Anda di halaman 1dari 2

Attribute of Medical professionalism

Tingkah laku profesional dapat ditunjukkan melalui perkataan, tingkah laku, dan penampilan
yang sesuai dengan standar dan nilai yang telah ditentukan. Salah satunya adalah pentingnya
membangun kepercayaan antara dokter dan pasien, yang mana, kepercayaan itu sangatlah
penting untukmembangun hubungan antara dokter dan pasien yang baik. LUIJK (2005).
Ada tiga ciri klasik seorang dokter profesional, yaitu:
1. Intelektual yang tinggi dan keahlian teknis
Seorang dokter harus mampu menguasai dasar-dasar ilmu kedokteran dan mampu
menerapkannya. Dokter harus memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dan memadai,
seperti misalnya, struktur dan fungsi organ tubuh, ilmu tentang molekular, biokima,
dan mekanisme sel yang berhubungan dengan homeostasis, dan lain sebagainya.
Menguasai ilmu-ilmu seperti itu dimaksudkan untuk dapat menyelesaikan masalah
klinis yang dihadapi sehingga dapat mengaplikasikan konsep terapeutik pada pasien.
2. Otonomi dalam disiplin praktik dan peraturan
Dokter yang professional sebenarnya tidak hanya mampu menguasai ilmu kedokteran
dan mengaplikasikannya saja. Tetapi juga didukung dengan pemahaman etika, disiplin
dan hukum yang menyangkut dengan praktik kedokteran yang dijalankannya.
Sehingga, ketika sedang menjalankan prakteknya, segala tindakan yang dilakukannya
tidak akan berbenturan dengan etika, disiplin, maupun hukum kedokteran.
3. Komitmen untuk pelayanan masyarakat
Dokter harus memiliki komitmen dan sepenuhnya mengabdikan ilmu yang didapatnya
semata-mata untuk pelayanan masyarakat. Hal ini sebenarnya berhubungan dengan
konsep altruism, dimana seorang dokter harus mengutamakan kepentingan pasien.
pelayanan kepada masyarakat ini tentunya harus ditunjang dengan kemampuan yang
tinggi dalam menyediakan pelayanan dan pengobatan kepada pasien. kemampuan
yang tinggi ini misalnya ditunjukkan dengan melakukan tindakan terapeutik yang
akurat. Bahkan mungkin tidak hanya ditunjukkan melalui tindakan terapeutik saja,
namun juga melalui komunikasi yang baik antara dokter-pasien.
Selain itu, terdapat beberapa karakteristik seorang medical profesional, yaitu:
1. Altruisme (sikap mengutamakan kepentingan orang lain)
Sikap mengutamakan kepentingan orang lain disini dapat ditunjukkan dengan
mengutamakan kepentingan pasien di atas kepentingan pribadi dokter. Tapi, tidak juga
menjadikan sikap ini sebagai alasan untuk mengabaikan prioritas lain yang mendesak

dan seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan kolega, dapat ditunjukkan dengan
aktif dalam organisasi-organisasi lokal, nasional, dan international.
2. Honor and Integrity (hormat dan integritas)
Honor dan integritas disini dapat ditunjukkan dengan selalu up to date terhadap
perkembangan ilmu kedokteran dan informasi yang melingkupinya. Dalam kaitannya
dengan kerahasiaan pasien, ditunjukkan dengan menjaga kerahasian pasien itu sendiri,
juga tidak menyalahgunakan rahasia pasien untuk hal-hal yang dapat menguntungkan
dirinya sendiri namun melanggar etika, disiplin, maupun hukum kedokteran.
3. Caring and Compassion (baik dengan sesama profesional maupun dengan klien atau
orang awam)
Ditunjukkan dengan mengobati pasien tanpa membedakan sara, status sosial, agama
dan lain sebagainya. Lebih jauh dikatakan bahwa caring and compassion di sini
berkaitan dengan asas justice. Menginformasikan penyakit ataupun hal-hal yang
kurang mengenakkan hati pasien dengan penuh keikhlasan dan jiwa kasih sayang
yang sangat mendalam untuk menhargai perasaan pasien dan keluarganya.
4. Respect (menghargai)
Dalam kaitannya dengan teman sejawat, harus menghargai kolega dan staf
institusional. Dalam kaitannya hubungan antara dokter-pasien, harus menghargai hakhak pasien.
5. Responbility/Accountability (tanggungjawab)
Dapat mempertanggungjawabkan segala tindakannya baik itu yang berhubungan
dengan pasien maupun teman sejawat. Menginformasikan ketidakmampuannya secara
jujur ketika tidak bisa menghadapi suatu problem yang dihadapinya, agar tidak
menimbulkan dampak negatif. Melaksanakan tugas secara cepat dan tepat, sesuai
waktu dan deadlines.
6. Exellence and Scholarship (unggul dan berilmu)
Menguasai ilmu, teknik, dan teknologi kedokteran. Memiliki fokus internal yang
berhubungan dengan masalah kesehatan.
7. Leadership (bersifat kepeminpinan)
Mampu mengajari yang lain dan tidak memberikan hal-hal atau karakteristik lain
yang dapat merusak kepemimpinan.
Dengan adanya tiga ciri klasik dan karakteristik seorang profesional itulah, setiap mahasiswa
kedokteran dituntut dengan arah dan tujuan yang jelas untuk menjadi seorang medical
professional.

Anda mungkin juga menyukai