Pelaksanaan Kebijakan Industri Di Jatim - Kadisperindag Jatim
Pelaksanaan Kebijakan Industri Di Jatim - Kadisperindag Jatim
VISI:
Jawa Timur sebagai pusat industri dan perdagangan terkemuka,
berdaya saing global dan berperan sebagai motor penggerak
utama perekonomian dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat
Misi :
Meningkatkan pelayanan publik.
AGENDA PEMBANGUNAN
INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
RPJMD Prov Jatim
2009-2014
Agenda Pembangunan
Bidang Ekonomi
Meningkatkan percepatan
pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas dan berkelanjutan.
terutama melalui
pengembangan agroindustri
/agribisnis serta pembangunan
dan penyediaan infrastruktur
pertanian dan pedesaan
Daya
Saing
Manufaktur
Industri
ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN INDUSTRI (1)
1. Fasilitasi pengembangan pada upaya memperkuat struktur industri.
meningkatkan. dan memperluas pemanfaatan teknologi. serta
meningkatkan nilai pengganda (multiplier).
2. Mengembangkan industri manufaktur diutamakan pada beberapa subsektor prioritas yang mampu menyerap banyak tenaga kerja;
memenuhi kebutuhan dasar dalam negeri (seperti makanan-minuman
dan obat-obatan); mengolah hasil pertanian dalam arti luas (termasuk
perikanan) dan sumber-sumber daya alam lokal; dan memiliki potensi
pengembangan ekspor.
3. Mengembangkan subsektor industri yang terkait (related industries)
dan sub-sektor industri penunjang (supporting industries) bagi industri
manufaktur prioritas.
ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN INDUSTRI (2)
4. Fasilitasi penelitian dan pengembangan industri
manufaktur untuk teknologi produksi. termasuk
pengembangan manajemen produksi. yang
memperhatikan kesinambungan lingkungan. dan
teknik produksi yang ramah lingkungan.
5. Fasilitasi peningkatan kompetensi dan keterampilan
tenaga kerja industri untuk meningkatkan
produktivitas dalam menghasilkan produk yang
berdaya saing tinggi.
Jawa Timur
5,83
4,50
3,76
3,64
2001
4,78
5,84
5,60
Nasional
5,8
5,48
6,28
6,11
6,67
6,10
6,08
5,94
5,05
5,01
4,55
3,8
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
No
1.
2.
3.
4.
Provinsi
DKI Jakarta
Jawa Timur
Jawa Barat
Jawa Tengah
2010
Data Tw I 2011
17,81 %
15,41 %
14,49 %
8,5 %
17,92 %
15,55 %
14, 49 %
8,57 %
Pertanian
Pertanian
5%
9%
6%
9%
16%
16%
5%
Industri Pengolahan
8%
6%
6%
27%
29%
2%
17%
5%
0%
4%
Konstruksi
29%
30%
27%
29%
3%2%
4% 2%
2%
Pertambangan dan
Penggalian
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Pengolahan
2%
Sumber: BPS Jatim dalam Angka 2010
Konstruksi
Perdagangan, Hotel &
Restoran
Pengangkutan &
Komunikasi
Keuangan, Persewaan &
Jasa Prsh
Sektor Sekunder
Sektor Tersier
Jasa Jasa
16%
50%
34%
Industri
Keterangan :
1. Pertanian
2. Pertambangan
3. Industri
4. Listrik
5. Konstruksi
6. PHR
7. Pengangkutan
8. Keuangan
9. Jasa-jasa
0,70
1,19
1,22
1,15
0,76
0,76
1,49
2,19
2,19
1,01
0,92
0,94
2,55
2,24
2,23
2009
2008
3,66
3,57
3,53
0,97
0,95
1,00
0,92
0,96
1,03
2010
15,34
15,26
15,37
INDUSTRI PENGOLAHAN
5,00
4,64
4,00
3,00
4,35
4,23
3,05
2,62
2,00
1,00
0,00
2006
2007
2008
2009
2010
5,00
6,00
4,44
4,00
3,28
3,00
3,60
2,00
2,81
-2,00
1,00
2006
2007
2008
2009
2010
-0,06
2008
2007
2009
2010
-3,95
1,00
0,44
2006
0,38
2007
8,62
8,00
2008-0,80
2009
2010
-2,00
7,33
6,00
-2,31
5,50
4,00
3,14
3,07
2,00
-3,00
-3,85
-4,00
0,00
2006
-5,00
2007
2008
2009
2010
7,00
6,00
2006
-6,00
-1,00
2,66
-4,00
0,00
0,00
2,26
0,00
2,16
2,00
4,70
4,00
7,00
6,21
5,00
5,60
6,00
5,18
6,31
5,00
4,00
4,36
4,00
3,30
3,00
2,88
3,00
2,00
2,00
1,00
1,00
0,00
0,00
2006
2007
2008
2009
2010
1,44
0,29
2006
2007
2008
2009
0,75
2010
7,35
25,00
22,01
20,00
5,78
4,91
15,00
3,40
12,19
10,00
5,00
4,88
2,89
0,82
3,86
0,00
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
Barang lainnya
10,00
8,97
8,00
6,00
4,00
4,26
4,11
3,70
2,00
0,00
2006
2007
2008
0,00
2009
2010
2008
2009
2010
Sektor PDRB
Sektor
Industri
Pengolahan
Sektor
Perdagangan
, Hotel, dan
Restaurant
Sektor
Pertanian
Sektor
Industri Pengolahan
28,04
27,49
3.a.
15,26
15,34
3.b.
0,96
0,92
0,95
0,97
3.d.
3,57
3,66
3.e.
2,24
2,25
3.f.
0,92
1,01
3.g.
2,19
1,49
3.h.
0,76
1,15
1,19
0,70
3.c.
3.i.
Barang lainnya
Sumber: BPS Jatim dalam Angka 2010
Klaster
Industri
Perkapalan
Klaster
Industri
Makanan dan
Minuman
Klaster Industri
Petrokimia
Metropolitan Gerbangkertasusila
berpotensi menjadi pusat utama
kegiatan industri manufaktur di
masa depan
Klaster Industri
Makanan dan Minuman
POTENSI INDUSTRI
JAWA TIMUR
NO
URAIAN
INDUSTRI KECIL
- Jumlah Unit Usaha
(UU)
SATUAN
Unit
IAK
ILMTA
2010***)
IATT
TOTAL
IAK
ILMTA
IATT
TOTAL
596.198
92.766
11.624
700.588
618.389
95.473
12.495
726.357
1.340.181
213.353
23.581
1.577.115
1.400.639
248.524
25.349
1.674.512
Orang
Milyar Rp.
55.848
5.064
95
61.007
58.810
6.008
102
64.920
Milyar Rp.
21.488
2.363
199
24.050
22.575
2.807
213
25.595
INDUSTRI SEDANG
- Jumlah Unit Usaha
(UU)
Unit
12.967
1.954
188
15.109
13.392
1.972
192
15.556
747.274
81.966
18.254
847.494
776.407
88.508
18.710
883.625
A
B
Orang
Milyar Rp.
44.042
3.152
556
47.750
46.071
3.720
569
50.360
Milyar Rp.
13.898
1.785
154
15.837
14.491
1.962
157
16.610
INDUSTRI BESAR
- Jumlah Unit Usaha
(UU)
460
131
153
744
473
131
154
758
162.099
54.245
2.918
219.262
168.748
55.250
2.947
226.945
Unit
Orang
Milyar Rp.
65.193
4.919
1.057
71.169
68.573
5.187
1.067
74.827
Milyar Rp.
14.823
1.791
425
17.039
15.371
1.796
429
17.596
TOTAL INDUSTRI
- Jumlah Unit Usaha
(UU)
609.625
94.851
11.965
716.441
632.254
97.576
12.841
742.671
2.249.554
349.564
44.753
2.643.871
2.345.794
392.282
47.006
2.785.082
Unit
Orang
Milyar Rp.
165.083
13.135
1.708
179.926
173.454
14.915
1.738
190.107
Milyar Rp.
50.209
5.939
778
56.926
52.437
6.565
799
59.801
0,10%
Industri Kecil
Industri Menengah
Industri Kecil
31,73%
Industri Menengah
60,12%
Industri Besar
Industri Besar
97,80%
Nilai Produksi
39,36%
34,15%
Nilai Investasi
Industri Kecil
29,42%
Industri Kecil
42,80%
Industri Menengah
Industri Besar
26,49%
Industri Menengah
Industri Besar
27,78%
PENGEMBANGAN
INDUSTRI PRIORITAS
Melalui :
Pengembangan 5 Klaster Industri
Peningkatan
kualitas
dan
kuantitas komoditi alas kaki
melalui penyediaan tenaga kerja
trampil jahit sepatu bagi 570
IKM Alas Kaki
ARAH KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN KLASTER
INDUSTRI ALAS KAKI
KONDISI
INDUSTRI PERHIASAN SAAT INI
Lokasi Gemopolis di Kabupaten
Sidoarjo (dekat Bandara Juanda),
tanah disiapkan oleh PT. Mandiri
Land seluas 100 Ha.
- Diminati oleh Investor dari Singapura
-
PERMASALAHAN
INDUSTRI PERHIASAN
- Kurangnya Tenaga trampil cutting
batu mulia dan merangkai perhiasan
- Akses pasar belum optimal
- Desain perhiasan belum berkembang
- Keterbatasan mesin / peralatan
cutting dan merangkai perhiasan
RENCANA AKSI
INDUSTRI PERHIASAN
- Fasilitasi investasi terhadap 5 investor
Gemopolis
- Peningkatan ketrampilan Tenaga cutting
batu mulia dan merangkai perhiasan
- Perluasan jaringan pasar
- Pengembangan Desain perhiasan
- Revitalisasi mesin / peralatan cutting
INDUSTRI INTI :
Galangan kapal di Jawa Timur.
BACKWARD LINKAGE (INDUSTRI PEMASOK)
Industri baja, Industri material & peralatan
pengelasan, Industri mesin diesel, Industri
cat kapal, Industri peralatan navigasi,
pengerajin kayu, dll.
FORWARD LINKAGE (INDUSTRI PENGGUNA)
Perusahaan pelayaran, Perusahaan pemilik
kapal, TNI & Polri, DKP Kapal Ikan, Dephub
Kapal Perintis dll.
Dekat laut lepas dengan garis pantai panjang dan kedalaman laut 9 12 m.
Ketersediaan fasilitas infrastruktur dan utilitas serta SDM perkapalan cukup memadai
PRODUK UNGGULAN
INDUSTRI PERKAPALAN JATIM
1.Kapal Baru
: 27 UU
2.Reparasi Kapal : 27 UU
Dengan kapasitas terpasang:
255.000 DWT
(DWT : Death Weigth Tonage)
Catt :
Kapal baru : kapal cargo, tongkang, tug boat, kapal
penumpang dan kapal curah kering
RENCANA AKSI
INDUSTRI PERKAPALAN JATIM
RENCANA AKSI
INDUSTRI PERKAPALAN JATIM
KONDISI
INDUSTRI TEBU DI JAWA TIMUR
Produksi tebu
Produktivitas tebu
Rendemen rata-rata
Produksi gula
:
:
:
:
15.506.586 Ton
6,32 ton/ha
6,76 %
1.048.735 ton
memberikan kontribusi
produksi gula nasional
47
terhadap
PELUANG BERKEMBANGNYA
INDUSTRI TEBU/GULA
- Teknologi pengolahan gula telah dikuasai
Pasar
Ekspor
Dalam negeri (PT. Pertamina,
PT. Chandra Asri, Industri PTA
Nasional, PT. SMI, PT. UIC)
Industri Petrokimia
Berbasis Olefin
EXISTING
Industri Petrokimia
Berbasis Etanol
BELUM ADA
INTEGRASI (??)
EXISTING
Industri inti lain:
New Refinery (??)
Bioetanol di Malang
(PT. Molindo)
Infrastruktur
Pelabuhan Tanjung Perak
Lamongan Integrated Shore Based
(Masih rencana)
Telekomunikasi: PT.Telkom
Air : Pemda
Tangki penyimpanan dan jaringan pipa
Jaringan listrik
Jalan Raya
Pengolahan limbah terpadu
Lembaga Keuangan
Bank BUMN
Bank Asing
LEMBAGA PENDUKUNG
Depatemen Perindustrian
Dinas Peindustrian dan Perdagangan
Dinas Pertambangan dan Energi
Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi & Kabupaten/Kota
Asosiasi
Industri Anggota:
Kawasan Industri Gresik
(di Kabupaten Gresik)
PT. Eterindo Nusa Graha
PT. Maspion Polystyrene
PT. Petro Oxo Nusantara
PT. Petrowidada
PT. Siam Maspion Polymers
Perguruan Tinggi/Litbang:
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
Universitas Brawijaya
Univesitas Brawijaya
ITN Malang
RENCANA AKSI
INDUSTRI PETROKIMIA
Dibangunnya kilang minyak di AROMATIC
CENTER PT TPPI Tuban (Trans Pasific
Petrochemical Indonesia), yaitu kilang
minyak yang memaksimalkan Naphtha,
dengan tujuan utama untuk pemenuhan
bahan baku industri petrokimia domestic.
PENGEMBANGAN
INDUSTRI UNGGULAN
1.
2.
3.
4.
Melalui Pengembangan :
Kompetensi Inti Daerah
OVOP
Industri Kreatif
Industri Agro
KAB/KOTA
1 Kab. Bangkalan
KOMPETENSI INTI
DAERAH
OVOP
INDUSTRI KREATIF
AGRO
Batik
Tali Agel
Salak
2 Kab. Banyuwangi
Kerajinan pelepah
pisang dan enceng
gondok
Olahan buah
3 Kab. Blitar
Emping melinjo
Gula kelapa
Gendang Sukarno
Sapi perah
4 Kab. Bojonegoro
Produk kayu
Ledre
5 Kab. Bondowoso
Meubel
Anyaman Bambu
Kerajinan kuningan
6 Kab. Gresik
Meubel rotan
Pudak
7 Kab. Jember
Sangkar burung
Suwar suwir
8 Kab. Jombang
Pengolahan aneka
makanan dan
Manik-manik kaca
minuman
Meubel pelepah
pisang
Kerajinan manikmanik
Pengolahan aneka
makanan dan
minuman
9 Kab. Kediri
Snack jagung
Keripik pisang
Bordir
Tahu
10 Kab. Lamongan
Tenun Ikat
Songkok
Wingko, Bandeng
Presto
Tape
Makanan ringan
Pengolahan ikan
Olahan Buah
Keripik Pisang
Perhiasan perak
Olahan Buah
12 Kab. Madiun
13 Kab. Magetan
Kerajinan kulit
Anyaman Bambu
Batik
Jeruk Pamelo
14 Kab. Malang
Rokok
Tampar Mendong
Kerajinan Kayu
Olahan Buah
Alas Kaki
Cor Kuningan
Makanan Ringan
16 Kab. Nganjuk
Meubel kayu
Shuttle chock
Pigura
Bawang merah
17 Kab. Ngawi
Moulding
Meubel
Aneka produk
makanan
18 Kab. Pacitan
Batu Permata
Batu Permata
Batik
Gula Kelapa
Garam Beryodium
Keripik singkong
(teteh) dan kerupuk
raksasa
Batik tulis
Keripik buah
Kab.
19
Pamekasan
Bordir
Perak
Keripik kentang
Kerajinan Reog
Sate Ayam
Pengolahan buah
mangga
Garam
Anyaman daun
pandan
24 Kab. Sidoarjo
Batik tulis
Kerajinan kerang
Meubel / Kerajinan
Kayu
Meubel ukir
Kerajinan keris
Keripik singkong
dan gayam
Genteng
Batik tulis
Keripik tempe
28 Kab. Tuban
Tepung Ikan
Batik
Gerabah Seni
Belimbing
Konveksi
Aneka logam
Pisang
22
29
Kab.
Probolinggo
Kab.
Tulungagung
Kerupuk
Jambu air
Sari apel
31 Kota Blitar
32 Kota Kediri
Kerupuk Upil
Tahu Takwa
Tenun ikat
Makanan Ringan
33 Kota Madiun
Bioethanol
Sambel pecel
Kerajinan kayu
Minyak Atsiri
Keramik
Penggorengan
Handicraft Gondosuli Buah Segar
(camilan)
Onde-onde,
Kerupuk singkong
Gerabah seni
Asesoris sepeda
motor
Keripik kentang
Kerajinan Kayu
Anggur dan
Mangga
Perakitan komputer
Desain kemasan
untuk makanan dan Pengolahan ikan
pakaian jadi
34 Kota Malang
37
Kota
Probolinggo
Garmen / Bordir
Desain kemasan
38 Kota Surabaya untuk makanan dan
pakaian jadi
Olahan apel
Kerajinan kayu
Keripik kentang
dan apel
30 Kota Batu
PROGRAM
Pengembangan IKM
Penataan struktur
industri
Peningkatan industri
berbasis sumber daya
alam
Peningkatan Kualitas
Sumberdaya Manusia
Peningkatan standardisasi
industri
Peningkatan kapasitas
teknologi inustri
2.
4.
5.
6.
7.
KEPASTIAN HUKUM
MANAJEMEN KAWASAN BELUM MENJAMIN KEPASTIAN USAHA BAGI INDUSTRI
DALAM KAWASAN, CONTOH : HO, IPAL KOMUNAL, IMB
PERPAJAKAN
KONSISTENSI DALAM PENETAPAN KRITERIA NJOP DALAM KAWASAN
FASILITAS PELAYANAN
PELAYANAN PENYEDIAAN FASILITAS DAN LEGALITAS USAHA DALAM SATU SISTEM
PELAYANAN YANG TERINTEGRASI
INFRASTRUKTUR
PENINGKATAN INFRASTRUKTUR JALAN, PELABUHAN DAN AIR
PENATAAN KAWASAN INDUSTRI
PENINGKATAN DAYA SAING
- S D M : PENINGKATAN KETRAMPILAN
- PENINGKATAN TEKNOLOGI PRODUKSI
- PENGEMBANGAN DESAIN PRODUK DAN DESAIN KEMASAN
- PROMOSI DAN AKSES JARINGAN PASAR
ejaring kerja
chievemen ( prestasi )
eknologi
novatif
oney ( Anggaran )
57
TERIMA KASIH