendapat Air dan Mineral? yang
dikembangkanmendapattanggapandarisiswadengannilaikeseluruhanaspekadalah A
(sangatpositif),
dan
LKS
menggunakanscientific
approachpadatema
BagaimanaTumbuhanMendapat
Air
dan
Mineral?
yang
dikembangkandapatmeningkatkankemampuanberpikirkritissiswa.

Saran
Dalam kesempatan ini dapat dikemukakan beberapa saran:
1. Sebaiknyasiswa yang mengerjakansoaltessaatujicobaadalahsiswa yang
berbedadengansiswasaatdilakukanpenelitian
agar
hasilpeningkatanlebih
optimal mewakilikemampuanberpikirkritissiswa.
2. Sebaiknyaperlumenambahjumlah
observer
saatmelakukanpengamatankemampuanberpikirkritissiswapadasaatpembelajara
n agar hasilpenilaianyang didapatkanlebih optimal
3. Sebaiknyamengeceklebihtelitilagi
media
pembelajaran
yang
akandigunakansebagaipenunjangpembelajaran
agar
dapatmeminimalisirterjadinyaketidaklancaranpembelajaran
yang
akanberpengaruhterhadaphasilpembelajaran.
4. Sebaiknyamelihatsumberdari
internet
denganmencantumkansumbersitussecarajelaspadagambar yang dipergunakan
DAFTAR PUSTAKA
AndiPrastowo.
2011.
PanduanKreatifMembuatBahan
Ajar
InovatifMenciptakanMetodePembelajaran
yang
MenarikdanMenyenangkan.Yogyakarta: DIVA Press.
Depdiknas.
2008.
PanduanPelaksanaanMateriPembelajaranSekolahMenengahPertama (SMP)
tahun 2008. Jakarta: Depdiknas.
ImasKurinasih&
Berlin
Sani.2014.
ImplementasiKurikulum
2013
Konsep&Penerapan. Surabaya: Kata Pena.
Kemendikbud. 2013. PedomanPelatihanImplementasiKurikulum 2013. Jakarta:
BadanPengembanganSumberDayaManusiaPendidikandanKebudayaandanPen
jaminanMutuPendidikanKementerianPendidikandanKebudayaan.
Robert, H. Ennis. 1993. Critical Thinking Assessment. Ohio State University:
College of Education.
Thiagarajan, Sivasailam, DS, Semmel Melvyn. 1974. Instruction Development for
Training Teachers of Exceptional Children. Minneapolis: Indian University.
Trianto.
2010.
Model
PembelajaranTerpadu:
Konsep,
Strategi,
danImplementasinyadalamKurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP).
Jakarta: BumiAksara.

Anda mungkin juga menyukai