4 TAHUN 2009
3.
4.
Jangka Waktu KP
(1) KP penyelidikan umum dapat diberikan paling lama 1 tahun dan dapat diperpanjang
1x1 tahun
(2) KP eksplorasi dapat diberikan paling lama 3 tahun dan dapat diperpanjang 1 x 1
tahun
(3) KP eksploitasi dapat diberikan paling lama 30 tahun dan dapat diperpanjang 2 x 10
tahun
(4) KP pengolahan dan pemurnian dapat diberikan paling lama 30 tahun dan dapat
diperpanjang 2 x 10 tahun
(5) KP pengangkutan dan penjualan dapat diberikan paling lama 10 tahun dan dapat
diperpanjang 1 x 5 tahun
5.
Usaha Pertambangan
Pasal 14
Usaha pertambangan bahan-bahan galian dapat meliputi:
a. Penyelidikan umum.
b. Eksplorasi;
c. Eksploitasi
d. Pengolahan dan pemurnian;
e. Pengangkutan;
f. Penjualan.
3.
4.
5.
IUPK Eksplorasi
(1) IUPK mineral logam dapat diberikan paling lama 8 tahun
(2) IUPK batu bara dapat diberikan paling lama 7 tahun
6.
Usaha Pertambangan
a. Penyelidikan umum.
b. Eksplorasi
c. Konstruksi
e. Penambangan
d. Pengolahan dan pemurnian
f. Pengangkutan
g. Penjualan
h. Kegiatan pascatambang
Pada dasarnya yang membedakan UU tahun 1967 dengan UU tahun 2009 adalah pada
UU tahun 1967, Seorang yang memiliki perusahaan tambang pada dasarnya diharuskan
membayar jaminan untuk pengreklamasian yang dimana banyak perusahaan tambang yang
menyalahgunakan dari arti jaminan tersebut dikarenakan hasil dari pertambangan mereka
sendiri telah besar sehingga banyak diantara mereka tidak mereklamasi lahan hasil
tambangnya. selain itu penjualan hasil tambang pada UU ini sangat bebas, maksudnya adalah
setiap pemiliki perusahaan tambang diperbolehkan menjual hasil pertambanganya dalam
bentuk apapun. akan tetapi pada UU tahun 2009 semua sudah teripisikan, seperti pada setiap
yang ingin melakukan usaha pertambangan diharuskan membayar uang jaminan juga
diwajibkan untuk mereklamasi, oleh karena itu, setiap orang yang memiliki pertambangan
tidak akan lepas dari reklamasi. Juga, pada Undang - Undang tahun 2009 ini semua
pertambangan di Indonesia wajib menjual bahan galiannya berupa hasil jadi tidak yang
mentah lagi, karna diperkirakan lebih akan menguntungkan negara terhadap pemasukanya.
Perbandingan UU No. 4 Tahun 2009 dengan UU No. 11 Tahun 1967 Dalam Bentuk
Tabel.
UU no 4 tahun 2009
UU no 11 tahun 1967
Pembagian Wilayah
Administrasi Pertambangan
Kewenangan pemberian
Izin Usaha Pertambangan
Pengelola pertambangan
Proses pengajuan KP
ataupun IUP
Mengenai Izin
Bupati / walikota memberikan IPR
Pertambangan Rakyat (IPR) terutama kepada penduduk setempat,
baik perseorangan maupun kelompok
masyarakat dan/atau koperasi, dan
dapat dilimpahkan kepada camat
sesuai dengan ketentuan peraturan
Kesimpulan
Beberapa hal dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 yang membedakannya dengan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 adalah tercakup pada:
1. Penguasaan Bahan Galian
2. Kewenangan Pengelolaan
3. Pengusahaan dan Penggolongan Usaha Pertambangan Mineral dan batubara
4. Perizinan
5. Tata cara perizinan
6. Kewajiban pelaku usaha
7. Penggunaan lahan
8. Pelaku usaha
9. Jangka waktu
10. Pengembangan wilayah dan masyarakat
11. Pembinaan dan pengawasan
Daftar Pustaka
http://antitaniic.blogspot.com/2012/11/perbedaan-pokok-undang-undang-no11.html
http://blog.unsri.ac.id/sodikin/pertambangan/perbedaan-uu-no-4-2009-dengan-uu-no-11tahun%201967/mrdetail/18397/
http;//swahyunie.blagspot.com/2012/10/analisa-undang-undang-nomor-4-tahun.htlm?m=1
Undang-Undang No. 11 Tahun 1967, Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan.
Undang-Undang No. 4 Tahun 2009, Tentang Pertambangan Mineral dan batubara.