Anda di halaman 1dari 23

Sejarah & Pengertian

Kajian Perempuan
Kuliah Kajian Perempuan dalam Seni Rupa
Semester II - 2012/2013

Sejarah Kajian Wanita


Sejak Gerakan feminisme di Barat
berlangsung
Kajian wanita sebagai suatu kegiatan
ilmiah di lingkungan universitas juga
mulai berkembang, khususnya tahun
1960.
Feminisme sbg gerakan politik di Barat
mulai akhir abad ke-19
Gerakan kaum suffrage

Sejarah Kajian Wanita


Suffrage yaitu gerakan untuk memajukan
perempuan : kondisi kehidupannya, status,
dan perannya.
Inti perjuangan ; pergolakan kaum sosialis
yg menyadari bhw di dlm msytnya ada
suatu golongan manusia yang belum
terpikirkan nasibnya. Golongan tsb adalah
kaum perempuan.

Sejarah Kajian Wanita


Gerakan
feminisme
thn
60-an
berkembang pesat di Amerika Serikat,
mrpkn suatu gerakan politik di
beberapa negara Barat tertentu.
Thn. 1960 gerakan politik dan
kegiatan
akademis
yg
memilih
perempuan sbg fokus perhatiannya
dianggap sbg tahap pertama dari
perkembangan kajian wanita.

Sejarah Kajian Wanita


Persepsi kajian wanita sbg kegiatan
akademis tdk selalu sama
Hal yg sama yg diperjuangkan adalah
perempuan.
Aspek penting : agar dpt diterima
pendapat
yg
mengatakan
bhw
pengalaman dan pandangan berbagai
perempuan tentang masalah-masalah
yang dihadapinya dlm hidupnya adalah
berbeda.

Sejarah Kajian Wanita


Adanya data perbedaan pandangan dan
pengalaman
inilah
yang
justru
memperkaya data ttg perempuan.
Selanjutnya inti pandangan feminisme
ialah bhw setiap perempuan juga perlu
mempunyai hak untuk dpt memilih apa
yang menurut ia baik. Artinya yg baik
bukan ditentukan kaum lelaki atau orang
lain baginya sbg perempuan.

Sejarah Kajian Wanita


Yg dituju oleh kajian wanita bukan suatu msyt
yg tidak ada perbedaan antara laki-laki dan
perempuan.
Yg dituju kajian wanita di lingkungan
universitas ialah untuk menjadikan pengalaman
perempuan bagian dari ilmu pengetahuan yg
hingga kini masih lebih mementingkan
pengalaman dan data riset yg berasal dari lakilaki (memakai paradigma maskulin).

Sejarah Kajian Wanita


Data ilmiah cenderung menggambarkan
keadaan keadaan manusia yg mrpkn
generalisasi
dari
data
sampelnya
kebanyakan
terdiri
dari
laki-laki
dgn
memakai kaca mata sbg laki-laki. Keadaan
ini menyebabkan pilihan topik riset yg
dianggap penting dgn pemikiran laki-laki.
Program kajian wanita makin berkembang
krn imuwan wanita di berbagai disiplin ilmu
beranggapan
bhw
pengetahuan
pada
umumnya adalah androsentris.

Perkembangan Kajian Wanita


Menurut J. Bogdon perkembangan kajian
Wanita telah mengalami 4 tahapan.
Tahap 1: antara gerakan feminis sbg gerakan
politik dan kajian wanita sebagai kegiatan
akademis terjadi tumpang tindih. Kajian wanita
mrpkn kegiatan yg berkembang sbg suatu
jawaban thdp suatu gerakan sosial yg cukup
luas, dan merupakan suatu usaha utk
mengartikan gerakan sosial tsb secara ilmiah
berdasarkan data empiris.

Perkembangan Kajian Wanita

Tahap 2: Kegiatan mengadakan


identifikasi
dari
ilmuwan
perempuan di berbagai bidang
ilmu
pengetahuan.
Hasilnya
ilmuwan perempuan msh sedikit
dan kegiatan kajian ilmiah tentang
perempuan masih sangat terbatas.

Perkembangan Kajian Wanita

Tahap
3:
Mengadakan
suatu
analisis kritis ttg konsep dan teori
di berbagai disiplin ilmu. Tujuannya
untuk dpt memberikan pandangan
berdasarkan perspektif perempuan
tentang apa yg sampai saat ini
telah
dihasilkan
oleh
ilmu
pengetahuan di berbagai ilmu

Perkembangan Kajian Wanita


Tahap 4: Kajian wanita dgn fokus
pada pengalaman perempuan dan
dgn metode perspektif perempuan.
Artinya dpt mengadakan identifikasi
dan mengkaji masalah yang tidak
terbatas pd apa yg dinggap penting
oleh lelaki & menganggap bhw
pengalaman laki-laki dan perempuan
sama pentingnya utk dijadikan topik
penelitian

Ciri Khas Kajian Wanita

Kajian terpusat pada wanita. Artinya kajian


wanita
memberikan
kesempatan
pd
perempuan untuk belajar ttg dirinya sendiri
dlm lingkungan universitas & menerapkan
metode-metode ilmiah.
Pendekatan interdisipliner. Diperlukan krn
apa yg ingin diketahui utk mempelajari
perempuan melampaui batas khusus dari
satu disiplin ilmiah tertentu. Satu masalah
ditinjau dari berbagai disiplin ilmiah krn
masalah dan penghayatan perempuan tdk
cukup dimengerti berdasarkan satu disiplin.

Ciri Khas Kajian Wanita


Orientasinya mengarah pada kegiatan
konkret. Penelitian dlm kajian wanita tdk
hanya bertujuan utk menghimpun data
ilmiah ttg pengalaman wanita. Data tsb
diperlukan
utk
dpt
mengadakan
identifikasi masalah agar dpt secara
efektif menyusun strategi dan program
untuk wanita. Tujuannya utk mengatasi
suatu
permasalahan
konkret
yang
dihadapi
perempuan.
Peneliti
tdk
membatasi diri pd asumsi atau hipotesis
yg dianggap penting oleh laki-laki, tetapi
dpt
menyusun
pertanyaan
maupun
hipotesis dari sudut pandang sebagai

Apakah Perlu Membuat Program Kajian Wanita?

Perlu karena pengalaman laki-laki dan


perempuan berbeda
Meskipun
secara
hukum
negara
perempuan dan laki-laki di Indonesia
memiliki hak dan kewajiban yg sama dlm
hukum,
namun
perempuan
masih
mengalami diskriminasi dlm kehidupan
bermasyarakat.

Apakah Perlu Membuat Program Kajian Wanita?

Dlm masyarakat msh ada masculine bias


tentang apa yang penting dan benar.Lakilaki perlu mengikuti program kajian
wanita agar mereka dpt menghayati
pengalaman khas perempuan, mereka
diharapkan
dpt
lbh
peka
dlm
memecahkan
persoalan
perempuan.
Meskipun fokusnya perempuan tetapi
pengalaman perempuan hrs dimengerti
dlm konteks hubungannya dgn laki-laki.
Laki-laki
dpt
berperan
dlm
mengembangkan kemitrasejajaran

Topik dan Masalah dlm Kajian Wanita


Banyak hal dpt dijadikan masalah penelitian. Dari
pengalaman perempuan masa lalu, masa kini,
sumbangan perempuan pd sastra, kesenian, ilmu
pengetahuan, politik, dsb.
Yang penting ialah bhw formulasi pertanyaan dan
cara analisisnya dpt memahami pengalaman
perempuan dgn memilih metodologi penelitian yg
disesuaikan dgn sifat penelitiannya.
Mereka yg terlibat dlm studi wanita memiliki
persamaan dlm sikap dan keyakinannya mengenai
cara memahami perempuan dan permasalahannya,
yaitu berperspektif perempuan.
Suatu
perspektif
yang
pada
dasarnya
mencerminkan pemikiran feministik.

Perspektif Wanita
Bahwa perempuan perlu diterima dan
dihargai sebagai sesama manusia yang
mempunyai potensi (Kemampuan utk
berkembang)
Bahwa karakteristik perempuan yg tdk
kompeten,lemah, tidak mandiri lebih
merupakan konstruk budaya dan krnya
perlu
diimbangi
dgn
gambaran
ttg
perempuan yg intelegen, mandiri, sukses,
etis, dan ciri lain yang positif.

Perspektif Wanita
Bahwa perempuan juga mempunyai
kemampuan
mengembangkan
kondisi
lingkungan hidupnya dan mungkin untuk
ikut memberi arah pd perkembangan
sosial, ekonomi, politik, dan pribadi.
Bahwa berbagai kualitas manusia yang
dpt mendukung terciptanya kualitas hidup
positif, dapat dan perlu dikembangkan dlm
diri perempuan dan laki-laki

Perspektif Wanita
Yang mendasari pemikiran feministik
adalah anggapan adanya distorsi
tentang apa dan siapa perempuan.
Bahwa penelitian perspektif wanita
telah mengubah studi TENTANG
wanita menjadi studi dengan
PERSPEKTIF wanita. Artinya
pemikiran untuk mengubah
perempuan sbg obyek penelitian
menjadi subjek dalam penelitian.

Ciri yang dianggap kelemahan Studi-studi


Tradisional tentang Perempuan

Perempuan lebih banyak dijadikan obyek


studi. Jarang sekali perempuan ditanya
anggapannya apalagi penghayatannya
sebagai perempuan. Kalaupun hal tsb
ditanyakan maka tidak selalu diterima secara
serius atau lebih digunakan utk memperkuat
keyakinan (stereotipe) yg telah dimiliki peneliti
(laki-laki) tentang perempuan.
Dlm suatu penelitian bila ditemukan data yang
memberikan gambaran berbeda, temuan itu
tdk dikaji lebih lanjut. Hanya ditulis sebatas
catatan kaki.

Perkembangan Studi dgn


Fokus Perempuan

Simone de Beauvoir tentang perempuan


dalam buku The Second Sex
Buku tsb contoh studi fenomenologiseksistensialistis yang penting tentang
perempuan
R.A. Kartini yang merupakan kumpulan
surat-surat
dan
berisi
pemikirannya
tentang perempuan (Habis Gelap Terbitlah
Terang)

Perkembangan Studi dgn


Fokus Perempuan

Buku-buku tsb mrpkn contoh perempuan


dibahas dgn telah memfokus pada kebutuhan
dan keadaan khas sbg perempuan, dari segi
biologis dan sosial.
Pendekatan lain yg juga berkembang dlm
penelitian tentang perempuan ialah di mana
ilmuwan feminis secara kritis mengkaji
kembali asumsi-asumsi yang mendasari suatu
alat penelitian. Contoh pengkajian kembali
oleh Sandra Bem tentang skala maskulinitas
dan feminitas (skala F-M).

Anda mungkin juga menyukai