Diare
Diare
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Definisi Diare
Menurut World Health Organization (WHO), penyakit diare
adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk
dan
konsistensi
tinja
yang
lembek
sampai
mencair
dan
2.2.Jenis Diare
Menurut WHO (2005) diare dapat diklasifikasikan kepada:
1. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung
kurang dari 14 hari. 2. Disentri, yaitu diare yang
disertai dengan darah.
3. Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung
lebih dari 14 hari. 4. Diare yang disertai dengan
malnutrisi berat (Simatupang, 2004).
Menurut
menjadi
akut
Ahlquist
dan
Camilleri
(2005),
diare
dibagi
berlangsung lebih dari 4 minggu. Lebih dari 90% penyebab diare akut
adalah agen
penyebab infeksi dan akan disertai dengan muntah, demam dan
nyeri pada abdomen. 10% lagi disebabkan oleh pengobatan,
intoksikasi, iskemia dan kondisi lain. Berbeda dengan diare akut,
penyebab diare yang kronik lazim disebabkan oleh penyebab non
infeksi seperti allergi dan lain-lain.
2.3.Epidemiologi Diare
Menurut Departemen Kesehatan RI (2003), insidensi diare di
Indonesia pada tahun 2000 adalah 301 per 1000 penduduk untuk
semua golongan umur dan 1,5 episode setiap tahunnya untuk
golongan umur balita. Cause Specific Death Rate (CSDR) diare
golongan umur balita adalah sekitar 4 per 1000 balita. Kejadian
diare pada anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan.
Penyakit ini ditularkan secara fecal-oral melalui makanan dan
minuman yang tercemar. Di negara yang sedang berkembang,
insiden yang tinggi dari penyakit diare merupakan kombinasi dari
sumber air yang tercemar, kekurangan protein dan kalori yang
menyebabkan turunnya daya tahan tubuh (Suharyono, 2003).
dapat
disebabkan
oleh
infeksi
virus
seperti
Salmonella,
Shigella,
Campylobacter,
Yersinia,
Aeromonas
dan
sebagainya;
infeksi
parasit
seperti
cacing
(Ascaris, Trichiuris,
2.5.Gejala Diare
2006).
Bila
elektrolit,
penderita
telah
kehilangan
banyak
cairan
dan
(2006),
dinyatakan
bahwa
berdasarkan
banyaknya
merupakan
kekurangan
lingkaran
dan akan
setan.
memperberat
Diare
diare.
menyebabkan
Oleh karena
itu,
rata-rata
mempunyai
pendidikan
yang
lebih
tinggi
petani.
Jenis
pekerjaan
umumnya
berkaitan
dengan
tingkat
membiarkan anaknya
diberikan makanan
lainnya. Brotowasisto
(1997),
mempunyai fasilitas
jamban
keluarga
dan
diare.
Berkaitan
dengan
personal
yang
ditunjang
dengan
situasi
penyediaan
kemungkinan
hygiene
kebiasaan
dari
yang
pula
yang
dengan
kelompok
anak
yang
keluarganya
Ibu-ibu
juga seharusnya
melatih anak mereka sejak awal lagi tentang perilaku cuci tangan
terutama
sebelum
makan
dan
sesudah
bermain.
Ini
dapat
C. Dehidrasi Sedang
intravena
(intravenous
hydration)
dengan
kadar
2.8 Komplikasi
Komplikasi
utama
akibat
penyakit
gastroenteritis
ini