Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Manajemen Persediaan
Oleh Kelompok VI :
Tri Kurniawan
43113110072
Chichi Rahmayanti
43113110493
Septy Wulandhari
43113110553
Tesa Megawati
43113110603
43113110430
Alwi. A. Assegaf
43113110294
Ulam Tua. S
43110110026
I.
LATAR BELAKANG
seharusnya disimpan di gudang, berapa jumlah persediaan yang harus ada di gudang
(safety stock) agar tidak terjadi kekurangan ataupun kelebihan. Esensinya, inventory
akan tetap ada untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan yang tidak terduga, tapi
diusahakan untuk meminimalisir jumlah stock karena inventory yang berlimpah akan
berelevansi dengan pembekakan biaya atau pemborosan.
Keputusan yang menyangkut berapa banyak dan kapan harus melakukan
pemesanan, merupakan permasalahan yang kompleks dalam masalah persediaan,
terlebih lagi bila kebutuhan persediaan terdiri dari beberapa jenis item, dengan
pemasok yang bervariatif, waktu penyerahan yang tidak seragam, jumlah pesanan
yang berbeda serta anggaran yang terbatas.
Untuk memesan persediaan agar tetap bisa mengendalikan dan mengontrol stock
di gudang dibutuhkan perhitungan dan forecast (peramalan) yang benar-benar
mendekati sehingga tidak menimbulkan nilai mati terhadap barang tersebut sehingga
tidak punya nilai jual, karena terlalu lama di gudang. Teknik pengendalian persediaan
akan memperkirakan berapa jumlah optimal tingkat persediaan yang diharuskan, serta
kapan saatnya mulai mengadakan pemesanan kembali (reorder point).
1.2 Tujuan
Memperoleh gambaran tentang performansi system pengendalian persediaan di
PT. United Tractors, Tbk Cabang Semarang berdasarkan analisis persediaan efektif,
dan mendapatkan solusi mengenai kebijakan manajemen persediaan yang sebaiknya
digunakan perusahaan untuk meningkatkan performansi system persediaan.
II.
PEMBAHASAN
II.1
Fungsi Persediaan
Menurut Taichi Ohno, seorang penemu sistem just in time, dalam Yeni (2006)
Adanya
pendapat
menyatakan
bahwa
menyimpan
persediaan
termasuk
Batch stock atau lot size inventory merupakan persediaan yang diadakan karena
melakukan pembelian atau pembuatan bahan-bahan / barang-barang dalam jumlah
lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu. Hal ini dilakukan untuk
memperoleh potongan harga dan penghematan biaya angkutan. Tetapi, dengan
pembelian barang dalam jumlah besar mengakibatkan investasi juga besar, biaya
sewa gudang pun bertambah, serta resiko penyimpanannya juga besar. persediaan ini
perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan (potongan pembelian, biaya
pengangkutan per unit lebih murah dan sebagainya) karena perusahaan melakukan
pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang
timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, risiko, dan
sebagainya)
b. Fluctuantion stock
Fluctuantion stock adalah persediaan untuk menghadapi fluktuasi, seperti
permintaan konsumen dan keterlambatan pengiriman yang tidak dapat diramalkan.
Oleh karena itu perlu adanya persediaan untuk mengatasi hal tersebut. , untuk
membantu perusahaan agar bisa memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung
pada supplier.
c. Anticipation stock
Anticipation stock merupakan persediaan untuk mengantisipasi dan mengadakan
permintaan musiman (seasonal inventories), menghadapi ketidakpastian jangka
waktu pengiriman dan untuk menyediakan persediaan pengamanan (safety stock)
Selain fungsi fungsi di atas, yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi yang dapat
diramalkan, misalnya: permintaan akan meningkat pada saat menjelang hari raya, dan
lain-lain.
II.3
timbul karena jumlah persediaan yang ada tidak mampu memenuhi jumlah pesanan
atau order yang ada. Biaya Out of Stock / Stock Out ada 2 jenis :
1. Lost Sales Cost
Perusahaan tentu tidak akan memilih point pertama, karena akan menghilangkan
simpati pelanggan dan akan berpengaruh kepada image perusahaan. Barang yang
masih kurang akan dipenuhi pada putaran produksi berikutnya.
II.4
pendapat
menyatakan
bahwa
menyimpan
persediaan
termasuk
satu sama lain dalam seluruh operasi produksi perusahaan tersebut sesuai dengan apa
yang telah direncanakan lebih dahulu baik waktu, jumlah, kuantitas maupun
biayanya.
Dari pengertian dia atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian persediaan adalah
suatu aktivitas untuk menetapkan besarnya persediaan dengan memperhatikan
keseimbangan antara besarnya persediaan yang disimpan dengan biaya yang
ditimbulkan. Suatu pengendalian persediaan yang dijalankan oleh perusahaan pasti
memiliki tujuan tertentu. Tujuan dari pengelolaan persediaan adalah :
a. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan dari konsumen dengan
cepat
b. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak
mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses
produksi hal ini dikarenakan alasan kemungkinan barang (bahan baku)
menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh atau kemungkinan supplier
terlambat mengirimkan barang yang dipesan
c. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat
mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar
d. Menjaga supaya penyimpanan dalam emplacement tidak besar, karena akan
mengakibatkan biaya menjadi besar.
Menurut Sugiri ( 1995 ), terdapat dua alternatif sistem pengendalian persediaan,
yaitu :
a. Sistem Fisik ( Periodik )
Pada sistem fisik, harga pokok penjualan baru dihitung dan dicatat pada akhir
periode akuntansi. Cara yang dilakukan dengan menghitung kuantitas barang yang
ada digudang di setiap akhir periode, kemudian mengalikan dengan harga pokok per
satuannya.
b. Sistem Perpectual
Dalam sistem perpectual, perubahan jumlah persediaan dimonitor setiap saat.
Caranya adalah dengan menyediakan satu kartu persediaan untuk setiap jenis
persediaan.
II.5
Kekurangan Persediaan
Persediaan dapat diartikan sebagai stock barang yang akan dijual atau digunakan
pada periode waktu tertentu. Jika tidak adanya persediaan, perusahaan akan
dihadapkan pada sebuah risiko. Risikonya yaitu tidak dapat memenuhi keinginan para
pelanggannya. Perusahaan harus fokus terhadap pengendalian persediaan karena
persediaan merupakan salah satu bagian yang menyerap investasi terbesar.
Nilai investasi perusahaan dalam bentuk barang persediaan besarnya bervariasi
antara 25%-35 % dari nilai seluruh aset ( Indrajit dan Djokopranoto, 2003) dalam
(Henmaidi dan Suci Hidayati).
Berikut ini adalah keuntungan dari adanya persediaan dalam perusahaan, yaitu
sebagai berikut :
a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya bahan atau barang sehingga
b.
harus dikembalikan.
c. Menumpuk bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan
bila bahan tidak ada di pasaran.
d. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
e. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya karena dapat dipenuhinya keinginan
pelanggan yang mendadak atau menjamin tersedianya barang jadi.
f. Menghilangkan resiko kenaikan harga barang atau inflasi.
g. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas
(quantity discount).
Ada juga beberapa alasan dasar diperlukannya persediaan yaitu:
a. Mengecilkan kemungkinan apabila harus menghadirkan suatu barang
seketika pada saat perusahaan membutuhkan.
b. ketidakekonomisan jika harus mendatangkan barang setiap kali dibutuhkan
terlebih lagi jika kebutuhannya itu berlangsung berkali-kali dengan tenggang
waktu yang tidak lama.
Kekurangan persediaan merupakan masalah yang cukup krusial dalam
operasional sebuah perusahaan karena dapat berakibat terhentinya proses produksi.
Sehingga perusahaan tidak dapat memaksimalkan keuntungan. Jika perusahaan
terlalu banyak menyimpan persediaan dapat berakibat tingginya beban biaya yang
harus dikeluarkan guna menyimpan dan memelihara bahan selama penyimpanan
didalam gudang. Sasaran utama perusahaan sebenarnya bukan untuk mengurangi atau
memperbanyak
persediaan
digudang,
tetapi
bagaimana
caranya
untuk
seluruh item. Biaya yang digunakan dalam persediaan adalah biaya pemesanan dan
penyimpanan
Total cost yang dikeluarkan saat itu sebanyak Rp. 2.112.320.822. Biaya total
perusahaan yang harus dikeluarkan sangat banyak karena perusahaan tidak
menyimpan
persediaan
barang
digudang,
sehingga
biaya-biaya
pemesanan
tidak
harus
melakukan
pemesanan
yang
berulang-ulang
dan
mengeluarkan total cost yang besar. Dengan kata lain menyediakan persediaan yang
optimal akan sangat membantu perusahaan dalam mengatasi masalah persediaan dan
menghindari total cost yang cukup besar.
PT United Tractors, Tbk Cabang Semarang harus dapat mengatasi permasalahan
persediaan yang meliputi :
a. Berapa banyak harus memesan
b. Kapan harus memesan
c. Berapa banyak persediaan maksimal yang seharusnya disimpan didalam
gudang
d. Berapa banyak jumlah persediaan yang harus ada digudang (safety stock) agar
tidak terjadi kekurangan atau kelebihan persediaan
Pada prinsipnya, pengelolaan persediaan sama dengan pengelolaan aktiva
lainnya, yaitu perusahaan harus memiliki persediaan operasi (working stock) untuk
memenuhi permintaan barang yang diperkirakan akan terjadi di masa datang. Jumlah
persediaan tergantung pada perkiraan produksi dan tingkat penjualan, karena
permintaan mungkin lebih besar dari pada yang diperkirakan, maka perlu ada
cadangan berupa stock persediaan (safety stock).
Tujuan pengelolaan persediaan adalah menyediakan persediaan yang dibutuhkan
untuk operasi perusahaan dengan biaya minimum. Perusahaan harus dapat mengatasi
masalah persediaan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan yang tidak terduga dan
mengatasi terjadinya pembengkakan biaya atau pemborosan.
III.
PENUTUP
pengelolaan
persediaan
adalah
menyediakan
persediaan
yang
DAFTAR PUSTAKA
Ganadial. S, Happy. 2011. Analisa Kinerja Manajemen Persediaan Pada PT. United
Tractors. Program Sarjana.Universitas Diponegoro. Semarang
Hadi, Sutrisno. 1994. Metode Penelitian. Jakarta : PT. Gunung Agung.