Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANALISA SISTEM DAN PENGAMBILAN

KEPUTUSAN
Nama : Lydia Stefani R
NRP : F34070052
1. Klasifikasikan term/bilangan, data, informasi, alternatif keputusan, keputusan
dan aksi pada kasus:
KSU Sukajaya (produksi gula)
Bilangan :
50
Data :
Produksi gula aren oleh KSU Sukajaya mencapai 50 ton per bulannya
Informasi:
Permintaan gula aren diperkirakan mencapai 80 ton per bulan, sehingga
KSU tidak dapat memenuhi permintaan gula aren sekitar 30 ton per bulan.
Alternatif Keputusan :
Mengembangkan usaha KSU Sukajaya dalam memproduksi gula aren
Bekerja sama dengan koperasi lain yang memproduksi gula aren dalam
memenuhi kebutuhan permintaan
Keputusan :
Mengembangkan usaha KSU Sukajaya dalam memproduksi gula aren agar
dapat memenuhi permintaan pasar
Aksi :
Melakukan pengembangan dalam aspek budidaya tanaman aren, aspek
produksi dan pemasaran serta aspek sosial agar dapat memenuhi
permintaan gula aren
2. Deskripsi hirarki keputusan pada suatu kasus
Kasus : KSU Sukajaya (produksi gula)
Keputusan Direktif
Mengembangkan usaha koperasi dalam memproduksi gula agar dapat
memenuhi permintaan dalam negeri
Keputusan Strategis
Menentukan jenis tanaman penghasil gula lainnya (aren, tebu atau
siwalan) yang akan dikembangkan, dan lokasi penanamannya
Keputusan Taktis

Memperluas usaha dengan membudidayakan tanaman aren seluas 3 ha dan


memperluas pemasaran dengan menyediakan sarana promosi produk
Keputusan Operasional
Modal yang dibutuhkan 1.100.000.000 untuk keperluan pembelian bahan
baku dari petani maupun sebagai dana talangan pasar
3. Deskripsi berdasar 4 tipe sistem pada kasus
Analisis : Gula aren yang berasal dari Kabupaten Lebak dan
Rangkasbitung, Propinsi Banten berbeda dengan gula aren
yang berasal dari Kabupaten Tomohon, Propinsi Sulawesi
Utara. Gula aren yang berasal dari Banten memiliki
karakteristik yang lebih baik jika dibandingkan dengan yang
berasal dari Sulawesi Utara.
Sintesis : Nira aren selama ini hanya sekedar untuk
menghasilkan minuman berakohol tinggi atau tuak. Sehingga
sering dinilai negatif oleh masyarakat.
Design : Bagaimana memproduksi gula aren agar kadar
sukrosanya tinggi. Karena kadar sukrosa tinggi merupakan
salah satu syarat agar aren yang berasal dari Indonesia dapat
diterima oleh pasar ekspor.
Control :
Melakukan control pada
mengembangkan bibit unggul tanaman aren

input

seperti

4. Identifikasi pelaku, komponen informasi dan tingkat kebutuhan dari suatu


kasus
Kasus : KSU Sukajaya (produksi gula)
Komponen Info
Kebutuhan
baku
Jumlah produksi
Mutu produk
Bunga bank
Harga

Pelaku
Koperasi

bahan

Konsumen

Petani

Bank/LK

5. Diagram lingkar sebab akibat sistem perencanaan investasi


Input gula aren

Koperasi

+
Kebijakan
Pemerintah
+

Luas Panen Aren


+
+

Perbankan

Keuntungan
petani

+
+

Iklim usaha
Ketersediaan bahan
baku

Kelangsungan
penanaman aren

+
+

Kelayakan dan
kelangsungan
industri

6. Diagram input-output
Input Lingkungan
Kebijakan Pemerintah
Kondisi Sosial Budaya
Iklim

Input Tak Terkendali


Harga bahan baku
Produktivitas lahan
Tingkat bunga bank
Harga produk

Output Dikehendaki
Keuntungan optimal
Tercapai target produksi
Kualitas terjamin
Harga produk stabil

Output Tak Dikehendaki


SISTEM PERENCANAAN
Biaya produksi tinggi
INVESTASI KSU SUKAJAYA
Pencemaran lingkungan
Jumlah produksi tidak
sesuai
dengan
permintaan

Input Terkendali
Jumlah produksi
Sarana dan prasarana
Produktivitas lahan

Manajemen Perencanaan
Agroindustri

7. Latihan Model Penilaian


Metode Terukur Jelas
Contoh : Produksi gula aren yang ditangani oleh KSU Sukajaya setiap
bulan mencapai sekitar 50 ton (rata-rata 5kg/anggota/bulan)
Metode Skala Ordinal
Contoh : Penilaian diberikan untuk rasa gula aren (5 skala)
1. Sangat tidak enak
2. Tidak enak
3. Cukup enak

4. Enak
5. Sangat enak
Metode Perbandingan Berpasangan
Contoh : Gula aren yang berasal dari Banten dibandingkan dengan gula
aren yang berasal dari Sulawesi Utara
1 : Gula aren dari Banten lebih tidak enak dibandingkan gula aren dari
Sulawesi Utara
3 : Gula aren dari Banten sama enaknya dengan gula aren dari Sulawesi
Utara
5 : Gula aren dari Banten lebih enak dibandingkan gula aren dari Sulawesi
Utara
8. Pengambilan Keputusan Berbasis Indeks Kinerja
Kasus : KSU Sukajaya (produksi gula)
Fokus
: Pemilihan tanaman penghasil gula lain yang akan dikembangkan.
Alternatif : 1. Aren
2. Tebu
3. Siwalan
Kriteria
: 1. Kadar Sukrosa
2. Kadar Protein
3. Kadar Fosfor
Metode Penilaian : nominal
Alternatif
1. Aren
2. Tebu
3. Siwalan
Bobot Kriteria

Kriteria
Sukrosa Protein
84,31
2,28
71,89
0,06
76,85
1,04
0,4
0,3

Fosfor
1,37
0,06
0,01

Nilai Alternatif

Peringkat

34,8
28,8
31,0
0,3

1
3
2

Nilai (Aren) = 84,31(0,4) + 2,28(0,3) + 1,37(0,3) = 34,8


Nilai (Tebu) = 71,89(0,4) + 0,06(0,3) + 0,06(0,3) = 28,8
Nilai (Siwalan) = 76,85(0,4) + 1,04(0,3) + 0,01(0,3) = 31,0
Maka menurut peringkat yang terbaik adalah aren lalu siwalan, dan kemudian
tebu.

Anda mungkin juga menyukai